bambang/sumu tpos
POTONG KUE: Bupati Langkat memotong kue lalu menyulangkan kepada putrinya, disaksikan Ny Tiorita beserta keluarga.
bambang/sumu tpos POTONG KUE: Bupati Langkat memotong kue lalu menyulangkan kepada putrinya, disaksikan Ny Tiorita beserta keluarga.
LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Bupati Langkat Terbit Rencana PA bersama istri Ny Tiorita Terbit Rencana PA, menggelar syukuran di hari Ulang Tahun (Ultah) ke- 17 tahun, putri bungsunya Ayu Jelita Br Perangin – Angin.
Acara berlokasi di kediamannya di Dusun Nangka Lima, Desa Rajah Tengah, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Minggu (21/4). Syukuran diawali pembacaan ayat suci al-quran oleh Qori Fahrur Rozi dan wirid yasin, kemudian dilanjutkan tausyiah disampaikan Ustad Irfan Yusuf, lalu ditutup dengan pembacaan doa oleh Ustad H M Harlim. Selain itu, syukuran juga diisi dengan pemberian tali asih kepada 120 anak yatim, yang langsung diberikan oleh Ayu Jelita didampingi ayah dan ibundanya.
Dilanjutkan pemotongan kue oleh Bupati Langkat lalu disulangkan kepada putrinya, disaksikan Ny Tiorita beserta keluarga dan diringi tepuk tangan yang meriah dari tamu undangan. Sembari memberikan hadiah mobil Mini Cooper kepada putrinya, sebagai kendaraan untuk kuliah.
Bupati Langkat pada sambutannya mengucapkan terimakasih atas kehadiran para undangan, terkhusus kepada Wagubsu H Musa Rajeksyah, wakil Bupati Langkat H Syah Afandin dan H Ngogesa Sitepu beserta para istri.
“Saya atas nama keluarga mengucapkan rasa hormat dan terima kasih, atas kehadiran tamu undangan semuanya, di acara Ultah putri kami. Acara ini diselenggarakan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT,”ucapnya. Serta memohon doa kepada tamu undangan, agar putrinya yang telah menginjak usia 17 tahun semakin dewasa, dan apa yang dicita – citakannya dapat tercapai, dan selalu diberikan kesehatan oleh Allah SWT.
Selanjutnya, Bupati Langkat, menginformasikan pada 29 april 2019 nanti, pihaknya akan memberangkatkan 73 orang calon jamaah umroh ke tanah suci Mekah. Para jamaah terdiri dari berbagai profesi, di antaranya bilal mayit, penggali kubur dan tokoh agama/ustad.
“Ini adalah program saya, jadi bagi yang belum mendapatkan kesempatan, mohon doanya agar saya selalu sehat, sehingga bisa memberangkatkan umroh lagi, “pintanya.
Turut hadir Sekdakab Langkat dr H Indra Salahuddin MKes MM, ketua DPRD Langkat, para kepada OPD Pemkab Langkat, ketua Baznas Langkat, pengurus PKK Langkat, kepala Bank Sumut cabang Stabat, tokoh agama/masyarakat dan pemuda, masyarakat sekitar dan undangan lainnya. (bam/han)
LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 43 berkas dari 680 SK Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) Pemkab Deliserdang masih dalam proses di BKN Pusat.
Demikian disampaikan Kepala BKD Pemkab Deliserdang melalui Kabid Pengadaan Pegawai dan Mutasi, Syahrul saat dihubungi Sumut Pos, Minggu (21/4).
Dijelaskanya, masih adanya 43 berkas SK ASN yang belum selesai diproses karena menunggu naskah persetujuan teknis.
Masih Syahrul, lambatnya proses pemberkasan itu, selain dilakukan secara online, dokumen persetujuan teknis naskah SK ASN juga diserahkan secara resmi. “Dokumen-dokumen langsung kita antar ke BKN Pusat di Jakarta.
Untuk terbitnya SK ASN yang belum selesai itu diperkirakan akhir April sudah tuntas,”katanya.
Disebutkan Syahrul, bila pemberkasan sudah selesai, selanjutnya para CASN yang akan menerima SK akan dilakukan orentasi selama dua hari.
Dengan tujuannya, untuk memberikan pemahaman terhadap tugas serta memperkenalkan lingkungan kerja. Sedangkan SK para CANS tersebut akan ditandatanggani oleh Bupati Deliserdang.
Sedangkan penyerahan SK CASN akan dilakukan secara simbolik. Dan secara pererorangan akan diberikan surat penyertaan tugas yang ditujukan kepimpinan unit kerja masing masing.(btr/han)
DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 32.915 siswa kelas IX tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) se-Deliserdang mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada 22-25 April.
Demikian dijelaskan Kepala Dinas Pendidikan Deliserdang, Timur Tumanggor SSos melalui Kabid SMP, Drs Antonius Surbakti MPd bahwa persiapan untuk pelaksanan UNBK di Kabupaten Deliserdang sudah 100 persen.
“Sebanyak 416 jumlah SMP/MTs dengan total 32.915 siswa kelas IX se-Deliserdang akan mengikuti UNBK 100 persen yang direncanakan akan dilaksanakan pada 22-25 April 2019 dan rencana untuk UNBK susulan pada 29-30 April 2019,” kata Antonius akhir pekan lalu.
Disebut Antonius, untuk tingkat SMP Negeri dan Swasta tahun lalu UNBK di Deliserdang 100 persen dan tahun ini merupakan tahun kedua. Namun secara nasional UNBK di Deliserdang pada tahun lalu 75 persen, karena masih ada MTs yang belum 100 persen.
“Untuk tahun lalu UNBK kita walau pelaksanaannya 75 persen namun sudah di atas rata-rata nasional yang ditetapkan minimal 70 persen per daerah. Jadi tahun ini secara nasional kita udah 100 persen karena MTs sudah 100 persen,” terang Antonius.
Dijelaskan, SMP Negeri di Deliserdang berjumlah 63 sekolah dengan 11.399 siswa kelas IX. Yang sudah mandiri UNBK berjumlah 56 sekolah, sementara 7 sekolah lagi akan menumpang ke SMA Negeri/Swasta yang terdekat.
