29 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 5226

Merger SD Negeri Perlu Dikaji

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS SEKOLAH DASAR: Suasana salah satu Sekolah Dasar di Medan. Mager SD negeri perlu dikaji.
SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
SEKOLAH DASAR: Suasana salah satu Sekolah Dasar di Medan. Mager SD negeri perlu dikaji.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wacana penggabungan atau merger SD Negeri di sejumlah kelurahan Kota Medan dinilai perlu dikaji lagi. Setelah itu, dilakukan sosialisasi dengan melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terutama Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).

“Kebijakan merger sekolah itu harus dikaji dulu, apakah terkait persoalan jarak sekolah, peserta didik yang kurang sehingga kebijakan itu tidak merugikan semua pihak,” ujar Ketua Komisi B DPRD Medan, Bahrumsyah, kemarin (21/5).

Kata Bahrumsyah, apabila seluruh syarat merger sekolah itu terpenuhi Pemko Medan perlu memperhatikan kondisi para pengajar dan kepala sekolahnya(kepsek). Artinya, harus disesuaikan dengan zonasi tempat tinggalnya. “Jangan pula merugikan kepseknya. Oleh karena itu, pemberlakuan zonasi ini tidak hanya kepada siswa saja tapi juga para tenaga pendidik,” paparnya.

Meski begitu, sambung Bahrumsyah, kebijakan merger dianggap tidak perlu dilakukan di kawasan padat penduduk seperti di Medan Utara. Contohnya, di SD Negeri 060959 dan 060961 di Kecamatan Medan Belawan.

“Merger bukan solusi tepat, solusi untuk SD yang kekurangan ruang belajar itu adalah menambah ruang kelas dengan meningkatkan bangunan menjadi dua lantai. Dengan begitu, jumlah SD Negeri tidak berkurang. Selain itu, merger jangan di wilayah padat karena nanti akan banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Data base siswa nanti akan hilang, legalisir ijazah siswa nanti susah dan urusannya panjang,” jelas Bahrumsyah.

Diutarakan dia, kalau memang mau dimerger maka jangan sekadar rencana saja. Semestinya, sudah disampaikan jauh-jauh hari bukan ketika ada persoalan muncul kepermukaan. “Seharusnya sudah ada dirancang dari awal, bukan sekarang karena ada temuan lalu baru mau dimerger,” tegasnya.

Sementara Kadis Pendidikan Kota Medan, Marasutan Siregar mengatakan, merger sekolah dasar negeri itu masih dalam wacana dan sedang dibahas. Direncanakan ada 12 SD Negeri yang dimerger antara lain di kawasan Belawan, Amplas, Sei Deli dan 4 sekolah di daerah Padang Bulan.

“Jadi, yang digabungkan itu berada dalam satu komplek. Rencana merger karena dilihat selama 3 tahun berturut-turut jumlah siswa menurun, fisik sekolah tidak memungkinkan sehingga sekolahnya akan bisa lebih kondusif belajarnya jika dimerger dengan penempatan kepsek di sekolah terdekat sesuai alamat rumah. Untuk pelaksanaan merger sekolah ini, lanjutnya nanti diperlukan Peraturan Walikota (Perwal) karena merupakan kebijakan yang lebih rumit,” ujarnya.

Sekadar mengingatkan, SD Negeri 060959 dan SD Negeri 060961 di Medan Belawan hanya memiliki ruang kelas hanya 3 ruangan. Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala SD Negeri 060959 Medan Belawan, Rosita Harianja dalam pertemuan di Komisi B DPRD Medan, Senin (25/3). “Sekolah kami hanya terdiri dari 3 kelas. Padahal, logikanya SD itu harus 6 kelas karena terdiri dari kelas 1 hingga kelas 6. Lain halnya dengan SMP, hanya terdiri dari 3 jenjang,” ungkapnya.

Rosita mengaku miris dan sedih dengan kondisi sekolah yang belum genap setahun dipimpinnya. Semenjak Agustus 2018 memimpin SD Negeri 060959, kondisinya sudah seperti itu. Ruang belajar untuk siswa dibagi dua dengan cara disekat menggunakan triplek. Misalnya, 1 ruangan untuk kelas 1 dan kelas 2. “Kami memohon kepada Dinas Pendidikan (Disdik) dan DPRD Medan bagaimana caranya agar sekolah kami ini memiliki 6 kelas. Artinya, ditambah 3 ruangan lagi,” ujarnya.

