25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 5082

Raker DPRD Bersama Bupati Deliserdang, Dewan Inisiasi Perda Larangan Merokok

ilustrasi Perda
ilustrasi Perda

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Ketua Fraksi Golkar, Mikhail TP Purba mengajukan pembahasan Perda larangan merokok di tempat umum pada program kerja di tahun 2020. Hal itu disampaikan dalam penutupan Rapat Kerja (Raker) DPRD Deliserdang di Parapat, Sabtu (20/7).

Acara yang berlangsung selama dua hari yang dipimpin Wakil Ketua Kamaruzaman dan Imran Obos serta dihadiri Wakil Bupati Deliserdang, HMA Yusuf Siregar.

Disebut Nusantara, alat kelengkapan dewan pada tahun 2018-2019 telah dapat diterima dalam raker. “Selain ranperda yang diusulkan eksekutif, DPRD Deliserdang juga mengusulkan larangan merokok di tempat umum, agar masuk dalam program pembentukan peraturan daerah (propemperda). Dan hal itu menjadi salah satu target kita pada tahun 2020,” ucapnya singkat.

Menanggapi hal itu, Yusuf Siregar yang diwawancara menyambut baik ranperda inisiatif tersebut. “Tentu kita sambut baik. Namun saya kira peraturan seperti itu tidak bisa diberlakukan bagi seluruh daerah yang ada di Deliserdang. Kemungkinan di tempat tertentu saja ada perdanya, jika demikian berlaku maka ruangan dapat merokok tentu dipikirkan juga,” ucapnya.

Dalam sambutannya saat penutupan raker DPRD Deliserdang, Yusuf Siregar mengaku acara itu memiliki arti penting. Di samping untuk evaluasi dan menyusun progran kerja, raker menurutnya juga membahas tentang strategi dalam pembangunan kemasyarakatan.

“Pemkab menyadari belum sepenuhnya merealisasikan keinginan masyarakat karena kondisi tertentu. Untuk itu usai raker ini, saya berharap kerja sama legislatif dan eksekutif semakin ditingkatkan bagaimana mewujudkan Deliserdang yang maju dan sejahtera dengan masyarakatnya yang religius dan rukun dalam kebhinekaan,” imbuh wabup.

Sementara sambutan Kamaruzaman mengaku pelaksanaan raker selama dua hari berjalan dengan baik dan antusias dari para anggota dewan, terutama dari alat kelengkapan.“Harapan kami pak wakil agar disampaikan ke pak bupati bahwa salah satu poin raker tentang peningkatan kesejahteraan para dewan ke depannya,” ungkapnya.

Dengan demikian apa yang menjadi harapan kita bersama dapat terwujud ke depannya. Demikian pula dalam progran pengawasan juga akan lebih baik. “Mari berlomba-lomba membuat terbaik. Sehingga kepemimpinan pak Ashari-Yusuf periode kedua ini dalam membangun Deliserdang jauh lebih baik lagi,” pungkas Kamaruzaman. (btr/han)

Bosnia Minati Kopi Karo

DIABADIKAN: Wabup Karo Cory S Sebayang diabadikan bersama pengusaha asal Bosnia saat berkunjung ke Kabupaten Karo.
DIABADIKAN: Wabup Karo Cory S Sebayang diabadikan bersama pengusaha asal Bosnia saat berkunjung ke Kabupaten Karo.

KARO, SUMUTPOS.CO – Pengusaha asal Distrik Brcko, Bosnia-Herzegovina, berminat untuk mengimpor kopi asal Karo ke negaranya. Hal ini disampaikan Head of Delegation from Brcko District (Kepala Delegasi dari Distrik Brcko), Damir Bucevic, saat melakukan lawatan ke Kabupaten Karo.

Damir Bucevic berkunjung ke Kabupaten Karo, Jumat (19/7) bersama Duta Besar Republik Indonesia untuk Bosnia-Herzegovina, Amelia Ahmad Yani. Kedatangan rombongan Dubes Amelia disambut Wakil Bupati Karo, Cory S Sebayang bersama Asisten I Pemkab Karo, Suang Karokaro, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Karo, Kasman Sembiring, Kasatpol PP Hendrik Tarigan.