Untuk SMP terbuka 3 sekolah dengan peserta 113 siswa, namun yang mandiri berjumlah 1 sekolah dan 2 sekolah lagi akan menumpang ke SMA Negeri/Swasta terdekat. Lalu SMP Swasta jumlah 221 sekolah dengan 12.883 peserta, untuk mandiri UNBK nya 178 sekolah dan 45 sekolah menumpang ke yang terdekat.
Sementara MTs Negeri 3 sekolah dengan 715 peserta, mandiri 2 sekolah dan menumpang 1 sekolah. MTs Swasta 125 sekolah dengan 7.790 peserta, mandiri 93 sekolah dan 32 sekolah menumpang. Lalu 1 Sekolah Menengah Tingakt Kejuruan (SMTK) Swasta dengan 15 peserta dan sifatnya akan menumpang. (btr/han)
Foto: Istimewa
Perwakilan BKKBN Sumut dan anggota DPR RI diabadikan bersama pemenang doorprize.
Foto: Istimewa Perwakilan BKKBN Sumut dan anggota DPR RI diabadikan bersama pemenang doorprize.
MADINA, SUMUTPOS.CO – Sosialisasi advokasi dan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) kembali hadir di Desa Hutarimbaru, Mandailing Natal (Madina), belum lama ini. Pada kesempatan itu Sekretaris Perwakilan BKKBN Sumut, Yusrizal Batubara, S.Sos, memaparkan Program Badan Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).
Turut hadir anggota DPR RI, DR. Saleh Partaonan Daulay, M.Ag,M.Hum,MA, sebagai mitra kerja BKKBN.
Menurut Yusrizal Batubara, Advokasi dan KIE yang dilakukan secara intensif dan terarah dan tepat sasaran merupakan salah satu kegiatan kunci mengubah sikap, perilaku dan sistem nilai. Informasi selalu dibutuhkan dan erat hubungannya dengan pelaksanaan program KB di tengah-tengah masyarakat.
Adapun media Advokasi dan KIE terdiri dari poster, factsheet, umbul-umbul, leaflet dan stiker. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, kegiatan Advokasi dan KIE dapat ditempuh melalui berbagai even kegiatan dengan memanfaatkan fasilitas teknologi elektronik seperti mobil unit penerangan, radio, televisi, maupun internet yang memungkinkan diakses masyarakat secara lebih luas.
“Pemerintah juga telah menetapkan beberapa indikator, seperti penurunan angka kelahiran total (total fertility rate/TFR) dari 2,6 menjadi 2,28 anak per wanita, meningkatkan pemakaian alat/obat kontrasepsi dan menurunkan kebutuhan ber-KB yang tidak terlayani dari 11,4 persen menjadi 9,91 persen,” ujar Yusrizal Batubara.
Sasaran tersebut, sambungnya, tidak mungkin akan tercapai jika hanya mengandalkan BKKBN. Tetapi perlu dukungan dari dinas-dinas lain, TNI/Polri, dunia pendidikan, dunia usaha, tokoh budaya, tokoh agama, tokoh perempuan, pemerintah desa, LSM, media massa dan pihak-pihak lainnya.
Seluruh tamu undangan yang hadir tetap semangat. Pasalnya panitia menyiapkan doorprize di penghujung acara. (rel)
Foto: Istimewa
Perwakilan BKKBN Sumut dan anggota DPR RI diabadikan bersama warga peserta sosialisasi di Perumnas Pijorkoling, Padangsidimpuan.
Foto: Istimewa Perwakilan BKKBN Sumut dan anggota DPR RI diabadikan bersama warga peserta sosialisasi di Perumnas Pijorkoling, Padangsidimpuan.
PADANGSIDIMPUAN, SUMUTPOS.CO – Sejak awal pelaksanaan program KB tahun 1970 sampai sekarang dan bahkan waktu mendatang, kekuatan informasi merupakan faktor kunci kelangsungan keberhasilan Program Badan Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).
Hal itu disampaikan Sekretaris Perwakilan BKKBN Sumut, Yusrizal Batubara, S.Sos., pada sosialisasi Advokasi dan KIE oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Sumut bersama mitra kerja di Perumnas Pijorkoling, Padangsidempuan, belum lama ini.
Advokasi dan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) yang dilakukan secara intensif dan terarah dan tepat sasaran, kata dia, merupakan salah satu kegiatan kunci mengubah sikap, perilaku dan sistem nilai. Informasi selalu dibutuhkan dan erat hubungannya dengan pelaksanaan program KB baik bagi masyarakat, pelaksana, maupun para pengelola program.
Adapun media Advokasi dan KIE terdiri dari poster (plakat yang dipasang di tempat umum, dengan ukuran materi, panjang 70 cm dan lebar 50 cm), factsheet (narasi yang berisi data dan informasi berikut dengan gambar tentang program KKBPK terkini, 1 muka dengan ukuran maksimal A4) .
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, kegiatan Advokasi dan KIE dapat ditempuh melalui berbagai even kegiatan dengan memanfaatkan fasilitas teknologi elektronik. Seperti mobil unit penerangan, radio, televisi, maupun internet yang memungkinkan diakses masyarakat secara lebih luas.
“Melalui sarana modern, materi KIE dapat dikemas dalam bentuk film, drama, iklan, PSA (Public Service Advertising) serta pertunjukan bagi masyarakat. Bahkan dengan MUPEN KB, bukan hanya berfungsi sebagai alat menyampaikan informasi dan hiburan bagi masyarakat, tetapi telah dilengkapi dengan peralatan yang dapat untuk merelay siaran langsung dari stasiun televisi. Di samping itu MUPEN KB juga memiliki fasilitas canggih lainnya antara lain Note Book beserta wireless internet conection berupa modem, memungkinkan untuk mengakses website internet serta mengirim e-mail serta fungsi komunikasi lainnya,” tutur Yusrizal Batubara.
Turut hadir anggota DPR RI, DR. Saleh Partaonan Daulay, M.Ag,M.Hum,MA, sebagai mitra kerja.
Pada penggunaan sarana modern, faktor SDM pelaksana Advokasi KIE, menjadi sangat berperan. Mengingat secanggih apapun peralatan yang disediakan, tidak akan berfungsi optimal apabila para pelaksana tidak memiliki kemampuan sepadan. Kemampuan mengoperasikan peralatan, penyusunan materi, kreativitas serta inovasi sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan, yang menjadi salah satu kunci keberhasilan program pembangunan keluarga ini.