Tak hanya itu saja, fasilitas sekolah seperti halaman sangat kecil. Selain itu, tidak ada perpustakaan. “Kebetulan sekolah saya ini berada persis di samping SD Negeri 060961. Kondisinya juga miris, minim fasilitas sekolah. Ruang kelas hanya 3, halaman kecil dan tidak ada perpustakaan,” sebutnya.

Menurut dia, apabila demikian kondisi fasilitas sekolah atau sarana dan prasarananya, bagaimana mungkin meningkatkan kualitas peserta didik. Perkembangan psikologis siswa betul-betul menderita. “Seharusnya, anak-anak itu ada tempat bermain, ruang belajar yang nyaman dan berbagai fasiltas lainnya. Jangan pula ketika dewasa nanti, anak-anak tersebut baru merasakannya akibat tidak mendapatkan lingkungan bermain semasa kecil,” ujarnya.

Rosita berharap, kondisi sarana dan prasarana sekolah yang sangat miris ini menjadi perhatian serius dari Disdik Medan. Begitu juga dengan SD Negeri 060961, yang berdekatan persis. “Saya sudah koordinasi dengan korcam (koordinator kecamatan) Medan Belawan. Enggak tahu kenapa, sampai sekarang tidak ada perkembangan,” pungkasnya. (ris/ila)

Pengurusan SIM Menurun Selama Ramadan

fachril/sumut pos UJIAN: Personel polisi mempraktikkan ujian berkendaraan sepeda motor untuk mendapatkan SIM.
fachril/sumut pos
UJIAN: Personel polisi mempraktikkan ujian berkendaraan sepeda motor untuk mendapatkan SIM.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Selama bulan suci Ramadan, minat masyarakat mengurus surat izin mengemudi (SIM) di Polres Pelabuhan Belawan menurun. Penurunan minat masyarakat tidak sebanding dengan hari biasa. Demikianlah dikatakan Kasat Lantas Polres Pelabuhan Belawan, AKP MH Sitorus, Selasa (21/5).

Diungkapkannya, perbandingan itu terlihat dari jumlah pengunjung masyarakat selama bulan suci Ramadan hanya 25 rata- rata per hari. Sedangkan di hari biasa bisa mencapai 40 hingga 50 orang yang datang mengurus SIM ke Mapolres Pelabuhan Belawan.

“Bisa jadi, penurunan ini karena faktor puasa dan banyaknya kebutuhan masyarakat untuk lebaran. Walaupun demikian, pelayanan tetap saja kita tingkatkan selama bulan suci Ramadan,” kata MH Sitorus.

Untuk menarik minat masyarakat mengurus SIM, kata perwira berpangkat tiga balok emas ini, mereka terus melakukan sosialisasi di lapangan. Bahkan, meningkatkan razia rutin agar masyarakat sadar akan kelengkapan surat-surat, salah satunya SIM.

“Kalau ada kegiatan patroli razia di lapangan, minat pengurusan SIM pasti meningkat. Kita akan terus lakukan penekanan agar masyarakat mau melakukan pengurusan agar terciptanya tertib lalu lintas,” ujarnya.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat, untuk mematuhi ketertiban lalu lintas dari kelengkapan surat dan safety dalam berkendara. Pihaknya akan terus melakukan tindakan di lapangan bagi masyarakat yang tidak tertib lalu lintas.”Kita ingin masyarakat harus sadar mematuhi lalu lintas, demi keselamatan dalam berkendara,” pungkas MH Sitorus. (fac/ila)

Waspadai Suspect Monkeypox, KKP Gunakan Thermal Scanner di Pelabuhan

Fahcril/sumut pos PENUMPANG KAPAL: Penumpang KM Kapal Kelud saat tiba di Pelabuhan Belawan.
Fahcril/sumut pos
PENUMPANG KAPAL: Penumpang KM Kapal Kelud saat tiba di Pelabuhan Belawan.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Mewaspadai suspect monkeypox atau virus cacar monyet berasal dari Singapura, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Medan akan menerapkan thermal scanner atau alat deteksi suhu tubuh di pintu masuk Pelabuhan Belawan.

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Karantina dan Surveilan Epidemiologi Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Medan, Rahmad Ramadhan Nasution, mengatakan, guna mengantisipasi virus cacar monyet, pihaknya akan menerapkan thermal scanner untuk mendeteksi suhu tubuh penumpang maupun pendatang di Pelabuhan Belawan.

