25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 4966

Brakk…! Dua Pelajar Terpental Disambar KA

SERGAI, SUMUTPOS.CO – Dua pelajar asal Perbaungan, Serdangbedagai (Sergai) ini terpaksa dilarikan ke RSU Melati, sepulang dari malam mingguan, Minggu (1/9) dinihari.

Keduanya nyaris saja tewas setelah sepedamotor yang dikendarainya menabrak kereta dengan gerbong tangki di perlintasan Jalan Johar Melati 1, Desa Melati, Kecamatan Perbaungan, sekira pukul 00.20 WIB.

Lucky Prayana (15), warga Dusun III, Desa Suka Jadi Hilir dan Ragil Iman Sutrisno (16), warga Dusun II, Desa Suka Jadi, Kecamatan Perbaungan, hanya mengalami luka-luka setelah mereka terpental cukup jauh ke persawahan warga dalam insiden tersebut.

Kasat Lantas Polres Sergai, AKP Haris Sihite mengatakan, sebelum kecelakaan itu, Lucky dan Ragil mengendarai Yamaha Vega R, BK 5842 IO. Keduanya datang dari arah Desa Melati menuju Perbaungan.

Tiba di lokasi kejadian, Lucky mencoba mendahului sepedamotor di depannya. Namun, saat bersamaan, Lucky tidak memperhatikan kereta api nomor 2802 yang membawa gerbong Pertamina datang dari arah Medan menuju Tebing Tinggi.

Saat mendahului sepedamotor di depannya dan melintas di atas rel, kereta api 2802 ternyata sudah cukup dekat. Ragil berusaha menambah kecepatan untuk meloloskan diri dari atas rel.

Sayang, lokomotif tetap menghantam bagian belakang sepedamotor yang dikendarai keduanya. Brakk…! Sepedamotor yang dikendarai Lucky dan Ragil langsung terpental ke sawah yang berada di samping rel.

“Korban Lukcy mengalami luka di bagian kening, kepala belakang, dan paha kiri. Sedangkan Ragil terluka di kening, kaki jari kaki kiri dan mata kanan,” jelas Haris.

Warga yang mengetahui kejadian tersebut langsung memberikan pertolongan dengan melarikan keduanya ke RSU Melati Perbaungan. Tak lama kemudian, polisi yang menerima informasi dari warga tiba di lokasi kejadian dan langsung melakukan olah TKP.

“Personel sudah meminta keterangan saksi-saksi dan mengamankan sepedamotor korban ke Pos Lantas Sei Sijenggi. Kedua korban masih dirawat di RSU Melati Perbaungan,” pungkasnya. (bbs/ala)

Rampok dan Sekap Karyawan Alfamart di Percut, Otak Pelaku Ditembak Mati karena Melawan

ist INTEROGASI: Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto menginterogasi dua pelaku perampokan dan penyekapan karyawan Alfamart, Senin (2/9).
INTEROGASI: Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto menginterogasi dua pelaku perampokan dan penyekapan karyawan Alfamart, Senin (2/9).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Polrestabes Medan sukses mengungkap perampokan disertai penyekapan karyawan Alfamart, Jalan Kapten Budi Sihombing, Desa Lau Dendang, Kecamatan Percut Seituan. Satu dari tiga pelaku terpaksa ditembak mati karena berusaha melawan petugas.

HASIL penyelidikan petugas, Riky Maulana Lubis (26) merupakan otak pelaku. Warga Jalan Sei Bahorok, Kecamatan Medan Baru ini tewas ditembak.

Sedangkan, Dody Yolanda Lubis (40) warga Pasar 8, Desa Manunggal, Kecamatan Labuhandeli mendapat tembakan di kedua kakinya. Sementara, Robert Manurung (35) warga Pasar 8, Desa Manunggal, Kecamatan Labuhandeli turut diamankan.

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto mengatakan, kasus perampok Alfamart terjadi pada 28 April 2019 lalu. Aksi itu dilakukan oleh Riky dan Dody saat swalayan itu baru buka.

“Keduanya telah merencanakan perampokan masuk ke dalam Alfamart, kemudian menodong pisau ke arah kedua karyawan yang berada di dalam swalayan tersebut,” tutur Kombes Dadang.

Pelaku Riky kemudian menodong dan menyeret dua wanita itu ke kamar mandi. Kedua karyawan disekap dengan meminta membuka baju kedua wanita itu untuk merampas 2 unit Hp karyawan tersebut. Selanjutnya, kedua pelaku itu mengambil uang di kasir sebanyak Rp17 juta.

“Aksi pelaku sempat terekam CCTV, beginilah aksi yang dilakukan pelaku. Mereka sempat menyekap karyawan Alfamart dan membawa kabur uang dan hp milik karyawan,” ungkap Dadang sambil menunjukkan rekaman pelaku di RS Bhayangkara Medan.

“Kasus perampok itu dilaporkan sehari setelah kejadian, anggota lalu melakukan penyelidikan. Selama 4 bulan, akhirnya pelalu diketahui,” sebut Kombes Dadang.

Awalnya, mereka menangkap salah satu pelaku, Robert yang merupakan teman kedua pelaku. Robert diamankan dari rumahnya yang dijadikan sebagai lokasi merencanakan aksi.

“Kemudian, kita melakukan pengembangan dan menangkap Dodi. Saat ditangkap, Dodi coba melakukan perlawanan, akhirnya petugas menembak ke arah kedua kaki Dodi,” beber kapolrestabes.

Untuk pengembangan berikutnya, lanjut Dadang, pihaknya kembali menyergap Riki yang merupakan pelaku utama. Riki juga melawan dan coba melukai petugas.

“Riki ini otak pelaku yang merencanakan perampokan. Selama ini dia (Riki) sudah berulang kali melakukan perampokan Alfamart dan begal. Dia ditembak mati karena mencoba melawan petugas,” tutur Kapolrestabes Medan.

Menurut penyelidikan, hasil kejahatan yang diperoleh pelaku digunakan untuk pesta narkoba di rumah salah satu para tersangka.

“Mereka menikmati hasilnya untuk foya – foya dan pesta narkoba. Korban yang tewas sudah diambil pihak keluarga untuk disemayamkan. Harapan kita, dengan terungkapnya kasus ini, tidak ada lagi kasus perampokan swalayan di Kota Medan,” tutup Dadang. (fac/ala)

Dua Koruptor Gedung SLB Terancam 4 Tahun Bui

AGUSMAN/SUMUT POS SIDANG: Aslin Harahap dan Koeswijan, terdakwa korupsi pembangunan gedung SLB menjalani sidang perdana, Senin (2/9).
SIDANG: Aslin Harahap dan Koeswijan, terdakwa korupsi pembangunan gedung SLB menjalani sidang perdana, Senin (2/9).
AGUSMAN/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua terdakwa korupsi (koruptor) pembangunan Gedung Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Padanglawas Utara (Paluta) senilai Rp230 juta menjalani sidang perdana di Pengadilan Tipikor Medan, Senin (2/9). Aslin Harahap dan Koeswijan terancam hukuman seumur hidup dan paling singkat 4 tahun penjara.