Pemerintah juga telah menetapkan beberapa indikator, seperti penurunan angka kelahiran total (total fertility rate/TFR) dari 2,6 menjadi 2,28 anak per wanita, meningkatkan pemakaian alat/obat kontrasepsi, dan menurunkan kebutuhan ber-KB yang tidak terlayani dari 11,4 persen menjadi 9,91 persen.
Sasaran tersebut, sambungnya, tidak mungkin akan tercapai jika hanya mengandalkan BKKBN. Tetapi perlu dukungan dari dinas-dinas lain, TNI/Polri, dunia pendidikan, dunia usaha, tokoh budaya, tokoh agama, tokoh perempuan, pemerintah desa, LSM, media massa dan pihak-pihak lainnya. (rel)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seluruh masyarakat Indonesia, termasuk warga Sumatera Utara, sudah tidak sabar ingin mengetahui siapakah peserta pemilu yang memenangkan pesta demokrasi pada 17 April kemarin. Bukan hanya untuk tingkat Capres dan Cawapres, tetapi juga untuk tingkat partai politik (parpol) di wilayahnya masing-masing.
Pantauan Sumut Pos di situs https://pemilu2019.kpu.go.id, hasil hitung suara DPR RI 2019 di Sumut, parpol PDI Perjuangan (PDIP) unggul sementara dengan perolehan di Dapil Sumut 1 sebanyak 149, Sumut II sebanyak 17.563 suara, dan Sumut III sebanyak 17.665 suara.
Disusul Partai NasDem dengan perolehan 317suara di Sumut I, 16.793 suara di Sumut II, dan 7.895 di Sumut III. Posisi ketiga diduduki Partai Golkar dengan perolehan 211 suara di Sumut I, 5.864 suara di Sumut II, dan 16.282 suara di Sumut III (lihat Grafis).
Rekapitulasi itu untuk versi tanggal 19 Apr 2019 pukul 20:00:03, dengan progress 11.425 dari 813.350 TPS (1.40468%).
Komisi Pemilihan Umum (KPU) kota Medan yang dikonfirmasi mengenai hasil perolehan suara DPRD Sumut untuk Dapil Medan A dan Medan B serta DPRD kota Medan, menyebutkan belum melakukan penghitungan perolehan suara. Pasalnya, pihak Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) baru akan melakukan rekapitulasi suara pada hari ini.
“Belumlah. Besok saja (hari ini, Red) masih tahap rekapitulasi di tingkat kecamatan. Nanti kalau sudah direkap oleh semua kecamatan di kota Medan, baru hasilnya akan diberikan ke kita (KPU Medan) untuk kita lakukan rekapitulasi di tingkat kabupaten/kota sebelum dilanjutkan ke KPU (Provinsi) Sumut,” ucap Komisioner KPU Medan, M. Rinaldi, kepada Sumut Pos, Jumat (19/4).
Untuk itu, kata Rinaldi, pihaknya terus memantau kinerja para penyelenggara pemilu tersebut mulai dari TPS hingga setiap kecamatan di kota Medan.
“Semua kita pantau terus saat ini, besok (hari ini) mereka sudah mulai merekapitulasi perolehan suara dikecamatan masing-masing. Nanti akan kita umumkan hasilnya,” ujar Rinaldi.
Klaim Sumut Lumbung Suara
Berbeda dengan KPU, setiap parpol sudah memiliki perhitungannya sendiri, dan meyakini perhitungan mereka sejalan dengan perhitungan KPU. Di antaranya adalah PDI Perjuangan dan Gerindra. Jeduanya mengklaim mantap dengan perolehan suaranya masing-masing di tingkat Sumut.
Di tingkat nasional, menurut hasil quick count, suara PDI Perjuangan mencapai angka lebih dari 20 persen. PDIP adalah partai dengan perolehan suara terbesar dari seluruh partai politik yang ikut pada pemilu 2019.
“Di Sumatera Utara, saya fikir tidak akan jauh dari angka itu. Karena selama ini Sumut juga merupakan salah satu lumbung suara terbesar untuk PDIP. Target kita memang sesuai dengan pencapaian nasional itu. Namun begitu lebih baik kita tunggu saja hasil dari KPU,” ucap Japorman Saragih selaku ketua DPD Sumut PDI Perjuangan kepada Sumut Pos, Jumat (19/4).
Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang dinobatkan sebagai parpol dengan perolehan suara terbesar kedua di tingkat nasional melalui versi quick ciunt sejumlah lembaga survei, memperoleh suara lebih dari 12 persen di tingkat nasional.
Melihat perolehan itu, wakil ketua DPD Sumut Partai Gerindra, Subandi, mengatakan persentase perolehan pencapaian suara partainya di Sumut, di atas perolehan pencapaian suara di tingkat nasional.
“Alhamdulillah kalau di tingkat nasional, Gerindra mencapai angka lebih dari 12 persen. Tapi kalau untuk di Sumut, kita yakin justru lebih dari itu. Di sumut, kita perhitungkan Gerindra memperoleh suara berkisar 16-17 persen. Dan menjadi salah satu penyumbang suara terbesar untuk partai Gerindra di tingkat nasional,” tuturnya.
Kedua partai dengan perolehan suara terbesar itu menyebutkan, pihaknya akan terus mengawal dan menjaga suara yang telah diperoleh, hingga nantinya diumumkan oleh KPU, baik di tingkat provinsi maupun nasional.
KPU Sumut Tunggu Rekap Kabupaten/Kota
Senada dengan KPU Medan, KPU Sumatera Utara masih menunggu hasil rekapitulasi suara Pemilu 2019 di tingkat kabupaten dan kota. Baik untuk penghitungan suara Pilpres, DPD RI, DPR RI, dan DPRD provinsi.
“Sekarang ini kan prosesnya masih ada di tingkat PPK. Nanti dari situ baru dihitung oleh kawan-kawan kabupaten/kota. Paling lama semua surat suara tersebut akan disampaikan ke kami pada 7 Mei. Jadi kami pun masih menunggu,” ujar Komisioner KPU Sumut Divisi Teknis, Benget Manahan Silitonga menjawab Sumut Pos, Jumat (19/4).
