Foto: Istimewa
BERSAMA: Perwakilan BKKBN Sumut dan mitra kerja dari DPR RI diabadikan bersama peserta sosialisasi, di Desa Sumber Jaya, Kecamatan Sirapit, Kabupaten Langkat, belum lama ini.
Foto: Istimewa BERSAMA: Perwakilan BKKBN Sumut dan mitra kerja dari DPR RI diabadikan bersama peserta sosialisasi, di Desa Sumber Jaya, Kecamatan Sirapit, Kabupaten Langkat, belum lama ini.
LANGKAT, SUMUTPOS.CO – BKKBN menggelar kegiatan sosialisasi, advokasi dan KIE program KKBPK bersama mitra kerja Komisi IX DPR RI Tahun 2019, di Desa Sumber Jaya, Kecamatan Sirapit, Kabupaten Langkat, belum lama ini.
Dalam sambutannya Kabid Adpin BKKBN Sumut, Dra Rabiatun Adawiyah menekankan, sosialisasi ini ini sangat bermanfaat bagi Desa Sumber Jaya dalam pembentukan Kampung KB. Khususnya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang keluarga berencana serta mendorong masyarakat untuk mengikuti program KB.
“Dengan begitu, akan melahirkan generasi yang berkualitas. Karena saat ini program KB tidak saja untuk perempuan melainkan juga pria, sehingga setiap kehamilan bisa direncanakan. Dengan perencanaan kehamilan, maka setiap orang tua akan memberikan perawatan yang lebih sehingga melahirkan generasi yang diharapkan,” jelas Rabiatun Adawiyah.
Pemahaman tersebut, lanjutnya, dapat disampaikan melalui komunikasi informasi dan edukasi. Sejauh ini pemerintah terus menyerukan pentingnya program KB ini lewat poster, factsheet, umbul-umbul dan stiker. Seiring perkembangan teknologi, pemerintah juga memanfaatkan fasilitas teknologi elektronik seperti mobil unit penerangan, radio, televisi, maupun internet yang memungkinkan diakses masyarakat secara lebih luas.
Pun begitu, perlu dukungan dari dinas-dinas lain, TNI/Polri, dunia pendidikan, dunia usaha, tokoh budaya, tokoh agama, tokoh perempuan, pemerintah desa, LSM, media massa dan pihak-pihak lainnya.
Turut hadir anggota DPR RI, Delia Pratiwi Br Sitepu SH, sebagai mitra kerja. Politisi Partai Golkar ini mengapresiasi BKKBN Sumut atas pelaksanaan sosialisasi di Desa Sumber Jaya tersebut.
Ia juga mengingatkan seluruh peserta, jika pengendalian penduduk akan mencegah timbulnya persoalan-persoalan baru. Seperti angka pengangguran, pernikahan dini dan kemiskinan.
Untuk memeriahkan kegiatan sosialisasi, panitia menyiapkan berbagai macam hadiah kepada para peserta. Salah satunya sepeda. (rel)
ISUZU PEDULI KONSUMEN :
Service Departement Head Astra Isuzu PT Astra International Tbk - Isuzu Sales Operation, Anjar Kisworo (tengah) bersama Ketua Chapter Bekasi & Cikarang IMC Indonesia, Haryono Hadi Subagyo (kiri) berbincang terkait perawatan mesin ISUZU MU-X, Senin (20/5/2019) di Bengkel Astra Isuzu Sunter Jakarta Utara.
Sejak tgl 13 Mei lalu hingga akhir di tgl 31 Mei, Isuzu Astra (ISO - Isuzu Sales Operation) memberi kesempatan pada semua konsumen lewat program "Salam Isuzu"dengan memberi banyak diskon pada konsumen yg kendaraannya akan di service untul dipakai mudik Hari Raya. Dengan cara itu rata2 konsumen paling tdk hanya keluar biaya sekitar Rp 500 rb untuk keperluan service dibanding jika service di luar bengkel Isuzu. Rata2 di bengkel Cabang Sunter per hari sedikitnya 35 unit konsumen yg masuk service.
Foto: Istimewa ISUZU PEDULI KONSUMEN: Service Departement Head Astra Isuzu PT Astra International Tbk – Isuzu Sales Operation, Anjar Kisworo (tengah) bersama Ketua Chapter Bekasi & Cikarang IMC Indonesia, Haryono Hadi Subagyo (kiri) berbincang terkait perawatan mesin ISUZU MU-X di Bengkel Astra Isuzu Sunter Jakarta Utara.
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Astra International Tbk– Isuzu (Astra Isuzu) menghadirkan program spesial bertajuk Sambut Lebaran Bersama Isuzu (Salam Isuzu) kepada konsumen untuk menyambut mudik Lebaran. Program layanan purna jual ini berupa perawatan kendaraan dengan pemeriksaan menyeluruh plus diskon menarik.
Program ini digelar 13 – 31 Mei 2019 untuk seluruh kendaraan Light Commercial Vehicle (LCV) seperti Panther Minibus, Panther Pick Up, D-Max, dan MU-X. “Kami mengharapkan program ini bisa memberi rassa aman, nyaman, dan terpenuhinya unsur saftey kepada seluruh pemudik pengguna Isuzu, soalnya mobil dalam keadaan sehat,” ujar Service Department Head Astra Isuzu Anjar Kisworo di Jakarta, Selasa (21/5).
Ia menjelaskan, layanan untuk program spesial itu adalah pemeriksaan gratis untuk engine tune up, pemeriksaan rem, suspensi, kopling, dan pemeriksaan penampang roda.
Setelah pemeriksaan itu, tim mekanik Astra Isuzu akan memberikan informasi kepada konsumen perbaikan apa yang harus dilakukan untuk kendaraan mereka. Jika berlanjut ke perbaikan, Astra Isuzu memberikan program diskon yakni diskon jasa 15 %, suku cadang 5 %, oli mesin Isuzu Astra Genuine Oil (IAGO) sebesar 10 %.
Anjar mengatakan, program layanan mudik yang memakan waktu panjang tiga minggu itu berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya dua pekan. Hal itu dilakukan agar pemilik Isuzu bisa datang jauh-jauh hari, sehingga lebih leluasa. “Kami buka tanggal 13 Mei agar bisa menyebar. Konsumen tidak datang ke bengkel saat mepet-mepet hari libur Lebaran, sehingga tidak mendadak dan menumpuk,” papar Anjar.
Ia berharap semua pengguna Isuzu bisa memanfaatkan program ini. Jangan sampai mereka tidak sempat memeriksa mobilnya ke bengkel dan berangkat mudik. “Bisa saja terjadi problem di jalan,” kata dia.
