26 C
Medan
Tuesday, December 30, 2025
Home Blog Page 5316

TNI dan Polri Siap Amankan Pemilu

Sutan Siregar/Sumut Pos PATROLI: Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto bersama Pangdam I/BB Mayjen M Sabhrar Fadilah, Danlantamal, Pangkosek, dan Danlanud menggelar patroli kendaraan bermotor keliling Kota Medan, Senin (15/4).
Sutan Siregar/Sumut Pos
PATROLI: Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto bersama Pangdam I/BB Mayjen M Sabhrar Fadilah, Danlantamal, Pangkosek, dan Danlanud menggelar patroli kendaraan bermotor keliling Kota Medan, Senin (15/4).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepolisian Sumatera Utara (Poldasu) dan TNI di Sumut, menyatakan siap mengamankan Pemilu Serentak 2019 di Sumut. Untuk menunjukkan kesiapannya, Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Pol Agus Andrianto melepas 414 orang personel Polda Sumut ke 7 wilayah satuan kerja (satker) pengamanan Pemilu 2019, dari Lapangan KS Tubun Mapolda Sumut, Senin (15/4) pagi. Sore, polisi dan TNI juga menggelar patroli kendaraan bermotor keliling Kota Medan.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja melalui Kasubbid Penmas AKBP MP Nainggolan menyampaikan, para personel yang dilepas tersebut yakni, 25 personel ke Polres Humbang Hasundutan (Humbahas), 30 personel ke Polres Pakpak Bharat, dan 100 personel ke Polres Dairi. Kemudian 105 personel ke Polres Batubara, 54 personel ke Polres Tanjungbalai, 50 personel Polres Asahan dan 50 personel ke Polres Samosir.

“Saat pelepasan, Kapolda meminta personel melaksanakan tugas dengan benar sesuai standar operasional prosedur (SOP), dan segera menyesuaikan diri dengan tempat di mana ditugaskan,” ungkapnya kepada wartawan.

Para personel yang dilepas akan bertugas selama lima hingga delapan hari. Tergantung jauhnya lokasi penugasan. Dalam bertugas, Polri hanya akan menjaga di luar Tempat Pemungutan Suara (TPS). “Tapi misalnya ada keributan di dalam TPS dan ketua KPPS meminta polisi untuk masuk, baru di situ personel polisi bisa masuk,” pungkasnya.

Selanjutnya kemarin sore, Irjen Agus Andrianto bersama pimpinan TNI di Sumut menggelar patroli kendaraan bermotor keliling Kota Medan. Hadir bersamanya Pangdam I/BB Mayjen M Sabhrar Fadilah, Danlantamal, Pangkosek, Danlanud, bersama satuan jajaran dari Batalion Paskhas dan Marinir serta anggota Polri.

Patroli ini dilakukan dengan menggunakan sepeda motor, diikuti sekitar 500 orang personel TNI-Polri. “Intinya, kita semua bersinergi untuk persiapan mengamankan pelaksanaan tahapan inti pemilu,” ungkapnya kepada wartawan, usai melaksanakan kegiatan patroli di Lapangan Merdeka, Medan, sore.

Rute patroli dimulai dari halaman Mapoldasu, di Jalan Sisingamangaraja Km 10,5, Medan. Kemudian dilanjutkan ke kawasan Universitas Sumatera Utara (USU), Jalan Medan-Binjai, Ringroad, Cemara, Pancing, Jalan Asia, hingga berakhir di Lapangan Merdeka, Medan.

Kapolda terlihat naik sepeda motor matic Personel Lalulintas. Sedangkan Pangdam I/BB Mayjen TNI MS Fadhilah, menggunakan sepeda motor jenis trail milik TNI.

Agus mengimbau kepada seluruh warga Sumut untuk menggunakan hak pilihnya. Ia berharap, apapun pilihan yang ditentukan masyarakat, dilakukan tanpa adanya paksaan dari siapapun. “Silakan menyalurkan hak pilihnya dengan tanpa adanya ancaman, baik fisik maupun psikis,” sebutnya.

Selain itu, Agus juga menegaskan jika pihaknya tidak akan ragu-ragu untuk mengambil tindakan tegas, kepada siapapun pihak yang ingin mengganggu berjalannya tahapan inti pemilu nanti. Pihaknya menjamin pesta demokrasi di Sumut dapat berjalan dengan aman dan kondusif.

“Kalau ada pihak-pihak yang ingin mengganggu tahapan inti pemilu, siapapun dia, kita tidak ragu untuk mengambil tindakan tegas,” pungkasnya.

Sebelumnya, Polda Sumut bersama Kodam I/BB menyatakan siap menurunkan 22 ribu personel gabungan untuk mengamankan Pemilu 2019. Jumlah itu akan disebar di lapangan, baik untuk pengamanan TPS dan membackup situasi keamanan lainnya.

Dalam pengamanan Pemilu, Polda Sumut dibackup Kodam I/BB. Dalam Apel kesiapan Pemilu beberapa waktu lalu, Sumut mendapat kehormatan untuk melakukan apel karena dihadiri dan dicek Panglima TNI dan Kapolri.

Menurut Agus, untuk potensi kerawanan Pemilu di Sumut, Polri mengacu data yang di keluarkan KPU RI. “Dari index yang dikeluarkan KPU, Sumatera Utara ini urutan ke-28 dari 34. Namun demikian, kita tidak boleh under-estimate (meremehkan). Kita tetap siaga, waspada dan siap sedia untuk tahapan pemilu,” tegasnya.

Sementara itu, Pangdam I/BB Mayjen TNI Sabrar Fadhilah menegaskan, netralitas sudah menjadi keharusan dan memberitahukan kepada masyarakat agar jangan takut dalam pemilu nanti, TNI dan Polri siap mengamankannya.

“Kami ada tahapannya, bahwa ini pesta demokrasi. Kami mengedepankan masyarakat agar mengajaknya untuk menyukseskan pemilu ini,” katanya.

Dari sisi jumlah, kata Pangdam, Kodam l/BB ada empat provinsi yaitu Sumut, Sumbar, Kepri dan Pekan Baru, di mana secara jumlah ada 20 ribu disiapkan. “Untuk bantuan ke Polda Sumut ada 10 ribu personel. Jumlah ini berbeda dengan provinsi yang lain karena terkait jumlah TPS dan luas wilayah,” pungkasnya.