Dia mengungkapkan, rekapitulasi penghitungan suara untuk Pilpres, DPD dan DPR RI tingkat Sumut baru akan dilakukan pada 8-12 Mei mendatang. Sesuai tahapan, sebut Benget, rekapitulasi penghitungan surat suara Pilpres secara nasional akan dilakukan pada 18 Mei 2019.
“Itu nanti termasuk untuk rekapitulasi surat suara calon legislatif provinsi, mulai 8-12 Mei. Kalau pilpres secara nasional pada 18 Mei baru akan diumumkan,” katanya.
Pihaknya berharap semua penghitungan suara untuk kelima jenis pemilihan tersebut, bisa segera tuntas dan tidak ada kendala berarti selama tahapannya.
“Belum bisa diketahui sekarang ini (hasil penghitungan suara Pileg dan Pilpres), masih ditingkat kecamatan dan kabupaten/kota. Karena kan banyak yang akan dihitung ada lima jenis surat suara,” tuturnya.
Pihaknya menekankan, melalui aplikasi Hasil Pemilu 2019 KPU RI, sejauh ini belum ada memuat hasil perolehan suara untuk Pileg. Hal itu disebabkan belum semua data plano C1 yang di-entry ke dalam sistem aplikasi tersebut.
“Sekarang ini jajaran kami masih bekerja di bawah untuk menginput C1 pada semua tingkatan, sebelum nantinya hasil tersebut diketahui pada tingkat kabupaten/kota,” ujarnya. (mag-1/prn)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kementerian Agama Sumatera Utara (Kemenag Sumut) mencatat, 7.463 calon jamaah haji (calhaj) sudah melakukan pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahap I, pada Senin (15/4) lalu. Dari 8.292 kuota haji Sumut, bersisa 829 calhaj yang belum melakukan pelunasan.
“Hingga terakhir pelunasan tahap I, baru 7.463 yang melakukan pelunasan. Untuk pelunasan tahap II, akan dibuka pada tanggal 30 April sampai 10 Mei 2019,” ucap Kepala Seksi Pendaftaran dan Dokumentasi Haji, Eri Nofa, kepada Sumut Pos, Jumat (19/4).
Eri Nova menyebutkan, Kota Medan yang memiliki kuota terbanyak, yakni 2.243 calon jamaah haji, tercatat sebanyak 1.935 telah melakukan pelunasan. “Artinya tinggal 308 calon jamaah lagi belum melakukan pelunasan,” ujarnya.
Kemudian Kabupaten Deliserdang, dari jumlah kuota 653, baru 579 orang yang melakukan pelunasan. Diikuti Labuhanbatu, kuota 480 lunas 451, Mandailing Natal, kuota 479 lunas 440, Padanglawas, kuota 450 lunas 396, Labuhanbatu Selatan, kuota 346 lunas 331.
Kota Binjai dengan kuota 304 lunas 266, Padangsidempuan kuota 386 lunas 354, Padanglawas Utara kuota 290 lunas 223 dan Labuhanbatu Utara kuota 290 lunas 284.
Sementara, empat kabupaten tercatat telah melakukan pelunasan. Di antaranya, Kabupaten Dairi, Tapanuli Utara, Humbahas. “Kemudian Asahan dengan kuota 343 telah lunas seluruhnya,” sebut Eri Nofa.
Untuk itu, Eri Nofa mengimbau kepada seluruh calhaj yang belum melakukan pelunasan untuk segera melunasi di tahap II.
“Jadi masih ada waktu 10 hari bagi calon jamaah untuk melakukan pelunasan. Kita buka dari jam kerja sampai pukul 16.00 WIB,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, jumlah koata haji Embarkasi Medan tahun 2019 sebanyak 2.292 orang. Sesuai Keppres No 8 Tahun 2019, tanggal 14 Maret 2019, biaya BPIH Embarkasi Medan, Calhaj Rp31.730.375 dan TPHD Rp67.363.504. (man)
(kpu.go.id) Hitung sementara oleh KPU yang dikutip dari https://pemilu2019.kpu.go.id, Jumat (19/4/2019), pukul 10.00 WIB.
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Saling klaim kemenangan pada Pilpres 2019, membuat masyarakat bingung. Karenanya, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pramono Ubaid Tanthowi, meminta semua peserta menyudahi klaim kemenangan hasil Pemilu 2019. Semua pihak pun diminta menunggu proses penghitungan dan rekapitulasi yang dilakukan KPU.
Menurut Pramono, klaim kemenangan wajar terjadi dalam kontestasi politik. Namun dia mengimbau semua untuk menahan diri. “Sudahlah, klaim-klaim (kemenangan) dari masing-masing pihak itu disudahi. Silakan menunggu proses penghitungan yang dilakukan KPU,” kata Pramono di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/4).
Oleh karena itu, untuk mengawal proses penghitungan dan rekapitulasi suara, KPU menyediakan publikasi melalui Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) di laman pemilu2019.kpu.go.id. Situng bukan merupakan hasil resmi dari penghitungan dan rekapitulasi suara. Tapi Situng hanya menjadi referensi seluruh pihak untuk memantau prosesnyan
Penghitungan dan rekapitulasi suara yang akan ditetapkan KPU dilakukan secara berjenjang, dari tingkat daerah hingga ke pusat. “Dan itu yang nanti akan kami kerjakan bersama-sama dengan semua partai politik dan semua tim pasangan calon presiden wakil presiden. Kita kawal bersama-sama proses penghitungan itu,” ujar Pramono.
“Mudah-mudahan itu bisa menjadi mekanisme di mana kemurniaan tiap suara yang diberikan oleh pemilih kita di TPS itu bisa kita jaga sampai di rekapitulasi tingkat nasional,” katanya.
Sementara, sempat vital screen capture perbedaan hasil perhitungan C1 yang diunggah akun bernama Seyo Tuhu @SetyoTu39451344. Unggahan itu lantas di-retweet akun Twitter milik Partai Gerindra @Gerindra. Dalam Form C-1 Plano tercantum pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin memperoleh 26 suara, dan paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto mendapat 141 suara.
KPU pun langsung merespon dengan memperbaiki kesalahan input tersebut. Terlebih kesalahan itu sendiri terjadi pada data 5 C1 dari lima TPS yang ada di 5 provinsi. Diantaranya 1 TPS di Maluku, NTB, Jawa Tengah, Riau dan Jakarta Timur.