Ia menjelaskan, program layanan itu digelar di seluruh outlet Isuzu di Indonesia yang jumlahnya sebanyak 49 bengkel. Semuanya menerapkan fasilitas diskon yang sama. Dengan adanya program diskon “Salam Isuzu” pengguna Isuzu dapat menghemat biaya service cukup besar dibanding kalau service di bengkel tidak resmi.
Selain itu, tambah Anjar, Astra Motor juga menyiapkan 17 bengkel siaga selama mudik Lebaran tahun ini. Bengkel siaga itu terdiri atas 10 bengkel Astra Motor dan 7 bengkel non-Astra. Sebanyak 17 bengkel itu yakni di Jabotabek ada Asco Bekasi, Astra Isuzu Bogor, dan Astra Isuzu Sunter. Lalu di Jawa Barat yaitu Astra Isuzu Bandung dan Asco A Yani Bandung. Kemudian di Jawa Tengan dan DIY ada di Astra Isuzu Semarang, Armada International Motor Purwokerto, Astra Isuzu Bantul, Astra Isuzu Solo, dan Armada International Motor Yogyakarta. Selain itu ada di area Jawa Timur dan Bali yakni Astra Isuzu Surabaya Waru, Astra Isuzu Malang, Dwi Jaya Motor Mojokerto, dan Astra Isuzu Denpasar.
Selain bengkel siaga, pihaknya juga menggelar Pos Siaga, bersama grup Astra lainnya. Sembilan Pos Siaga itu ada di Rest Area Tol Merak-Jakarta (KM 68B), Rest Area Tol Jakarta-Cikampek (KM 57), Rest Area Tol Cipali (KM 102), Rest Area Tol Paikanci (KM 207 A), Rest Area Tol Batang-Semarang (KM 379A), Rest Area Semarang-Solo (KM 456A), Rest Area Tol Solo-Ngawi (KM 575A), Rest Area Tol Jombang-Mojokerto (KM 678B), dab SPBU 5482111 Selabih Lalanglinggah, Tabanan, Bali.
Anjar mengakui, sejak program Salam Isuzu digelar 13 Mei lalu, kunjungan ke bengkel meningkat 20 persen. Rata-rata unit masuk ke bengkel Isuzu secara nasional sebanyak 14.500 unit per bulan. Kini sudah mencapai sekitar 16.000 unit per bulan.
Menurut Anjar, konsumen Isuzu yang aktif datang ke bengkel resmi baru 65 persen, sisanya menggunakan bengkel tidak resmi. Pihaknya terus melakukan berbagai layanan agar persentase itu meningkat diharapkan menjadi 85 persen. “Memang perlu usaha-usaha dan promosi yang masif,” kata dia.
Sementara itu, Haryono, pemilik mobil Isuzu MU-X yang juga pengurus komunitas Isuzu MU-X Community Indonesia cabang Bekasi mengaku senang dengan adanya program peningkatan layanan purna jual Isuzu untuk konsumen. Menurut dia, hal itu menarik karena dibalut dengan diskon dan juga pemeriksaan menyeluruh.
“Ini sangat membantu bagi kami. Mudik merupakan perjalanan jarak jauh, mesin jalan terus. Jadi memang perlu menyiapkan kendaraan agar prima, belum lagi ada diskon, sehingga menguntungkan bagi kami,” papar dia.
Haryono menjelaskan, tahun ini ia akan mudik ke Jawa Timur. Selain ke kampung halamannya, ia juga akan mengunjungi sejumlah tempat yakni Tuban, Malang, dan Bromo. Ia yakin dengan keandalan mobil MU-X yang ia miliki sejak 2014. Selama ini ia rutin membawa mobilnya servis ke bengkel resmi Astra Isuzu tiap putaran kilometer 5.000 hingga 7.000. Ia tidak mengikuti anjuran servis tiap 10.000 melihat kondisi jalan ibukota yang penuh kemacetan.
Menurut dia, ia selalu memilih bengkel resmi untuk mendapatkan layanan yang terbaik. Selain itu, ada jaminan suku cadang yang dipakai adalah asli, sehingga konsumen tidak khawatir. “Di (bengkel) luar memang murah, tetapi tidak menjamin,” kata dia.
Ia juga menyambut baik adanya Bengkel Siaga dan Pos Siaga yang digelar Astra Isuzu. Hal itu tentu akan memberi kenyamanan dan kepastian bagi pengguna Isuzu yang akan mudik. Mereka tidak khawatir di perjalanan, karena adanya tim mekanik yang siap menyambut jika ada problem di kendaraan di sepanjang jalur mudik. (gus)
istimewa
BERSALAMAN: Capres nomor urut 01 Joko Widodo dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto bersalaman usai debat Capres keempat, Sabtu (30/3) malam.
istimewa BERSALAMAN: Capres nomor urut 01 Joko Widodo dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto bersalaman usai debat Capres keempat, Sabtu (30/3) malam.
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menyelesaikan rekapitulasi Pilpres 2019 di 34 provinsi. Pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin mengungguli perolehan suara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Jokowi-Ma’ruf memperoleh 85.607.362 suara atau 55,50 persen. Sedangkan perolehan suara Prabowo-Sandi sebanyak 68.650.239 suara atau 44,50 persen. Selisih suara kedua pasangan mencapai 16.957.123 atau 11 persen.
Jika dibandingkan dengan Pilpres 2014, selisih suara antara Jokowi dan Prabowo mengalami kenaikan. Pada Pilpres 2014, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla unggul dari Prabowo yang didampingi Hatta Rajasa dengan selisih 8.421.389 suara.
Berikut perbandingan perolehan suara Jokowi dan Prabowo pada Pilpres 2014 dengan 2019 di 34 provinsi :
Aceh
Di Aceh, jumlah suara sah di Pilpres 2019 mengalami peningkatan sebanyak 802.335 orang bila dibandingkan dengan Pilpres 2014.
Di Pilpres 2019 perolehan suara Jokowi turun sebesar 509.121 suara. Sedangkan perolehan suara Prabowo meningkat sebanyak 1.311.456 suara.
Selisih kemenangan Prabowo di Aceh meningkat dari 175.981 menjadi 1.996.558 suara. Prabowo mengulang kemenangannya di Aceh pada Pilpres 2019.
Sumatera Utara
Total suara sah di Sumatera Utara pada Pilpres 2019 meningkat sebanyak 1.197.952 suara bila dibandingkan dengan Pilpres 2014.
Jokowi kembali menang di Sumatera Utara pada Pilpres 2019. Suara kedua capres meningkat di Pilpres 2019.
Suara Jokowi meningkat dari 3.494.835 menjadi 3.936.515 suara. Sedangkan suara Prabowo meningkat dari 2.831.514 menjadi 3.587.786 suara.