“Kami rencananya akan memasang alat thermal scanner di terminal kedatangan Pelabuhan Belawan, agar dapat mendeteksi penumpang dengan suhu tidak normal atau lebih dari 37,5o Celcius,” ujarnya.

Ia menyebutkan, penumpang KM Kelud dari Batam sangat bedekatan dengan Singapura. Karenanya, deteksi penumpang dengan suhu tersebut, bila ditemukan gejala, akan segera dibawa menuju ruang isolasi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Jika telah dilakukan pemeriksaan dan hasilnya adalah suspect monkeypox, maka akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan,” sebut Rahmad.

Selain itu, katanya, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan juga meningkatkan pengawasan kedatangan orang dari Singapura khusunya bagi para awak kapal niaga di Pelabuhan Belawan.

“Selain melakukan peningkatan pengawasan, kita juga menyiapkan ruang karantina atau isolasi sementara. Serta menyiapkan alat pelindung diri atau APD dan melakukan koordinasi lintas sektor dan lintas program. Kemudian, melakukan komunikasi informasi dan edukasi kepada masyarakat,” paparnya.

Sementara, Kepala Cabang Pelni Medan, Luthfi sejauh ini belum ada kordinasi soal pemasangan atau antisipasi pencegahan virus cacar monyet diberlakukan di KM Kelud. Biasanya, penerapan itu akan dilakukan KKP tanpa harus melakukan kordinasi, guna mengantisipasi secara cepat.”Mungkin, besok (hari ini) pihak kesehatan pelabuhan menerapkannya. Kita bersyukur kalau ada penerapan, guna melakukan antisipasi cepat,” katanya.

Perlu diketahui, Monkeypox (MPX) atau yang biasa disebut cacar monyet ditularkan hewan terutama hewan pengerat yang mengandung virus Monkeypox (MPXV). Penularan virus Monkeypox ini bisa terjadi melalui gigitan, cakaran dan kontak langsung dengan darah. Selain itu, bisa juga ditularkan lewat cairan tubuh atau lesi di kulit atau mukosa hewan dan mengonsumsi daging yang tidak dimasak dengan baik. (fac/ila)

Pemkab Sergai Gelar Buka Puasa Bersama, Soekirman: Jaga Kekompakan dan Jangan Mudah Terprovokasi

suryaa/sumut pos SAMBUTAN: Bupati Ir H Soekirman bersama Wabup H Darma Wijaya memberikan sambutan, pada acara buka puasa bersama unsur Pemerintahan dan masyarakat, Senin (20/5).
suryaa/sumut pos
SAMBUTAN: Bupati Ir H Soekirman bersama Wabup H Darma Wijaya memberikan sambutan, pada acara buka puasa bersama unsur Pemerintahan dan masyarakat, Senin (20/5).

SERGAI, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten Serdangbedagai (Pemkab Sergai) menggelar buka puasa bersama dengan unsur Pemerintahan, dan masyarakat Sergai, beserta para tokoh agama dan masyarakat, bertempat di halaman kantor Bupati Sergai Sei Rampah. Sambil menunggu waktu berbuka bersama musik orkes Zulbahagi menghibur para tamu yang hadir, Selasa (20/5).

Pada kesempatan itu Bupati Ir H Soekirman bersama Wabup H Darma Wijaya mengatakan, rasa syukur atas berkah dan rahmat dari Allah SWT sehingga kita bisa hadir di tempat yang berbahagia ini. Selama bulan Ramadan, terdapat 51 Masjid yang sudah dikunjungi oleh 17 Tim dalam rangka Safari Ramadan Pemkab Sergai.

Ia mengatakan, inti dari Ramadan merupakan orang-orang yang bergembira menyambut dan menjalani ibadah bulan suci ini, yang menurut Alquran bahwa orang yang bergembira dengan bulan suci Ramadan adalah orang yang beruntung dan surga adalah tempatnya.

Oleh karena itu, lanjut Soekirman, kita harus senantiasa bersyukur dan terus berdoa agar diberikan kesehatan, bahwa kesehatan adalah harta yang paling berharga bagi setiap manusia.

Selain itu, Bupati Soekirman juga berpesan kepada seluruh yang hadir agar tetap menjaga kekompakan dan persatuan serta tidak terpengaruh provokasi dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Kemudian kami juga mohon doa restu dari seluruh masyarakat bahwa di masa pemerintahan Soekirman-Darma Wijaya agar dapat segera mewujudkan berdirinya simbol umat Islam yaitu Masjid Agung Serdang Bedagai pada tahun ini, tuturnya.