Kepada Wakil Bupati Karo, Damir mengutarakan minat para pengusaha Bosnia terhadap kopi Karo. “Di Bosnia tidak ada tanaman kopi untuk itu, kami butuh impor. Dan kami dengar, kopi dari Karo itu sangat bagus,” kata Damir, pemilik perusahaan Papillon Halid Salihovic.

Dia juga mengaku kagum dengan potensi alam yang dimiliki Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. Di pertemuan itu, Damir mengutarakan, kunjungan yang ia lakukan selain melihat potensi di Kabupaten Karo dan Sumatera Utara, pihanya mengundang Pemkab Karo dan Pemprovsu menghadiri Forum Bisnis Internasional yang akan diselenggarakan di Bosnia, September mendatang.

Di forum itu, kata Damir, Pemprovsu dapat mempromosikan dan menarik minat negara-negara lainnya untuk menjalin kerja sama. Dubes Amelia Ahmad Yani mengungkapkan, kunjungannya untuk memperkenalkan potensi yang ada di Kabupaten Karo kepada para pengusaha Bosnia. Amelia melihat ada potensi yang bisa dijalin Pemerintah Kabupaten Karo dengan Bosnia.

“Kunjungan ini untuk memperkenalkan potensi-potensi yang ada di Karo kepada rombongan delegasi dari Bosnia. Ada rencana untuk menjalin Sister City antara Karo dan Bosnia. Khususnya di bidang perdagangan komoditas kopi, pariwisata, dan misi pendidikan. Bosnia negara ke-11 terbesar di dunia pengkonsumsi kopi. Jadi sangat dibutuhkan kopi ini,” imbuh Amelia.

Wakil Bupati Karo, Cory mengakui kopi Karo merupakan kualitas unggul dan telah diekspor ke berbagai negara. “Produk kopi kita sudah high quality dan sangat diterima di pasar internasional. Jadi kita optimis untuk kerja sama ini. Semoga Sister City antara Kabupaten Karo dan Bosnia akan segera terwujud dan berjalan lancar,” kata Cory.

Dubes Amelia dan rombongan delegasi Bosnia diajak Wakil Bupati Cory melihat kawasan lereng Gunung Sinabung di Desa Perteguhan, Kecamatan Simpang, dan perkebunan warga di sekitar gunung. (deo/han)

Atasi Kemacetan di Berastagi, Jalan Alternatif Kawasan Gundaling Diperlebar

solideo/sumut pos TINJAU: Bupati Karo Terkelin Brahmana bersama sejumlah pejabat di Pemkab Kari meninjau pengerukan untuk pelebaran jalan alternatif di kawasan Gundaling II, Berastai, Kabupaten Karo.
solideo/sumut pos TINJAU: Bupati Karo Terkelin Brahmana bersama sejumlah pejabat di Pemkab Kari meninjau pengerukan untuk pelebaran jalan alternatif di kawasan Gundaling II, Berastai, Kabupaten Karo.

KARO, SUMUTPOS.CO – Bupati Karo Terkelin Brahmana bersama sejumlah pejabat Pemkab Karo, meninjau pelebaran jalan alternatif di kawasan Gundaling II, Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Jumat (19/7).

“Peninjauan ini untuk memastikan alat berat ekskavator sudah mulai bekerja. Sebab ini adalah pelebaran jalan dari simpang Hotel Kaliaga Berastagi-Tangkulen, Jalan Udara Berastagi,” sebut Terkelin Brahmana.

Menurutnya, pekerjaan tersebut terwujud tidak terlepas dari peran Kepala Lingkungan (Kepling) I Gundaling II, Kecamatan Berastagi, Ramlan Tarigan.

“Tidak terlepas dari peran serta Kepling I. Semua berlatar belakang pentingnya jalan alternatif jika terjadi kemacetan di seputaran Berastagi. Inilah solusi salah satu mengurai kemacetan,” ungkap Bupati Karo.

Kedepan, apabila ada acara di Taman Mejuah Juah Berastagi, seperti acara Pesta Bunga dan Buah, atau acara lain tidak menimbulkan kemacetan lagi.