Perbuatan kedua terdakwa diatur dan diancam pidana dalam Pasal 2 ayat (1) Juncto Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Dalam dakwaan JPU Agussalim Harahap, terdakwa Aslin Harahap saat itu menjabat sebagai Ketua Komite Pembangunan Gedung Unit Sekolah Baru (USB) SLB Negeri Padang Lawas Utara Tahun 2012.

Aslin bersama terdakwa Koeswijan selaku Wadir CV Setia Harapan Jaya melakukan dugaan korupsi dalam kurun waktu antara bulan April 2012 hingga Desember 2012.

“Terdakwa melakukan atau turut serta melakukan perbuatan secara melawan hukum yaitu melelangkan Pekerjaan Pembangunan Gedung USB SLB Negeri Paluta tahun 2012 yang seharusnya dilaksanakan dengan cara Swakelola bertentangan dengan Pasal 26 ayat (1) dan Pasal 6 Perpres No 54 Tahun 2010 yang dapat merugikan Keuangan Negara atau Perekonomian Negara sebesar Rp230.851.900,” ungkap Jaksa.

Selanjutnya, Panitia Pengadaan melakukan pembukaan dokumen penawaran hanya terdapat 3 perusahaan yang ikut mendaftar dan memasukan dokumen penawaran dalam pelelangan tersebut.

Di antaranya, CV Mutiara Selatan dengan harga penawaran sebesar Rp1.484.250.000, CV Setia Harahap Jaya dengan harga penawaran sebesar Rp1.483.250.000 dan CV Perintis Kemerdekaan, dengan harga penawaran sebesar Rp1.483.750.000.

Selanjutnya, terdakwa Aslin Harahap bersama dengan Koeswijan menandatangani kontrak Pembangunan Gedung USB SLB Negeri Padanglawas Utara tahun 2012 pada 3 Agustus 2012 di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Padang Lawas Utara.

Setelah menandatangani kontrak, Koeswijan memulai pelaksanaan pekerjaan. Material bangunan dibeli dari Toko Nauli Padangsidimpuan dan toko Harapan Kita Gunungtua.

“Dalam penyelesaian pekerjaan, terdakwa Koeswijan menyelesaikan Pekerjaan Pembangunan Gedung USB SLB Negeri Paluta tahun 2012 melebihi batas waktu yang ditentukan dalam kontrak. Dimana batas waktu pelaksanaan kontrak 3 Agustus 2012 sampai dengan 20 Desember 2012,” ungkapnya.

Bahwa total pembayaran yang telah diterima oleh saksi Koeswijan yang ditandatangani Aslin dengan 4 kali pembayaran adalah sebesar Rp1.475.160.364 atau telah menerima pembayaran 100 persen.

Setelah pelaksanaan pekerjaan tersebut dianggap selesai, ternyata terdakwa Koeswijan tidak melaksanakan penyerahan hasil pekerjaan kepada Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan. Karena terdakwa Aslin tidak ada menunjuk Pejabat Pemeriksa Hasil Pekerjaan dan Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan terhadap Pembangunan Gedung USB SLB tersebut.

Terdakwa juga tidak pernah membuat laporan perkembangan pelaksanaan pembangunan setiap akhir bulan kepada Saksi Dr. Suyatmi selaku PPKK (Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan).

“Aslin juga tidak pernah mengirimkan laporan setiap bulan terkait bantuan langsung dan Laporan Pertanggungjawaban Keuangan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Paluta, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara dan Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Kemendikbud di Jakarta,” ungkap Jaksa.

Selain itu, terdapat kekurangan volume pekerjaan terpasang senilai Rp230.851.900. Padahal dana yang telah dibayarkan oleh terdakwa Aslin Harahap kepada Koeswijan sudah 100 persen.

Berdasarkan Penghitungan Kerugian Keuangan Negara oleh BPKP Provinsi Sumatera Utara terhadap Pekerjaan Pembangunan Gedung USB SLB Negeri Paluta tahun 2012, sebagai berikut. Bantuan pemerintah sebesar Rp1.483.250.000,00 dikurangi realisasi pelaksanaan sebesar Rp1.117.556.983,52 dengan selisih Rp365.693.016,48.

Selisih tersebut dikurangkan Penyetoran PPN atas Kegiatan Pembangunan sebesar Rp134.841.116,4 maka hasilnya Rp230.851.900. Akibat perbuatan Aslin dan Koeswijan, mengakibatkan kerugian keuangan negara sekurang-kurangnya Rp230.851.900. (man/ala)

Ditinggal Pemilik, Rumah Semi Permanen Terbakar

ist TERBAKAR: Rumah di Jalan Rawa Cangkuk, Kecamatan Medan Denai terbakar, Senin (2/9)
TERBAKAR: Rumah di Jalan Rawa Cangkuk, Kecamatan Medan Denai terbakar, Senin (2/9)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rumah semi permanen di Jalan Rawa Cangkuk, Gang Family, Lingkungan XI, Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Kecamatan Medan Denai, ludes terbakar, Senin (2/9) sekira pukul 9.00 WIB.

Meski tak sempat menyebabkan korban jiwa, kebakaran yang diduga berawal dari korsleting listrik itu ditaksir mengakibatkan kerugian akibat senilai Rp30 juta.

Kebakaran pertama kali diketahui seorang warga, setelah melihat asap mengepul dari korban Ricki Anton Siregar (50) yang saat itu sedang tidak dirumah karena bekerja.

Tak lama kemudian, kepulan asap disusul kobaran api dan langsung menghanguskan seisi rumah. Warga setempat berupaya memadamkan api sementara Kepling setempat memanggil petugas pemadam kekabaran.

Beberapa menit kemudian, 5 unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi untuk mencegah kebakaran semakin meluas atau merembet ke rumah warga lainnya.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan/Manager Pusdalops-PB Nurly mengatakan, kobaran api dapat diredakan selang 40 menit kemudian.

“Objek yang terbakar rumah permanen berukuran ± 5 x 8 m², dengan presentase terbakar mencapai 60 persen,” katanya. “Untuk korban jiwa dan luka nihil, sedangkan penyebabnya masih diselidiki pihak berwajib,” tandasnya.

Sementara itu, petugas kepolisian Sektor Medan Area yang mengetahui kebakaran itu langsung mengamankan situasi.

