35 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Terapkan Fitobiotik dan Teknologi Pakan Ternak Berbasis Limbah Pertanian

KARO, SUMUTPOS.CO – Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU), melakukan pembinaan terhadap Kelompok Tani Subur Tani, di Desa Mulawari, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, Sumut.

Dimana, kelompok tani ini mendapatkan berbagai pelatihan untuk meningkatkan usaha peternakan. Pelatihan dalam Pengabdian Masyarakat yang telah dilaksanakan oleh Tim Pengabdian Masyarakat bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) maupun IPTEK.

Tim Pengabdian Masyarakat USU ini, diketuai oleh Ir. Peni Patriani, S.Pt, MP, IPM, ASEAN.Eng dan anggota Ir. Tati Vidiana Sari, S.Pt, MP, IPM, Uswatun Hasanah, S.Pt, M.Si, Kennie Cendekia Desnamrina, S.Pt., M.Pt yang dibantu oleh Mahasiswa Program Studi Peternakan yaitu Apriansyah Irgiadi, Siti Sarah Mustakim, Ayu Nawang Sari, Danial Azmi, dan Kelvin Jonathan Simanjuntak.

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat USU, Ir. Peni Patriani, menjelaskan permasalahan mendasar dari limbah tanaman pertanian yang melimpah, hingga dibakar. Hal ini, menyebabkan dampak pencemaran lingkungan.

“Pemanfaatan limbah pertanian diperlukan untuk mengurangi dampak pencemaran,” ucap Peni dalam keterangan tertulis, Rabu (25/10/2023).

Untuk diketahui, pada tahun 2022 wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) merebak di Sumut ini. PMK merupakan penyakit yang menyerang hewan berkuku belah seperti sapi, kerbau, domba, kambing, dan babi.

“Penyakit ini, menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat tinggi. Sehingga diperlukan upaya pencegahan yang dapat diterapkan dengan mudah, di Desa Mulawari yang belum terdampak,” kata Peni.

Ia mengatakan selain penyebaran wabah penyakit ternak, produktivitas ternak juga kurang baik dan rataan bobot badan rendah sehingga keuntungan dan pendapatan peternak kurang maksimal. Keterampilan peternak juga terbatas dalam pencegahan terhadap penyakit.

“Tim Pengabdian Masyarakat menyelesaikan permasalahan, dengan menerapkan Fitobiotik multifungsi dan teknologi pakan berbasis limbah pertanian sehingga dapat diadopsi oleh petani yaitu dengan pelatihan,” katanya.

Pelatihan pembuatan fitobiotik multifungsi untuk ternak ditambah alikasi teknologi pengolahan pakan ternak menggunakan limbah pertanian merupakan solusi yang tepat. Penerapan fitobiotik multifungsi dapat mencegah berbagai penyakit ternak sedangkan penerapan teknologi fermentasi berbasis limbah pertanian dapat memberi keuntungan mengurangi biaya pakan ternak.

“Pengabdian masyarakat yang telah dilakukan adalah pelatihan, dan pendampingan petani dan peternak dalam pembuatan Fitobiotik multifungsi. Kemudian, pengolahan pakan menggunakan teknologi fermentasi berbasis limbah,” jelasnya.

Target yang telah dicapai oleh Tim Pengabdian Masyarakat adalah; meningkatnya keterampilan hard skill dan soft skill pada anggota kelompok tani dengan kegiatan pembuatan Fitobiotik Multifungsi sebagai upaya pencegahan penyakit.

Selanjutnya, meningkatkannya keterampilan anggota kelompok tani dengan aplikasi teknologi tepat guna berbasis limbah holtikultura sehingga memberi kemanfaatan sebagai bahan pakan ternak dengan teknologi fermentasi untuk mencegah pencemaran pembakaran.

Kemudian, meningkatnya IPTEK teknologi pakan berbasis limbah pertanian yang dipadukan dengan fitobiotik multifungsi untuk meningkatkan produktivitas ternak, Meningkatnya wawasan anggota kelompok peternak tentang pencegahan penyakit ternak, Meningkatnya sistem integerasi peternakan dan tanaman pertanian sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat.

Program yang telah dilaksanakan adalah melaksanakan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan hard skill dan soft skill pada anggota kelompok tani dengan kegiatan pembuatan Fitobiotik Multifungsi sebagai upaya pencegahan penyakit.

Kemudian, melaksanakan pelatihan dan penyuluhan kepada anggota kelompok tani dengan aplikasi teknologi tepat guna berbasis limbah holtikultura. Sehingga memberi kemanfaatan sebagai bahan pakan ternak dengan teknologi fermentasi untuk mencegah pencemaran pembakaran.

Peni menambahkan bahwa pembinaan peternak untuk mengaplikasikan teknologi pakan berbasis limbah pertanian yang dipadukan dengan fitobiotik multifungsi untuk meningkatkan produktivitas ternak.