“Sebab sudah ada jalur alternatif ini untuk mengurai kemacetan. Ini menjadi pedoman SKPD untuk bekerja agar mengutamakan kepentingan masyarakat. Sering saya menyampaikan pesan bahkan di ruang kerja saya, ada tulisan yang setiap pagi saya baca jika masuk ruangan, berbunyi “Setiap hal baik yang engkau lakukan belum tentu dihargai orang lain, tapi tetaplah berbuat baik karena engkau akan menuai baik. Walaupun bukan terbaik tapi tetatplah berbuat baik,” sebut Terkelin.

Dalam peninjauan itu, Bupati Karo didampingi Kepala Bappeda Karo, Nasib Sianturi, Plt Kepala Dinas PUPR, Paksa Tarigan, Kabid Bina Marga, Mitcon Purba, dan Kepling I, Ramlan Tarigan. Plt Kepala Dinas PUPR, Paksa Tarigan menyebutkan, ekskavator sudah melakukan pengorekan tanah agar jalan menjadi lebar. “Sesuai kesepakatan, tanah warga yang sudah kita bebaskan dan disetujui maka akan kita korek dengan lebar 10 meter,” katanya.

Selain itu, sebut Paksa, di Tahun 2019 ini, Dinas PUPR Karo memastikan jalan alternatif sepanjang 1,65 kilometer yang telah diperlebar akan diaspal hotmix dengan lebar 3 meter. Sedangkan sisi kiri-kanan jalan 0,5 meter akan disemen. “Dengan dana DAK (Dana Alokasi Khusus),” tegas Paksa.

Disamping itu, dia menyebutkan, jalan tersebut akan difungsikan seperti pengarahan dari Bupati Karo. “Berfungsi sesuai penyampaian bupati tadi akan menjadi andalan jalan alternatif mengurai kemacetan seputaran Berastagi,” imbuhnya.

Kepling Ramlan Tarigan mengapresiasi kinerja Bupati Karo beserta jajarannya. “Sebab apa yang kami impikan selama ini ternyata sudah terwujud,” ujar Ramlan. Sebelumnya, Februari 2019 lalu, kata Ramlan, mereka mengusulkan kepada Pemkab Karo untuk dilakukannya pengaspalan jalan. “Ternyata direspons usulan kami. Saya secara pribadi merasa puas, apa yang dilakukan Pemda Karo ini,” pungkasnya. (deo/han)

Musrenbang Kelurahan Berandan Timur Baru, Prioritaskan Jalan Rusak dan Perawatan Lapangan Bola

ILYAS EFFENDY/ SUMUT POS Musrenbang: Jalan Jawa Pangkalan Berandan, salah satu jalan yang diusulkan pada Musrenbang untuk diaspal.
ILYAS EFFENDY/ SUMUT POS
Musrenbang: Jalan Jawa Pangkalan Berandan, salah satu jalan yang diusulkan pada Musrenbang untuk diaspal.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Pemerintah tingkat Kelurahan Berandan Timur Baru, Kecamatan Babalan Pangkalan Brandan menyelenggarakan Musyawarah dan Perencanaan Pembangunan (musrenbang) pada Jumat (19/7).

Dalam musrenbang tersebut, disepakati memprioritaskan pengaspalan jalan rusak dengan hotmix pada 3 ruas jalan produktif, dan perawatan lapangan bola kaki yang berada di Jalan Dahlia Berandan Timur Baru, Kecamatan Babalan Langkat.

“Meskipun usulan itu usulan itu untuk tahun anggaran 2020, makan yang diprioritaskan adalah pengaspalan hotmix dan perawatan lapangan bola secara rutin,”ujar Kepala Kelurahan Berandan Timur Baru, Drs H. Asyari Siregar dalam gelaran musrenbang tersebut.

Dikatakannya, ada beberapa jalan yang diusulkan untuk diaspal adalah Jalan Sumatera, Jalan Jawa, dan Jalan Cempaka Kampung Baru, termasuk Lapangan Sepak Bola di Jalan Dahlia Kampung Baru Pangkalan Berandan.