“Dari keterangan para saksi, kebakaran diduga akibat korsleting listrik. Kita sudah amankan 2 buah kayu bekas terbakar. Kerugian materil sekitar Rp30 juta. Diduga api berasal dari kamar korban yang terdapat banyak kabel,” jelas Kanit Reskrim Polsek Medan Area Iptu ALP Tambunan.(bbs/ala)

Tim Gabungan Gerebek Gudang Pengoplos Gas, Penyidik POM Tidak Temukan Keterlibatan Oknum TNI

TEDDY/SUMUT POS CEK TKP: Seorang petugas Kepolisian sedang melakukan cek TKP di gudang yang digunakan sebagai tempat pengoplosan gas bersubsidi.
CEK TKP: Seorang petugas Kepolisian sedang melakukan cek TKP di gudang yang digunakan sebagai tempat pengoplosan gas bersubsidi.
TEDDY/SUMUT POS

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pascaberedar berita adanya dugaan keterlibatan oknum TNI, penyidik Polisi Militer (POM) Kodam I/Bukit Barisan (BB) bergerak cepat melakukan penyelidikan. Bahkan, rombongan penyidik POM Kodam I/BB langsung terjun ke Kota Binjai untuk mengumpulkan bahan dan keterangan.

YA, empat orang yang dibawa ke Polres Binjai pun turut dimintai keterangannya. Langkah itu diambil penyidik POM Kodam Bukit Barisan untuk mengetahui apakah benar adanya keterlibatan oknum.

Salah satu personel penyelidik dari POM menginformasikan bahwa, untuk sementara keempat orang yang dibawa Polres Binjai tidak ada menyatakan pemilik gudang tersebut adalah oknum prajurit.

“Hasil penyelidikan belum menemukan adanya oknum TNI yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Informasi awal yang menyebutkan bahwa ada keterlibatan oknum, dan setelah dilakukan penyelidikan oleh pihak Polisi Militer dan Polres Binjai, tidak ada keterlibatan oknum TNI,” kata penyelidik tersebut, Senin (2/9).

“Prinsipnya pihak TNI bekerjasama dengan Polri untuk melaksanakan tindakan pemeriksaan dan pengusutan guna ungkap kejadian tersebut,” tambah dia.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Wirhan Arif menyatakan, empat orang yang diboyong dari lokasi penggerebekan sudah ditetapkan tersangka.

Keempatnya masing-masing, Agus (40) warga Dusun Bandar Meriah Desa Namu Ukur Utara, Sei Bingai; Suhendri (27); Ari Sudana (30) warga Jalan Setia Budi Kelurahan Tanjung Sari, Medan dan Mahera (31) warga Desa Kwala Serapuh, Tanjung Pura, Langkat.

“Hasil pemeriksaan, empat orang yang kami bawa ke Mako ditetapkan tersangka,” jelas dia.

Penyidik masih mendalami siapa pemilik maupun pengawas dan pengelola pengoplosan gas bersubsidi tersebut. Karenanya, kata Kasat, penyidik akan memeriksa Kades Emplasmen Kwala Mencirim dan Camat Sei Bingai. “Ya, nanti bakal kita periksa mereka sebagai saksi untuk mendalami penyidikan,” tandasnya.

Diketahui, dua gudang pengoplos gas elpiji bersubsidi yang berlokasi di Jalan Pasar III dan Pasar IV, Desa Emplasmen Kwala Mencirim, Sei Bingai, Langkat dibongkar tim gabungan Polres Binjai dan POM serta Pertamina, Kamis (29/8). Hasilnya, 4 orang dan 4 mobil pikap berisikan ratusan tabung gas elpiji subsidi 3 kilogram dan non subsidi 12 kilogram serta 50 kilogram diboyong ke Mapolres Binjai.

Gudang pengoplos gas bersubsidi ini sudah beroperasi selama 7 bulan. Polisi menyita 252 tabung gas elpiji dari 3 kg, 12 kg hingga 50 kg.

Dari jumlah itu, 150 tabung gas subsidi ukuran 3 kilogram dan tabung gas ukuran 50 kilogram yang masih berisi. Sisanya, 96 tabung gas ukuran 12 kilo, 78 tabung gas ukuran 50 kilo dan 4 tabung gas ukuran 3 kilogram dalam keadaan kosong. (ted/ala)

PGN dan Pemkot Yogyakarta Menandatangani Kerjasama Pemanfaatan Gas Bumi Untuk Menunjang Program Smart City

CERIA: Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso (kanan) bersama Wali Kota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti dan staf tertawa ceria usai menandatangani nota kesepahaman dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta dalam penyediaan infrastruktur dan pemanfaatan gas bumi di kota ini.
CERIA: Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso (kanan) bersama Wali Kota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti dan staf tertawa ceria usai menandatangani nota kesepahaman dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta dalam penyediaan infrastruktur dan pemanfaatan gas bumi di kota ini.

YOGYAKARTA, SUMUTPOS.CO – Untuk mewujudkan program smart city di wilayah kota Yogyakarta, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) hari ini menandatangani nota kesepahaman dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta dalam penyediaan infrastruktur dan pemanfaatan gas bumi di Jogjakarta, Senin (2/9).

Penandatangan kerjasama ini dilakukan oleh Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti dan Direktur Utama PGN Gigih Prakoso di ruang Nakula, Pemkot Yogyakarta. Hadir dalam kesempatan ini jajaran manajemen PGN dan para pejabat di lingkungan Pemkot Yogyakarta.

Direktur Utama PGN Gigih Prakoso menyatakan, kerjasama dengan Pemkot Yogyakarta ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang PGN untuk memperluas pemanfaatan gas bumi di wilayah-wilayah yang belum terjamah energi baik gas bumi. Melalui kerjasama dengan Pemkot Yogyakarta, PGN berharap akan lebih banyak masyarakat dan pelaku usaha yang dapat menikmati manfaat gas bumi sebagai energi yang ramah lingkungan, efisien dan diproduksi di dalam negeri.

“Kami menyampaikan terima kasih atas pilihan Pemkot Yogyakarta terhadap penggunaan gas bumi dalam menunjang program smart city di Yogyakarta. Ini akan menjadi langkah awal kita bersama untuk menjadikan Yogyakarta semakin Istimewa sebagai kota pelajar dan budaya, yang nyaman huni dengan lingkungan yang bersih melalui pemanfaatan energi baik gas bumi,” kata Gigih dalam sambutannya di Yogyakarta, Senin (2/9).

Gigih menyampaikan, saat ini PGN mendorong anggota Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Kota Yogyakarta dan sejumlah usaha UMKM untuk menggunakan gas bumi dalam operasionalnya. Dari hasil evaluasi yang dilakukan, penggunaan gas bumi terbukti lebih efisien dan memberikan banyak manfaat dalam meningkatkan daya saing anggota PHRI di nasional dan UMKM yang telah memanfaatkan gas bumi sebagai energi dioperasional mereka seperti halnya salah satu produsen bakpia di Yogyakarta.