Sumatera Barat
Jumlah suara sah di Sumatera Barat pada Pilpres 2019 mengalami peningkatan sebanyak 559.681 suara bila dibandingkan dengan Pilpres 2014.
Pada Pilpres 2019, perolehan suara Prabowo meningkat sebanyak 691.228 suara. Sedangkan perolehan suara Jokowi turun dari 539.308 menjadi 407.761 suara. Selisih keunggulan Prabowo di Sumatera Barat meningkat sebesar 1.098.989 suara.
Pada Pilpres 2019, Prabowo kembali unggul atas Jokowi di Sumatera Barat.
Riau
Total suara sah di Sumatera Utara pada Pilpres 2019 meningkat sebanyak 531.845 suara bila dibandingkan dengan Pilpres 2014. Prabowo kembali menang di Riau pada Pilpres 2019.
Suara Prabowo meningkat dari 1.349.338 menjadi 1.975.287 suara. Sedangkan suara Jokowi turun dari 1.342.817 menjadi 1.248.713 suara.
Jambi
Suara sah di Jambi pada Pilpres 2019 mengalami penurunan sebesar 293.755 suara bila dibandingkan dengan Pilpres 2014.
Pada Pilpres 2019 di Jambi Prabowo mampu mengubah keadaan. Sebab sebelumnya pada Pilpres 2014 perolehan suaranya kalah dari Jokowi. Perolehan suara Prabowo naik dari 871.316 menjadi 1.203.025 suara. Sedangkan perolehan suara Jokowi turun dari 897.787 menjadi 859.833 suara.
Sumatera Selatan
Jumlah suara sah di Sumatera Selatan pada Pilpres 2019 meningkat sebesar 661.556 suara bila dibandingkan dengan Pilpres 2014.
Bila dibandingkan dengan Pilpres 2014, perolehan suara Jokowi turun dari 2.027.049 menjadi 1.942.987 suara. Sedangkan perolehan suara Prabowo naik dari 2.132.163 menjadi 2.877.781 suara.
Dengan demikian Prabowo berhasil mengubah hasil Pilpres 2014 dengan mengungguli Jokowi pada Pilpres 2019 di Sumatera Selatan.
Dengan mengusung semangat “Sebarkan Kebahagiaan” Vice President Bussiness Support Area Sumatera Andry Firdiansyah Bersama Vice President ICT Network Management Area Sumatera Awal R Chalik, Bersama Anak Panti Asuhan Darul Aitam melakukan Masak Takjil Bersama menjelang Buka Puasa yang dilaksanakan di halaman Panti Asuhan Darul Aitam Medan, serta menyerahkan bantuan secara simbolis kepada ketua Yayasan Panti Asuhan Darul Aitam Bpk Drs T Asby Hasan.
Dengan mengusung semangat “Sebarkan Kebahagiaan” Vice President Bussiness Support Area Sumatera Andry Firdiansyah Bersama Vice President ICT Network Management Area Sumatera Awal R Chalik, Bersama Anak Panti Asuhan Darul Aitam melakukan Masak Takjil Bersama menjelang Buka Puasa yang dilaksanakan di halaman Panti Asuhan Darul Aitam Medan, serta menyerahkan bantuan secara simbolis kepada ketua Yayasan Panti Asuhan Darul Aitam Bpk Drs T Asby Hasan.
SUMATERA, SUMUTPOS.CO – Mengusung semangat “Sebarkan Kebahagiaan”, pada momen Ramadhan 1440H ini Telkomsel Area Sumatera menggelar BUKA PUASA bersama karyawan dengan anak Dhuafa. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Telkomsel Area Sumatera kembali menghadirkan sesuatu yang spesial. Kali ini, selain buka puasa bersama, management dan seluruh karyawan Telkomsel juga mengadakan MASAK TAKJIL bareng dhuafa serempak di 14 Kota yaitu Aceh, Medan, Siantar, Padang Sidempuan, Binjai, Dumai, Pekanbaru, Batam, Padang, Palembang, Jambi, Bengkulu, Pangkal Pinang, dan Lampung. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin (20/5).
Vice President Bussines Support Area Sumatera Andry Firdiansyah mengatakan, “Setiap tahunnya, Telkomsel terus menghadirkan sesuatu yang spesial dan berbeda dalam setiap kegiatan berbagi di bulan Ramadhan. Jika tahun lalu kita menggelar kegiatan sahur bareng, kali ini kita mengadakan Buka Puasa sekaligus Masak Takjil Serempak. Hal ini menjadi momen yang luar biasa, karena kegiatan ini bukan hanya soal berbagi, namun juga berinteraksi dan membangun komunikasi yang personal dengan para saudara kita yang kurang beruntung”.
Buka Puasa dan Masak Takjil bareng ini juga jadi bagian dari program CSR Telkomsel tahun ini. Kegiatan ini diawali dengan Masak Takjil, tausiyah dan dan ditutup dengan penyerahan bantuan secara simbolis untuk dhuafa yang dikunjungi. Kegiatan ini juga merupakan wujud syukur Telkomsel atas kepercayaan pelanggan dalam memanfaatkan layanan Telkomsel serta bagian dari bentuk kepedulian Telkomsel kepada saudara kita membutuhkan bantuan, terutama dibulan Ramadhan yang penuh keberkahan.
Kegiatan serempak di Sumatera ini melengkapi program CSR Telkomsel di bulan Ramadhan, dimana sebelumnya Telkomsel telah berbagi 1.000 takjil Ramadhan, bantuan untuk mesjid berupa 24 ton kurma yang dilakukan secara simbolis pada 1 Mei 2019 untuk kemudian disampaikan kepada 20 masjid di berbagai wilayah yang mewakili daerah dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia, sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat umum saat berbuka puasa.(*)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – KPU Kota Medan mulai mendalami dugaan kecurangan yang dilakukan oknum petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dalam rekapitulasi perolehan suara Pemilu serentak 2019. Kemarin, ada 22 petugas PPK dari lima kecamatan yang dimintai klarifikasinya.
Dari klarifikasi itu, hampir semua petugas PPK itu menuding kalau kesalahan yang terjadi pada Kelompok Petugas Pemungutan Suara (KPPS) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) di tingkat kelurahan, bukan di tingkat kecamatan (PPK). Keterangan ini pun menjadi dasar bagi KPU Medan untuk mendalami persoalan yang terjadi.