Gelaran musrenbang Kelurahan Berandan Timur Baru ini juga dihadiri Wakil Bupati Langkat, H Syah Affandin SH, Camat Kecamatan Babalan Yafizham Parinduri, para Kepala Lingkungan, perwakilan masyarakat lingkungan, organisasi kemasyarakatan, OKP, Pemuda, Puskesmas, dan dari perwakilan sekolah. (yas/han)

Melihat Suku Aborigin Taiwan

RAMAH: Pengelola Promisedland Resort (baju putih/tengah) dengan ramah menyambut peserta tour dari Indonesia dan mengajak berfoto sebelum menginap di lokasi tersebut. 

SUMUTPOS.CO – Menjadi negara yang maju dan terpandang di Asia Timur tidak membuat Taiwan melupakan budaya dan tradisinya. Terbukti di wilayah bagian Timur, Utara, dan Selatan negara ini Anda akan menemukan masyarakat yang masih memegang teguh adat budayanya. Misalnya saja, Suku Aborigin, yang merupakan suku asli di Hualien, Taiwan.

Di wilayah lain seperti bagian timur, utara dan selatan, juga kental dengan keberagaman adat istiadat, budaya dan tradisi. Jika Anda berkeinginan datang ke Taiwan lebih dari tiga hari, sangat sayang bila tidak melihat kebudayaan suku asli di masing-masing wilayah tersebut. 

 Awal Juli 2019, Sumut Pos berkesempatan menjelajah beberapa wilayah di Taiwan, dalam tajuk Taiwan Familiarization Tour for Indonesian Media & KOL. Dari pengamatan Sumut Pos, hinga kini negara Taiwan masih terus melestarikan budaya dan tradisi suku asli setempat.

 Di Promiseland Resort, Hualien Country misalnya, yang merupakan malam ketiga bagi kami berpindah tempat tidur. Di area resort seluas 250 hektare dan mengadopsi gaya bangunan Spanyol itu, kami disuguhkan dengan tarian aborigin (suku asli) Hualien, Taiwan. Tak hanya itu, diakhir pertunjukkan, kami bahkan diajak ikut menari dan berdendang bersama merasakan adat istiadat dan kebesaran leluhur mereka. Ada sekitar tiga puluh menit kami melihat atraksi yang suku aborigin pertontonkan. Dengan ramah dan terbuka, Direktur Pengembangan Bisnis Promisedland Resort, Gladys Chan, menemani kami malam itu bahkan hingga kami keluar dari lokasinya. 

 Berlanjut keesokan harinya, tepat di Taroko Village Hotel, selain disuguhkan pemandangan alam dan pengunungan luar biasa, manajemen hotel sengaja menampilkan keberagaman tradisi kepada semua tamunya. Seusai santap malam atau sekitar pukul 20.00 WIB, kami diarahkan di sebuah panggung pertunjukkan di area penginapan yang berada dalam status kawasan Taman Nasional Taroko. Taman nasional ini berhasil dikelola baik oleh orang-orang suku Taroko. Salah satu suku asli Taiwan. Jika menginap di Taroko Village, wisatawan akan benar-benar merasa back to nature.

BERSAMA: Familiarization Tour for Indonesian Media & KOL foto bersama suku aborigin Taiwan, usai mereka menampilkan atraksi budaya di Promisedland Resort, Hualien, Taiwan belum lama ini

 Pada malam itu, anak-anak Taroko atau biasa disebut suku Truku, menampilkan bakat mereka. Mereka menceritakan budaya mereka di hadapan para wisatawan.  Bermain musik tradisional Taiwan, menari, dan atraksi lainnya mereka mengenakan busana adat Truku. Generasi paling muda, remaja hingga dewasa menyatu memperkenalkan budayanya.  Harapan mereka agar budaya mereka bisa diketahui orang banyak dan dilestarikan. Lepas dari itu semua mereka juga bisa bekerja dan menghidupi kebutuhannya.

“Sampai sekarang adat Taroko masih kental. Yang laki-laki masih disuruh berburu di hutan dan yang perempuan juga diajak mengenal hutan sejak kecil. Harapan kami agar budaya Taroko tetap dilestarikan,” kata Joseph, pengelola hotel. 