“Kami akan semakin bersemangat untuk terus membangun berbagai infrastruktur gas di kota yang bersejarah ini. Dengan dukungan dari bapak Walikota Yogyakarta, kami optimis dapat mendukung terwujudnya program Smart City yang berbasis pada energi baik gas bumi,” ujar Gigih.

Lebih lanjut Gigih menyatakan, PGN telah mengembangkan layanan PGN 360 Degree Integrated Solution untuk mengoptimalkan layanan pelanggan. Melalui layanan ini PGN memberikan layanan penggunaan gas bumi dari hulu hingga hilir. Seperti, menyediakan gas bumi dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG), jaringan pipa gas bumi dan LNG yang tersebar di berbagai kota.

Dalam mewujudkan penyediaan energi gas bumi, PGN akan membangun berbagai infrastruktur di berbagai daerah seperti membangun jaringan pipa distribusi sepanjang 500 km, pipa transmisi 528 km, tujuh Liquified Natural Gas (LNG) filling station untuk truk / kapal, lima FSRU, 3,59 juta sambungan rumah tangga, dan 17 LNG guna mensuplai kebutuhan berbagai segmen konsumen.

PGN juga akan mendukung terwujudkan program Pemerintah membangun jaringan gas (Jargas) sebanyak 4,7 juta sambungan hingga tahun 2025. Dimana tahun ini PGN menargetkan mampu membangun 78.216 sambungan. Saat ini PGN sedang dalam penyelesaian proyek pipa gas dari Gresik ke Semarang sepanjang 267 km.

“Kita harapkan jaringan tersebut selain memasok gas ke PLTGU Tambak Lorok di Semarang juga akan mengalirkan gas ke berbagai segmen pasar di Jawa Tengah dan juga Yogyakarta. Harapan kami gas bumi PGN akan semakin menciptakan pemerataan ekonomi sebagaimana komitmen dan tujuan Pemerintah,” imbuh Gigih.

Untuk mengembangkan program smart city yang sekarang banyak dilakukan sejumlah daerah, PGN juga memiliki jasa layanan di bidang jasa telekomunikasi dan ICT, yaitu PT PGN Telecommunication Nusantara (PGASCOM).

Anak perusahaan tersebut saat ini telah melayani kebutuhan jaringan interkoneksi di sejumlah wilayah di Indonesia. Sebagai penyedia jaringan fiber optik (FO), PGASCOM telah memiliki pengalaman dan telah mengoperasikan jaringannya mulai dari Singapura dan Jakarta sampai kota-kota besar lainnya di bagian barat Indonesia.

PGASCOM juga memberikan layanan business solution dan managed services yang dapat digunakan oleh semua perusahaan dari kelas Large Corporation sampai ke Small Medium Enterprise (SME).

“Sebagai kota pelajar dengan potensi SDM dan berbagai inovasinya, terwujudnya Yogyakarta sebagai Smart City akan semakin menempatkan Yogyakarta sebagai kota terdepan di Indonesia. PGN akan mendukung langkah Pemkot mewujudkan program Smart City di Yogyakarta,” ungkap Gigih.

Wali Kota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti menyambut baik komitmen PGN dalam mendukung Pemkot Yogyakarta untuk menunjang program smart city melalui pemanfaatan gas bumi. Penggunaan gas bumi yang terbukti ramah lingkungan, efisien dan aman, diharapkan akan semakin meneguhkan Yogyakarta sebagai kota nyaman huni dan pusat pelayanan jasa yang berdaya saing kuat untuk keberdayaan masyarakat dengan berpijak pada nilai keistimewaan.

“Progam Smart City merupakan salah satu prioritas Pemkot Yogyakarta untuk menciptakan kota ini agar semakin nyaman huni, sehingga wisatawan dapat berlama-lama tinggal di Yogyakarta. Hal ini tentu akan menjadi salah satu pendorong ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Yogya,” jelas Haryadi.

Haryadi menambahkan, sebagai tindak lanjut dari kerjasama dengan PGN, Pemkot Yogyakarta akan mendorong terciptanya perizinan yang memberi kemudahan pembangunan infrastruktur gas dibangun di Yogyakarta. Haryadi juga menyatakan, pemanfaatan gas bumi di Yogyakarta juga merupakan bagian dari komitmen Pemkot untuk mengurangi ketergantungan pada energi impor, baik minyak bumi maupun elpiji yang selama ini dikonsumsi masyarakat dan pelaku usaha.

“Kami juga ingin mengajak agar masyarakat Yogyakarta tidak memperbesar penggunaan energi impor. Dengan meluasnya pemanfaatan gas bumi, sesungguhya kita juga ikut serta dalam menciptakan kemandirian energi nasional. Itu yang harus terus kita perjuangkan,” tegas Haryadi. (rel/ram)

Jaringan Broadband Telkomsel di Wilayah Perbatasan Nunukan, Akselerasikan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat

Jaringan dan layanan 4G Telkomsel sudah merambah hingga ke wilayah perbatasan di Nunukan dengan salah satu tujuannya untuk mengaselerasikan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat. Telkomsel konsisten untuk terus memberikan layanan telekomunikasi terbaik di seluruh wilayah Indonesia hingga ke daerah pelosok dan perbatasan. Saat ini jaringan 4G Telkomsel sudah menjangkau sekitar 76% populasi Kabupaten Nunukan di mana kehadiran layanan 4G Telkomsel telah menjadi bagian dalam percepatan perkembangan ekonomi dan pembangunan kota-kota yang berada di wilayah perbatasan ini.
Jaringan dan layanan 4G Telkomsel sudah merambah hingga ke wilayah perbatasan di Nunukan dengan salah satu tujuannya untuk mengaselerasikan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat. Telkomsel konsisten untuk terus memberikan layanan telekomunikasi terbaik di seluruh wilayah Indonesia hingga ke daerah pelosok dan perbatasan. Saat ini jaringan 4G Telkomsel sudah menjangkau sekitar 76% populasi Kabupaten Nunukan di mana kehadiran layanan 4G Telkomsel telah menjadi bagian dalam percepatan perkembangan ekonomi dan pembangunan kota-kota yang berada di wilayah perbatasan ini.

·         Di wilayah Nunukan, Telkomsel telah menggelar 187 unit BTS dimana 127 unit diantaranya adalah BTS broadband. 

·         Di wilayah Sebatik, Telkomsel telah menggelar 78 unit BTS, dimana 59 unit diantaranya adalah BTS broadband.