Eldin Ajak Warga Medan Gunakan Hak Pilih

Terpisah, Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin mengajak seluruh warga Kota Medan beramai-ramai mendatangi TPS masing-masing, untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019, 17 April. Dengan demikian Kota Medan dapat menjadi barometer penyelenggaraan pesta demokrasi yang sejuk, damai dan aman di Indonesia.

“Saya berharap seluruh warga Kota Medan yang telah memiliki hak memilih, dapat menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019. Baik pemilihan legislatif maupun presiden dan wakil presiden. Saya juga berharap tidak ada warga yang golput,” kata Wali Kota, Senin (15/4).

Ajakan itu disampaikan Wali Kota mengingat Pemilu 2019 menyisakan waktu dua hari lagi. Menurutnya, suksesnya pelaksanaan Pemilu 2019 tidak terlepas dari dukungan penuh seluruh lapisan masyarakat. “Pilihlah calon legislatif maupun presiden dan wakil presiden yang terbaik dan sesuai dengan hati masing-masing, tanpa ada paksaan dari pihak manapun,” pesannya.

Ia juga mengingatkan warga agar saling menghargai perbedaan. Dengan menghargai perbedaan pilihan, Wali Kota optimis pelaksanaan Pemilu 2019 di ibukota Provinsi Sumatera Utara ini dapat berjalan dengan aman dan lancar.

“Jangan sampai perbedaan pilihan membuat kita terpecah belah, sebab itu hanya merugikan kita,” ungkapnya.

Selanjutnya guna mendukung pelaksanaan Pemilu 2019 di Kota Medan yang aman, sejuk dan lancar, Wali Kota mengimbau warga agar tidak mudah terpancing dengan isu bohong atau hoax yang beredar. “Tidak jarang hoax menjadi bibit perpecahan di antara kita. Untuk itu, saya berharap kepada seluruh warga Kota Medan agar senantiasa menahan diri untuk tidak mudah percaya sekaligus tidak ikut menyebarkan berita bohong tersebut,” imbaunya.

Bagi warga Kota Medan yang belum mendapatkan form C6 sebagai tanda undangan resmi dari KPU untuk memilih, warga dapat menggantinya dengan menggunakan kartu identitas diri (e-KTP). “Jadi mari kita sukseskan pelaksanaan Pemilu 2019 dengan mendatangi TPS dan menggunakan hak pilih,” ajaknya. (dvs/ris)

Wakil Bupati Paluta Terjaring OTT, Amplop Berisi Uang dan Kartu Nama Caleg Diamankan

no picture
no picture

PALUTA, SUMUTPOS.CO – Praktik politik uang tak hanya isapan jempol belaka. Buktinya, tim gabungan Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) dan Satintelkam Polres Tapanuli Selatan (Tapsel) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Hariro Harahap, Wakil Bupati Padang Lawas Utara (Paluta), Sumatera Utara (Sumut), Senin (15/4) dini hari.

Orang nomor dua di Pemkab Paluta itu diamankan karena terlibat politik uang pada Pemilu 2019 yang akan dihelat 17 April mendatang. Selain Wakil Bupati Paluta, polisi juga meringkus 13 orang lainnya.

Kapolres Tapsel AKBP Irwa Zaini Adib, melalui Kasat Reskirm Polres Tapsel, AKP Alexander Piliang mengungkapkan, OTT tersebut terkait politik uang sebagai upaya untuk memenangkan Masdoripa Siregar, salah satu Caleg DPRD Kabupaten Paluta dari Partai Gerindra no. Urut 3 Dapil I yang meliputi Kecamatan Padang Bolak dan Kecamtan Portibi.

OTT tersebut dilakukan Tim Satgas Money Politic Polres Tapsel pukul 02.50 WIB. Saat itu, pihaknya tengah melakukan patroli untuk mengamankan jalannya Pemilu 2019. “Tim kami melihat mobil Toyota Kijang warna kuning dengan nomor polisi BK 1462 YG melintas. Ternyata di dalamnya banyak amplop,” ujar AKP Alexander Piliang, Senin (15/4).

Ia melanjutkan, ada empat orang laki-laki yang diamankan dari mobil tersebut. Keempat laki-laki tersebut, Sabaruddin Harahap yang merupakan pengemudi; Mual Harahap; Faqih Imam Muda Harahap; dan Rizal. Dari dalam mobil itu, ditemukan amplop sejumlah 87 buah. Di dalamnya berisikan uang Rp 200 ribu beserta satu buah kartu nama Masdoripa Siregar.

Interogasi pun dilakukan guna pengembangan. Dari situ, diketahui amplop tersebut didapat dari seorang laki-laki bernama Fajar Harahap dari sebuah rumah di Jalan Sisingamangaraja, Lingkungan I partimbakoan, Kelurahan Pasar Gunung, Kecamatan Padang Bolak. “Selanjutnya, pada pukul 02.50 WIB Tim bergerak menuju ke alamat dimaksud untuk melakukan pengembangan atas penangkapan dugaan money politic tersebut,” katanya.

Sesampainya di lokasi, diamankan 10 orang laki-laki lainnya. Mereka adalah, Fajar Harahap; Ali Asman Siregar; Sutan Kumala Siregar; Khairul Afandi Siregar; Harianto Harahap; Muhammad Rifai Harahap; Hasanuddin Simbolon; Irfan Harahap; Mara Laut Siregar; dan Hariro Harahap, Wakil Bupati Paluta.

“Dari dalam rumah tersebut, juga diamankan amplop sebanyak 118 buah. Dengan isi dalam amplop uang bervariasi dengan besaran antara Rp150 ribu, Rp200 ribu hingga Rp300 ribu. Serta satu buah kartu nama Caleg DPRD Kabupaten Paluta, Partai Gerindra nomor urut 3 Dapil I Masdoripa Siregar,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, dari penggeledahan di dalam rumah tersebut berhasil diamankan, dua unit laptop; satu buah printer; satu buah stempel berlogo Partai Gerindra; satu buah stempel berlogo Prabowo Sandi; kalender Caleg atas nama Masdoripa Siregar sebanyak 11 buah; slip transaksi perbankan Bank BRI dan Bank Sumut; satu eksemplar bukti dukungan terhadap caleg; satu buah kalkulator; amplop kosong yang telah tersedia; ponsel; foto copy KTP pendukung dan lainnya. “Kita sudah serahkan ke Bawaslu dan akan dilakukan pemeriksaan oleh Bawaslu,” tandasnya.