INDAH: Pemandangan alam dan pengunungan yang indah terpampang jelas dari area Taroko Village Hotel, Hualien, Taiwan

 Suguhan atraksi budaya juga ditampilkan saat kami menginap di Shangrila Leisure Farm, Kabupaten Yilan. Di situ, kami turut diajak melakukan permainan yang menjadi ciri khas daerah tersebut. Yakni kalau di Indonesia seperti bermain gasing, namun alatnya memakai tali dan batu. Tak hanya itu, kami juga diajak bermain lentera udara dengan sebelumnya menuliskan seluruh doa dan harapan dalam sebuah kertas. Setelah selesai merangkum harapan dan doa tersebut, lantas kami diminta untuk melepaskannya ke udara. Dahulunya, aktivitas sakral ini bertujuan agar dewa langit mendengar keinginan suku asli setempat atas apa yang menimpa mereka. 

Nah, tunggu apalagi, dari beberapa cerita dan pengalaman yang Sumut Pos rasakan akan kebesaran adat istiadat Taiwan, tentu tak ada salahnya menjelajah negeri berjuluk The Heart of Asia itu hingga ke wilayah pinggirannya. Sebab, Anda akan dapat merasakan sekaligus mengetahui kebesaran tradisi leluhur suku aborigin di sana. Sajian budaya mereka juga akan membuat hati Anda terpukau, dan perasaan menjadi senang. So, saatnya berkunjung ke Taiwan! (prn/ram) 

Ribuan Obat Kuat dan Kosmetik Tanpa Izin Edar Disita

Petugas Balai POM Medan menujunkan produk obat kuat ilegal yang disita dari hasil penggerebekan di rumah penjual obat herbal Jalan Garu III Kelurahan Harjosari I, Medan Amplas, Kamis (18/7). (M IDRIS)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Medan menggerebek tempat usaha yang menjual obat herbal di Jalan Garu III No 47, Kelurahan Harjosari I, Medan Amplas, Kamis (18/7) sore. Dalam penggerebekan tersebut, petugas menyita ribuan bungkus produk obat dan kosmetik ilegal senilai ratusan juta rupiah serta mengamankan penjual obat herbal berinisial F alias R (45).

Kepala BBPOM Wilayah I Medan, Yulius Sacramento Tarigan mengaku, pihaknya menggerebek tempat usaha tersebut karena mendapat informasi dari masyatakat bahwa di tempat itu sering menjual obat atau jamu ilegal. Tim kemudian melakukan pengamatan selama dua pekan sebelum diekseskusi.

“Ada sekitar 77 jenis obat herbal dan kosmetik yang disita. Namun, sebagian besar merupakan obat kuat yang tak memiliki izin edar di Indonesia,” kata Sacramento saat diwawancarai di lokasi penggerebekan.

Menurut dia, selain melanggar izin edar, produk yang disita itu juga banyak mengandung zat berbahaya untuk kesehatan. Apabila dikonsumsi dalam jangka panjang, maka dapat mengakibatkan berbagai penyakit seperti kanker dan ginjal.

“Produk obat herbal dan kosmetik yang disita tak hanya berasal dari Indonesia, tetapi juga didatangkan dari Malaysia dan Singapura. Seperti, beberapa merek prosuk tersebut antara lain Teh Mahkota Dewa, Powder Datar Lollen, Collagen Plus, Greeng Jos Kopi Bapak, King Kobra Oil hingga Kopi Jantan,” beber Sacramento.

Disebutkannya, penjual atau pengusaha obat herbal tersebut mengaku membeli secara online. Namun begitu, tidak langsung percaya dan akan didalami pengakuannya. “Kita sedang telusuri dari mana penjualnya membeli, tapi katanya membeli lewat online selama 2 tahun terakhir,” sebut dia.

Ia menambahkan, mengedarkan produk ilegal seperti ini ada sanksi hukumnya hingga 15 tahun kurungan penjara. “Dihimbau agar masyarakat membeli produk yang sudah ada izin edarnya, karena kandungan dari produk tersebut sudah diperiksa oleh Badan POM. Produk yang ada nomor izin edarnya itu dikemasan tercantum POM NA, produk-produk yang kita sita ini tidak ada tercantum izin edarnya,” tambahnya.