NUNUKAN, SUMUTPOS.CO  – Telkomsel konsisten untuk terus memberikan layanan telekomunikasi terbaik di seluruh wilayah Indonesia hingga ke daerah pelosok dan perbatasan. Jaringan dan layanan 4G Telkomsel sudah merambah hingga ke wilayah perbatasan di Nunukan sejak 2016 lalu dengan salah satu tujuannya untuk mengaselerasikan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

Kabupaten Nunukan merupakan wilayah paling utara di provinsi Kalimantan Utara yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Bulungan. Saat ini jaringan 4G Telkomsel sudah menjangkau sekitar 76% populasi Kabupaten Nunukan di mana kehadiran layanan 4G Telkomsel telah menjadi bagian dalam percepatan perkembangan ekonomi dan pembangunan kota-kota yang berada di wilayah perbatasan ini. Sehingga menjadikan Kabupaten Nunukan daerah terdepan dalam penerapan teknologi telekomunikasi terkini.  

Executive Vice President East Area Sales Telkomsel Ronny Arnaz mengatakan “Telkomsel mendukung akselerasi pertumbuhan ekosistem digital di seluruh Indonesia termasuk wilayah Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara  hingga  ke daerah perbatasan negara Indonesia.  Komitmen ini dilakukan Telkomsel dalam membangun infrastruktur jaringan yang merata di seluruh wilayah negara Indonesia. Khusus di wilayah Nunukan saat ini Telkomsel telah menggelar 187 unit BTS  dimana 127 unit diantaranya adalah BTS broadband.  Sedangkan di wilayah perbatasan Sebatik saat ini Telkomsel telah menggelar 78 unit BTS, dimana 59 unit diantaranya adalah BTS broadband”.

Salah satu warga Nunukan, Winda Wulandari yang mempunya usaha outlet ponsel, mengatakan “saya sudah menggunakan kartu Telkomsel sejak lama, usaha saya sangat terbantu karena jaringan Telkomsel paling banyak jangkauan nya disini, apalagi sudah ada sinyal 4G”. 

Hal senada diungkapkan oleh Dewi Astuti yang mempunyai usaha travel agent menyampaikan “Telkomsel ini jaringan bagus internet lancar, sangat membantu terutama untuk komunikasi dengan pelanggan atau rekan kami sehingga memudahkan bisnis. Secara tidak langsung membantu perekonomian kami juga msyarakat disini. Harapan kedepan semoga jaringan Telkomsel, terutama 4G makin diperbanyak dan diperluas”.

Komitmen Telkomsel terhadap digitalisasi di perbatasan juga ditunjukkan dengan digelarnya program CSR Telkomsel pilar Pendidikan yaitu #internetBAIK di Nunukan dan Sebatik sejak 2016 lalu. Kampanye ini merupakan salah satu upaya Telkomsel untuk membangun ekosistem digital yang positif dan konstruktif bagi masyarakat Indonesia mulai dari kota hingga ke daerah perbatasan terluar dan terdepan, termasuk di Nunukan. Dalam kampanye #internetBAIK tersebut, Telkomsel menggandeng Gerakan Indonesia Mengajar yang merupakan gerakan sosial yang melibatkan Pengajar Muda untuk mencerdaskan masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia. 

“Harapan kami kehadiran jaringan Telkomsel mampu memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi di Nunukan dalam mengembangkan potensi lokal, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Kami sangat optimis bahwa digitalisasi perbatasan di wilayah Nunukan dapat mengakselerasi kehidupan masyaratnya di segala aspek yang tidak terlepas dari kehidupan mereka. Hal ini juga ditunjang dengan infrastruktur jaringan Telkomsel yang telah hadir di sini di mana lebih dari 75% dari seluruh pelanggan Telkomsel merupakan pelanggan data,” tutup Ronny.

Kaldera Toba Diterima Masuk UGG, Akan Dipublikasikan April 2020 di Paris

istimewa KALDERA: Plang The Kaldera Toba Nomadic Escape di Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.
KALDERA: Plang The Kaldera Toba Nomadic Escape di Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.

SAMOSIR, SUMUTPOS.CO – Diusulkan sejak tahun 2011 lalu, akhirnya Geopark Kaldera Toba disetujui masuk dalam UNESCO Global Geopark (UGG). Persetujuan terungkap dalam acara The 6th Asia Pacific Geopark Network (APGN) Symposium yang dihelat di Rinjani Lombok UNESCO Global Geopark, Minggu (1/9) pagi. Informasinya, keanggotaan Geopark Kaldera Toba sebagai anggota UGG akan diumumkan di Paris, April 2020 mendatang.

RAPAT The 6th APGN Symposium tahun 2019 diikuti 614 peserta dari 30 negara, dilaksanakan selama 7 hari dari tanggal 31 Agustus 2019 hingga 6 September 2019. Rapat ini merupakan agenda pertemuan rutin 2 tahunan jaringan geopark se-Asia Pasific.

Informasi diperoleh, Badan Eksekutif UNESCO menetapkan Geopark Kaldera Toba masuk dalam UGG baru di tahun 2019, namun baru akan dipublikasikan pada April 2020 mendatang. “Benar bahwa Geopark Kaldera Toba telah sah ditetapkan pagi ini oleh Badan Eksekutif UNESCO menjadi UGG dan dipublish pada April 2020.

Biarlah UNESCO sendiri dan pihak kementerian yang rilis langsung ya,” ujar seorang narasumber, seperti dikutip dari situs greenberita.com pada Minggu, (1/9/2019).

Informasi ini juga diperkuat dari whatsap grup Jaringan Geopark Indonesia. Di Medan, sejumlah akun facebook awak media dan aktivis telah mengucapkan selamat atas disetujuinya Geopark Kaldera Toba masuk UGG.

Daerah Rinjani Lombok UNESCO Global Geopark adalah tuan rumah simposium yang ke-6 setelah sebelumnya dilaksanakan secara bergiliran setiap 2 tahun di geopark yang telah menyandang status Global Geopark UNESCO.

Tema The 6th APGN Simposium Tahun 2019 ini adalah UNESCO Global Geoparks Toward Sustaining Local Communities and Reducing Geohazard Risk, yang menonjolkan kelestarian situs-situs geologi, biologi dan budaya, penguatan peran komunitas lokal dan pengurangan risiko bencana.

GEOPARK Keindahan panorama alam Danau Toba dari kejauhan. Akhirnya Geopark Kaldera Toba disetujui masuk dalam UNESCO Global Geopark (UGG).

Beberapa waktu yang lalu, pihak management Geopark Kaldera Toba (GKT) juga menyatakan rasa optimisnya bahwa Geopark Kaldera Toba hanya tinggal menunggu waktu masuk dalam UNESCO Global Geopark.

