26 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 5233

Bankom MSC dan MSC Yonzipur, Bagikan Takjil dan Sembako Gratis

ISTimewa/sumut pos SERAHKAN: Ketua Bankom MSC, Ade Gunawan didampingi Ketua MSC Kasim menyerahkan bantuan sembako kepada warga Medan Helvetia Timur. , Jumat (17/5).
ISTimewa/sumut pos
SERAHKAN: Ketua Bankom MSC, Ade Gunawan didampingi Ketua MSC Kasim menyerahkan bantuan sembako kepada warga Medan Helvetia Timur.
, Jumat (17/5).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komunitas Bantuan Komunikasi (Bankom) Macan Solid Cemerlang (MSC) dan Komunitas airsoft gun Macan Shooting Club (MSC) Yonzipur 1/DD menggelar bakti sosial meriahkan Ramadan 1440 H.

Seperti aksi yang dilakukan pada Kamis dan Jumat (16-17/5) kemarin, Bankom MSC dan MSC Yonzipur 1/DD membagikan takjil dan sembako gratis ke pengendara jalan dan masyarakat kurang mampu di Kota Medan.

Untuk pembagian takjil atau makanan berbuka puasa, Bankom dan MSC membagikan 200 paket takjil kepada para pengendara dan pengguna jalan di kawasan Jalan Amir Hamzah/Griya Medan.

Aksi bagi-bagi takzil ini mendapat respon luar biasa dari para pengendara dan pengguna jalan. Tidak sampai satu jam, 200 paket takjil tersebut ludes dibagikan.

Dalam aksi bagi-bagi takjil oleh Bankom MSC dan MSC Yonzipur 1/DD juga dihadiri langsung Komandan Batalyon Zeni Tempur 1/Dhira Dharma Letkol Czi Eko Supri S.

“Kegiatan ini dilakukan untuk memeriahkan bulan Ramadan dan mempererat tali silaturahmi antara Bankom MSC dan MSC Yonzipur 1/DD dengan masyarakat khususnya pengendara kenderaan bermotor dan pengguna jalan di kawasan Amir Hamzah/Griya Medan,” ujar Ketua MSC Kasim kepada wartawan disela-sela kegiatan.

Kasim menambahkan, bulan penuh berkah ini merupakan momentum yang sangat tepat untuk berbuat baik bagi sesama. Rasa kepedulian terhadap sesama sangat penting ditanamkan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. “Walaupun takjil yang dibagikan nilainya tidak seberapa, namun mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi sesama,” harapnya.

Danyon Zeni Tempur 1/DD, Letkol Czi Eko Supri S, mengapresiasi dan mendukung kegiatan yang dilakukan Bankom MSC dan MSC Yonzipur 1/DD yang mau berbagi di Ramadan ini. “Ini menunjukkan mereka aktif dalam kegiatan sosial, membantu warga Medan yang kurang mampu, mudah-mudahan ke depan kegiatan amal dan sosial ini terus berlanjut,” ungkapnya.

Sementara itu dalam kegiatan yang berlangsung Jumat, Bankom MSC dan MSC Yonzipur 1/DD membagikan 50 paket sembako untuk masyarakat kurang mampu di kawasan Medan Helvetia Timur.

“Pembagian paket sembako ini dilakukan di kantor MSC Yonzipur 1/DD Jalan Pembangunan Helvetia Timur, Medan. Dan ada juga yang dibagikan dengan mendatangi rumah-rumah warga yang membutuhkan bantuan sembako tersebut,” ujar Ketua Bankom MSC Ade Gunawan, didampingi Ketua MSC Yonzipur 1/DD Kasim.

Di bulan suci ini sambung Kasim, pihaknya ingin bersama-sama bergerak sehingga apa yang sudah diniatkan dapat langsung dinikmati manfaatnya. “Kami pilih membagikan sembako agar para warga kurang mampu di kawasan Helvetia Timur ini bisa menikmati puasa secara lengkap. Semoga kegiatan bagi-bagi sembako ini bisa meringankan beban para warga,” pungkasnya. (prn/ila)

Islamic Nextgen Fest Audisi Medan, Risa Amelia: Saya Rela Menempuh Perjalanan Jauh

istimewa/sumut pos PESERTA: Risa Amelia, peserta dari Banda Aceh, ikut ajang pencarian bakat dari Kementrian BUMN, Islamic Nextgen Fest.
istimewa/sumut pos
PESERTA: Risa Amelia, peserta dari Banda Aceh, ikut ajang pencarian bakat dari Kementrian BUMN, Islamic Nextgen Fest.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ajang Pencarian Bakat dari Kementrian BUMN, Islamic Nextgen Fest audisi Medan berhasil menarik perhatian kaum milinial di Sumatera Utara dan Aceh.