Sementara, F alias R sebagai penjual sekaligus pemilik obat herbal dan kosmetik ilegal tersebut tak banyak berkomentar. Dia mengaku tak menyangka tempat usahanya digerebek Balai POM. “Saya sudah 2 tahun menjual obat herbal ini, awalnya saya jual madu. Saya membeli obat herbal ini dari online, dan saya juga tidak tahu kalau izin edarnya tidak ada. Karena, saya jual semua obat ini lantaran ada permintaan dari pelanggan,” akunya yang mengaku pusing dan meminta wartawan untuk mewawancarainya. (ris)

Kasus Korupsi Tapian Siri-siri, Kejatisu Tetapkan Tiga Tersangka

IST/SUMUT POS KETERANGAN: Asintel Kejatisu, Leo Simanjuntak memberikan keterangan sejumlah kasus pada Hari Bhakti Adhyaksa ke-59 Kejatisu, Jumat (19/7).
IST/SUMUT POS
KETERANGAN: Asintel Kejatisu, Leo Simanjuntak memberikan keterangan sejumlah kasus pada Hari Bhakti Adhyaksa ke-59 Kejatisu, Jumat (19/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penyidik Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu), akhirnya menetapkan tiga tersangka kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Tapian Siri Siri Syariah dan Taman Raja Batu di Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Ketiga tersangka masing-masing berinsial, Plt Kadis Perkim Kabupaten Mandina, RL; Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), ED dan PPK Dinas Perkim, KAR.

“KITA menyadari begitu antusias masyarakat mengikuti kasus ini. Karena itu kami telah menetapkan tiga tersangka untuk tahap awal dalam dugaan korupsi proyek pembangunan Tapian Siri-siri Syariah dan Taman Raja Batu,” tegas Asisten Intelijen Kejatisu Leo Simanjuntak kepada wartawan di gedung Kejatisu, Jumat (19/7).

Kata Leo, peningkatan tahapan dari penyelidikan ke penyidikan sekaligus menetapkan tiga tersangka, adalah bentuk keseriusan Kejatisu dalam upaya pemberantasan tindak pidana korupsi di wilayah Sumatera Utara.

“Dan juga sebagai kado Hari Bhakti Adhyaksa ke 59 Kejatisu,” kata Leo.

Aspidsus Irwan Sinuraya menambahkan, berdasarkan hasil audit akuntan publik, ditemukan adanya unsur kerugian negara sebesar Rp4,7 miliar dari pengerjaan dua proyek taman rekreasi di Madina.

“Berdasarkan hasil audit yang dilakukan oleh kantor akuntan publik dari dua lokasi proyek itu, ditemukan adanya unsur kerugian negara mencapai Rp4,7 miliar,” beber Sinuraya.

Aspidsus yang baru bertugas di Kejatisu ini menyatakan, akan secepatnya membawa kasus tersebut ke Pengadilan untuk disidangkan. Disinggung dugaan keterlibatan Bupati Madina Dahlan Nasution dalam kasus ini, pihaknya masih melakukan penelusuran.

“Kalau memang ada fakta baru nantinya di sidang, kita akan tetapkan tersangka baru. Bila menyeret nama bupati, pasti akan kita tetapkan menjadi tersangka juga. Itu skala prioritas lah,” jelasnya.

Terkait pemanggilan pasca penetapan tersangka, Sinuraya mengatakan telah memanggil ketiga tersangka. Namun, ia tidak bisa memastikan apakah ketiganya akan dilakukan penahanan atau tidak.

“Kalau tidak salah hari ini (Jumat) kita periksa. Tapi apakah akan dilakukan penahanan, itu tergantung penyidik. Kalau memang atas dasar kepentingan penyidikan perlu ditahan kita akan tahan, akan saya tandatangani surat penahanannya,” pungkasnya.

Sebelumnya, sejumlah elemen masyarakat dari Madina maupun Tabagsel, beberapa kali melakukan aksi unjukrasa di depan Kejatisu.

Dalam aksinya, mereka meminta agar Kejatisu secepatnya memberikan kepastian hukum, apakah ada unsur korupsi dalam proyek tersebut atau tidak.