“Terkait Geopark Kaldera Toba, kita masih menunggu keputusan dari UNESCO terkait masuk tidaknya kita dikeanggotaan UGG yang diumumkan September 2019 ini. Kita optimis bisa lolos masuk UGG,” ujar General Manger (GM) Badan Pengelola Kaldera Toba, DR. Hidayati ketika dikonfirmasi beberapa waktu lalu.

Menurutnya, optimisme Badan Pengelola Kaldera Toba timbul karena mengacu pada telah dipenuhinya semua rekomendasi yang minta UNESCO mulai dari geoarea, geosite, website, tanda gerbang masuk, peta sederhana dan visibility tentang identitas (brand) GKT, serta masterplan GKT itu sendiri.

Kaldera Danau Toba memiliki panorama yang indah. Pulau vulkanik yang berada di tengah Danau Toba ini terbentuk dari letusan dahsyat gunung api di Sumatera Utara sekitar 74.000 tahun silam. Letusan Gunung Api Toba purba itu menyisakan lekukan cukup dalam di dasar kaldera, yang kemudian terisi air dengan kedalaman hingga mencapai sekitar 550 meter dan luas 1.130 kilometer persegi. Bentukan ini yang akhirnya dikenal sebagai Danau Toba.

Pasca-pembentukan kaldera, peristiwa geologi itu menciptakan bentukan lain, yakni Pulau Samosir. Ini terjadi akibat pengangkatan sebagian besar danau ke permukaan. . Karena sejarah dan karakter geologisnya yang istimewa ini, pada Januari 2018, kawasan Danau Toba diresmikan sebagai Geopark Nasional Kaldera Toba.

Dengan dijadikannya Geopark Kaldera Toba sebagai bagian dari Unesco Global Geopark, diharapkan Danau Toba akan terpromosi dengan sendirinya ke negara-negara anggota PBB

Kadispar Sumut: Peluang Besar

Kabar tentang disetujuinya Geopark Kaldera Toba menjadi anggota UGG, dibenarkan oleh Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Sumut, Ria Novida Telaumbanua. Menurut Ria, persetujuan melalui Council Meeting UNESCO Global Geoprak yang digelar pada acara Asia Pacific Geopark Network di Gili Trawangan Lombok.

“Iya (betul). Danau Toba masuk dalam bagian UNESCO Global Geopark. Itu kumpulan negara-negara yang mempunyai Geopark,” tutur Ria yang baru beberapa minggu diangkat sebagai Kadispar Sumut, kepada Sumut Pos, Minggu (1/9) petang.

Ria menjelaskan, keberhasilan itu merupakan kerja keras Tim Geopark Kaldera Toba yang melengkapi syarat-syarat memasuki anggota UGG. Tim Global Geopark sudah bekerja keras. “Tinggal selangkah lagi Kaldera Toba mendapatkan pengakuan dari UGG, yang akan diumumkan April 2020 mendatang,” jelas Ria.

Ia mengungkapkan, dengan bergabungnya Danau Toba sebagai anggota UGG, akan memberikan peluang besar untuk perkembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba menjadi objek wisata kelas dunia. Kini, Danau Toba memiliki poin khusus untuk dipromosikan dan dipasarkan secara internasional, untuk menarik kunjungan wisman dengan jumlah besar.

“ Ya sangat bagus. Kita lebih gampang mempromosikan Danau Toba. Status Danau Toba sudah terangkat. Pastinya, memberikan kemudahan. Nanti seluruh member UNESCO Geopark akan sama-sama memberikan perhatian kepada Danau Toba. Jadi bukan kita saja,” kata Ria.

Kaldera Toba sebagai anggota UGG juga memotivasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut untuk terus melakukan upaya pembangunan dan pengembangan objek wisata bersama seluruh pihak terkait. “Setelah mendapatkan pengakuan keanggotaan UNESCO Global Geopark, pastinya ada tugas-tugas lain yang tidak ringan. Kalau sudah dapat, bukan berleha-leha,” pungkasnya.

Dewan: Penting Tapi Belum Cukup

Menanggapi kabar disetujuinya Geopark Kaldera Toba masuk UGG, anggota Komisi B DPRD Sumut, Richard Pandapotan Sidabutar SE, mengatakan telah memperkirakan GKT akan lulus masuk UGG. Ia pun mengapresiasi kinerja pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi.

“Saya belum tahu pasti apakah kabar ini benar atau tidak. Tapi kalau benar, tentu ini adalah hal yang sangat baik dan menggembirakan,” ucap Richard keoada Sumut Pos, Minggu (1/9).

Disebut Richard, Geopark Kaldera Toba berada di bawah naungan Pemerintah Provinsi Sumut. Selama ini Pemprovsu sudah memperjuangkan GKT masuk keanggotaan UGG, yang akan memudahkan Danau Toba sebagai destinasi pariwisata kelas dunia.

“Namun sertifikat UGG tidak serta merta meningkatkan pariwisata Danau Toba. Pemerintah tetap harus bekerja keras menjalankan Perpres nomor 9 tahun 2019 tentang pengembangan taman bumi. Pemprovsu harus mampu menjadikan Danau Toba sebagai salah satu taman bumi terbaik di dunia, dan mengembangkan serta menjaga kelestariannya dari waktu ke waktu,” ujarnya.

Pemprov Sumut, kata dia, harus melakukan evaluasi struktur pariwisata dan membuat rencana-rencana matang untuk membangun sarana dan prasarana di kawasan tersebut, agar layak disebut sebagai destinasi wisata kelas dunia.

“Jangan ada pembangunan yang tidak tepat sasaran atau salah peruntukan,” tuturnya.

Yang terpenting, GKT masuk UGG harus berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar Danau Toba.

Sebelumnya, Menteri Pariwsata (Menpar) Arief Yahya menekankan pentingnya Danau Toba mendapat predikat dari UNESCO sebagai Global Geopark. Hal itu ia ungkapkan saat meresmikan The Kaldera Toba Nomadic Escape di Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu.

Menpar mengatakan, untuk membranding Danau Toba menjadi kelas dunia harus ada beberapa hal yang diperhatikan. Salah satunya menjadikan Danau Toba sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark (UGG). “UNESCO Global Geopark (UGG) Danau Toba sudah dilakukan assessment dan akan diumumkan April 2019. Setelah meraih predikat internasional, tentu akan mudah menjual danau vulkanik ini ke dunia,” kata Menpar Arief Yahya.

Apalagi akses Bandara Silangit yang sudah menjadi bandara Internasional akan mempermudah destinasi di kawasan Danau Toba untuk semakin berkembang.