Sementara itu, anggota Panwas Paluta, Panggabean Hasibuan ketika dikonfirmasi mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap 15 orang yang diamankan itu. “Ini sedang kita periksa. Mereka diduga melakukan praktik money politic. Bakalan panjang pemeriksaan sampai besok,” ujar pria yang akrab disapa Gabe ini, Senin malam.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sumut Syafrida R Rasahan membenarkan adanya Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang menjerat Wakil Bupati Paluta Hariro Harahahap. Syafrida menjelaskan, pihaknya baru mendapatkan informasi tentang kejadian tersebut, namun penanganan kasusnya telah berada di Bawaslu Kabupaten Padang lawas Utara.

“Jika nanti memang terbukti pelanggaran tindak pidana pemilu, saya kira nanti teman-teman di Polres Paluta dan diserahkan ke Bawaslu Paluta,” ujar Syafrida kepada awak media di Sekretariat Bawaslu Sumut, Senin (15/4).

Syafrida menjelaskan, bila penanganan telah sampai di Bawaslu Paluta maka akan dilakukan pemeriksaan dengan meminta keterangan dari terduga dan saksi yang mengetahui kejadian itu. Ia menjelaskan tahapan saat ini masih masuk dalam proses penyelidikan. “Setelah itu akan dibawa ke Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) untuk menentukan apakah bukti formik dan materilnya terpenuhi,” katanya.

Jika memang terbukti,maka menurut Syafrida jajaran Bawaslu Paluta bersama Kepolisian dan Kejaksaan dalam melakukan pendalaman kasus tersebut. “Bila nanti telah terbukti usai klarifikasi di Bawaalu Paluta dan telah dikaji di Sentra Gakkumdu maka hasilnya akan dilimpahkan penyidik di Polrea Tapsel dalam rangka penyidikan dan setelah itu masuk ke Kejaksaan dalam tahapan penuntutan,” katanya.

Syafrida menyebut, Bawaslu Sumut mendorong kepada Bawaslu Paluta beserta Sentra Gakkumdu dalam memberikan kepastian hukum terhadap dugaaan pelanggaran tersebut. Dikatakannya, proses penyelesaian kasus tersebut selama 14 hari kerja. “Bila memang telah diregistrasi hari ini maka akan diselesaikan selama 14 hari kerja sejak hari ini,” katanya.

Terancam Dipecat

DPD Partai Gerindra Sumut segera membentuk tim investigasi untuk memastikan, apakah benar kader mereka, Masdoripa Siregar tersandung kasus politik uang paska terkena OTT oleh Tim Satgas Money Politic Polres Tapsel. Jika terbukti melakukan praktek kotor tersebut, Masdoripa akan dipecat sebagai kader maupun pengurus partai. “Kejadian inikan baru terjadi ya, dan kami pun terkejut mendengar kabar kader kami ada terkena OTT. Dan sekarang ini kami lagi bentuk tim investigasi untuk mencari fakta sebenarnya, jika yang bersangkutan memang terbukti melakukan politik uang, maka pasti akan kami pecat sebagai kader partai,” kata Wakil Ketua Partai Gerindra Sumut Bidang Politik, Sugiat Santoso saat dikonfirmasi Sumut Pos, tadi malam.

Meski demikian, dalam hal ini pihaknya tetap menjunjung tinggi azas praduga tidak bersalah. Sebab asumsi pihaknya, bisa saja uang hasil temuan aparat kepolisian yang sudah diamplopi tersebut adalah biaya politik, dan bukan digunakan untuk ‘serangan fajar’. “Tapi inikan baru asumsi awal kami. Apalagi untuk konsolidasi saksi yang sekarang ini sedang kami lakukan, seluruh caleg kami tidak mendapatkan bantuan dari DPP. Artinya semua pembiayaan saksi adalah tanggung jawab masing-masing caleg. Bisa saja itu bukan untuk politik uang melainkan biaya politik dia,” katanya.

Apalagi, imbuh Sugiat, berdasarkan keterangan polisi bahwa terdapat ratusan amplop berisi uang ratusan ribu, ditemukan sebagai bukti atas dugaan politik uang yang bakal dilaksanakan. “Kalau amplopnya untuk politik uang biasanya itu ribuan, inikan jumlahnya ratusan dari berita yang kami baca. Jika dibandingkan macam kasus Rp8 M di Jawa tempo hari, itu baru untuk money politic, karena jumlahnya masif. Begitupun kami tetap menjunjung azas praduga tidak bersalah,” katanya.

Pihaknya juga optimis bahwa kejadian OTT tersebut tidak berpengaruh besar terhadap pilihan politik masyarakat Indonesia, dan Sumut secara khusus. Baik dalam perolehan suara Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dalam pilpres, maupun Partai Gerindra sendiri. “Masyarakat kami pikir sudah punya ketetapan pilihannya. Dan kasus ini tidak serta merta memengaruhi suara Pak Prabowo maupun Gerindra. Terkhusus di Sumut kami masih optimis Prabowo-Sandi menang dengan selisih dua digit,” katanya. (dvs/prn)

Dituntut 3 Tahun, Penyuap Remigo Menangis

no picture
no picture

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Direktur PT Tombang Mitra Utama (TMU) Rijal Efendi Padang, tak kuasa menahan tangis di ruang Utama Pengadilan Tipikor Medan, Senin (15/4). Kontraktor penyuap mantan Bupati Pakpak Bharat, Remigo Yolanda Berutu ini, dituntut 3 tahun penjara. Selain itu, dia juga diharuskan membayar denda sebesar Rp100 juta subsider 6 bulan kurungan.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilai, Rijal terbukti bersalah melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Juncto Pasal 64 ayat (1) KUHPidanan

“Meminta agar majelis hakim yang mengadili perkara ini menyatakan terdakwa secara sah dan menyakinkan bersalah di hadapan hukum melakukan tindak pidana korupsi secara berlanjut,” urai JPU Ikhsan Fernandes, di hadapan majelis hakim yang diketuai Irwan Effendi.

Penuntut umum menilai, pertimbangan yang memberatkan eks relawan pemenangan Remigo dalam pemilihan bupati pada 2015 itu, yakni terdakwa tidak mendukung program pemerintah dalam memberantas korupsi. Sedangkan hal yang meringankan, terdakwa mengakui dan menyesali perbuatannya. “Selain itu, terdakwa mempunyai tanggungan lima orang anak,” sebut Ikhsan.

Usai mendengar nota tuntutan dari penuntut umum, majelis hakim kemudian menunda persidangan hingga sepekan mendatang untuk agenda pembelaan dari terdakwa.