Selama Pemerintahan Soekirman dan Darma Wijaya, telah menorehkan beberapa prestasi seperti penghargaan pada akhir-akhir tahun ini adalah Predikat Opini WTP dari BPK, Zona Hijau dari Ombudsman RI, Predikat Kepatuhan atas Laporan Keuangan dari KPK, serta sederet penghargaan lain yang akan menyusul menjadi bukti Unggul dan Inovatifnya Kabupaten Tanah Bertuah Negeri Beradat yang kita banggakan ini, bilangnya.

Sementara itu tokoh masyarakat Sergai H. Irfan Elfuadi berterimakasih pada Pemkab Sergai, beserta seluruh jajaran yang telah melaksanakan kegiatan ini dan secara rutin dilakukan setiap Ramadhan. Hal ini diharapkan semakin memantapkan ukhuwah Islamiyah dan silaturahmi antara pemerintah dengan seluruh masyarakat.

“Mari kita tingkatkan silaturahmi serta jaga persatuan dan kesatuan sehingga tercipta suasana kondusif di kabupaten yang kita cintai ini sebab kita semua bersaudara,”ajaknya.

Dalam tausiayah Ustadz H. Hasby Al Mawardi Lubis, S.PdI, menyampaikan, bahwa dengan salat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar, dengan salat akan terkabul segala doa dan jalan keluar dari setiap masalah. Maka jangan pernah tinggalkan salat yang merupakan kewajiban bagi setiap umat Islam sesuai dengan tema “Manfaat Sholat dan Sabar sebagai Solusi dari Semua Masalah”. (sur/han)

Bupati Ajukan Pelebaran Jalan Nasional di Dairi

RUDY SIITANGGANG/SUMUT POS DIABADIKAN:Bupati Dairi Eddy KA Berutu diabadikan bersama Direktur Pengembangan Jaringan Jalan, Rachman Arief Dienaputra saat berkunjung ke Kantor Kementerian PUPR Jakarta.
RUDY SIITANGGANG/SUMUT POS
DIABADIKAN:Bupati Dairi Eddy KA Berutu diabadikan bersama Direktur Pengembangan Jaringan Jalan, Rachman Arief Dienaputra saat berkunjung ke Kantor Kementerian PUPR Jakarta.

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Bupati Dairi, DR Eddy Keleng Ate Berutu mengajukan pelebaran jalan nasional yang ada di Kabupaten Dairi. Usulan tersebut disampaikan bupati saat melakukan pertemuan dengan Menteri PUPR diwakili Direktur Pengembangan Jaringan Jalan Ditjen Bina Marga, Rachman Arief Dienaputra, di Kantor Kementerian PUPR Jakarta, Senin (20/5).

Diungkapkan Plt Kabag Humas Pemkab Dairi, Desman Sihotang, kunjungan Eddy Berutu ke Kementerian PUPR untuk menindaklanjuti permohonan Bupati yang telah disampaikan pada 8 Mei 2019.

Sebagaimana sebelumnya, sejak dilantik 23 April 2019, Bupati Eddy KA Berutu intens melakukan kunjungan kesejumlah Kementerian termasuk Kementerian PUPR sebagai langkah mendukung program 100 hari kerja sebagai Bupati Dairi bersama Wakil Bupati Jimmy AL Sihombing.

Usulan tersebut disampaikan bupati, terkait program pelebaran beberapa ruas jalan nasional di Kabupaten Dairi.

Eddy Berutu berharap, agar permohonan tersebut dapat direalisasikan untuk memperbaiki sarana jalan di Kabupaten Dairi, agar kelancaran arus barang bisa lebih baik dan biaya angkut menjadi lebih murah. (mag-10/han)

Advokasi dan KIE Program KB Digelar di Asahan

Foto: Istimewa SOSIALISASI: Perwakilan BKKBN Sumut dan Anggota DPR RI diabadikan bersama warga peserta sosialisasi di Desa Aek Tinga, Kab Asahan, belum lama ini.
Foto: Istimewa
SOSIALISASI: Perwakilan BKKBN Sumut dan Anggota DPR RI diabadikan bersama warga peserta sosialisasi di Desa Aek Tinga, Kab Asahan, belum lama ini.