“Lokasi Danau Toba ini mudah dipasarkan karena berdekatan dengan negara tetangga. Terbaru telah beroperasi penerbangan internasional ke Kuala Lumpur dengan AirAsia, 4 kali dalam sepekan,” kata Arief.

Terlebih kini juga dikembangkan atraksi baru di Danau Toba yakni The Kaldera Toba Nomadic Escape sebagai salah satu amenitas dan daya tarik baru yang ada di sekitar danau vulkanik tersebut dalam bentuk akomodasi nomadik.

Selain memiliki atraksi dan amenitas penunjang pariwisata di Danau Toba, The Kaldera memiliki keunggulan lain yang berkelas dunia sehingga bisa dinikmati bagi wisatawan baik nusantara atau mancanegara yang datang. Fasilitas yang ada di The Kaldera adalah amenitas berupa 15 Bell Tent, 2 Cabin, 2 Tenda Bubble, dan area parkir untuk Campervan/Caravan. Fasilitas lain yang ada di The Kaldera adalah Kaldera Ampiteathre, dengan kapasitas 250 orang, Kaldera Plaza, Kaldera Stage, hingga Kaldera Hill.

“Kita harus memikirkan konsep khusus untuk Danau Toba. Bila di Nusa Dua itu berkonsep MICE, Mandalika lebih sport tourism kelas dunia. Bila di Toba amenitas dan atraksi harus kelas dunia,” kata Menpar Arief Yahya.

Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Otorita Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo mengatakan, persiapan untuk memperkenalkan The Kaldera kepada publik dilakukan hanya dalam dua bulan. “Semua dikerjakan dengan tanpa henti. Karena memang kami ingin mendapatkan hasil maksimal dari The Kaldera ini. Kami juga melibatkan masyarakat setempat agar sama-sama merasakan hasilnya,” ujarnya.

Arie menambahkan, keunggulan lain The Kaldera adalah posisinya yang berada di atas ketinggian yakni sekitar 1390 mdpl. Dengan posisinya, yang ditawarkan The Kaldera adalah view Danau Toba yang sangat eksotis.

“Konsep seperti ini mungkin sudah ada di tempat lain di Danau Toba. Tapi kita jelas memberikan sesuatu yang berbeda. Pertama, The Kaldera ini menggabungkan atraksi dan amenitas. Nantinya, kita akan membuat konsep agar ada atraksi yang ditampilkan di Amphitheatre setiap minggunya,” papar Arie.

Sebelumnya, Indonesia telah sukses mencatatkan dua geopark di dalam daftar UGG, yakni Rinjani Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Ciletuh Sukabumi di Jawa Barat. Bersama Geopark Kaldera Danau Toba, pemerintah juga mendaftarkan Geopark Belitung, masuk dalam UGG.

Dengan masuknya geopark di Indonesia dalam daftar UGG, berarti meningkatkan promosi destinasi wisata bahkan hingga ke level dunia. Dampaknya, selain dapat mendongkrak jumlah wisatawan asing atau turis, juga mendorong peningkatan pendapatan masyarakat sekitar obyek wisata serta pemerintah asli daerah dan pendapatan negara. (gus/map/bbs)

14 September, Presiden Joko Widodo Buka Sail Nias 2019, Diramaikan Parade Kapal Tradisional dan Tari Parang Kolosal

Tarian Perang suku Nias
Tarian Perang suku Nias

NIAS, SUMUTPOS.CO – Persiapan event wisata Sail Nias 2019 yang digelar bulan ini sudah rampung. Nias siap menyambut kedatangan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo dan para wisatawan, meski ada beberapa hal teknis yang masih perlu dibenahi. Event ini juga bakal diramaikan dengan kegiatan 1.000 tenda, Parade Kapal Nelayan Tradisional, dan Tarian Perang Kolosal yang diikuti sebanyak 700 orang penari.

Puncak acara Sail Nias 2019 akan digelar di Teluk Dalam, Nias Selatan, pada 14 September 2019 mendatang. Diprediksi, event internasional ini akan menyedot sekitar 10.000 wisatawan mancanegara dan nusantara. “Prediksi, banyaknya wisatawan di Sail Nias itu mengacu pada tingginya minat masyarakat menyaksikan kegiatan wisata bahari tersebut, “ kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut Ria Nofida Telaumbanua di Medan, kemarin.

Untuk menampung wisatawan yang banyak itu, pemerintah sudah meminta pihak swasta dan masyarakat bersiap untuk menampung tamu itu. Kamar hotel di sekitar Sail Nias hanya ada sekitar 800 kamar dengan daya tampung sekitar 1.600 orang. “Jadi, banyak potensi wisatawan yang bisa ditampung di homestay dan sejenisnya “ ujarnya.

Menurut Ria, Pemprov Sumut menilai Sail Nias 2019 bukan saja sebagai seremoni. Lebih dari itu, diharapkan menjadi tonggak baru kebangkitan perekonomian Nias, apalagi karena kegiatan itu akan dihadiri Presiden Jokowi dan membuka resmi pada 14 September. “Tentu output dari Sail Nias yang nantinya sama-sama kita kelola dan kita jual bersama stakeholder dengan baik dan dengan profesional ke Indonesia dan ke dunia internasional,” katanya.

Karenanya, sebut Ria, konsentrasi tertuju pada kesuksesan penyelenggaraan Sail Nias 2019, bukan pada seberapa pengunjung yang datang. Sebab saat ini Nias masih belum mampu menampung jikapun membludak pengunjung dikarenakan keterbatasan fasilitas pendukung.

Presiden Jokowi akan hadir di Nias 13 September dan mengunjungi Desa Bawomataluo, Kecamatan Fanayama, Nias Selatan. Di pusatnya budaya lompat batu Nias itu, Presiden bersama Ibu Negara, Iriana Jokowi, akan disambut tarian perang dan mendapat gelar kehormatan adat.

Adapun rangkaian kegiatan Sail Nias, antara lain kegiatan 1.000 tenda, Parade Kapal Nelayan Tradisional, Tarian Perang Kolosal yang diikuti sebanyak 700 orang penari, lalu ada juga Festival Lompat Batu yang akan diikuti 100 orang pelompat. Ada juga diplomatik tour untuk wisatawan dan tamu dari negara lain.

Kemudian Tarian Fame Afo, Festival Budaya Kepulauan Batu, Demo Udara dan Terjun Payung, terakhir ada perlombaan Surfing International WSL Nias Pro 2019 untuk menyemarakkan Sail Nias 2019. Kegiatan itu tidak saja digelar di Nias Selatan, tetapi di 4 kabupaten/kota lainnya se-Kepulauan Nias.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut, Deni S Wardhana mengaku mendukung penuh perhelatan Sai Nias 2019. Dia berharap, Sail Nias menjadi era kebangkitan pariwisata Nias untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Nias.