Bahkan mereka juga mensinyalir adanya keterlibatan Bupati Madina Dahlan Nasution sehingga Kejatisu didesak untuk segera memberikan kepastian hukum.(*)

Istri Disuruh Selundupkan Sabu ke Rutan

FACHRIL/SUMUT POS MENANGIS: Nurhayati menangis sembari memperlihatkan sabunya.
FACHRIL/SUMUT POS
MENANGIS: Nurhayati menangis sembari memperlihatkan sabunya.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Petugas Rutan Kelas II B Labuhandeli menangkap 1 paket narkotika jenis sabu dari pengunjung, Nurhayati. Saat itu, tersangka berencana mengunjungi suaminya Abdul Gani alias Rajali, Jumat (19/7) pukul 09:30 WIB.

Nurhayati sempat menjatuhkan sabu di area penggeledahan. Kemudian petugas memeriksa pengunjung tersebut.

Sambil menangis, Nurhayati mengakui barang itu memang bawaannya yang akan diberikan kepada suaminya.

Atas perintah KPR, salah seorang staf kemudian memanggil Abdul Gani. Saat diinterogasi, Abdul Gani mengakui barang haram itu memang pesanannya untuk dikonsumsi sendiri.

Oleh petugas rutan, Nurhayati beserta barang bukti sabu diserahkan ke Polsek Medan Labuhan untuk diproses lebih lanjut.

Kepala Rutan Labuhandeli, Nimrot Sihotang mengatakan, penangkapan itu saat petugas melakukan pemeriksaan rutin terhadap barang bawaan. Kini, wanita yang membawa narkoba itu telah dibawa ke Polsek Medan Labuhan.

“Untuk lebih lanjut, prosesnya kita serahkan ke polisi,” pungkasnya.(fac/ala)

Trio Curanmor Modus Pencari Pakan Ternak Ditangkap, Melawan Saat Pengembangan, Dua Pelaku Ditembak

FACHRIL/SUMUT POS MENANGIS: Nurhayati menangis sembari memperlihatkan sabunya.
FACHRIL/SUMUT POS
MENANGIS: Nurhayati menangis sembari memperlihatkan sabunya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sempat viral di media sosial, aksi kawanan pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dan barang berharga lainnya dengan modus mencari pakan ternak akhirnya ditangkap petugas Polrestabes Medan. Ketiganya ditangkap dari tempat dan waktu terpisah.

Ketiga pelaku masing-masing, Parasian Situmorang alias Gondit (22) dan Natal Perangin-angin (22) warga Jalan Elang Ujung, Perumnas Mandala. Terakhir, Antonius alias Toni (17) warga Jalan Cendrawasih, Elang 2, Perumnas Mandala.

Dari tiga orang pelaku yang ditangkap, Gondit dan Natal terpaksa ditembak karena melakukan perlawanan.Sedangkan Toni tidak karena lebih koperatif.

Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto menjelaskan, komplotan ini disebut dengan istilah Becak Hantu. Karena kebiasaan pelaku yang selalu membawa becak barang saat beraksi.

Menggunakan becak tersebut mereka selalu berpura-pura sedang mencari sisa makanan pada tempat-tempat pembuangan sampah di komplek-komplek perumahan warga untuk dijadikan makanan ternak.

Aksi pelaku beberapa kali membuat petugas keamanan komplek menjadi tidak curiga. Padahal, dibalik kegiatan tersebut mereka ternyata mengintai rumah-rumah kosong maupun sepeda motor warga yang terparkir.

“Kami menerima laporan maraknya aksi pencurian dengan modus ‘becak hantu’. Bahkan, sampai ada yang viral di medsos lalu melakukan penyelidikan lebih lanjut,” kata Dadang dalam keterangan pers di kantornya, Kamis (18/7).

Dari hasil penyelidikan, sebut Dadang, pihaknya berhasil mengidentifikasi para pelaku hingga akhirnya meringkus ketiganya.

“Awalnya kita tangkap tersangka Natal di seputaran Jalan Garuda IV Perumnas Mandala saat sedang makan. Selanjutnya, tim bergerak cepat dan melakukan penangkapan tersangka Gondit yang sedang berada di Jalan Panglima Denai saat menuju kawasan Selambo,” paparnya.