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Lebih dari tiga dasawarsa Program Keluarga Berencana (KB) Nasional telah menunjukkan keberhasilan yang diakui secara internasional. Terbukti dengan ditunjuknya Indonesia sebagai salah satu Central of Excelent (Pusat Unggulan) dalam bidang Kependudukan KB dan Kesehatan Reproduksi (KR).

Kepercayaan ini didapat karena program KB telah berhasil mengubah sistem nilai dan perubahan teknologi perilaku dalam penggunaan alat kontrasepsi, demi mewujudkan keluarga berkualitas.

Salah satu media dalam menyampaikan informasi program KB kepada masyarakat antara lain Advokasi KIE Program Badan Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).

Advokasi dan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) yang dilakukan secara intensif dan terarah dan tepat sasaran merupakan salah satu kegiatan kunci mengubah sikap, perilaku dan sistem nilai. Informasi selalu dibutuhkan dan erat hubungannya dengan pelaksanaan program KB baik bagi masyarakat, pelaksana maupun para pengelola program.

“Melalui sarana modern materi KIE dapat dikemas dalam bentuk film, drama, iklan, PSA (Public Service Advertising) serta pertunjukan bagi masyarakat. MUPEN KB juga memiliki fasilitas canggih lainnya antara lain Note Book beserta wairless internet conection berupa modem, memungkinkan untuk mengakses website internet serta mengirim e-mail serta fungsi komunikasi lainnya,” tutur perwakilan BKKBN Sumut, Siti Kusyiah Ginting SSos, MSi, saat menggelar sosialisasi Advokasi dan KIE di Dusun 1 Sei Jawi-Jawi, Kab Asahan, belum lama ini.

Turut hadir Anggota DPR RI, H Ansory Siregar LC, sebagai mitra kerja.

Sasaran tersebut, sambungnya, tidak mungkin akan tercapai jika hanya mengandalkan BKKBN. Tetapi perlu dukungan dari dinas-dinas lain, TNI/Polri, dunia pendidikan, dunia usaha, tokoh budaya, tokoh agama, tokoh perempuan, pemerintah desa, LSM, media massa dan pihak-pihak lainnya. (rel)

Bandar Ekstasi Terancam Hukuman Mati, Ubah Berkas, Jaksa Diduga Terima Ratusan Juta

no picture
no picture

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah sempat beberapa kali tertunda, Robin Unggul alias Robin (33) akhirnya menjalani sidang perdana. Terduga bandar narkotika ini, didakwa memiliki 200 butir pil ekstasi. Ia terancam hukuman mati. Sidang Robin berlangsung di ruang Cakra 5 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Selasa (21/5). Dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Chandra Naibaho, disebutkan Robin Unggul ditangkap petugas Satres Narkoba Polrestabes Medan.

Terdakwa ditangkap di rumahnya, Perumahan Cemara Asri Jalan Salak, No 14, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang, 10 Januari 2019.

Dari terdakwa yang diduga mengedarkan ekstasi di lokasi hiburan malam Classical ini, petugas mengamankan 200 butir pil ekstasi. Masing-masing terdiri dari 15 butir warna biru, 115 butir warna hijau dan 70 butir ekstasi warna merah.

“Ekstasi tersebut disimpan pada bungkusan plastik warna hitam di box barang dekat persnelling Mobil Avanza warna silver BK 1208 N milik terdakwa di dalam garasi rumah terdakwa,” ucap Chandra di hadapan majelis hakim yang diketuai Erintuah Damanik.

Lebih lanjut kata Jaksa, didalam dakwaan disebutkan, bahwa 200 pil ekstasi tersebut milik Albert, yang meminjam mobil terdakwa sebelum tertangkap.

Sementara, usai persidangan Chandra mengaku sidang ditunda lantaran ketidakhadiran saksi. “Hanya pembacaan dakwaan saja tadi. Saksi polisi tidak hadir karena sibuk PAM (pengamanan),” katanya.

Sebelumnya, tersiar kabar adanya jual beli pasal yang dilakukan oleh oknum Jaksa Kejari Medan. Jaksa Chandra Naibaho, yang memegang kasus ini, diduga menerima sejumlah uang ratusan juta, untuk merubah pasal terhadap terdakwa.

Saat dikonfirmasi, Chandra membantah telah menerima sejumlah uang untuk merubah pasal terhadap terdakwa.