KPU pun meminta masyarakat berhenti menganggap KPU melakukan kecurangan. Pasalnya perbedaan C-1 dengan hasil publikasi dari Sistem Informasi Perhitungan Suara (Situng) adalah human error yang sedang diperbaiki.
“Saya mau klarifikasi, tentang viral yang mengatakan bahwa KPU curang ada di beberapa tempat yang salah entry (masuk/memasukkan data C1) ya , jadi itu betul-betul kesalahan entry ya, tentu saja ini bagian dari transparansi kita, di mana masyarakat dapat mengakses dan juga memberitahukan kepada kita ada kesalahan dalam peng entry an masuk kedalam Sistem Informasi Perhitungan kita,” ungkap anggota KPU, Ilham Saputra. Ia menyebutkan, pengakuan kesalahan termasuk bagian dari transparansi KPU dalam penghitungan suara.
Stasiun TV dan Radio Diminta Siarkan Real Count KPU
Terkait dengan itu, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) meminta lembaga penyiaran mulai mengawal proses perhitungan suara real count yang dilakukan oleh KPU. Lembaga penyiaran diminta memberikan edukasi kepada masyarakat atas transisi penghitungan suara antara hitung cepat (quick count) dan real count, agar tidak terjadi kesalahan persepsi di tengah masyarakat yang berpotensi menimbulkan konflik.
Demikian disampaikan Ketua KPI Pusat, Yuliandre Darwis usai berdialog dengan jajaran pimpinan redaksi dari lembaga penyiaran, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (18/4).
Pada kesempatan itu, Yuliandre mengingatkan tentang pentingnya kapabilitas newsroom dalam mengelola pemberitaan di lembaga penyiaran. “Diantaranya dengan memilih narasumber yang tepat dan tidak melakukan provokasi pada publik, serta menentukan pembawa acara yang dapat mengarahkan pembicaraan menjadi menyejukkan,” ujarnya.
Saat ini, konten lembaga penyiaran terkait pemilihan umum tengah menjadi sorotan publik. Hal ini menurut Yuliandre sangat wajar, mengingat kepercayaan publik terhadap lembaga penyiaran masih lebih tinggi dibanding konten yang ada di media sosial.
Karenanya tuntutan terhadap lembaga penyiaran untuk menghadirkan konten yang valid dan dapat dipercaya, menjadi sangat tinggi. “Dengan mengawal perhitungan suara real count dari KPU, diharapkan hak publik untuk mendapatkan informasi kepemiluan yang valid dari penyelenggara pemilu, dapat dipenuhi,” ucap Yuliandre.
KPI mengingatkan kembali fungsi perekat sosial yang diemban lembaga penyiaran harus dikedepankan pada momentum politik sekarang. “Lembaga penyiaran, selain harus mengoptimalkan fungsi perekat sosial, juga ikut melakukan kontrol sosial atas proses pemilu ini,” sebutnya.
Lembaga penyiaran juga harus memberikan perhatian yang signifikan pada proses penghitungan suara pemilihan legislatif yang akan menghasilkan wakil-wakil rakyat di parlemen. Pemilu ini bukan sekadar mendapatkan puncak pimpinan bangsa di tataran eksekutif, yakni Presiden dan Wakil Presiden. Namun juga menentukan wakil-wakil rakyat yang ada di tataran legislatif.
Jangan sampai lembaga penyiaran abai mengawal proses penghitungan suara untuk pemilu legislatif, padahal kita tahu potensi yang ilegal juga tinggi pada tahap ini. “Saatnya lembaga penyiaran, baik televisi dan radio menunjukkan perannya menjaga ikatan kesatuan bagi sesama anak bangsa, dengan menghadirkan konten siaran kepemiluan yang damai dan menyejukkan,” pungkas Yuliandre.
Sujud Syukur
Di Medan, Umat Islam dari berbagai elemen melakukan sujud syukur bersama di Masjid Al Jihad, Jalan Abdullah Lubis, Jumat (19/4). Sujud syukur ini dilakukan sebagai bentuk terimakasih kepada Allah SWT, karena pasangan calon (Paslon) Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang mengklaim menang di Pilpres 2019.
Pantauan di lokasi turut hadir Ketua GNPF MUI, Ustaz Heriansyah. Ketua FUI, Indra Suheri. Ketua Badan Pemenangan Daerah (BPD) Sumut, Gus Irawan Pasaribu. Anggota Komisi III DPR RI, Muhammad Syafi’i dan banyak tokoh Islam lainnya.
Ustaz Heriansyah meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan hasil quick qount atau hitung cepat yang banyak ditampilkan di televisi. “Berdasarkan perhitungan C1 kita unggul 62 sampai 63 persen,” ungkapnya.
Raden Muhammad Syafii yang karib disapa Romo menyebut, hasil real count yang dikumpulkan para relawan dari setiap TPS di desa-desa kabupaten/kota berbasis C1 daerah yang bukan menjadi basis Prabowo mengalami perubahan. “Dari laporan yang kita terima berbasis data C1, untuk daerah yang selama ini bukan basis Prabowo, kalau dulu kalahnya hingga 80 persen, sekarang bersaing 50-50,” katanya di depan jamaah yang hadir.
Menurutnya, untuk kemenangan di basis suara yang memenangkan Edy Rahmayadi saat Pilgubsu 2018 lalu, perolehan suara Prabowo justru berada di atas 60 persen, bahkan mencapai 80 persen. Seperti di Pantai Timur, Tapanuli Selatan, dan Pantai Barat. “Makanya kita ambil rata-rata kemenangan Prabowo di Sumatera Utara itu ada di angka 62 hingga 65 persen,” ujarnya.
Hal tersebut, menurut Romo, yang disebut Prabowo Subianto dalam pidatonya, hasil real count lembaga rahasia, yang melakukan pemantauan langsung di tiap TPS di seluruh daerah di Indonesia, dan hasil input C1 mencapai 79 persen.
“Dan ini yang dinyatakan Prabowo perhitungan C1 yang masuk lewat wadah yang kami tidak sebut namanya. Dan ini lembaga kredibel, sebab mereka memantau hingga ke desa-desa, mereka sudah menghitung sampai 79 persen, dan hasilnya kemenangan Prabowo tidak pernah bergeser pada angka 63 persen secara nasional,” ungkapnya.