Amatan Sumut Pos, sepanjang berlangsung pembacaan tuntutan terhadapnya, terdakwa terlihat menangis sambil sesekali menyapu pipinya dengan tangan. Sementara usai persidangan, terdakwa yang digiring petugas ke sel tahanan mengaku menyesali perbuatannya. “Ya menyesal lah. Saya nggak tau kalau perbuatan itu korupsi,” ucapnya sambil menangis sesunggukan.

Berdasarkan dakwaan, pada Awal Maret 2018, Rijal menyatakan berminat mendapatkan paket pekerjaan di Pakpak Bharat. Dia diberitahu bahwa di Dinas PUPR ada paket pekerjaan peningkatan atau pengaspalan Jalan Simpang KerajaanMbinanga Sitellu, dengan syarat memberikan kewajiban atau KW sebesar Rp400.000.000 atau sekitar 10 persen dari nilai paket pekerjaan.

Rijal menyanggupi kewajiban itu, karena dia sudah mengetahui kebiasaan di lingkungan Dinas PUPR Pakpak Bharat bahwa untuk mendapatkan paket pekerjaan, para kontraktor diwajibkan memberikan kewajiban 15 persen dari nilai kontrak setelah dipotong pajak. Besaran kewajiban itu dibagi 10 persen untuk bupati dan 5 persen untuk Dinas PUPR.

Singkat cerita, Bupati Remigo menyetujui paket pekerjaan itu diberikan kepada Rijal. Beberapa hari sebelum pelelangan, Rijal menyerahkan Rp380.000.000 untuk Remigo. Pada perkembangannya, Rijal diminta menyerahkan 25 persen dari nilai pagu Rp4.576.105.000. Jumlah itu dikurangi dengan Rp380.000.000 yang sudah diserahkannya.

Pada 6 Juli 2018, perusahaan yang digunakan Rijal, PT Tombang Mitra Utama, diumumkan sebagai pemenang lelang paket pekerjaan pengaspalan Jalan Simpang Kerajaan-Binanga Sitelu. Setelah dinyatakan sebagai pemenang, terdakwa memberi uang terima kasih Rp35.000.000 kepada seorang ASN.

Awal November 2018, setelah melaksanakan pekerjaan, Rijal dipanggil dan diminta membayar 15 persen yang belum dibayarkan, yaitu sekitar Rp675.000.000. Namun Rijal keberatan dan hanya menyanggupi membayar Rp500.000.000.

Selanjutnya, pihak Remigo kembali menagih sisa kewajiban Rp500.000.000 yang belum dibayar Rijal. Namun, dia hanya sanggup memberikan Rp250.000.000. Uang itu disetorkan ke rekening BNI nomor 0184461xxx pada Kantor Cabang Universitas Sumatera Utara atas nama Hendriko Sembiring.

Sabtu, 17 November 2018, sekitar pukul 09.14 Wib, Plt Kepala Dinas PUPR Kabupaten Pakpak Bharat, David Anderson Karosekali, memerintahkan agar anak buahnya menarik Rp50.000.000 dari Rp250.000.000 yang disetor Rijal. Uang itu kemudian digabungkan dengan Rp100.000.000 yang berasal dari pihak lain, sehingga berjumlah Rp150.000.000.

Sekitar pukul 22.00 Wib, David membawa uang Rp150.000.000 itu ke rumah Remigo di Pasar Baru, Medan. Remigo memerintahkan agar uang diberikan kepada pengasuh anaknya dan selanjutnya diantar ke kamar anaknya. Tidak lama setelah turun dari mobil di kediaman Remigo, tim KPK menangkapnya. Dari tangannya disita Rp150.000.000. Selanjutnya, Remigo pun diamankan. (man)

Berdalih Terkendala Alat dan Personel, Bawaslu Akui Penertiban APK Tak Maksimal

Teddy Akbari/sumut pos COPOT: Ketua Bawaslu Binjai, Arie Nurwanto (kanan) mencabut stiker APK yang menempel di mobil Fortuner saat melakukan razia, Senin (15/4).
Teddy Akbari/sumut pos
COPOT: Ketua Bawaslu Binjai, Arie Nurwanto (kanan) mencabut stiker APK yang menempel di mobil Fortuner saat melakukan razia, Senin (15/4).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Masa tenang sudah berlangsung dua hari. Namun, masih ada alat peraga kampanye yang terpasang, baik di baliho, poster, spanduk, termasuk stiker di kendaraan pribadi maupun angkutan umum.

Bawaslu Sumut mengaku mengalami kendala di lapangan saat menertibkan alat peraga kampanye (APK) pada hari tenang. Antara lain akibat kekurangan personil Satpol PP sampai kebutuhan alat untuk mencopot APK yang posisinya susah terjangkaun

“Masalah (penertiban APK) di kabupaten/kota bervariasi. Sebab bersamaan waktu petugas kita juga mengawasi dan memonitoring distribusi logistik. Pertama, kendalanya keterbatasan jajaran kita. Kedua, keterbatasan aparat Satpol PP dan ketiga, sebenarnya bisa saja bila aparat Satpol PP terbatas, dapat dikerahkan dari petugas Trantib kecamatan. Tapi pada sisi lain, Trantib inikan aparat kecamatan bukan vertikal aparat Satpol PP. Jadi memang ada masalah di SDM yang jumlahnya terbatas,” kata Anggota Bawaslu Sumut, Suhadi Situmorang menjawab Sumut Pos, Senin (15/4).

Kendala lain, sebut dia, keterbatasan peralatan yang bisa menertibkan APK dan non APK. Untuk spanduk caleg misalnya, kata Suhadi, ada model APK baliho besar yang mesti menggunakan alat berat. Pihaknya kesulitan dalam koordinasi dengan pemkab, melainkan Satpol PP yang meminjam alat-alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum. “Antara lain kendala kami di situ selama masa tenang penertiban APK ini. Kami juga seluruh komisioner terus bergerilya memonitoring distribusi logistik ke kabupaten/kota sebelum hari H pencoblosan,” katanya.

Proses 92 Temuan

Terpisah, Ketua Bawaslu Sumut Syafrida R Rasahan mengungkapkan selama proses pemilu berlangsung di Sumut sampai 13 April kemarin, pihaknya telah memroses total 92 temuan dan laporan. Dari jumlah tersebut, pihaknya mencatat terdapat dua pelanggaran pidana, delapan pelanggaran kode etik, 14 pelanggaran administratif, 13 pelanggaran hukum lainnya. “Sedangkan lima laporan masih dalam proses, dan dari 50 laporan bukan merupakan pelanggaran,” katanya.