Saat ini para stakeholder pariwisata termasuk PHRI, lanjut Deni, bersiap untuk turut mengelola dan memasarkan pariwisat Nias setelah penyelenggaraan Sail Nias itu. “Fokus kita ke depan lebih pada upaya menjual wisata Nias dan mendatangkan lebih banyak lagi wisatawan dalam dan luar negeri ke Nias,” ujar Deni.

Hal senada juga dikatakan Ketua Asosiasi Pengusaha Biro Perjalanan Indonesia (Asita) Sumut, Solahudin Nasution. “Kami menilai Sail Nias positif. Kita harapkan acaranya berjalan sukses. Semoga kegiatan ini menjadi momentum kebangkitan pariwisata Nias,” ujarnya.

Dengan kehadiran Presiden dan sejumlah menteri serta peserta dari dalam dan luar negeri yang dipastikan jumlahnya banyak, tambah Solahudin, akan semakin menguatkan posisi Nias atau meningkatkan branding Nias sebagai salah satu destinasi di Indonesia.

Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, yang juga Ketua Umum Panitia Nasional Sail Nias 2019 memastikan seluruh persiapan Sail Nias 2019 sudah rampung, termasuk dalam rangka penyambutan kedatangan Presiden Jokowi dan rombongan.

Untuk menampung jumlah pengunjung termasuk wisatawan, Pemkab Nias Selatan telah menyiapkan 36 hotel, dimana 10 hotel berada di Teluk Dalam dengan jumlah 156 kamar, 26 hotel dan homestay yang berada di Pantai Soreke dengan kapasitas kamar 100 kamar.

Kemudian, Kemenhub telah menyiapkan 31 unit bus yang akan beroperasi selama berlangsungnya Sail Nias 2019, dimana 20 bus akan beroperasi di Nias Selatan dan sisanya akan mengantarkan para tetamu yang berada di Gunung Sitoli. Selain itu Jhuga disiapkan 6 unit kapal tambahan untuk membawa penumpang dari Sibolga Menuju Kepulauan Nias.

Yasonna pun berpesan pada masyarakat di Kepulauan Nias agar mendukung suksesnya acara tersebut. “Masyarakat agar tertib dan ramai, setidaknya masyarakat mau berkorban, misalnya mau menggunakan rumahnya sebagai penginapan yang layak, bila seluruh penginapan telah penuh, paling tidak buat masyarakat di sini merasa memiliki acara ini,” ujar Yasonna.(mbc/bbs)

16 Jamaah Haji Sumut Wafat di Tanah Suci, Ahli Waris Dapat Santunan Rp18,6 Juta

Ilustrasi
Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hingga kloter 9 pemulangan jamaah haji, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mendata sebanyak 16 jamaah wafat di Tanah Suci. Hal itu dikatakan Kabid Dokumen Haji PPIH, Erinofa kepada wartawan, Minggu (1/9) sore.

“Iya. Total jamaah Embarkasi Medan yang wafat di Tanah Suci berjumlah 16 orang,” ujarnya.

Menurut Erinofa, pemerintah berencana menabalkan haji kepada jamaah yang wafat di Tanah Suci tersebut. Namun, itu dilakukan bagi para jamaah wafat yang sudah menunaikan wuquf di Padang Arafah.

“Bagi jamaah yang belum wuquf ke Arafah, belum bisa dibadalkan. Sedangkan yang sudah menunaikannya di Arafah sesuai rukun, sudah bisa dibadalkan. Pemerintah yang akan membadalkan berikut penyerahan sertifikatnya,” ujar Erinofa.

Selain itu, kata Erinofa, para ahli waris jamaah akan diberikan santunan dari PT Asuransi Takaful Keluarga sebesar Rp18,6 juta dalam keadaan meninggal natural, dan Rp37,2 juta jika meninggal karena kondisi kecelakaan. Santunan tersebut akan diserahkan setelah proses pemulangan seluruh kloter Haji Debarkasi Medan selesai.

Adapun sesuai data PPIH, nama-nama jamaah yang wafat yaitu: Muhammad Rum Batubara, 65 tahun, (Laki Laki), asal Kloter Mandailing Natal Diagnosa Circulatory Diseases pada 22 Juli 2019; Rahmat Novan Nasution, 65 tahun, (laki laki), asal Kloter Padanglawas, Diagnosa Circulatort Diseases pada 24 Juli 2019; Jamaluddin Bandarik Abdullah, 72 tahun, (Laki Laki), Diagnosa Invection and Parasitic Diseases, asal Kloter Langkat pada 26 Juli 2019.

Kemudian Leli Ningsih Abdullah, 78 Tahun (Perempuan) Diagnosa Cardiovascular Disseas, asal Kloter Medan pada 7 Agustus 2019; Tiayuna Sutan Bangun, 69 tahun, (Perempuan), Diagnosa Circulatort Diseases, asal Kloter Padanglawas pada 10 Agustus 2019; Agus Susanto Achmad, 56 tahun, (Laki Laki), Diagnosa Circulatory Diseases, asal Kloter Medan pada 12 Agustus 2019.

Selanjutnya Suwanto Sukirman Abdullah, 60 tahun, (laki laki), Diagnosa Cardiovascular Diseases, asal Kloter Medan pada 14 Agustus 2019; Abdul Karim Asmawi, 80 tahun, (Laki Laki), Diagnosa Circulatort Diseases, asal Kloter Medan pada 15 Agustus 2019; Yusman Ben Basir, 64 tahun, (Laki laki), Diagnosa Respiratory Diseases, asal Kloter Deliserdang pada 16 Agustus 2019.

Selanjutnya Kostan Soleh Harahap, 66 tahun, (Laki-laki) Diagnosa Respiratory Desiases, asal Kloter Labuhanbatu; Syahru Sadi Sankaryak, 68 tahun, (Laki-laki) Diagnosa Cardiovascular Diseases, asal Kloter Labuhanbatu; Marlen Chalik Siregar, 61 tahun, (Perempuan), Diagnosa Infectious And Parasitic Diseases, asal Kloter Medan.

Lalu Suparto Kariyono Safar, 68 tahun, (Laki-laki) Diagnosa Infectious And Parasitic Diseases, asal Kloter Labuhanbatu; Fatimah Zahaea Rekso, 72 tahun, (Perempuan) Diagnosia Circulatory Diseases, asal Kloter Tebingtinggi; Abdul Muin Berutu, 60 tahun, (Laki-Laki), Diagnosa Respiratory Desiases, asal Kloter Deliserdang; dan Hasnah Abdul Gani Nasution, 67 tahun (Perempuan), Diagnosa Circulatory Diseases, asal Kloter Kota Padangsidimpuan. (man)