Terpisah, Ketua BPD Sumut Prabowo-Sandi Gus Irawan Pasaribu juga mengklaim, mereka memenangi perolehan suara di Sumut. Ia menyebut, dari fakta yang didapatnya, quick count yang dilakukan sejumlah lembaga survei ada kejanggalan.
“Fakta yang sudah kami himpun melalui bukan sekedar quick count, yang hanya 2.000 sampel. Saya ngak tahu berapa sampel mereka untuk Sumut dengan 42.649 TPS, kami sudah mengumpulkan C1 (dan) dari C1 yang ada dari awal kami optimis menang dan ternyata dari real count ternyata 02 menag di Sumut,” ungkap Gus di Posko Pemenangan Prabowo Subianto Jalan Setiabudi, Medan Jumat (19/4).
Menurutnya, hasil quick count sejumlah lembaga survei tersebut dipatahkan hasil real count yang dilakukan relawan Prabowo-Sandi di Sumut.
“Artinya itu membantahkan quick count dari banyak lembaga lembaga survey dan angka nya jauh. Menurut hasil quick count Sumut disebut hanya mendapatkan 42,38 persen. Tapi dari data di setiap TPS, C1 nya Sumut 02 menang dengan persentase 60 persen,” tegasnya.
Ia memaparkan BPN Sumut juga menemukan banyak kecurangan-kecurangan yang terjadi dan akan mengambil sikap khusus. “Banyak banyak sekali sedang kami himpun, saya kira ini adalah Pemilu yang terburuk sepanjang yang pernah saya tahu, kita malu anak bangsa di luar negeri semuanya ribut. Kita proses dulu di daerah nanti pada akhirnya tentu ini akan sampaikan ke BPN pusat. Nanti barang kali BPN akan secara nasional mungkin ke DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum)
Menurutnya, bukan hanya indikasi namun fakta adanya kecurangan yang terjadi di Sumut. “Bukan indikasi tetapi banyak sekali kecurangan, sudah dari awal proses Pemilu ini kita terus dicurangi kok. Penyelenggara, wasit turut main, aparat ikut main, ASN tidak netral, bahkan uang uangnya dari para ASN itu juga,” tuding pria yang juga merupakan Anggota DPR RI ini.
Kepada penyelenggara Pemilu, Gus Irawan menyampaikan pesan agar tak lagi melakukan tindakan-tindakan yang menurutnya berpihak setelah Pemilu 2019 berlangsung.
Sebaliknya, Tim Kampanye Daerah (TKD) Sumut Joko Widodo-Ma’aruf Amin yakin pasangan nomor urut 01 unggul sementara. Namun, mereka mengakui kemenangannya terjadi perubahan. “Perubahan ada, walaupun unggul tipis tapi kita tetap unggul dengan angka 53 persen. Saya pikir itu sudah real, namun begitu akan lebih baik jika kita menghormati KPU dengan menunggu hasil pengumuman dari pihak KPU,” ujar Ketua TKD Sumut Joko Widodo-Ma’aruf Amin, Ivan Iskandar Batubara kepada Sumut Pos, Jumat (19/4).
Menanggapi tudingan kecurangan yang dilakukan pihaknya, Ivan kembali membantah hal tersebut. Menurutnya, tuduhan-tuduhan tersebut bukanlah sebuah bentuk demokrasi yang sehat. “Kita unggulnya juga tipis kok, hanya sekitar 53 persen, masak begitu juga dibilang curang. Sekali lagi saya tegaskan, tidak harus curang untuk bisa menang. Tapi kerja keras lah yang akan membawa kita kepada kemenangan. Pak Jokowi sudah buktikan kerja kerasnya untuk membangun bangsa ini dan saya fikir masyarakat cukup pintar dalam melihat dan menilai itu,” tegasnya.
Prabowo-Sandi Menang di Tebingtinggi
Hasil penghitungan suara sementara dari Tim Monitoring Kelancaran Pemilu 2019 Kesbangpol Pemko Tebingtinggi, dari 514 TPS yang tersebar di 5 kecamatan Kota Tebingtinggi, pasangan calon presiden 02 Prabowo Sandi unggul dengan perolehan suara 53.717 (55,40 persen ) dan Paslon Presiden 01 Jokowi Makruf memperoleh suara 41.803 (43,10 persen).
Sedangkan berdasarkan data pemilih tetap tambahan (DPTHP2) yang dikeluarkan KPU Kota Tebingtinggi, jumlah pemilih tetap sebanyak 117.374 tercatat 21.854 (sekitar 19 persen) pemilik suara yang tidak menggunakan hak pilihnya alias golongan putih (golput).
Berdasarkan hasil penghitungan suara tersebut, Paslon 02 Prabowo Sandi hampir mendominasi perolehan suara di 5 kecamatan se Kota Tebingtinggi kecuali di Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Paslon 01 Jokowi Makruf peroleh 7.559 suara menang tipis dengan Paslon 02 Prabowo Sandi dengan 7.083 suara.
Ketua Pelaksana Tim Monitoring Desk Pemilu 2019 Kesbangpol Tebingtinggi, Amas Muda mengakui, hingga Rabu (17/4) dini hari penghitungan suara untuk Pilpres tidak selesai karena adanya kesalahan teknis, di antaranya menyinkronkan pemilih menggunakan A5, dan adanya surat suara yang salah masuk kotak suara. “Hasil penghitungan suara sementara ini baru lengkap diperoleh dari para caraka sekitar pukul 06.00 WIB tadi, data yang disampaikan ini sifatnya baru sementara, angka hitungan resmi kita tunggu saja dari KPU Kota Tebingtinggi,” terang Amas Muda.
Sedangkan terkait hasil perolehan suara Pemilu Legislative dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Amas mengaku hingga kini masih dalam tahap mengumpulkan bahan dan data. “Mungkin nanti sore atau besok baru bisa diperoleh hasil pemilu legislatifnya,”jelasnya. (bbs/prn/mag-1/ian)
MEMILIH: Seorang pasien RSUP H. Adam Malik Medan didampingi keluarganya saat memberikan hak suaranya, Rabu (17/4). Di Nias Selatan, ada lima kecamatan yang gagal menggelar Pemilu serentak 2019 pada 17 April lalu.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut memastikan, ada lima kecamatan di Kabupaten Nias Selatan (Nisel) yang gagal menggelar Pemilu serentak 2019 pada 17 April lalu. Pemilihan gagal digelar, disebabkan surat suara belum terdistribusi ke lima kecamatan tersebut sampai hari H pencoblosan.