Adapun data laporan tertinggi, sebut dia, berasal dari Nias Selatan (tujuh laporan), Sumut (5), Deliserdang (4), Gunungsitoli, Tapanuli Selatan, Tapanuli Selatan yang masing-masing tiga laporan. Sementara untuk data temuan tertinggi, antara lain Pematangsiantar (7 temuan), Medan (6), Nias Utara (5), dan Sumut (3). “Dan khusus dugaan ataupun temuan politik uang yang terjadi di Padanglawas Utara hari ini (Senin, Red), saat ini masih dipastikan oleh jajaran kami Bawaslu Paluta,” ujarnya.

Berdasarkan jenis pelanggaran yang terjadi, ujar Syafrida, netralitas kepala daerah terdapat satu kasus, kampanye di luar jadwal 11 kasus, pelaksana, peserta dan tim kampanye melanggar larangan kampanye sembilan kasus, APK 14 kasus, netralitas ASN ada 4 kasus. “Selanjutnya netralitas pejabat/BUMN tiga kasus, politik uang enam kasus, netralitas perangkat desa enam kasus, kode etik penyelenggara 14 kasus, pemalsuan dokumen dua kasus, berkas syarat pencalonan 19 kasus, dan prosedur penanganan pelanggaran satu kasus,” katanya.

Anggota Bawaslu Sumut dua periode ini menambahkan, untuk temuan dan laporan hasil pengawasan APK yang sudah dirangkum pihaknya, terdapat 11 laporan pelanggaran yang diregistrasi, 13.719 APK yang ditertibkan, 12.976 APK di tempat yang dilarang, 264 APK di kendaraan umum ditertibkan, 11 APK mengandung materi yang dilarang, dan 534 APK pelanggaran lainnya.

Sementara, Ketua Bawaslu Kota Medan, Payung Harahap ketika dikonfirmasi mengaku, pihaknya sudah melakukan penertiban di seluruh titik di Kota Medan. Namun diakuinya, belum semua APK dapat mereka tertibkan. “Hari ini (kemarin, Red) adalah hari kedua masa tenang, kita sudah tertibkan sekitar 70 sampai 85 persen APK diseluruh titik dikota Medan,” ucap Payung kepada Sumut Pos, Senin (15/4).

Ditanya terkait kendala yang dihadapinya hingga membuatnya belum bisa merampungkan tugasnya untuk menertibkan atribut-atribut serta APK peserta pemilu di Kota Medan secara tuntas, Payung mengutarakan kesulitan yang dihadapinya cukup beragam. “Salah satunya adalah keterbatasan fasilitas beripa mobil Crane untuk melakukan pembongkaran APK yang berukuran besar dan tinggi. Hanya ada 5 unit mobil Crane yang kami gunakan, yakni milik Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemko Medan, tentu itu masih kurang,” ujar Payung.Namun, Payung berjanji akan terus melakukan upaya penertiban untuk membuat kota Medan menjadi steril dari APK dihari pemungutan suara pada hari Rabu (17/4) mendatang. “Dengan keterbatasan itu kita tetap optimalkan 5 unit mobil Crane itu untuk bisa menertibkan APK secara menyeluruh paling lambat besok. Jadi, sebelum hari pemungutan nanti kita sudah berhasil melakukan penertiban APK setidak-tidaknya 95 persen dari APK yang ada,” tandasnya

Fortuner Terjaring Razia APK

Untuk menegakkan peraturan, Badan Pengawas Pemilu Kota Binjai terus bergerak melakukan penertiban. Kemarin (15/4), Bawaslu Binjai menyasar APK yang menempel di kendaraan bermotor. Razia ini digelar di pertigaan pintu masuk Terminal Bus Binjai, Jalan Ikan Paus, Kelurahan Timbanglangkat, Binjai Timur. Belasan petugas Bawaslu yang berpakaian serba hitam merazia kendaraan bermotor. Baik itu angkutan kota maupun becak bermotor.

Angkutan kota yang masih memajang wajah salah satu calon legislatif tingkat kota maupun provinsi ditertibkan. “Penertiban tadi pagi di Pintu Masuk Terminal berjalan lancar. Tidak ada kendala,” jelas Ketua Bawaslu Kota Binjai, Arie Nurwanto.

Petang harinya, Bawaslu Binjai kembali melakukan razia di depan Taman Remaja Kota Binjai. Persisnya di sekitaran Lapangan Merdeka Binjai. Semula angkutan umum dan becak bermotor saja yang ditertibkan, lantaran mereka masih memajang wajah salah satu caleg tingkat kota maupun provinsi. “Penertiban atau razia APK ini menyasar di angkutan umum dan becak. Kalau ada mobil pribadi, juga ditertibkan,” jelas Arie.

Tak lama berselang, satu unit mobil Fortuner warna putih dengan menampilkan wajah caleg DPR RI, DPRD Sumut, dan DPRD Kota Binjai melintas. Mobil pabrikan Jepang BK 1255 PM ini pun langsung dihentikan. Menurut Arie, penertiban APK yang dilakukan ini tidak pandang bulu. Artinya, semua APK bakal dibersihkan. “Seluruh APK yang ada kita tertibkan, agar bisa selesai semua sampai besok hari masa tenang. Ini demi pelaksanaan Pemilu kita agar berjalan damai. Kita tidak mau ada lagi APK,” beber Arie.

Di soal masih ada APK yang terpasang pada sejumlah gang atau jalan kecil di Kota Rambutan, menurut Arie, juga bakal ditertibkan. Kata Arie, petugas Bawaslu tingkat Kelurahan akan diperintahkannya melakukan pengawasan. “Sudah ditugaskan PPL untuk melakukan patroli pengawasan sekaligus menertibkan yang ada di gang-gang,” jelas Arie.

“Penertiban yang dilakukan berjalan lancar. Mereka yang kena penertiban memahami dan mengerti karena sudah masuk masa tenang. Kami berharap agar APK di kendaraan bermotor yang sudah dirazia ini tidak lagi dipasang,” pungkas Arie. (prn/ted/mag-1)

Galaxy A2 Core Segera Rilis

ist/SUMUT POS RILIS: Samsung Galaxy A2 Core menjadi produk terbaru seri A yang segera dirilis.
ist/SUMUT POS
RILIS: Samsung Galaxy A2 Core menjadi produk terbaru seri A yang segera dirilis.