Setidaknya, ratusan anak muda  yang memiliki bakat rela mengantre untuk mengikuti audisi yang berlangsung di Asrama Haji Medan, Minggu (19/5).

Advisor Corporate Service,  Wuriana Irawati mengatakan Islamic Nextgen Fest audisi Medan merupakan rangkaian kegiatan perayaan HUT Kementerian BUMN ke-21. Audisi ini berlangsung di enam kota besar di Indonesia, yaitu Bandung, Jakarta, Jogjakarta, Medan, Surabaya, dan Balikpapan. “Untuk di Medan sendiri, yang menjadi PIC (Person ini Charge) nya PGN dan Pertamina,” ujarnya.

Dijelaskannya, Islamic Nextgen Fest ini memiliki tiga kategori, yaitu Hijabnesia, Sound of Deen, dan Santripreneur Di mana, masing-masing kategori akan memperebutkan hadiah ratusan juta dan umrah.

Untuk kategori Hijabnesia, yaitu pencarian talenta hijaber brain, beauty, dan talented yang diharapkan dapat menjadi influencer yang positif untuk Indonesia. Sedangkan Sound of Deen yaitu pencarian talenta musik islami yang berkualitas, baik solo, grup, nasyid, qasidah, dan lainnya.  “Santripreneur pencarian pengusaha berbasis islami. Dan khusus untuk kategori ini, harus santri ataupun tamatan pesantren,” jelasnya.

Nantinya, tiap daerah akan mengirimkan perwakilannya untuk dikarantina di Jakarta pada pertengahan Juni mendatang. Setelah itu dilanjutkan dengan seleksi dan pengumuman yang akan disiarkan di TV swasta nasional.

“Kita akan bawa video hasil audisi. Nah, di Jakarta nanti akan digodok, siapa saja yang akan mewakili Medan. Kita tidak tahu, bisa satu, sepuluh, atau lebih. Karena yang memutuskan itu juri yang di Jakarta ya,” tutupnya.

Audisi di Medan ini ternyata bukan hanya diikuti oleh warga Sumatera Utara saja, dari Aceh, tepatnya Banda Aceh juga tidak mau ketinggalan untuk mengikuti acara ini.

Risa Amelia (22), peserta dari Banda Aceh setidaknya harus hadir di Medan 2 hari sebelum acara. Walaupun dirinya sering mengikuti audisi ajang pencarian bakat, tetapi untuk ajang Islamic Nexgen Fest ini dirinya semangat walau harus menempuh perjalanan jauh.

“Dapat infonya dari kawan melalui media sosial, saya rela menempuh perjalanan jauh karena yang mengadakan acara ini Kementerian BUMN, dan jelas ini menjadi pertimbangan saya,” ungkapnya.

Dalam akang ini, Amelia mengikuti kategori Sound of Deen, karena dirinya memang suka bernyanyi. Sedangkan untuk di Medan, adapun juri tamu yang merupajan artis, yaitu Indra Bekti, Cakra Khan, dan pemenang Putri muslimah 2018, Nessa Aqila. (ram/ila)

Pembangunan Tanggul Rob, Masyarakat Rela Direlokasi Asal Ganti Untung

no picture
no picture

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Wacana pembangunan tanggul rob sepanjang 12 km sudah diwacanakan sejak tahun 2016, sampai sekarang belum juga terealisasi.

Tokoh Pemuda Belawan, Alfian MY, mengatakan, permasalahan banjir pasang tidak ada selesai, selagi pemerintah selaku pemilik kewenangan tidak membatasi peri-zinan terhadap beberapa perusahaan yang telah menimbun sejumlah resapan air di Belawan.