“Terakhir, tersangka Toni ditangkap dari Jalan Tangguk Bongkar II Simpang Jalan Merauke,” sambungnya.

Ia menyebutkan, barang bukti yang disita dari ketiga tersangka yakni 4 unit becak motor (betor), 2 gunting pemotong hidrolik, 1 linggis, 1 martil, 1 kunci letter T, 2 anak kunci T, 1 kunci leter L dan uang tunai.

“Saat melakukan pengembangan untuk mencari lokasi lainnya dengan tersangka Gondit dan Natal, ternyata keduanya berusaha melakukan perlawanan kepada petugas. Oleh karenanya, kita memberikan tindakan tegas dan terukur dengan menembak kedua kaki tersangka,” sebut Dadang.

“Selanjutnya, membawa keduanya ke Rumah Sakit Bhayangkara (Medan) untuk mendapat perawatan medis,” lanjutnya.

Dari hasil penyelidikan, para pelaku sudah beraksi belasan kali di Medan (lihat grafis, red).

“Kita masih melakukan pengembangan untuk mencari pelaku lainnya,” tandas Dadang. (ris/ala)

Liestiadi: Harusnya Tidak Ada Penalti

sutan siregar/sumut pos SELEBRASI: Kapten PSMS Medan selebrasi usai mencetak gol penalti ke gawang Blitar United di Stadion Teladan Medan, Jumat (19/7).
Sutan siregar/sumut pos
SELEBRASI: Kapten PSMS Medan selebrasi usai mencetak gol penalti ke gawang Blitar United di Stadion Teladan Medan, Jumat (19/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Skuad Blitar United menyudahi laga dengan kepala tertunduk, usai dikalahkan PSMS Medan dengan skor 3-1 di Stadion Teladan Medan, Jumat (19/7). Namun, Pelatih The Black Cats, Liestiadi, sempat memprotes keputusan wasit terkait penalti, yang berujung gol kedua bagi Ayam Kinantan.

Menurut Liestiadi, pelanggaran itu bukan disengaja, dan seharusnya tidak diganjar penalti.

“Pertama-tama, selamat buat PSMS atas kemenangan ini. Secara permainan, di babak pertama kami memberikan cukup perlawanan. Gol pertama memang terjadi salah antisipasi kiper kami. Tapi gol kedua itu harusnya tidak penalti. Itu indirect. Maksudnya bukan mau melakukan pelanggaran, karena mau mengambil bola dengan kaki yang terlalu tinggi. Harusnya tidak dihadiahi penalti. Gol kedua itu, cukup membuat pemain kami down,” ungkap Liestiadi, usai laga.

Meski sempat protes, Liestiadi tak mau mengkambinghitamkan wasit. Dia mengakui skuad PSMS memang tampil impresif. “Tapi itu bukan alasan kami kalah. Memang saya akui, PSMS main bagus hari ini (kemarin, red). Secara keseluruhan, PSMS memang tampil lebih baik dari kami,” akunya.

Meski kalah, namun para penggawa Blitar tetap mampu menciptakan satu gol ke gawang PSMS. “Berhasil ciptakan gol itu, berkat kerja keras pemain. Pemain bisa cetak gol ke gawang PSMS, itu juga sudah luar biasa. Itu bisa jadi evaluasi kami ke depan,” kata Liestiadi lagi.

Pemain Blitar Faisal Ramadoni, mengungkapkan hal senada. “Kami sudah maksimal main hari ini (kemarin, red), dan telah bekerja keras. Tapi PSMS memang main lebih bagus. Mudah-mudahan ke depan kami bisa lebih bagus lagi,” pungkasnya.

Kemenangan skuad Ayam Kinantan tercipta melalui 2 gol Ilham Fathoni, dan penalti Legimin Raharjo. Dengan hasil ini, PSMS merangsek ke puncak klasemen sementara Liga 2 Wilayah Barat, dengan perolehan 13 poin dari 6 laga. Sementara, kalah dari PSMS, menjadi kekalahan ketiga bagi Blitar, setelah menjalani 6 laga. Blitar menempati posisi 9, dengan koleksi 4 angka. (bbs/saz)