“Pendampingan peternak, melalui sistem integerasi peternakan dan tanaman pertanian. Sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat,” tandas Peni.(gus/ram)

KARO, SUMUTPOS.CO – Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU), melakukan pembinaan terhadap Kelompok Tani Subur Tani, di Desa Mulawari, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, Sumut.

Dimana, kelompok tani ini mendapatkan berbagai pelatihan untuk meningkatkan usaha peternakan. Pelatihan dalam Pengabdian Masyarakat yang telah dilaksanakan oleh Tim Pengabdian Masyarakat bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) maupun IPTEK.

Tim Pengabdian Masyarakat USU ini, diketuai oleh Ir. Peni Patriani, S.Pt, MP, IPM, ASEAN.Eng dan anggota Ir. Tati Vidiana Sari, S.Pt, MP, IPM, Uswatun Hasanah, S.Pt, M.Si, Kennie Cendekia Desnamrina, S.Pt., M.Pt yang dibantu oleh Mahasiswa Program Studi Peternakan yaitu Apriansyah Irgiadi, Siti Sarah Mustakim, Ayu Nawang Sari, Danial Azmi, dan Kelvin Jonathan Simanjuntak.

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat USU, Ir. Peni Patriani, menjelaskan permasalahan mendasar dari limbah tanaman pertanian yang melimpah, hingga dibakar. Hal ini, menyebabkan dampak pencemaran lingkungan.

“Pemanfaatan limbah pertanian diperlukan untuk mengurangi dampak pencemaran,” ucap Peni dalam keterangan tertulis, Rabu (25/10/2023).

Untuk diketahui, pada tahun 2022 wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) merebak di Sumut ini. PMK merupakan penyakit yang menyerang hewan berkuku belah seperti sapi, kerbau, domba, kambing, dan babi.

“Penyakit ini, menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat tinggi. Sehingga diperlukan upaya pencegahan yang dapat diterapkan dengan mudah, di Desa Mulawari yang belum terdampak,” kata Peni.

Ia mengatakan selain penyebaran wabah penyakit ternak, produktivitas ternak juga kurang baik dan rataan bobot badan rendah sehingga keuntungan dan pendapatan peternak kurang maksimal. Keterampilan peternak juga terbatas dalam pencegahan terhadap penyakit.

“Tim Pengabdian Masyarakat menyelesaikan permasalahan, dengan menerapkan Fitobiotik multifungsi dan teknologi pakan berbasis limbah pertanian sehingga dapat diadopsi oleh petani yaitu dengan pelatihan,” katanya.

Pelatihan pembuatan fitobiotik multifungsi untuk ternak ditambah alikasi teknologi pengolahan pakan ternak menggunakan limbah pertanian merupakan solusi yang tepat. Penerapan fitobiotik multifungsi dapat mencegah berbagai penyakit ternak sedangkan penerapan teknologi fermentasi berbasis limbah pertanian dapat memberi keuntungan mengurangi biaya pakan ternak.

“Pengabdian masyarakat yang telah dilakukan adalah pelatihan, dan pendampingan petani dan peternak dalam pembuatan Fitobiotik multifungsi. Kemudian, pengolahan pakan menggunakan teknologi fermentasi berbasis limbah,” jelasnya.

Target yang telah dicapai oleh Tim Pengabdian Masyarakat adalah; meningkatnya keterampilan hard skill dan soft skill pada anggota kelompok tani dengan kegiatan pembuatan Fitobiotik Multifungsi sebagai upaya pencegahan penyakit.

Selanjutnya, meningkatkannya keterampilan anggota kelompok tani dengan aplikasi teknologi tepat guna berbasis limbah holtikultura sehingga memberi kemanfaatan sebagai bahan pakan ternak dengan teknologi fermentasi untuk mencegah pencemaran pembakaran.

Kemudian, meningkatnya IPTEK teknologi pakan berbasis limbah pertanian yang dipadukan dengan fitobiotik multifungsi untuk meningkatkan produktivitas ternak, Meningkatnya wawasan anggota kelompok peternak tentang pencegahan penyakit ternak, Meningkatnya sistem integerasi peternakan dan tanaman pertanian sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat.

Program yang telah dilaksanakan adalah melaksanakan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan hard skill dan soft skill pada anggota kelompok tani dengan kegiatan pembuatan Fitobiotik Multifungsi sebagai upaya pencegahan penyakit.

Kemudian, melaksanakan pelatihan dan penyuluhan kepada anggota kelompok tani dengan aplikasi teknologi tepat guna berbasis limbah holtikultura. Sehingga memberi kemanfaatan sebagai bahan pakan ternak dengan teknologi fermentasi untuk mencegah pencemaran pembakaran.

Peni menambahkan bahwa pembinaan peternak untuk mengaplikasikan teknologi pakan berbasis limbah pertanian yang dipadukan dengan fitobiotik multifungsi untuk meningkatkan produktivitas ternak.

“Pendampingan peternak, melalui sistem integerasi peternakan dan tanaman pertanian. Sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat,” tandas Peni.(gus/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/