Samsung menyiapkan ponsel baru yang siap dirilis. Menyasar kalangan entry level, harganya murah.

Bernama Galaxy A2 Core, kehadiran ponsel ini sejatinya sudah lama terdengar. Namun bocoran foto yang dipajang di situs 91Mobile pada Sabtu (13/4/2019) menguatkan keberadaannya lewat harga sekaligus speknya.

Galaxy A2 Core punya layar kecil, ukurannya 5 inch dengan resolusi qHD. Dapur pacunya menggunakan prosesor Exynos 7870 dan RAM 1 GB.

Kendati speknya rendah tapi kemungkinan tidak lelet, sebab ponsel ini menjalankan Android Go. Untuk ruang penyimpanan internalnya 16GB storage.

Soal kamera, bagian belakang tersemat sensor berukuran 5 MP dengan aperture f/1.9. Kamera depannya pun sama, 5 MP, tapi aperturenya f/2.2.

Ponsel ini punya baterai berkapasitas 2.600 mAh. Dengan semua kemampuan yang ditawarkan Samsung bakal merilisnya seharga 5.300 rupee atau sekitar Rp 1,081 juta.

Harga ini jauh lebih murah dari J2 Core yang merupakan Android Go pertama buatan Samsung. Kala dirilis, ponsel ini dilepas seharga 5.500 rupee Rp 1,122 juta.

Galaxy A2 Core akan dirilis dalam waktu dekat. Tersedia pilihan warna Red, Blue, Dark dan Gray. (dtc/ram)

PLN UP3 Medan Utara Ajak Konsumen Tambah Daya Listrik, Beri Diskon hingga 100 Persen

ISTIMEWA WAWANCARA: Manajer UP3 Medan Utara, Rizal Azhari saat diwawancara oleh media, Senin (15/4).
ISTIMEWA
WAWANCARA: Manajer UP3 Medan Utara, Rizal Azhari saat diwawancara oleh media, Senin (15/4).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT PLN (Persero) tengah memberlakukan potongan harga kepada pelanggannya yang ingin melakukan penambahan daya listrik. Diskon diberikan kepada pelanggan yang akan melakukan penambahan daya listrik mulai dari daya 220 VA sampai dengan 197 kVA.

Melalui tajuk “Menembus Batas”, PLN  memberikan diskon sebesar 50 persen, 75 persen hingga100 persen bagi pelanggan yang ingin menambah daya.Diskon yang diberikan terbagi ke dalam tiga kategori yaitu, potongan harga 50 persen, 75 persen, hingga 100 persen.

Manajer UP3 Medan Utara, Rizal Azhari yang didampingi Manager Bagian Pemasaran UP3 Medan Utara, Cecep Saptari mengatakan, untuk diskon 50 persen berlaku bagi seluruh pelanggan PLN yang mengajukan tambah daya dari tanggal 1 Maret 2019 sampai dengan 30 April 2019, caranya dengan mendaftar di Web www.pln.co.id, Contact Center 123, PLN Mobile, dan di kantor PLN terdekat.

Kedua, lanjutnya, diskon 75 persen berlaku bagi pelanggan PLN yang membeli atau memiliki kompor listrik atau motor listrik.

Ketiga, diskon 100 persen diperuntukan untuk PLN yang membeli atau memiliki mobil listrik. Diskon berlaku 1 Maret 2019-31 Desember 2019.

“Diskon untuk pelanggan yang akan melakukan penambahan daya listrik mulai 220 Volt Ampere (VA) hingga 197 kilo Volt Ampere (kVA),” ujar Cecep Saptari dalam acara silaturahmi dan temu ramah dengan media di Medan, Senin (15/4).

Tambah daya diskon ini, lanjutnya, berlaku di seluruh Indonesia dengan ketentuan sudah menjadi pelanggan PLN sejak 1 Februari 2019, tanpa perubahan fasa, tanpa migrasi dari pascabayar ke prabayar atau sebaliknya, dan tanpa mengubah golongan tarif peruntukannya. “Sebelum proses tambah daya, pelanggan terlebih dahulu melunasi tagihan listrik bulan berjalan,” kata dia.

Dikatakannya, target di Medan Utara sampai dengan akhir bulan April ini, yakni 7.700 pelanggan yang menggunakan program diskon ini. Namun, pencapaian sampai dengan tanggal 12 April masih 719 pelanggan. “Artinya, pencapaian untuk Medan Utara masih 9 persen dari target. Dalam kesempatan ini, kami mohon teman-teman media untuk menyebarluaskan informasi ini. Karena masih banyak konsumen di Medan Utara yang pemakaiannya sudah lebih dari 300 jam nyala. Artinya, sampai saat ini kurang lebih 15 ribu pelanggan yang pemakaiannya di atas 300 jam nyala. Dengan adanya program ini kami harapkan konsumen bisa mengikuti, mumpung ada diskon 50 persen. Jadi syanag sekali jika tidak dinikmati,” papar dia.

Nantinya, lanjut dia, pelanggan akan dilayani dengan same day service dengan kondisi penambahan daya tersebut tidak memerlukan uprating trafo dan perluasan jaringan, tidak memerlukan pembangunan gardu listrik baru, serta tanpa pemasangan/penggantian CT (Current Transformer).

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) memberikan lampu hijau ke PLN, untuk melaksanakan program diskon tarif listrik dan peningkatan daya.

Direktur Jenderal Ketenaga Listrikan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Andy Noorsaman Sommeng mengatakan, PLN beri diskon penambahan daya pelanggan merupakan aksi korporasi. Oleh karena itu, tidak perlu mendapat persetujuan pemerintah.

Andy menuturkan, program promo diskon penambahan daya sudah rutin dilakukan PLN. Pemerintah pun tidak perlu mempermasalahkan rencana tersebut.

Sedangkan diskon tarif untuk pengguna kendaraan listrik, atas penggunaan listrik tengah malam, Andy juga menilai hal tersebut merupakan aksi korporasi, sehingga tidak perlu menunggu peraturan presiden. (ila/ram)

Pesta Diskon saat Pemilu

Jangan Golput
Jangan Golput

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Para pengusaha bersama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Kementerian Komunikasi dan Informatika serta jaringan 107 Radio Pemilu menggelar KlingKing Fun. Pesta Diskon Anti Golput ini diharapkan bisa meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan hak suaranya.