Artinya, dampak itu akan menimbulkan masalah baru bagi masyarakat Belawan. Kondisi air pasang akan mengalami peningkatan. Untuk itu, wacana pembangunan tanggul rob yang dianggap solusi sangat didukung oleh masyarakat Belawan. Asalkan, pemerintah merelokasi warga yang tinggal di pinggir pantai dengan memberikan ganti untung. “Bayangkan saja, air pasang sudah sangat parah. Ini tidak boleh dibiarkan terus. Belawan pasti akan tenggelam 5 atau 10 tahun lagi. Lebih baik relokasi pemukiman warga dengan memberikan ganti untung, agar masyarakat bisa pindah ke kawasan yang lebih aman dan nyaman,” ucap Alfian.

Sekretaris Aliansi Masyarakat Nelayan Sumatera Utara (Amansu) ini mendukung program modernisasi kawasan pesisir Pantai Belawan, asalkan pemerintah tidak merugikan masyarakat secara sepihak. “Silahkan kembangkan pelabuhan, perbanyak perusahaan agar Belawan tampak modren. Tapi, jangan kesampingkan masyarakat kecil. Silahkan bangun, tapi pikirkan juga kami ini,” tegas Alfian.

Ketua Aliansi Nelayan Selat Malaka Sumut (ANSM -SU), Abdul Rahman mengaku, pembangunan benteng sepanjang 12 Km di pesisir pantai Belawan terkesan sia – sia dan tidak bermanfaat. Karena, pembangunan benteng itu tidak menutup seluruh pinggiran Pantai Belawan, sehingga air pasang tetap saja masuk ke daratan dan bakal sulit kembali surut ke laut. “Kita tahu, pinggiran pesisir kita ini ada lebih dari 20 km. Kalau hanya 12 km yang dibangun sama aja, air pasti masuk ke pinggiran pantai yang tidak terutup benteng. Jadi air yang masuk bisa tergenang tidak kembali ke laut,” ujarnya. (fac/ila)

NUmart akan Hadir di 21 Kecamatan di Kota Medan

diva/sumu tpos BERSAMA: Ketua NU Medan, Burhanuddin bersama lainnya, di sela-sela pembagian sembako.
diva/sumu tpos
BERSAMA: Ketua NU Medan, Burhanuddin bersama lainnya, di sela-sela pembagian sembako.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam rangka menjalankan program Nahdlatul Ulama (NU) Kota Medan sebagai pelayan umat dan membangkitkan ekonomi umat, pengurus PCNU Kota Medan terus menjalin tali silaturrahim, sekaligus membagikan sembako bagi kaum dhuafa yang membutuhkan. Kali ini, di Masjid Subulussalam Kecamatan Medan Deli.

Ketua NU Medan Burhanuddin SE tak bosan-bosannya menyebutkan bahwa NU hadir saat ini sebagai pelayan umat serta membangkitkan ekonomi umat. Niatannya itu, kata Burhan adalah dengan mendirikan minimarket yang akan dinamai NUmart di 21 kecamatan.

Tujuannya, selain memudahkan kaum nahdliyin untuk berbelanja dengan harga yang sama dengan yang lainnya. Juga keuntungannya untuk meningkatkan ekonomi umat. “Sehingga usaha itu, dari kita, oleh kita dan untuk kita,” ucapnya Jumat (17/5) kemarin.

Kepada semua pihak, kembali ia mengingatkan agar benar-benar memanfaatkan momen bulan Ramadan ini untuk beribadah dan dan meningkatkan kepeduliannya kepada sesama umat. Ia mengkritisi soal merangkak naiknya harga kebutuhan pokok di saat Ramadan kali in. Oleh karena itu, cara mendasar yang bisa dilakukan adalah dengan berbagi kepada masyarakat tak mampu.

“Saat ini, seperti biasa selama puasa dan Idul Fitri, harga-harga kebutuhan pokok naik. Kasihan saudara-saudara kita yang tidak berpunya jika hanya menjadi penonton perayaan Lebaran. Mari kita berbagi kepada sesama,” kata produser film Romansa Danau Toba tersebut.

Ia mengimbau agar pengusaha tidak mempermainkan harga Sembako yang memang menjadi kebutuhan semua orang. Kepada pemerintah, ia juga berharap agar mampu mengendalikan harga melalui operasi pasar. “Kita berharap pemerintah melalui perangkat-perangkatnya agar memperhatikan dan memberikan solusi pengendalian harga sembako,” harapnya.