“Enggak benar itu. Kalau saya menerima uang untuk merubah pasal, saya siap dilapor. Tapi kalau tidak, saya akan balik melaporkan,” ancamnya.

Bahkan dia tidak sependapat, jika terdakwa disebut sebagai bandar. Dia berdalih, pasal yang diterapkannya di dakwaan telah sesuai, bahwa terdakwa disebut bukan pemilik dari 200 butir pil ekstasi tersebut.

“Yang bilang bandar siapa? Memang barang itu ditemukan di mobil Robin, tapi bukan milik dia. Dia (Robin) mengetahui tapi tidak melaporkan. Itu saja,” dalih Chandra.

Lalu saat disinggung sewaktu pemusnahan barang bukti, disebutkan barang tersebut merupakan milik terdakwa, Chandra enggan berkomentar.

“Kita lihat saja nanti dipersidangan,” ketusnya.

Dalam kasus ini, terdakwa Robin Unggul diancam dengan tiga pasal sekaligus. Diantaranya, Pasal 114 Ayat (2) UU RI No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, Pasal 112 Ayat (2) UU RI No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Pasal 131 UU RI No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. (man/ala)

BKKBN Sumut Cegah Pengangguran dan Kemiskinan

Foto: Istimewa PESERTA: Perwakilan BKKBN Sumut dan anggota DPR RI diabadikan bersama peserta sosialisasi, di Desa Karang Anyar, Kel Secanggang, Kab Langkat, belum lama ini.
Foto: Istimewa
PESERTA: Perwakilan BKKBN Sumut dan anggota DPR RI diabadikan bersama peserta sosialisasi, di Desa Karang Anyar, Kel Secanggang, Kab Langkat, belum lama ini.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Anggota DPR RI, Delia Sitepu SH, mengapresiasi BKKBN Sumut atas pelaksanaan sosialisasi Advokasi dan KIE Program KKBPK di Desa Karang Anyar, Kel Secanggang, Kab Langkat, belum lama ini.

Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini mengingatkan pentingnya pengendalian jumlah penduduk untuk mencegah persoalan baru. Seperti angka pengangguran, pernikahan dini dan kemiskinan.

“Pengendalian jumlah penduduk ini bisa dilakukan dengan mengatur jarak melahirkan dan mengikuti program KB,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris BKKBN Sumut Yusrizal Batubara SSos, dalam sambutannya menekankan pentingnya program KB bagi keluarga. Karena dengan ber-KB, akan melahirkan generasi yang berkualitas.

“Kehamilan ini harus direncanakan. Karena kalau direncanakan akan dirawat dengan baik. Suami yang mengelus perut istri saat hamil merupakan cara berkomunukasi dengan anak. Selain itu, gizi ibu yang sedang hamil juga harus diperhatikan,” kata Yusrizal.

Untuk memeriahkan kegiatan sosialisasi, panitia menyiapkan berbagai macam hadiah kepada para peserta. (rel)

Dua Kurir Sabu Internasional Dituntut 20 Tahun Penjara

AGUSMAN/SUMUT POS SIDANG: Dua dari tiga terdakwa sindikat narkotika jaringan internasional menjalani persidangan.
AGUSMAN/SUMUT POS
SIDANG: Dua dari tiga terdakwa sindikat narkotika jaringan internasional menjalani persidangan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jaksa Penuntut Umum (JPU) Rahmi Shafrina dan Randi Tambunan menuntut rendah tiga terdakwa sindikat narkotika jenis sabu jaringan internasional seberat 53 kilogram. Dua kurir yakni Zainal Abidin (34) dan Bahlia Husen (39) dituntut masing-masing selama 20 tahun penjara serta denda Rp2 miliar subsider 2 bulan kurungan.

“Meminta majelis hakim agar menjatuhkan hukuman kepada terdakwa Zainal Abidin dan Bahlia Husen masing-masing selama 20 tahun penjara serta denda Rp2 miliar subsider 2 bulan kurungan,” ucap JPU di Ruang Cakra 3 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Selasa (21/5).

Sementara, seorang terdakwa lagi yang merupakan sopir, Syahrial dituntut selama 18 tahun dan denda Rp1 miliar subsider 6 bulan kurungan.

“Perbuatan ketiga terdakwa dinilai melanggar Pasal 114 ayat (2) jo Pasal 132 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika,” cetus Randi dihadapan majelis hakim yang diketuai oleh Saidin Bagariang.