Komisioner KPU Sumut Divisi Teknis, Benget Manahan Silitonga mengatakan, kelima kecamatan tersebut adalah Toma, Mazino, Somambawa, Siduaori, dan Lolowan. Di lima kecamatan itu setidaknya ada 143 TPS dari total 924 TPS yang tersebar di 35 kecamatan di Kabupaten Nisel.
“Kelima kecamatan tersebut memang belum melaksanakan pemilihan disebabkan surat suara belum terdistribusi ke kecamatan sampai hari H 17 April kemarin. Untuk yang lain tetap berjalan,” ujarnya menjawab Sumut Pos, Jumat (19/4).
Pihaknya berharap, baik masyarakat dan peserta Pemilu di Nisel tetap tenang, karena penyelenggaraan Pemilu susulan akan sesegera mungkin dilakukan. Termasuk nantinya KPU Sumut akan menentukan hari yang pas, untuk pemilu susulan di lima kecamatan tersebut.
“Dengan mempertimbangkan aspek sosiologi masyarakat Nisel, dan kami perlu pertimbangkan hari apa yang pas. Apalagi biasanya ditiap kecamatan itu ada pekan (pasar mingguan). Pokoknya segera karena kami pun tidak mau berlama-lama,” katanya.
Sesuai aturan di PKPU Nomor 23/2019, kata Benget, paling lambat pelaksanaan pemilu susulan akan dilakukan sepuluh hari setelah hari H tahapan pemilu, pada 17 April kemarin. “Inikan masih hari kedua ya, dan tim kami sudah ada di Nisel sekarang ini untuk mempersiapkan semuanya,” katanya.
Terpisah, Ketua KPU Sumut, Yulhasni didampingi dua komisioner, Batara Manurung dan Mulia Banurea turun langsung ke Nisel, Kamis (18/4). Kehadiran mereka untuk meneliti langsung dan melihat kesiapan seluruh perangkat penyelenggaraan Pemilu serta kesiapan logistik, terkait akan digelarnya pemilu susulan pada 5 kecamatan di Nisel.
Setibanya di Teluk Dalam pada sore hari, diselenggarakan rapat bersama KPU Nisel. Pembahasan difokuskan pada langkah-langkah penyelenggaraan pemilu yang tertunda di 143 TPS yang direncanakan dilaksanakan beberapa hari ke depan. Kata Yulhasni, pihaknya ingin mengetahui kesiapan jajaran komisioner dan sekretariat KPU Nisel serta penyebab terjadinya penundaan. Tujuannya untuk memastikan terjaminnya hak konstituen warga negara yang tertunda hak memilihnya.
Dalam kaitan itu, Batara Manurung menyarankan KPU Nisel mencermati situasi terkait ketersediaan logistik di gudang secara mendetail. Mulai dari kotak suara, bilik, tinta, plastik, sampul, formulir, paku dan lainnya. Diperiksa satu persatu jumlah dan keadaannya apakah masih utuh, sesuai dengan yang dibutuhkan guna menyelenggarakan pemilu susulan di lima kecamatan.
“Diminta agar kesediaan logistik berdasarkan jumlah DPT, DPTb dan DPK yang ada di kecamatan-kecamatan yang akan melaksanakan pemilu susulan diperiksa kembali,” ujar Batara yang merupakan Koordinator Divisi Logistik.
Tentang tertundanya pelaksanaan pemilu di lima kecamatan tersebut, diingatkan juga agar KPU Nisel membuat surat keputusan serta berita acara. Seusai rapat, secara bersama-sama dilakukan pengecekan ketersediaan logistik. Turut ikut pihak Badan Pengawas Pemilu dan kepolisian, untuk memastikan pemilu yang tertunda dapat terlaksana sesegera mungkin.
Dua TPS di Medan Coblos Ulang
Selain di Nias Selatan, dua TPS di dua kecamatan di Kota Medan juga harus dilakukan pemilihan ulang. Adapun kedua TPS tersebut yakni TPS 035 di Kelurahan Sei Agul, Medan Barat, dan TPS 013 di Kelurahan Dwikora, Medan Helvetia. “Kalau yang di TPS 035 di Kelurahan Sei Agul itu karena ada 35 pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT dan berasal dari luar Kota Medan mencoblos di TPS itu,” ucap Komisioner KPU Medan, M Rinaldi Khair kepada Sumut Pos, Jumat (19/4) via selulernya.
Sedangkan untuk TPS 013 di Kelurahan Dwikora, Medan Helvetia, kata Rinaldi, adapun alasan harus dilakukannya pengulangan pemungutan suara, karena tidak tersedianya surat suara untuk DPRD tingkat Kota Medan saat itu yang menyebabkan para pemilih tidak bersedia untuk menggunakan hak pilihnya. “Saat itu surat suara untuk DPRD kota Medan tidak tersedia, jadi para pemilih tidak bersedia memberikan hak suaranya, mereka tidak mau mencoblos kalau surat suaranya tidak lengkap,” kata Rinaldi.
Saat ditanya kapan KPU Medan akan melakukan pemungutan suara ulang di kedua TPS tersebut, Rinaldi menyebut, pihaknya belum menentukan waktu untuk itu. “Belum ditetapkan, kita masih berkoordinasi untuk itu,” jawabnya singkat.
Terkait alasan kurangnya surat suara untuk DPRD tingkat Kota Medan di TPS 013 Kelurahan Dwikora Medan Helvetia, komisioner KPU Medan divisi Data, Nana Miranti mengaku belum mengetahui pasti penyebab tidak tersedianya surat suara untuk DPRD Kota Medan di TPS tersebut. “Terkait masalah itu, hingga saat ini masih kita pelajari,” tutupnya.