Acara tetsebut turut dihadiri, Ketua PCNU Medan Burhanuddin SE, Wakil Ketua Abdulrahman Lubis, Sekretaris Zulkarnain, Bendahara Zulkarnaen , pengurus PCNU, Ustadz Muliyadi, Ustadz Mawardi Lubis, Ketua MWC NU Medan deli, BKM dan Kenajiran Masjid Subussalam, Muspika Kecamatan Medan deli,dan undangan lainnya. (dvs/ila)

Rehap Total RSU Sidikalang, Desain 4 Lantai Butuh Biaya Rp270 Miliar

Rudy Sitanggang/Sumut Pos MASTERPLAN: Direktur RSU Sidikalang, dr Henry Manik, menunjukkan masterplan rehab total RSU Sidikalang, dengan desain 4 lantai.
Rudy Sitanggang/Sumut Pos
MASTERPLAN: Direktur RSU Sidikalang, dr Henry Manik, menunjukkan masterplan rehab total RSU Sidikalang, dengan desain 4 lantai.

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Managemen rumah sakit umum (RSU) Sidikalang Kabupaten Dairi, telah menyiapkan masterplan rehap bangunan RS dengan desain gedung berlantai 4. Dana yang dibutuhkan untuk kontruksi bangunan diperkirakan mencapai Rp270 miliar.

“Pengembangan dan pelayanan maksimal rehab RSU Sidikalang selayaknya dilakukan. Desain sudah selesai kita buat tahun 2018. Kapasitas RS sebanyak 250 tempat tidur, dengan luas lahan 2 hektare,” kata Direktur RSU Sidikalang, dr Henry Manik kepada wartawan di Sidikalang, Jumat (17/5).

Menurutnya, bangunan RSU Sidikalang sudah tergolong tua. Sedangkan tata letak ruangan dinilai tidak layak dengan kebutuhan. Misalnya, pasien bersalin dari ruang ponek (Pelayanan Neonatal Emergensi Komprehensif, Red) harus melewati instalasi gawat darurat (IGD)sebelum masuk ruangan perawatan.

“Tantangan pelayanan kesehatan masyarakat ke depan semakin berat. Begitu juga kompetisi antar RSU semakin ketat, sehingga kualitas menjadi parameter ke mana pasien berobat,” ucapnya.

Henry mengakui, rehabilitasi total RSU termasuk salahsatu yang disampaikan Bupati Dairi DR Eddy Kelenga Ate Berutu saat menemui menteri Kesehatan Nila Djuwita Moelok di Jakarta belum lama ini.

Jika rehab RS terealisasi, ia menjamin, pelayanan pasti lebih baik. “Saat ini RSU Sidikalang termasuk sibuk. Setiap bulan RS menangani 1.500-2.000 pasien,” jelasnya. Posisi RSU Sidikalang berada di posisi strategis untuk sejumlah Kabupaten/Kota di Sumut dan Aceh, yakni Kabupaten Humbang Hasundutan, Samosir, Pakpak Bharat, Kabupaten Singkil, serta Kota Subulussalam.

Posisi Dairi Strategis

Sebelumnya, Bupati dan WakilBupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu-Jimmy A Sihombing, mengatakan menegaskan posisi Dairi strategis di kawasan Danau Toba.

“Penetapan Danau Toba sebagai kawasan strategis nasional di bidang pariwisata merupakan peluang Dairi sebagai salahsatu dari tujuh kabupaten di kawasan Danau Toba. Wilayah wisata Dairi yakni Tao Silalahi-Paropo Kecamatan Silahisabungan,” jelas Bupati dalam konferensi pers pemaparan program 100 hari kerja.

Untuk mendukung fasilitas kesehatan, Bupati mengakui, pembangunan RSU Sidikalang menjadi lebih baik dan berkualitas merupakan kewajiban. “Kita meminta kepada pemerintah pusat melalui Menkes untuk membantu Pemkab Dairi membangun RSU Sidikalang dengan fasilitas lengkap,” katanya. (mag-10)

Dairi Jadi Pilot Project Pertanian Organik Berbiaya Murah

RUDY SITANGGANG/SUMUT POS. RAPAT: Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan (kanan) memimpin rapat saat pertemuan dengan Bupati Dairi, Eddy KA Berutu (kiri), Bupati Samosir, Rapidin Simbolon (tengah) serta Bupati Humahas, Dosmar Banjarnahor (2 kanan).
RUDY SITANGGANG/SUMUT POS.
RAPAT: Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan (kanan) memimpin rapat saat pertemuan dengan Bupati Dairi, Eddy KA Berutu (kiri), Bupati Samosir, Rapidin Simbolon (tengah) serta Bupati Humahas, Dosmar Banjarnahor (2 kanan).

