27 C
Medan
Monday, December 2, 2024
spot_img

Polemik Debat Cawapres, TPD Ganjar – Mahfud Sumut Sebut Pemimpin Harus Punya Nyali

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar – Mahfud Sumut angkat bicara atas polemik debat calon wakil presiden (cawapres) 2024.

Juru bicara TPD Ganjar – Mahfud Sumut, Sutrisno Pangaribuan mengatakan, pasangan capres – cawapres nomor urut 3, Ganjar – Mahfud siap dengan kondisi apapun, baik debat ataupun tidak debat.

Mereka optimis, sosok Mahfud adalah cawapres berkualitas yang siap bertanding untuk debat dalam bentuk apapun.

“Bagi kami TPD Ganjar – Mahfud Sumut, kami pasti sejalan dengan capres – cawapres, Ganjar – Mahfud, yakni siap dalam semua medan pertandingan. Debat dalam bentuk apapun siap, tidak debat pun siap,” ucap Sutrisno kepada Sumut Pos, Senin (4/12/2023).

Dikatakan mantan Ketua Komisi D DPRD Sumut itu, menghilangkan debat cawapres sejalan dengan kesadaran kolektif elit yang selalu menempatkan wapres sebagai ‘ban serap’.

“Padahal untuk kondisi saat ini, kita membutuhkan wapres yang bukan hanya sekedar pelengkap. Tentunya sosok Mahfud MD bukanlah sekedar sosok pelengkap, tetapi juga sosok yang ikut berkontribusi dalam pemikiran-pemikiran untuk bangsa,” ujarnya.

Sutrisno pun mengungkapkan, rencana KPU meniadakan debat disinyalir telah ‘dipesan oleh salah satu pasangan capres – cawapres.

“Rencana KPU meniadakan debat sepertinya ‘order’ dari pasangan calon yang tidak berani berdebat dengan cawapres nomor urut 3, Prof. Dr. M. Mahfud MD,” katanya.

Sutrisno pun menegaskan, bahwa cawapres yang mengorder ditiadakannya debat cawapres sebagai cawapres yang tidak berani menenangkan publik.

“Ada cawapres yang hanya mampu menenangkan capresnya, namun tidak berani menenangkan publik,” tegasnya.

Ia pun menyebutkan bahwa hal itu sebagai bentuk isyarat bahwa cawapres tersebut memang tidak memiliki nyali dalam berdebat. Sementara, seorang pemimpin yang baik harus punya nyali.

“Kalau cawapres itu punya nyali seperti yang sering diisyaratkan oleh Jokowi, maka sekalipun KPU tidak menggelar debat cawapres, ketiga cawapres harusnya kompak meminta KPU agar menggelar debat. Masa cawapres hanya mampu mengatakan bahwa dirinya hanya ikut aturan KPU saja. Cawapres yang saat deklarasi sudah bawa- bawa kartu kok malah bilang ikut KPU saja,” cetusnya.

Terakhir, Sutrisno mengingatkan bahwa Presiden Jokowi telah berulangkali menyatakan bahwa seorang pemimpin harus punya nyali.

“Jokowi berulang kali menyatakan pemimpin harus punya nyali, berarti capres dan cawapres harus punya nyali. Masa untuk debat saja tidak bernyali dan hanya mampu bilang ikut KPU saja,” pungkasnya. (map/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar – Mahfud Sumut angkat bicara atas polemik debat calon wakil presiden (cawapres) 2024.

Juru bicara TPD Ganjar – Mahfud Sumut, Sutrisno Pangaribuan mengatakan, pasangan capres – cawapres nomor urut 3, Ganjar – Mahfud siap dengan kondisi apapun, baik debat ataupun tidak debat.

Mereka optimis, sosok Mahfud adalah cawapres berkualitas yang siap bertanding untuk debat dalam bentuk apapun.

“Bagi kami TPD Ganjar – Mahfud Sumut, kami pasti sejalan dengan capres – cawapres, Ganjar – Mahfud, yakni siap dalam semua medan pertandingan. Debat dalam bentuk apapun siap, tidak debat pun siap,” ucap Sutrisno kepada Sumut Pos, Senin (4/12/2023).

Dikatakan mantan Ketua Komisi D DPRD Sumut itu, menghilangkan debat cawapres sejalan dengan kesadaran kolektif elit yang selalu menempatkan wapres sebagai ‘ban serap’.

“Padahal untuk kondisi saat ini, kita membutuhkan wapres yang bukan hanya sekedar pelengkap. Tentunya sosok Mahfud MD bukanlah sekedar sosok pelengkap, tetapi juga sosok yang ikut berkontribusi dalam pemikiran-pemikiran untuk bangsa,” ujarnya.

Sutrisno pun mengungkapkan, rencana KPU meniadakan debat disinyalir telah ‘dipesan oleh salah satu pasangan capres – cawapres.

“Rencana KPU meniadakan debat sepertinya ‘order’ dari pasangan calon yang tidak berani berdebat dengan cawapres nomor urut 3, Prof. Dr. M. Mahfud MD,” katanya.

Sutrisno pun menegaskan, bahwa cawapres yang mengorder ditiadakannya debat cawapres sebagai cawapres yang tidak berani menenangkan publik.

“Ada cawapres yang hanya mampu menenangkan capresnya, namun tidak berani menenangkan publik,” tegasnya.

Ia pun menyebutkan bahwa hal itu sebagai bentuk isyarat bahwa cawapres tersebut memang tidak memiliki nyali dalam berdebat. Sementara, seorang pemimpin yang baik harus punya nyali.

“Kalau cawapres itu punya nyali seperti yang sering diisyaratkan oleh Jokowi, maka sekalipun KPU tidak menggelar debat cawapres, ketiga cawapres harusnya kompak meminta KPU agar menggelar debat. Masa cawapres hanya mampu mengatakan bahwa dirinya hanya ikut aturan KPU saja. Cawapres yang saat deklarasi sudah bawa- bawa kartu kok malah bilang ikut KPU saja,” cetusnya.

Terakhir, Sutrisno mengingatkan bahwa Presiden Jokowi telah berulangkali menyatakan bahwa seorang pemimpin harus punya nyali.

“Jokowi berulang kali menyatakan pemimpin harus punya nyali, berarti capres dan cawapres harus punya nyali. Masa untuk debat saja tidak bernyali dan hanya mampu bilang ikut KPU saja,” pungkasnya. (map/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/