“Itu ‘kan informasi dari mereka. Tidak mungkin bisa langsung kita terima begitu saja. Kami akan periksa sampai ke hulu. Kalau mereka bilang kesalahan ada pada TPS dan kelurahan, maka petugas KPPS dan kelurahannya (PPS) pun akan kita mintai klarifikasi. Nanti kan terlihat di mana salahnya,” kata komisioner KPU Medan Divisi Hukum dan Pengawasan, Zefrizal SH MH kepada Sumut Pos, Senin (20/5).
Zefrizal menjelaskan, ada 22 oknum PPK dari lima kecamatan yang hadir memenuhi panggilan mereka. Kelima kecamatan itu yakni Medan Helvetia, Medan Polonia, Medan Belawan, Medan Marelan, dan Medan Deli. “Saat ini semuanya sudah memberikan klarifikasi dan mereka sudah kami persilakan pulang,” sebutnya.
Ditanya perihal yang ditanyakan oleh pihaknya kepada sejumlah oknum PPK tersebut, Zefrizal menjelaskan, mereka fokus pada penyebab terjadinya perbedaan suara saat rekapitulasi suara dari DA1 ke DA1 salinan. “Kita fokus kenapa bisa ada perbedaan suara dari DA1 ke DA1 salinan saat rekapitulasi kemarin. Kenapa mereka tidak mengetahui hal itu? Di mana sumber kesalahannya? Kita fokus ke itu dulu, supaya tahu sumber kesalahannya ada di mana,” tuturnya.
Sebagai tindaklanjut serius usai menerima klarifikasi dari sejumlah oknum PPK, KPU Medan akan segera membawa hal itu ke dalam rapat pleno. “Nanti dalam rapat pleno, kami berencana membentuk tim pemeriksa khusus untuk menyelesaikan masalah dugaan kecurangan ini, sekaligus akan memanggil mereka kembali untuk dimintai keterangan lanjutan sekaligus memanggil petugas-petugas TPS yang mereka sebutkan,” imbuhnya.
Tim Pemeriksa tersebut, lanjut Zefrizal, juga akan menganalisis apakah kesalahan yang terjadi hanyalah merupakan kelalaian ataukah bentuk kesengajaan, apakah hanya melanggar kode etik ataukah telah melanggar tindak pidana pemilu.
“Kalau nantinya terbukti ada unsur kesengajaan dari kesalahan itu, tentu ada tindak tegas. Nanti tim pemeriksa yang akan langsung mengambil tindakan tegas untuk itu, dan melaporkannya apabila memang menyangkut tindak pidana. Jadi, kalau sekarang ditanya kapan KPU Medan akan mempidanakan mereka, saya fikir masih terlalu cepat membicarakan hal itu sekarang,” tutupnya. (mag-1)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perolehan suara Partai Demokrat dan Partai Hanura pada Pemilihan umum (Pemilu) 2019 ini anjlok. Tak hanya di tingkat nasional, suara yang diraih kedua partai ini juga anjlok di tingkat DPRD Sumut. Pemilu kali ini, Demokrat dan Hanura kehilangan banyak kursi.
Data diperoleh dari hasil rekapitulasi tingkat KPU Sumut, Partai Demokrat yang merajai perolehan suara di era 2004 hingga 2014 lalu, tahun ini harus rela kehilangan 5 kursi mereka di DPRD Sumut. Tahun 2014 lalu, partai besutan SBY ini memperoleh 14 kursi di DPRD Sumut. Namun tahun ini hanya mendapatkan 9 kursi.
Sekretaris DPD Partai Demokrat Sumut, Meilizar Latief, saat coba diminta tanggapan via saluran telepon seluler, tidak berhasil terhubung. Tak hanya Demokrat, suara Partai Hanura Pemilu tahun ini juga anjlok. Selain tidak mampu menembus ambang batas suara setiap partai di tingkat nasional sebesar 4 persen, partai besutan Jenderal TNI Wiranto tersebut juga kehilangan 4 kursi di DPRD Sumut.
“Untuk tahun ini kami dapat 6 kursi. Sebelumnya ditahun 2014 kami dapat 10 kursi,” ucap ketua DPD Partai Hanura Sumut, Edison Sianturi via selulernya, Senin (20/5).
Ditanyai penyebab menurunnya perolehan kursi di DPRD Sumut, Edison mengaku belum mengetahui “Belum kami bahas soal itu, nanti akan kami bahas,” ujarnya.
Dengan turunnya perolehan kursi, Demokrat dan Hanura dipastikan akan kehilangan kursi pimpinan DPRD Sumut. Pada 2014 lalu, partai Hanura mendapatkan jatah kursi wakil ketua IV DPRD Sumut yang dijabat oleh Aduhot Simamora. Namun tahun ini, Aduhot Simamora sendiri tidak terpilih kembali sebagai anggota DPRD Sumut.
Sedangkan partai Demokrat, tahun 2014 lalu mendapatkan jatah wakil ketua II DPRD Sumut yang dijabat oleh HT Milwan. Sama seperti Aduhot Simamora, HT Milwan juga disebut tidak terpilih kembali sebagai anggota DPRD Sumut ditahun ini.
Adapun caleg terpilih DPRD Sumut Partai Demokrat periode 2019-2024, yakni Parlaungan Simangunsong (Sumut 1), Hanita Lubis (Sumut 3), Santoso (Sumut 5), Armin Simatupang (Sumut 5), Tondi Roni Tua (Sumut 7), Edward Zega Reni Renggita (Sumut 8), Tangkas Manimpan Lumban Tobing (Sumut 9), Saut Bangkit Purba (Sumut 10) dan Muhammad Andri Alfisah (Sumut 12).
Incumbent Bertahan Hanya Segelintir
Tahun 2019 ini, banyak yang berubah di DPRD Sumut. Lebih dari 80 persen anggota DPRD Sumut akan dihiasi wajah baru.
Banyaknya nama-nama anggota DPRD Sumut periode lalu yang tidak duduk kembali, disebabkan berbagai faktor. Ada yang tidak mencalonkan diri kembali, ada yang tersangkut masalah hukum, ada yang telah meninggal dunia, dan ada yang perolehan suaranya tidak mencukupi untuk duduk kembali sebagai anggota DPRD Sumut.
Hanya segelintir nama anggota DPRD Sumut tahun 2014 yang berhasil mempertahankan kursinya di tahun 2019. Di antaranya Jubel Tambunan (PDIP), Muhammad Hafez (PKS), Yantoni Purba (Gerindra), Wagirin Arman (Golkar), Ari Wibowo (Gerindra), Ruben Tarigan (PDIP), Zeira Salim Ritonga (PKB), Baskami Ginting (PDIP), H. Ajie Karim (Gerindra), Jafarudin Harahap (PPP), dan beberapa nama lainnya. Jumlahnya kurang dari 20 nama.