Usai mendengarkan tuntutan, majelis hakim menunda sidang hingga pekan depan dengan agenda pembelaan (pledoi) dari para terdakwa.

Dalam dakwaan JPU, terdakwa Zainal Abidin dan Bahlia Husen ditangkap saat hendak menjemput sabu seberat 53 kg dari Junaidi Siagian, Syahrial, Nurdin, Elpi Darius dan Zainuddin (berkas terpisah).

Sabu itu sebelumnya didapat dari Malaysia, yang dibawa naik boat dari perairan Tanjungbalai pada Oktober 2018 lalu.

Kamis (4/10/2018), sembari menunggu rombongan Junaidi Siagian Cs menemui mereka, Zainal Abidin dan Bahlia sempat berkeliling-keliling Kota Medan. Sekitar dua jam berkeliling, keduanya dikabari Junaidi bahwa mereka sudah dekat ke Medan.

“Terdakwa lalu menelpon Junaidi Siagian dengan mengatakan sampai dimana. Lalu Junaidi Siagian menjawab, sudah di Berastagi. Kemudian, Zainal Abidin bersama Bahlia Husen singgah sebentar untuk makan durian di Durian Sibolang,” urai Rahmi.

Setelah itu, mereka beranjak menuju Fly Over Simpang Pos dan berhenti di sebuah mini market. Kemudian melanjutkan perjalanan lagi ke arah Jalan Ringroad untuk menemui rombongan Junaidi yang mengendarai mobil minibus.

“Saat sedang mengendarai mobil, Zainal dan Bahlia langsung dihadang petugas BNN yang sebelumnya mendapat informasi adanya transaksi narkotika jaringan Malaysia, Labuhanbatu, Medan,” ujar JPU. (man/ala)

Tak Kunjung Gabung Bio Paulin Tuntut Fasilitas

PSMS
PSMS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sempat dikabarkan bakal datang ke Markas PSMS Medan pada Senin (20/5) lalu, hingga kini Bio Paulin tak kunjung bergabung dengan skuad Ayam Kinantan. Setelah dilakukan komunikasi lanjut, pemain naturalisasi asal Kamerun ini, ternyata menuntut sejumlah fasilitas selama dia memperkuat tim.

Keputusan negoisasi ada di tangan Manajemen PSMS Medan, apakah akhirnya Paulin bergabung dengan skuad atau tidak.

“Selain nego gaji, Bio juga memminta sejumlah fasilitas selama berada di Medan. Dia minta disediakan rumah, kendaraan, dan lainnya. Semua tergantung manajemen. Kalau deal, dia akan langsung datang,” ungkap Pelatih PSMS Medan Abdul Rahman Gurning, Selasa (21/5).

Gurning pun tak menampik, menginginkan jasa stoper eks Sriwijaya FC itu, untuk memperkokoh lini pertahanan Ayam Kinantan. Dia pun berharap, negosiasi yang dilakukan manajemen menghasilkan titik temu.”Bio kemarin sudah oke. Kami memang butuh pemain yang syarat pengalaman. Tinggal tunggu hasil komunikasi manajemen saja,” katanya lagi.

Tapi meski nantinya bergabung, Paulin akan tetap ikut sistem seleksi yang diterapkan tim pelatih, karena sistem itu berlaku untuk semua pemain yang bergabung ke dalam tim. “Tetap akan dilihat dulu. Kalau secara kemampuan memang tidak diragukan lagi. Kondisi pemain tetap harus dipastikan. Kalau ada cedera atau masalah lain, harus dicek lagi,” jelas Gurning.

Diketahui, skuad Ayam Kinantan memang sangat membutuhkan pemain berpengalaman di lini pertahanan. Karena menurut Gurning, pemain yang ada saat ini belum memenuhi kriteria. Jadi dia mengakui, masih membutuhkan sosok pemain berjiwa pemimpin yang bisa mengatur ritme permainan tim. “Bek itu harus tahu kapan saat pressing. Itu yang masih kurang. Bio sepertinya cocok untuk komando di lini bawah. Karena bek lainnya itu cuma bekerja, tapi belum bisa memimpin,” pungkasnya.

Jika akhirnya Paulin gabung PSMS Medan, maka paulin akan menambah jumlah stoper yang kini dimiliki Ayam Kinantan, seperti Andre Sitepu, M Effendi, Wira Satya, dan Afiful Huda. (bbs/saz)