Tokoh Pengusaha Nasional yang ikut dalam program ini, Sofjan Wanandi mengatakan, ada 2 tujuan dari program ini. Pertama meningkatkan jumlah pemilih.

Pesta diskon KlingKing Fun ini sejatinya menyasar 192 juta pemilih. KPU menargetkan tingkat partisipasi Pemilu mencapai 77,5%.

Namun Sofjan yakin dengan adanya pesta diskon ini tingkat partisipasi pemilih bisa mencapai 80%.

“Kita berusaha memikirkan apa dan bagaimana cara supaya masyarakat bergembira dengan ikut memilih. Tujuan utamanya supaya tidak golput. Target saya 80% pemilih,” ujarnya du Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (15/4/2019).

Kedua, lanjut Sofjan, pesta diskon ini diharapkan bisa menjadi obat refreshing bagi masyarakat Indonesia setelah sekian lama dijejali isu-isu, perdebatan dan panasnya gesekan politik selama masa kampanye.

“Ribut-ribut di sosmed, bingung bener enggaknya berita, hoax atau tidak. Sekarang semuanya jadi stres. Jadi untuk menghilangkan stres, ya kita bergembiralah. Tujuan utamanya itu,” terangnya.

Pesta diskon ini tak hanya berlaku di ibu kota Jakarta saja, melainkan di seluruh Indonesia. Dari 250 total nama merek yang terdaftar, berikut sebagian di antaranya:

Wacoal, Alfamart, Cinema XXI, The Executive, Tirajeans, Wrangler, Tokopedia, Pat Bing Soo, Nail, LeeVierra, Wood, Seibu, Emba Jeans, Alun Alun Indonesia, Optik Tunggal, Bakmi Naga, Singapore Street Kitchen, Electronic City, EA7, Dan+Dan Fun Healthy Beauty, Pedro, Jobb, Coconut Island, Novel.Mice, Used Jeans, Twist Kids, Lee, LGS, LeeVierra Kids, Neowave, Galeries Lafayette, Mokka Coffee Cabana, Buccheri, Ada, Batavia Café, Super Baso, Le Coq Sportif, Buti, Emba Classic, J.CO, UnionWell, Citrus, Informa, CFC, Colorbox, Hendry Adams, Et Cetera, Roppan, VipBrands Gallery, Hammer, Mississippi, Jack Nicklaus, Byford, Morphidae, Fladeo Shoes, Gyu Jin Teppan, Sogo, Kinokuniya, Jowhwin, Ezpresso, Queensiland, Pish & Posh Café, Pish & Posh, Golden Truly, Johny Andrean, Johny Andrean School & Training, BreadTalk, Salt n Pepper, MAP Mitra Adiperkasa, Parkson, Centro, Mama Malaka, MuslimatMarket, Suqma, Nooby, Artha Retail Indoperkasa, Fun World, Marco Home Store, MOR, JYSK, Madonna Accessories, Beau My Beauty Shop, Chibiland, Jockey, Delami Brands, Yong Tau Fu Singapore, Flies, Marco, Iwan, ACE Hardware, Bakerzin, Putu Made, Onokabe All You Can Eat, Boga Catering, Nudles, Pepper Lunch, Shaburi, Kintan Buffet, Kimukatsu, Paradise Dynasty, Paradise Inn, Plaza Indonesia, Master Wok, 10 TEN, Basic, Inaco, D’Crepes, TOM, Charles & Keith, VI VE RE, Habitat, Sushi Tei, Alleira, GAIA, Element, Farmers Market, Lotte Mart, Ranch Market, Toys Kingdom, Family Mart, dan lain sebagainya. (bbs/ram)

Infak via Kasir Dompet Duafa-Irian Supermarket, Bantu Kaum Duafa dan Masjid

ist DONASI: Serah terima donasi secara simbolis yang dilakukan Eka Surya Kesuma (dua dari kiri) dan Sulaiman yang disaksikan kepala lingkungan Marelan, belum lama ini.
ist
DONASI: Serah terima donasi secara simbolis yang dilakukan Eka Surya Kesuma (dua dari kiri) dan Sulaiman yang disaksikan kepala lingkungan Marelan, belum lama ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dana yang terkumpul dari donasi masyarakat telah terbukti memberikan kontribusi untuk bangsa. Hal ini seperti donasi yang terkumpul dari program “Infak via Kasir” kerja sama Dompet Duafa dengan Irian Supermarket.

Sejak bergulir 2013, program Infak via Kasir memudahkan masyarakat dalam beramal sambil belanja. Pelanggan Irian Supermarket dapat mendonasikan sisa kembalian belanja, pembulatan kembalian, atau bahkan infak melebihi kembalian dari belanja.

“Pada 2017 dana yang terkumpul sebesar Rp 369.546.325. Dana tersebut dialokasikan untuk pemberian School Kit dan santunan uang tunai anak Duafa,” ungkap Pimpinan Cabang Dompet Duafa Sulaiman saat Pemberian Sembako Program Infak via Kasir periode 2017-2018, di Irian Marelan, Sabtu (13/4).

Sulaiman menjelaskan, pada 2019 ini program Infak Via Kasir periode Januari 2017 hingga Desember 2018 bersama Irian sudah terhimpun dana sebesar Rp. 458.473.458. Dana tersebut disalurkan dalam bentuk sembako gratis kepada 1.050 keluarga kurang mampu yang berada disekitar tujuh outlet Irian Supermarket.

Adapun wilayah outlet irian tersebut antara lain Irian Marelan, Irian Aksara, Irian Bahagia, Irian Tembung, Irian Tanjung Morawa, Irian Tebing Tinggi dan Iran Kisaran. Selain pembagian sembako, dana Infak via Kasir juga digulirkan untuk bantuan renovasi tiga masjid diantaranya Masjid Al-Amaliyah Marelan, Al-Quddus Aksara dan pembanguan joglo Masjid Raya Kisaran.

Marketing Manager Irian Supermarket Group, Eka Surya Kesuma menuturkan dalam memilih partner untuk menjalankan program sosialnya, pihaknya sangat hati-hati karena ini terkait dengan pengumpulan dan penyaluran dana infak dari masyarakat.

“Oleh karennya kami bekerja sama dengan Dompet Duafa Waspada dalam program ini lantaran Dompet Duafa Waspada memiliki komitmen, kerja sama dan akuntabilitas yang baik dalam menjalankan program-programnya dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujarnya.