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Kabupaten Dairi dipercaya menjadi pilot project pertanian organik berbiaya murah (Low Budget Natural Farming /LBNF).

Hal itu disepakati dalam pertemuan Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu, Bupati Samosir, Rapidin Simbolon serta Bupati Humbang Hasundutan, Dosmar Banjarnahor dengan Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, Jumat (17/5) di Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mendorong daerah di kawasan Danau Toba mampu mandiri mensuplai kebutuhan pangan, sekaligus menjadi penyokong wilayah lain di Indonesia. Dengan demikian, sumber daya alam harus dioptimalkan demi kesejahteraan rakyat.

Hal itu disampaikan Plt Kabag Humas Pemkab Dairi, Desman Sihotang kepada wartawan, Sabtu (18/7) di Sidikalang.

Desman mengatakan, saat rapat dengan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Bupati Eddy Berutu menyampaikan gagasan zero waste farming untuk pertanian terintegrasi mengoptimalkan keseluruhan bahan hasil pertanian tanpa sisa, sehingga memberi nilai tambah bagi ekonomi petani.

Selain bertemu dengan Menko Kemaritiman, Bupati Eddy Berutu berkunjung ke Kementerian ESDM. Di sana, Eddy bertemu Dirjen Energy Terbarukan dan konservasi energy, FX Sutijastoto.

Eddy meminta dukungan ESDM, karena di Dairi masih banyak titik lampu jalan dan desa belum tersedia listrik.

Dihari yang sama, Eddy Berutu juga menemui Menteri Pertanian, Amran Sulaiman untuk minta dukungan agar mengucurkan bantuan kepada petani. Desman menambahkan, kunjungan Bupati kesejumlah kementerian untuk mendukung program 100 hari kerja, setelah dilantik menjadi Bupati/Wakil Bupati Dairi periode 2019-2024. (mag-10/han)

Musdes Pagaran Baru soal Dana Desa 2019, Usulkan Pengaspalan Lapen 430 Meter Senilai Rp414,5 Juta

ist MUSYAWARAH DESA: Ketua BPD Desa Pagaran Batu saat memimpin musyawarah desa pra pelaksanaan dana desa 2019 di gedung SDN Pagaran Nauli 2.
ist
MUSYAWARAH DESA: Ketua BPD Desa Pagaran Batu saat memimpin musyawarah desa pra pelaksanaan dana desa 2019 di gedung SDN Pagaran Nauli 2.

TAPTENG, SUMUTPOS.CO – Musyawarah desa (musdes) pra pelaksanaan dana desa 2019 yang digelar Pemerintah Desa Pagaran Baru, Kecamatan Manduamas, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumut, mengusulkan penggunaan dana desa tahun 2019 untuk pengaspalan lapen (lapis penetrasi macadam) jalan desa sepanjang 430 meter.

“Program dana desa tahun 2019 di bidang infrastruktur, kita usulkan untuk pengaspalan lapen. Karena proyek air bersih yang kita usulkan, ternyata dobel dengan proyek APBD. Saat ini kita akan membicarakan pengerjaan pengaspalan lapen. Jika ada warga desa Pagaran Baru yang bisa mengerjakan pengaspalan ini, silakan mengajukan diri. Pengerjaan peng aspalan lapen sepanjang 430 meter dengan pagu dana Rp414,5 juta,” jelas Kepala Desa Pagaran Baru, Hermansah Gajah, dalam musdes yang digelar di gedung SDN 158058 Pagaran Nauli 2, Jumat (10/5).

Makdiun Sinaga sebagai ketua BPD Desa Pagaran Baru, yang turut hadir dalam musdes mengatakan, seluruh lapisan masyarakat diharapkan mendukung dan bekerjasama menyukseskan pembangunan di desa mereka.

Kopda Ruswandi Babinsa Koramil 01/Barus mengungkapkan, proyek dana desa di Pagaran Baru selama ini berjalan lancar. Mulai dari administrasi, pengumpulan bahan material proyek, pengerjaan lapangan, sampai dengan serah terima.

“Karena itu, seluruh usulan penggunaan dana desa sebaiknya disampaikan secara positif, demi kemajuan bersama. Janganlah karena dana desa, kita menjadi gontok-gontokan. Saya harapkan kerjasama semua pihak,” katanya.