Salah satu caleg Incumbent DPRD Sumut yang terpilih kembali, Zeira Salim Ritonga dari PKB Dapil Sumut VI (Labuhanbatu, Labusel dan Labura), mengatakan implementasi program yang dijanjikannya saat kampanye dahulu, menjadi kunci keberhasilan dirinya terpilih kembali. Menurutnya, setiap caleg, khususnya para incumbent harus bisa meletakkan tujuan politik pada tujuan yang sesungguhnya.
“Masyarakat selalu bisa menilai, mana caleg Incumbent yang telah merealisasikan program-programnya selama bekerja sebagai wakil rakyat. Karena sesungguhnya masyarakat tidak mau melihat program itu hanya sekedar menjadi wacana. Melainkan harus diimplementasikan secara nyata,” ucap Zeira kepada Sumut Pos, Senin (20/5).
Selain itu, kata Zeira, para caleg incumbent harus bisa menciptakan suasana memperjuangkan kesejahteraan rakyat dengan kondisi bergotong-royong. Masyarakat juga harus bisa diyakinkan bahwa anggota dewan tidak bisa berjuang sendiri. Tetapi wakil rakyat harus berjuang untuk menyejahterakan sakyat secara bersama-sama.
“Oleh karena itu saya berprinsip harus sering berkomunikasi dengan rakyat, bertemu dan dengarkan, lalu ajak mereka untuk bersama-sama memperjuangkan apa yang menjadi aspirasinya,” ujarnya.
Hal terakhir, sebut Zeira, para caleg incumbent harus selalu melakukan safari dan kunjungan secara rutin dari kampung ke kampung di daerah pemilihannya, maupun ke wilayah lainnya yang menjadi tanggungjawabnya.
“Jangan sampai masyarakat berfikir bahwa anggota dewan itu hanya datang menghampiri rakyat apabila sedang meminta dukungan untuk dipilih. Namun, ketika sudah terpilih wakil rakyat tersebut justru tidak pernah tampak di tengah-tengah masyarakat. Justru ketika telah terpilih, anggota dewan itu harus lebih intens untuk hadir di tengah-tengah rakyat, untuk menyapa, mendengar dan memperjuangkan aspirasi mereka. Memperjuangkan pembangunan rumah ibadah untuk mereka, membangun infrastruktur dan banyak hal lainnya yang bisa membuktikan kinerja kita kepada rakyat,” tandasnya. (mag-1)
PIMPIN: Gubsu Edy Rahmayadi memimpin Rakor dan Sinergitas bersama Forkopimda, tokoh masyarakat/agama serta pimpinan partai politik, di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubsu Jalan Diponegoro Medan, Senin (20/5).
PIMPIN: Gubsu Edy Rahmayadi memimpin Rakor dan Sinergitas bersama Forkopimda, tokoh masyarakat/agama serta pimpinan partai politik, di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubsu Jalan Diponegoro Medan, Senin (20/5).
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mengantisipasi kemungkinan adanya aksi unjuk rasa pada Rabu (22/5) besok, Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) menyiagakan 13.002 orang personelnya.
“Kita fokus pengamanan di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut serta Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sumut. Personel yang dikerahkan baik yang berpakaian dinas maupun berpakaian preman,” kata Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan, kepada wartawan, Senin (20/5).
Ia menyebutkan, sejatinya unjukrasa atau mengemukakan pendapat di depan publik diakui dan dilindungi oleh Undang-Undang. “Silakan mengeluarkan pendapat di muka umum. Tapi jangan mengganggu masyarakat lainnya. Karena itu kita memberikan pengawalan,” katanya.
Dalam mengawal unjuk rasa, kepolisian akan melakukan cara-cara yang humanis. Masyarakat yang ingin melakukan unjukrasa, diminta agar tidak mengajak serta anak-anak dan lansia dalam aksinya. “Jangan mau terprovokasi. Kita tunggu hasil yang resmi dari KPU,” ucapnya.
Ia menegaskan, kepolisian tidak akan segan-segan menindak tegas, jika unjukrasa menjadi rusuh. “Hingga kini, Polda belum menerima laporan mengenai akan adanya aksi unjukrasa pada 22 Mei dari Intelkam,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto, meminta semua pihak agar menahan diri. Apapun hasil keputusan Pemilu serentak 17 April lalu adalah suara rakyat. “Suara rakyat adalah suara Tuhan. Untuk tanggal 22 (Mei) nanti, saya berharap masyarakat realistis dengan fakta yang ada,” ujarnya.
Jendral bintang dua ini mengatakan, dalam bernegara ada aturan main. Ia pun mengultimatum semua pihak agar jangan coba-coba bertindak di luar aturan main yang berlaku. “Ada batasan-batasan yang tidak boleh dilanggar. Jangan menyesal di belakang hari,” katanya.
Ia mencontohkan kasus makar yang bisa langsung dipersangkakan terhadap seseorang, meskipun hanya mengungkapkannya. “Punya niat, diungkapkan, ada langkah lanjutan tanpa harus terjadi peristiwanya (makar), sudah cukup dipersangkakan Pasal 107 jo 160 KUHP,” terang mantan Wakapolda Sumut ini.
Gubsu: Kalah Menang Itu Biasa
Terpisah, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengimbau seluruh masyarakat Sumut agar dewasa menyikapi apapun hasil Pemilu yang akan diumumkan KPU. Menurutnya, Sumut adalah rumah bersama yang harus dijaga dan dilindungi bersama-sama pula.
“Tolong kita jaga bersama rumah kita ini. Kalah menang itu biasa. Demokrasi diselenggarakan dalam rangka membangun suatu wilayah. Ada kekurangan di sana-sini, kita sikapi dengan dewasa. Evaluasi dan ke depan kita perbaiki. Tanggal 22 Mei kita serahkan kepada yang berwenang dan berkompeten pada bidangnya. Rakyat tenang tetapi tetap menyimak jalannya pengumuman,” katanya usai memimpin Rapat Koordinasi dan Sinergitas bersama Forkopimda, tokoh masyarakat/agama serta pimpinan partai politik, di Kantor Gubsu Medan, Senin (20/5).
Sebelumnya dalam rakor, ia menyampaikan harapan ke semua peserta rapat agar memberikan imbauan pada kelompok masing-masing untuk tetap tenang dan menjaga kondusifitas. “Mari kita tunggu hasil ini dengan tenang, semakin kita ricuh, semakin kita tidak menyelesaikan masalah,” tuturnya.
Menurut Gubsu, secara pribadi dirinya tidak bisa menghalangi people power menjelang pengumuman hasil Pilpres dan Pileg 2019, oleh KPU RI pada 22 Mei besok. “People power itu tumbuh masing-masing. Anda punya keinginan, yang sana punya keinginan (yang sama). Terjadilah people power,” ujarnya.