Bawaslu Turunkan Tim Sentra Gakkumdu
Ketua Bawaslu Sumut, Syafrida R Rasahan mengaku pihaknya sedang menyoroti tertundanya Pemilu pada lima kecamatan di Nisel. Saat ini, ungkap dia, Tim Penegakan Hukum Terpadu (Sentra Gakkumdu) Sumut telah menurukan tim ke Nisel. Jika ditemui sejumlah bukti kelalaian KPU Nisel akibat tertundanya pemilu, pihak penyelenggara dan sekretariat pemilu di Kabupaten Nisel bisa terkena pidana.
“Pasal 510 dan 517 UU 7/2017 dinyatakan bahwa setiap orang yang menyebabkan orang lain tidak bisa menggunakan hak pilih bisa diancam ancaman pidana maksimal 2 tahun penjara dan denda Rp24 juta. Kita lihat nanti dari penyelenggara maupun sekretariat apakah ada unsur pidana,” katanya.
Pihaknya sudah menyurati KPU Sumut meminta penjelasan atas masalah ini, dan juga mendorong melakukan langkah-langkah cepat agar pemilu susulan di sana segera dilaksanakan. Tak hanya di Nisel, pihaknya juga ikut menyoroti ketiadaan surat suara DPRD Medan yang terjadi di dua TPS, yakni di Kecamatan Medan Barat dan Medan Helvetia.
Persoalan-persoalan ini kami minta cepat untuk diselesaikan sehingga proses pemilihan pada daerah-daerah yang sempat tertunda, segera dilakukan. Begitu juga dengan masalah surat suara yang tertukar atau tidak ada di Kota Medan, kami minta kawan-kawan Bawaslu Medan cepat melaporkannya agar bisa dilakukan pemungutan suara ulang,” tegasnya. (prn/mag-1)
Rudy Sitanggang/Sumut Pos
SERAHKAN SK: Bupati Dairi, Johnny Sitohang, menyerahkan SK kepada CASN di Balai Budaya Sidikalang, Kamis (18/4).
Rudy Sitanggang/Sumut Pos SERAHKAN SK: Bupati Dairi, Johnny Sitohang, menyerahkan SK kepada CASN di Balai Budaya Sidikalang, Kamis (18/4).
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kabar gembira bagi 1.028 calon aparatur sipil negara (CASN) formasi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Bulan ini juga, surat keputusan (SK) mereka sebagai ASN akan segera rampung dan dibagikan.
“Mungkin dalam bulan ini rampung (SK Gubsu tentang pengangkatan ASN), tinggal dicek ulang,” ujar Kepala Badan Kepegawaian Daerah Setdaprovsu, Kaiman Turnip menjawab Sumut Pos, Jumat (19/4).
Dia mengatakan pihaknya juga akan melihat situasi dan kondisi, apakah diperlukan membuat acara resmi saat pembagian SK kepada 1.028 ASN yang sudah lulus pada proses rekrutmen CASN 2018 tersebut. “Ya, nanti akan kita lihat apakah perlu buat acara Penyerahan SK secara resmi,” katanya.
Mengenai jumlah nomor induk pegawai (NIP) CASN Pemprovsu dari Badan Kepegawaian Negara, dirinya mengaku tak mengingat persis persentase yang sudah selesai. Pihaknya mengaku sesuai domain BKD hanya menyiapkan SK gubernur tentang pengangkatan CASN yang telah lulus.
“Lebih detilnya bisa ditanyakan langsung ke BKN atau BKN Regional VI Medan saja. Kalau mengenai penempatan, itu otomatis sesuai formasi yang mereka ambil sedari mengikuti tes. Saya juga kebetulan lagi ada acara ini,” pungkasnya.
Kepala BKN Regional VI Medan, English Nainggolan mengungkapkan, pihaknya optimis pada bulan ini seluruh NIP CASN Pemprovsu akan rampung diverifikasi.
“Iya bulan ini juga selesai (NIP CASN Pemprovsu). Kebetulan saya ini lagi di Jakarta, minggu lalu saya lihat tinggal beberapa orang saja ada kurang kelengkapan berkas untuk verifikasi NIP. Umumnya yang kurang data tentang forlap dikti,” tuturnya.
Dikatakannya, sebelum NIP tersebut diberikan, para kepala daerah mesti menerbitkan SK terhadap CASN yang telah lulus tersebut. “Tahapan ini dilakukan setelah pemberkasan selesai semua dilakukan dan diserahkan ke kami datanya,” katanya.
Selanjutnya setelah SK dari masing-masing kepala daerah selesai dan diterbitkan, barulah CASN resmi menjadi seorang abdi negara dan siap menjalankan tugas serta tanggung jawabnya. “Kami nanti berikan NIP-nya dan selanjutnya mereka bisa segera bertugas,” katanya.
Diketahui, Pemprovsu sendiri sudah menyerahkan 1.028 berkas CASN ke BKN Regional VI Medan dari jumlah CASN yang lulus sebanyak 1.032 orang. Empat orang dinyatakan tidak menyerahkan berkas begitu tahu akan ditempatkan ke Nias.
Bupati Dairi Serahkan 254 SK CASN 2018
Berbeda dengan Pemprov Sumut, Bupati Dairi Johnny Sitohang malah sudah menyerahkan SK kepada 254 CASN 2018 yang akan mengabdi di lingkungan Pemkab Dairi, Kamis (18/4). Dalam penyerahan SK itu, Johnny didampingi Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia, Suasta Ginting. Menurut Suasta, SK pengangkatan CASN tersebut terhitung sejak, 1 Maret 2019.
Adapun tugas atau jabatan yang menerima SK yakni tenaga guru 165 orang, tenaga kesehatan 69 orang, dan tenaga teknis 20 orang. Sementara golongan ruang CASN disesuaikan jenjang pendidikan.
Dalam amanatnya, Bupati Dairi Johnny Sitohang meminta seluruh CASN untuk menjaga kedisiplinan. Meningkatkan etos kerja dan tidak bermalas-malasan serta menjadi teladan kepada seniornya yang saat ini diakui disiplin PNS sudah menurun.
“Penyerahan SK ini merupakan penyerahan terakhir kalinya saya lakukan sebagai Bupati Dairi. Dimana, masa bhakti kami bersama Wabup, Irwansyah Pasi akan berakhir 22 April 2019 mendatang. Untuk itu saya harapkan, kalian harus bisa mengemban amanah ini menjadi aparatur pemerintah yang baik, tandas Johnny. (prn/mag-10)