Turut hadir dalam musdes tersebut pendamping pemberdayaan Mustika Sartika Sitanggang, Alfansyuri Hasibuan, pendamping lokal desa Abdul Kadir Manullang, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan warga desa Pagaran Baru. (mag-11)

Gali Potensi Wisata Djangga Dolok, Bimtek Pengembangan Pariwisata Danau Toba

ist BIMTEK: Peserta saat mendapat Bimtek Pengembangan Desa Wisata Djangga Dolok.
ist
BIMTEK: Peserta saat mendapat Bimtek Pengembangan Desa Wisata Djangga Dolok.

TOBASA, SUMUTPOS.CO – Guna peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pengembangan pariwisata di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba, sebanyak 50 orang terdiri dari pemilik homestay dan masyarakat umum mendapat bimbingan dan Kemenpar RI yang digelar di Desa Wisata Djangga Dolok, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Jumat (17/5).

Kepada peserta Bimtek, beragam potensi wisata yang dimiliki Djangga Dolok, seperti alam, budaya, dan manmade. Aktivitas lainnya, bersepeda dan bermain Kano. Dengan ragam keunikan yang ditawarkan, Djangga Dolok menjadi langganan wisatawan asal Australia, Belanda, dan Amerika Serikat.

“Semangat yang ditunjukkan masyarakat Djangga Dolok luar biasa. Mereka antusias mengikuti Bimtek dan mengaplikasikannya. Keinginan mereka untuk maju bersama di sektor pariwisata sangat kuat. Kami pun siap memberikan berbagai dukungan untuk kemajuan di sana,” ucap Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar, Dadang Rizki Ratman dalam keterangan pers, Minggu (19/5).

Menguatkan pengembangan destinasi, Kemenpar memberikan dukungan seperti pemberian 1 springbed, 2 bantal, 1 sprey, 1 bed cover dan juga 1 buah buku tamu. Kemenpar juga telah menyerahkan 10 paket tambahan dengan komposisi serupa pada Jumat (17/5) lalu.

Kepala Dinas Pariwisata Toba Samosir, Audi Murphy Sitorus mengungkapkan dengan diadakannya bimtek, akan mengubah pola pikir masyarakat. “Dengan adanya homestay dan aktivitas pariwisata, otomatis ada income tambahan yang didapat masyarakat,” tutur Audi.

Audi mengungkapkan di Kawasan Danau Toba, tepatnya Djangga Dolok terasa sejuk. Suhunya sekitar 19 derajat celcius hingga menjelang siang hari. Dulunya destinasi ini memiliki rumah adat dengan usia sekitar 250 tahun. “Namun, jejak sejarah ini hilang karena insiden kebakaran. Kini Ruma Bolon-Op Marhutala Manurung telah direstorasi dan difungsikan sebagai homestay,”ungkapnya.

Selain homestay, Djangga Dolok memiliki pemandangan alam eksotis. Hutan lindungnya hijau dan rimbun. Kawasan ini juga memiliki satwa endemik burung Rangkong, kawanan spesies primata. Djangga Dolok juga mengembangkan ekowisata sungai.

Sukses menginspirasi masyakarat Djangga Dolok, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya optimis pariwisata Djangga Dolok akan tumbuh kompetitif.

“Keinginan maju harus diapresiasi. Semua potensi yang ada harus dioptimalkan. Berada di Kawasan Danau Toba, Djangga Dolok akan medapatkan banyak keuntungan,” kata Arief Yahya.(gus)

Saksi Sejarah Lapangan Merdeka Natal, Camat Rogoh Kocek Selamatkan Mahoni Berusia Ratusan Tahun

ist BERSIHKAN: Sejumlah pekerja membersihkan benalu dari Pohon Mahoni di Lapangan Merdeka Natal.
ist
BERSIHKAN: Sejumlah pekerja membersihkan benalu dari Pohon Mahoni di Lapangan Merdeka Natal.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang camat di Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, merogoh kocek pribadi demi menyelamatkan puluhan batang Mahoni berusia ratusan tahun. yang mengelilingi lapangan merdeka Natal. Mahoni-mahoni yang ditanam sejak zaman Belanda ini mulai dikerumuni benalu, sehingga rentan lapuk dan tumbang.