Rapat diawali dengan pemaparan tentang isu-isu berkembang yang diperkirakan dapat mengganggu stabilitas di wilayah Sumut. Pemaparan disampaikan Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Sumut, Brigjen TNI Ruruh A Setyawibawa.
Seluruh peserta Rakor sepakat untuk turut menjaga keamanan dan mengutamakan persatuan di Sumut. Turut hadir mewakili seluruh unsur Forkopimda, Asisten Pemerintahan Setdaprovsu, Jumsadi Damanik, pimpinan OPD dan ASN Pemprovsu, tokoh masyarakat, pimpinan parpol, tokoh agama, dan undangan lainnya. (dvs/prn)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tuntas sudah Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan dan Perolehan Suara Pemilihan Umum di Sumatera Utara, Minggu (19/5) malam. Ini setelah pleno pembacaan rekapitulasi hasil pemilu untuk Kabupaten Deliserdang, di Kantor KPU Sumut Jalan Perintis Kemerdekaan Medan.
Adapun hasil perolehan suara untuk Pilpres, pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin menang dengan perolehan suara 3.936.515 (52,32 persen), dari pasangan Prabowo-Sandi yakni 3.587.786 suara (47,68 persen). Jika dibandingkan dengan Pilpres 2014, saat berpasangan dengan Jusuf Kalla, Jokowi menang atas Prabowo-Hatta dengan perolehan 55,24 persen. Itu artinya, terjadi penurunan suara untuk Jokowi sebesar 2,92 persen Tetapi untuk kali kedua, Jokowi kalahkan Prabowo di Provinsi Sumut.
Dilihat dari wilayah perolehan suaranya, dari 33 kabupaten kota di Sumut, Jokowi-Ma’ruf hanya unggul di 16 kabupaten kota di Sumut. Sedangkan sisanya 17 kabupaten kota, dimenangi Parbowo-Sandi. Di Kepulauan Nias dan Tapanuli Utara, suara untuk Prabowo-Sandi sangat rendah.
BPP Sumut Tolak Hasil Pilpres
Sementara itu, Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Prabowo-Sandi menyatakan menolak hasil rekapitulasi penghitungan suara Pilpres 2019 yang dilakukan KPU Sumut. “Hasil rekapitulasi cacat hukum. Jadi bagaimana mau diakui?” kata Ketua BPP Sumut Prabowo-Sandi, Gus Irawan Pasaribu kepada wartawan, Senin (20/5).
Mantan Dirut PT Bank Sumut itu juga telah menginstruksikan kepada seluruh saksi agar tidak menandatangani hasil rekap dan menarik diri dari proses rekapitulasi pada rapat pleno KPU Sumut. Menurutnya, sejak awal tahapan kampanye dialogis, mereka sudah merasa dizalimi.
“Bayangkan, untuk mencari tempat kampanye dialogis, kami dipersulit di seluruh daerah Sumut. Kami rasakan benar tekanan itu,” tuturnya.
Setelah itu, masuk masa tenang BPP dan seluruh tim yang berada di 02 merasa dintimidasi dan dijadikan target. “Kami tahu persis kalau pendukung 02 jadi target. Kesalahan kami dicari-cari. Ada penangkapan kader, tuduhan kecurangan. Penahanan aktivitas relawan. Semua ditarget,” beber Gus.
Menurutnya, aparat Negara bertindak penuh keberpihakan. “Bahkan aparatur pemerintahan yang terdepan mulai kades, kepling, lurah, camat dan pimpinan OPD hingga BUMN memihak secara masif. Masa tenang pun kita ditarget Gakkumdu,” keluhnya.
Selain itu saat pencoblosan, saksi mereka sulit mendapatkan salinan C-1. Padahal, dalam ketentuan perundangan harusnya hasil Pilpres dihitung terlebih dulu. Setelah itu baru diberikan salinan C-1, faktanya saksi malah tidak dapat.
Penghitungan dilakukan dulu dengan menyelesaiakan penghitungan Pileg di semua tingkatan, baru kemudian menyiapkan C1. “Kami tidak tidur berhari-hari memantau semua proses. Untuk saksi saja mereka sulit dapat C-1. Apalagi untuk publik. Padahal, jelas-jelas diamanatkan agar semua hasil pencoblosan dipublikasi di tempat yang mudah diakses warga,” jelasnya.
Mmelihat itu, BPP sampai menyurati Bawaslu Sumut agar hasilnya dipublikasi sesuai ketentuan. Kecurangan lain yang ditemukan BPP, menurut dia, saat pencoblosan ternyata banyak yang tidak menerima formulir C-6 (undangan memilih), padahal sudah terdaftar di DPT.
“Saat mereka datang tanpa C-6, disuruh datang jam 12.00. Saat datang jam 12.00 malah petugas menyatakan surat suara sudah habis,” ungkapnya.
Untuk memantau kecurangan BPP sebenarnya sudah membuat program dengan men-trace C1. “Kami sudah mentrace 26 ribuan TPS. Setidaknya dari hampir 4.000 TPS yang kami trace muncul kekeliruan dan kesalahan,” tambah Gus Irawan lagi.
Misalnya dalam UU dijelaskan bahwa satu TPS hanya boleh maksimal 300 pemilih tapi dari pantauan BPP ternyata ada TPS yang surat suaranya lebih 100.
“Padahal ketika warga yang tak dapat C-6 datang mereka bilang habis. Sesuai ketentuan harusnya Surat suara itu disiapkan sejumlah pemilih ditambah 2 persen dari DPT,” jelasnya lagi.
Dari hasil tracer tadi ditemukan banyak sekali TPS yang memiliki kertas suara melebihi dari ketentuan perundangan. “Lalu kami teliti lagi form C-1. Di situ dijelaskan ada tiga jenis data pemilih yaitu daftar pemilih tetap (DPT), daftar pemilih tambahan (DPTb) dan DPK (daftar pemilih khusus),” sambungnya.
Pada awalnya, pemilih terdaftar tidak ada yang masuk DPK, tapi nanti setelah pencoblosan ada DPK hingga 84 orang. “Ini kan terindikasi kecurangan. Lalu yang datang tanpa form C-6 mereka sebutkan surat suara sudah habis,” ungkap Gus Irawan.
Bukti lain yang membuat Gus Irawan dan BPP Sumut menolak rekap KPU adalah kecurangan-kecurangan yang dibuktikan dengan video lalu viral. Misalnya perampasan C-1 oleh aparat desa yang didalam ada oknum polisi. “Ini viral, namun yang ditangkap adalah orang yang memviralkannya. Bukan pelaku. Ibaratnya kalau ada pencuri, yang ditangkap itu orang yang melaporkan. Pencurinya tak diproses,” kata dia.