Dia berharap program ini dapat terus berlanjut di masa mendatang sehingga semakin banyak kaum Duafa yang terbantu.  Program Infak via Kasir Dompet Duafa Waspada-Irian Supermarket 2017-2018 akan berlangsung hingga Sabtu 18 Mei 2019. Para pelanggan akan mendapat kemudahan dalam beramal di seluruh Irian di Sumatera Utara. (rel/prn/ram) 

Nurhayati Tewas Dicekik Selingkuhan, Terkuak Setelah Polisi Bongkar Makam Korban

IST/SUMUT POS DIPERIKSA: Abdul Hadi alias Dedek (kiri) diperiksa penyidik Satreskrim Polrestabes Medan karena membunuh kekasihnya.
IST/SUMUT POS
DIPERIKSA: Abdul Hadi alias Dedek (kiri) diperiksa penyidik Satreskrim Polrestabes Medan karena membunuh kekasihnya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Medan membongkar makam seorang perempuan bernama Nurhayati (38), 16 Maret 2019. Ia sudah dikubur di TPU Pasar 6, Dusun IX, Desa Pematang Johar, Kecamatan Labuhan Deli sejak 10 Februari 2019. Pembongkaran makam ini dilakukan untuk mengotopsi jenazah yang ditengarai tewas dibunuh.

KASAT Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Putu Yudha mengatakan, hasil autopsi memperlihatkan Nurhayati tewas karena pembunuhan.

Pelakunya diketahui bernama Abdul Hadi alias Dedek (32) warga Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Teladan Barat, Kecamatan Medan Kota. Ia diringkus Jumat (12/4) di Jalan Sisingamangaraja.

Putu menjelaskan, penangkapan ini usai pihaknya melakukan proses penyelidikan dengan melakukan ekshumasi (pembongkaran kubur) makam korban. Ekshumasi didampingi tim ahli forensik untuk menemukan penyebab kematian korban.

“Jadi, korban ditemukan tewas pada hari Minggu tanggal 10 Februari 2019. Kerabat korban melihat di leher dan mata korban terdapat luka memar,” beber Putu.

“Hidung dan mulut mengeluarkan darah. Belakangan atas peristiwa tersebut mereka merasa keberatan dan melaporkan ke Polrestabes Medan,” sambungnya.

Polisi yang melakukan penyelidikan, berhasil mengidentifikasi pelaku Abdul Hadi alias Dedek. Selanjutnya, Jumat (12/4), pelaku diketahui berada di seputaran Jalan Sisingamangaraja, Gang Mesjid.

“Kita langsung melakukan penangkapan. Namun, dia mencoba melawan petugas sehingga diberikan tindakan tegas dan terukur dengan menembak kaki tersangka,” terang Putu.

Dalam penyelidikan polisi, korban dengan tersangka kabarnya menjalin asmara semenjak ditinggal suaminya yang ditahan di Lapas Tanjunggusta.

“Kita temukan informasi pelaku dan korban menjalin asmara. Korban masih ada suami, tapi ditahan di Lapas,” kata Putu tanpa membeberkan sejak kapan dan kenapa suami korban ditahan.

Kepada polisi, tersangka mengaku nekat membunuh karena sakit hati karena ucapan korban. “Motifnya karena sakit hati ucapan Nurhayati,” jelas Putu.

Diakui tersangka, korban dibunuh dengan cara dicekik dan kepala dibenturkan ke lantai hingga tewas. Kebetulan saat kejadian, hanya ada korban dan pelaku di rumah itu.

“Dia membunuh korban dengan cara memiting dan mencekik leher korban dari belakang serta membenturkan kepala korban ke lantai kamar dengan menekan kepala korban,” tutur Putu.

“Lalu diangkat tubuh korban ke atas tempat tidur dan diselimuti dengan kain. Selanjutnya, pelaku melarikan diri dari pintu samping rumah korban,” pungkas Putu.(dvs/ala)

Pelaku Teror Tas Bertulisan ‘Ada Bom’ Ditangkap, Pelajar Madrasah Mengaku Terinspirasi April Mop

SMG/SUMUT POS DIAMANKAN: IHN (bersebo) diamankan usai menghebohkan Siantar.
SMG/SUMUT POS
DIAMANKAN: IHN (bersebo) diamankan usai menghebohkan Siantar.

SIANTAR, SUMUTPOS.CO – Polisi berhasil mengungkap pelaku aksi teror usil yang sempat menggegerkan Kota Siantar, Sabtu (13/4). Dari 2 orang yang sebelumnya disebut terlihat dalam rekaman CCTV, polisi menetapkan 1 orang sebagai tersangka.

Tas hitam bertulisan ‘La ilaaha illallah, Ada BOM, Mampus Kelen’ itu awalnya ditemukan seorang pelanggan Alfamart Jalan Melanton Siregar, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Siantar Timur.

Kapolres AKBP Heribertus Ompusunggu dalam konferensi pers di Mapolres Pematangsiantar mengatakan, pihaknya sudah mengamankan terduga pelaku berinisial IHN (17) warga Jalan Pattimura, Kelurahan Tomuan, Kecamatan Siantar Timur.

Remaja yang masih duduk di bangku kelas 2 salah satu madrasah di Siantar itu ditangkap personel Satuan Reserse Kriminal Polres Siantar dari rumahnya.

“Pelaku diamankan petugas dari rumahnya Minggu (14/4) malam sekira pukul 23.00 WIB,” kata Heribertus, Senin (15/4).

Kapolres mengungkapkan, aksi itu diawali IHN dengan mengambil tas yang sudah tidak terpakai di sekolahnya. Kemudian menulis “La ilaaha illallah, Ada BOM, Mampus Kelen”.

“Tulisan yang ada di tas itu, ditulis pelaku dengan tipex di sekolahnya,” kata Heribertus.

Selanjutnya, remaja tersebut pergi ke Alfamart Jalan Melanthon Siregar dan mengisi pot bunga yang diambil dari rumah kosong samping gerai minimarket tersebut dan memasukkannya ke dalam tas.

Penangkapan tersangka juga berdasarkan informasi yang diperoleh polisi dari saksi yang merupakan teman sekolahnya.

“Jadi, saat dia menulis di tas itu, ada kawan kelasnya yang melihat,” lanjutnya.

Menurut Heribertus, aksi tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan teroris atau kelompok-kelompok radikal lainnya. Terkait motif aksi tersebut, Heribertus mengatakan, bahwa sang remaja terinspirasi mengikuti ‘April Mop’ atau Prank (olok-olok).(esa/smg/ala)