BAGI Riplan, Camat Natal, mahoni-mahoni adalah saksi sejarah yang patut dirawat dan dijaga kelestariannya. selain itu mahoni tua tersebut telah memberi dampak ekologis sebagai pohon peneduh di lapangan merdeka Natal.

“Saya menilai ini sangat penting dijaga dan dirawat, mahoni ini adalah saksi sejarah, ratusan tahun memberi dampak ekologis menyerap air dan menjadi peneduh lapangan merdeka natal, sebagai camat saya terpanggil untuk melestarikannya,” ujar Riplan

Meskipun harus merogoh kocek pribadi, Riplan mengaku ada kepuasan melihat mahoni ini lestari sebagai saksi sejarah dan menjadi pohon yang akan terus memberi dampak ekologis bagi kota Natal.

Riplan juga berencana menjadikan Natal sebagai daerah peduli lingkungan dengan menyiapkan berbagai strategi yang akan dilakukan secara bertahap, seperti menjaga ekosistem pesisir Natal, mulai dari pelestarian mangrove hingga mendorong ekosistem laut yang baik sehingga bisa diintegrasikan menjadi ekowisata pantai.

“Saya berupaya dan terus membuka diri untuk kerjasama parapihak terutama dari para ahli, lembaga konservasi maupun dunia pendidikan seperti universitas untuk turun dan membantu upaya kami menjadikan natal sebagai daerah ekosistem pesisir yang maju dengan pengelolaan lingkungan yang baik” ujarnya.

Riplan menyadari bahwa pembangunan daerah harus terintegrasi dengan kesadaran pengelolaan lingkungan yang baik, apalagi berbagai ancaman bencana seperti banjir terus mengintai dan harus segera disiapkan strategi pengendaliannya.

“Pesisir ini banyak tantangan, terutama pengelolaan ekosistemnya, tentu ini tidak bisa dilakukan sendiri, tapi komitmen tersebut kami mulai dan kami tunjukkan, sehingga daerah Natal dapat menjadi salah satu wilayah strategis untuk pengembangan wilayah berbasis lingkungan hidup,” harapnya.

Saat ini ada puluhan batang pohon mahoni yang mengelilingi lapangan merdeka Natal, disamping merawat mahoni-mahoni tua ini, Pemerintah kecamatan menanam kembali bibit mahoni baru sebagai pohon pengganti mahoni yang telah rubuh sebelumnya.(adz)

Wargabinaan Lapas Binjai Buka Puasa Bersama Keluarga

Teddy Akbari/sumut pos BERSAMA: Wargabinaan Lapas Klas II Binjai saat berbuka puasa bersama keluarga mereka.
Teddy Akbari/sumut pos
BERSAMA: Wargabinaan Lapas Klas II Binjai saat berbuka puasa bersama keluarga mereka.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Agar wargabinaan menjalankan ibadah puasa serasa di rumah, Lapas Klas II A Binjai memfasilitasi wargabinaan buka puasa bersama keluarganya.

Suasana berbeda tak seperti biasanya di Lapas Binjai jelang berbuka puasa, kemarin (17/5). Jika biasanya sudah mengantre untuk mengambil takjil bukaan puasa, kali ini wargabinaan diberikan berbuka puasa dengan keluarganya. “Terima kasih Pak yang sudah membuat kegiatan buka puasa bersama wargabinaan dengan keluarganya,” ujar salah seorang wargabinaan di sela-sela dirinya bermain dengan anaknya.

Kepala Lapas (Kalapas) Binjai, Maju Amintas Siburian berharap selama bulan suci Ramadan, dapat dimanfaatkan dan dirasakan para wargabinaan untuk dapat lebih bertaubat lagi kepada tuhan yang maha esa. “Momen dalam bulan suci Ramadan, mereka bisa seperti layaknya bersama keluarga berkumpul bersama. Kita berikan waktu mereka untuk buka puasa bersama,” ujar mantan Karutan Tanjunggusta ini.

Maju menambahkan, kegiatan seperti ini digelar setiap tahunnya. “Harapannya cikal bakal mereka bisa bebas kembali ke keluarga dapat menjadi kepala imam yang baik dan benar. Nuansa ini akan merenungkan apa yang sudah dilakukan hingga mereka masuk dalam Lapas untuk dibina. Semoga nuansa ini buat wargabinaan bertaubat,” pungkasnya. (ted/han)