Bahkan formulir DA-1 (rekap di kecamatan) pun ada banyak versi, versi A , versi B dan nanti finalnya beda lagi. Versi BPP Sumut, Kecurangan ini terstruktur, sistematis dan massif.
“Begitu banyak kecurangan terjadi. Bahkan yang kacau itu termasuk di Humbahas. Setelah selesai pleno dan hasil rekap rampung, ada warga protes ke Bawaslu. Lalu Bawaslu perintahkan rekapitulasi ulang sehingga hasil akhirnya yang diterima. Padahal dalam aturan tidak ada pleno ulang terutama diinisiasi Bawaslu untuk mengubah hasil final perhitungan suara,” tandasnya.
PDIP Menang
Sementara untuk perolehan suara DPR RI, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota, partai pengusung Jokowi yakni PDI Perjuangan berhasil mendukang suara terbanyak. Masih berbekal data rekapitulasi akhir KPU Sumut, PDI Perjuangan meraih suara di Dapil Sumut I sebanyak 488.916 suara, di Dapil Sumut II sebanyak 422.458 suara dan Dapil Sumut III sebanyak 493.174 suara. Untuk DPRD provinsi, PDI Perjuangan meraih 19 kursi meningkat dari perolehan 2014 sebanyak 16 kursi.
Adapun hasil perolehan suara yang dikonversi menjadi kursi dengan menggunakan metode Saint Lague, maka PDI Perjuangan mendapat 2 kursi dari Dapil Sumut 1 untuk tingkat DPR RI; meliputi Medan, Deliserdang, Serdangbedagai dan Tebingtinggi. Raihan yang sama juga diraih Partai Gerindra dan PKS yang masing-masing mendapat 2 kursi. Sedangkan 4 kursi tersisa menjadi milik NasDem, Golkar, PAN dan Demokrat dengan masing-masing 1 kursi.
PDI Perjuangan menempatkan Soyfan Tan (158.495) dan Yasonna Laoly (124.848). Sedangkan Partai Gerindra atas nama Romo Syafii (125.169) dan M Husni (57.330). Sementara PKS yakni Tifatul Sembiring (127.223) dan Hidayatullah (31.067). Sedangkan 1 kursi NasDem diisi oleh caleg pemilik suara terbanyak yakni Prananda Surya Paloh (57.330), caleg Golkar yakni Meutya Hafid (87.139), caleg PAN yakni Mulfachri Harahap (59.641) dan caleg Demokrat yakni Abdul Wahab Dalimunthe (35.574).
Dapil Sumut II yang meliputi Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Nias Utara, Nias Barat, Kota Gunung Sitoli, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Nias, Labuhan Batu, Toba Samosir, Mandailing Natal, Nias Selatan, Humbang Hasundutan dan Samosir, PDI Perjuangan dan Nasdem menjadi partai dengan peraih kursi DPR RI terbanyak. Jika dikonversi menjadi alokasi kursi Sainte Lagu, maka PDI Perjuangan dan Nasdem masing-masing mendapat 2 kursi. Sedangkan 6 kursi lain masing-masing menjadi milik Partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PKS dan PKB. Adapun caleg yang berpeluang menduduki kursi tersebut karena memperoleh suara terbanyak yakni Sihar Sitorus (185.918) dan Trimedya Panjaitan (106.103) dari PDI Perjaungan. Sedangkan Nasdem yakni Delmeria (91.096) dan Martin Manurung (63.755). Kemudian Gerindra yakni Gus Irawan Pasaribu (168.342), Golkar yakni Lamhot Sinaga (53.398), PKS yakni Iskan Qolba Lubis (62.877), PAN yakni Saleh Partaonan Daulay (142.683), Demokrat yakni Jhonny Allen Marbun (49.381) dan PKB yakni PKB Marwan Dasopang (60.762).
Sementara di Dapil Sumut III yang meliputi Langkat, Karo, Simalungun, Asahan, Dairi, Pakpak Bharat, Batubara, Kota Pematang Siantar, Kota Tanjung Balai dan Kota Binjai, PDI Perjuangan dan Golkar masing-masing meraih 2 kursi. Alokasi 6 kursi lainnya dari dapil tersebut menjadi milik Gerindra, Nasdem, PKS, PAN, Perindo dan Demokrat yang masing-masing memperoleh 1 kursi. Sesuai perolehan suara, diketahui caleg dari PDI Perjuangan yang lolos yakni Djarot Syaiful Hidayat (165.360) dan Junimart Girsang (95.490). Sedangkan Golkar atas nama Delia Pratiwi Br Sitepu (121.690) dan Ahmad Doli Kurnia Tandjung 83.771. Dari Nasdem yakni Rudi Hartono Bangun (45.814), PAN yakni Nasril Bahar (95.557), Gerindra yakni Djohar Arifin Husein (41.705), PKS yakni Ansory Siregar (71.133), Demokrat yakni Hinca Panjaitan (27.277) dan caleg Perindo yakni Arya Mahendra Sinulingga (42.895).
Komisioner KPU Sumut, Benget Manahan Silitonga mengatakan, setelah menyelesaikan tahapan pleno seluruh jenis pemilihan, kemarin pihaknya membawa berkas dan dokumen untuk dibacakan di pleno terbuka rekapitulasi tingkat nasional. “Rekapitulasi ini dilakukan berjenjang dari TPS, PPK, kabupaten/kota, provinsi hingga pusat,” katanya.
Soal pemenang pemilu menurut dia akan ditetapkan KPU RI pada 22 Mei, dengan catatan tidak ada perselisihan atau sengketa pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK). “Ya, masyarakat berhak tahu siapa saja pemenang kontestasi pemilu kali ini. Semua yang putuskan adalah KPU RI,” ujarnya.
Pada perhitungan tingkat nasional nanti tidak akan ada sinkronisasi data di KPU RI, mengingat proses telah berjalan sebagaimana mestinya. “Seharusnya sudah tidak ada lagi. Namun mungkin Bawaslu Sumut akan memberikan catatannya di pusat nanti,” katanya.
Ketua PDI Perjuangan Sumut, Japorman Saragih mengungakapkan, kemenangan Jokowi-Ma’ruf dan PDI Perjuangan dalam pemilu 2019 merupakan hasil kerja kerja seluruh mesin partai. Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Sumut, terkhusus yang telah berpartisipasi di pemilu 2019 juga memberikan suara kepada Jokowi maupun PDI Perjuangan.
“Kemenangan Jokowi-Ma’ruf di Sumut adalah kemenangan rakyat Sumut juga. Tak ada artinya PDIP menang tapi Jokowi malah kalah. Jadi ini patut untuk kita syukuri,” katanya. (prn)
bambang/sumut pos
PASCA RUSUH: Suasana di Lapas Narkotika Kelas III di Hinai, Langkat saat terjadi kerusuhan pada Kamis (16/5) lalu. Hingga kini 60 orang napi masih buron.
bambang/sumut pos RUSUH: Suasana di Lapas Narkotika Kelas III di Hinai, Langkat saat terjadi kerusuhan pada Kamis (16/5) lalu. Hingga kini 60 orang napi masih buron.
LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 60 dari total 1.634 narapidana Lapas Narkotika Klas III Langkat yang ikut kerusuhan pekan lalu, Kamis (16/5) siang lalu, masih bersembunyi. Sementara ratusan napi kabur lainnya sudah diamankan dan dititip di Lapas Binjai, Lapas Medan, Rutan Tanjungpura, dan sebagian di kantor polisi.
“Hingga malam ini 60 orang lagi yang belum kembali. Kami koordinasi terus dengan polisi, mana tahu ada lagi yang baru mereka tangkap. Saat ini sebagian yang sudah ditangkapn
Saat ini kami sedang di hutan-hutan di Kabanjahe,” kata Kadivpas Kemenkumham Sumut, Muhammad Jahari Sitepu via telepon seluler, Senin (20/5).
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Sumut, Dewa Putu Gede mengimbau kepada napi yang masih kabur agar segera menyerahkan diri. “Kami jamin tidak akan ada tindak kekerasan. Kami mengimbau keluarga napi dan tahanan untuk menyerahkan dan mengantarkan kembali para napi ke Lapas, atau kepada kepala-kepala desa, polsek-polsek, polres atau kantor pemerintah setempat,” ungkapnya Dewa Putu Gede.
Pascakerusuhan, para napi tidak akan dipindahkan ke lapas atau rutan lain. Menurutnya, kondisi Lapas Narkotika Klas III Langkat hanya rusak di bagian ruang administrasi dan IT tempat berkas-berkas surat-surat.
Total jumlah napi 1.634 orang. Hasil apel Kamis malam (16/5/2019) pascakerusuhan, sebanyak 1.458 napi sudah di dalam Lapas. Adapun yang melarikan diri berjumlah 176 orang. Sebagian di antaranya berhasil ditangkap.
Pejabat Kemenkumham Bungkam
Ditanya mengenai penonaktifan Kalapas dan seluruh pegawai, Kadivpas Kemenkumham Sumut, Jahari Sitepu, enggan berkomentar via telepon. “Saya nggak bisa jelaskan lewat Hp, takut salah saya. Datang ajalah Lapas Narkotika, oke,” katanya.
Humas Kemenkumham Sumut, Josua Gintingm juga irit memberikan keterangan. “Abang lebih bagus datang aja ke sana. Aku nggak tau perkembangan di sana bang,” ujarnya.
Terkait pergantian posisi Kalapas Narkotika, Josua juga tidak berani berkomentar. “Iya Plt (Kalapas) sudah sampai ke kantor,” katanya singkat.
Sebelumnya diberitakan, kerusuhan bermula saat jam buka pintu sel dilakukan pada siang hari. Diduga ada warga binaan berinisial FK alias AJO yang membawa sabu. Petugas kemudian melakukan pemeriksaan, tetapi pelaku berusaha melarikan diri.
Petugas Lapas berhasil menangkap pelaku. Selanjutnya, petugas dilaporkan memukul FK, yang memicu protes dari teman-temannya sesama napi. FK dibawa ke ruang staf sekitar pukul 13.00 WIB. Semua warga binaan berkumpul, mendobrak, dan membawa FK kembali ke blok.
Para napi juga mendobrak pintu utama dan menguasai lapas narkoba. Mereka melakukan aksi pembakaran lapas, mobil petugas, dan fasilitas lapas. (bam/man)
sutan siregar/sumut pos
BERLATIH: Para penggawa PSMS Medan saat berlatih di Stadion Mini Kebun Bunga Medan, Senin (20/5).
sutan siregar/sumut pos BERLATIH: Para penggawa PSMS Medan saat berlatih di Stadion Mini Kebun Bunga Medan, Senin (20/5).
MEDAN, SUMUTPOS.CO – PSMS Medan bakal kembali menjalani laga ujicoba, Rabu (22/5). Kali ini, Ayam Kinantan ditantang lagi oleh PSAD di Lapangan Jasdam, Gaperta.
PELATIH PSMS Medan, Abdul Rahman Gurning mengatakan, dipilihnya PSAD kembali menjadi lawan ujicoba, karena dianggap memiliki kualitas pemain yang lumayan bagus.
“Rabu lawan PSAD yang sudah fix. Selain lapangan bagus, timnya pun lumayan. Keras, cepat, dan punya tekanan yang cukup bagus. PSAD kami anggap tim baguslah,” ungkap Gurning usai memimpin latihan, Senin (20/5).
Gurning juga menjelaskan, pada laga melawan PSAD, dia berencana menerapkan strategi position football, yang menempatkan para penggawa tidak bermain terlalu jauh dari posisi bakunya. Karena selama ini, menurutnya, saking asyik menyerang kadang para pemain lupa untuk kembali ke posisinya. Alhasil, ketika diserang balik, lini belakang keteteran, dan bisa jadi gol untuk lawan. “Jadi mereka dilatih agar antar lini itu tidak terlalu jauh, menjaga jarak antar pemain,” bebernya.
Gurning juga menjelaskan, dengan menerapkan strategi tersebut diharapkan bisa menutup celah yang ditimbulkan akibat pergerakan pemain yang terlalu jauh dari posisi asalnya. Dan lini pertahanan pun turut terbantu, dengan adanya pergerakan cepat pemain yang segera turun usai menyerang, sehingga koordinasi lini pertahanan akan semakin solid ketika diserang dan mencegah kebobolan.
Sebelumnya, PSMS Medan telah melakoni laga ujicoba bentrok PSAD 25 April lalu. Pada laga tersebut, Legimin dkk berhasil menang dengan skor 3-1.
Selain PSAD, Gurning juga mengungkapkan, berencana bertanding dengan tim PON serta Tobasa FC. Rencananya, ujicoba tersebut akan digelar selama 2 hari berturut. “Jumat diusahakan dengan tim PON. Dan Sabtu lawan Tobasa FC,” ujarnya.
Dengan beberapa kali laga ujicoba dalam sepekan ini, Gurning ingin melihat sejauh mana kemampuan fisik para penggawa Ayam Kinantan. “Sengaja dicoba dalam kondisi berpuasa, mau tes fisik mereka,” pungkasnya. (bbs/saz)