27.8 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Panwascam Dianiaya Tim Sukses Caleg, Bawaslu Medan Lapor ke Polsek Medan Baru

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Medan angkat bicara atas dugaan tindakan penganiayaan yang disebut dilakukan tim sukses salah satu calon Anggota DPD RI pada Pemilu 2024 terhadap anggota Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Kota Medan bernama Raja Siregar (33). Akibatnya, Raja mengalami sejumlah luka di tubuhnya.

Ketua Bawaslu Kota Medan, David Reynold, mengatakan bahwa pihaknya telah mengambil upaya hukum dengan melaporkan peristiwa tersebut ke pihak kepolisian. Dalam hal ini ke Polsek Medan Baru.

“Peristiwa itu sudah kita tindaklanjuti dengan melakukan upaya hukum. Kita sudah melapor ke Polsek Medan Baru,” ucap David kepada Sumut Pos, Senin (15/1/2024).

Dikatakan David, pihaknya sangat menyayangkan terjadinya peristiwa tersebut. Pasalnya, panwascam tersebut hanya menjalankan tugasnya sebagai pengawas pemilu, apalagi dalam suasana kampanye seperti saat ini.

“Untuk selanjutnya kita serahkan ke pihak kepolisian. Kita belum ada (rencana) untuk memanggil pihak sana (tim sukses caleg yang diduga melakukan penganiayaan), kita serahkan sepenuhnya ke kepolisian,” ujarnya.

Sebelumnya dijelaskan Anggota Panwascam yang menjadi korban penganiayaan, Raja Siregar, peristiwa itu terjadi Minggu malam di Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Medan Baru. Kejadian itu berawal saat dirinya menerima laporan dari warga soal adanya kegiatan di salah satu tempat yang dipasangi spanduk salah satu calon anggota DPD RI, yakni Badikenita Br Sitepu.

“Pada saat saya datang itu, ada keramaian di rumah yang ada baliho gambar ibu itu, Badikenita. Dari hasil laporan warga, saya datangi,” ucap Raja saat ditemui di RS Bhayangkara Medan, Minggu (14/1/2024).

Raja mengaku dirinya memang saat itu tidak memakai atribut Panwas karena hanya ingin mengecek laporan warga tersebut. Setibanya di lokasi, Raja mengaku juga langsung memperkenalkan diri sebagai anggota Panwascam Medan Baru.

“Saya bilang, izin saya Panwas Medan Baru mau mengonfirmasi saja kegiatan ini, saya bilang,” jelasnya.

Namun saat itu, ada seseorang yang mengatakan bahwa di lokasi tersebut tidak ada acara apa-apa, hanya acara lomba. Raja pun mencoba mengambil dokumentasi di lokasi tersebut. Namun, sejumlah orang melarang dirinya mengambil dokumentasi itu dan menyuruh Raja untuk menghapusnya.

“Saya sambil berdiri sambil dokumentasi, mereka tidak terima. Mereka bilang ngapain dokumentasi-dokumentasi, hapus itu hapus. Pada saat itu saya bilang, ya sudah bang kita hapus. Saya pengawas bang, untuk dokumentasi saja, tidak ada masalah di sini. Mereka enggak terima, HP saya diambil, sampai sekarang masih ditahan mereka,” ujar Raja.

Setelah itu, Raja dipiting dan dipukul oleh sejumlah orang. Tak lama, kata Raja, Badikenita Sitepu keluar dan menanyakan soal kedatangan Raja.

“Tiba-tiba ibu Badikenita datang, saya penanggungjawab di sini, kamu siapa, katanya. Saya panwas Bu, kantor kita di belakang, kalau tidak percaya, kita bisa kesana, saya bilang. Saya nggak tahu, tiba-tiba ibu itu pergi,” ujarnya.

Tak lama, sejumlah orang datang menemui Raja dan langsung memitingnya. Setelah itu, dia dibawa menjauhi lokasi dan langsung dikeroyok. Raja mengatakan ada sekitar tujuh orang yang saat itu menghajarnya.

“Datang timnya beberapa orang piting saya, bawa saya dari kantor itu ke Pasar 1, menjauh dari situ. Terakhir dikeroyok saya oleh beberapa orang. Perlakuannya ekstrim, ditunjang, dipukul, nggak manusiawi, sampai jatuh ke tanah. Bahkan, saya diintimidasi, dipijak-pijak juga. (Pelakunya) kurang lebih ada lebih dari tujuh orang,” pungkasnya.
(map/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Medan angkat bicara atas dugaan tindakan penganiayaan yang disebut dilakukan tim sukses salah satu calon Anggota DPD RI pada Pemilu 2024 terhadap anggota Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Kota Medan bernama Raja Siregar (33). Akibatnya, Raja mengalami sejumlah luka di tubuhnya.

Ketua Bawaslu Kota Medan, David Reynold, mengatakan bahwa pihaknya telah mengambil upaya hukum dengan melaporkan peristiwa tersebut ke pihak kepolisian. Dalam hal ini ke Polsek Medan Baru.

“Peristiwa itu sudah kita tindaklanjuti dengan melakukan upaya hukum. Kita sudah melapor ke Polsek Medan Baru,” ucap David kepada Sumut Pos, Senin (15/1/2024).

Dikatakan David, pihaknya sangat menyayangkan terjadinya peristiwa tersebut. Pasalnya, panwascam tersebut hanya menjalankan tugasnya sebagai pengawas pemilu, apalagi dalam suasana kampanye seperti saat ini.

“Untuk selanjutnya kita serahkan ke pihak kepolisian. Kita belum ada (rencana) untuk memanggil pihak sana (tim sukses caleg yang diduga melakukan penganiayaan), kita serahkan sepenuhnya ke kepolisian,” ujarnya.

Sebelumnya dijelaskan Anggota Panwascam yang menjadi korban penganiayaan, Raja Siregar, peristiwa itu terjadi Minggu malam di Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Medan Baru. Kejadian itu berawal saat dirinya menerima laporan dari warga soal adanya kegiatan di salah satu tempat yang dipasangi spanduk salah satu calon anggota DPD RI, yakni Badikenita Br Sitepu.

“Pada saat saya datang itu, ada keramaian di rumah yang ada baliho gambar ibu itu, Badikenita. Dari hasil laporan warga, saya datangi,” ucap Raja saat ditemui di RS Bhayangkara Medan, Minggu (14/1/2024).

Raja mengaku dirinya memang saat itu tidak memakai atribut Panwas karena hanya ingin mengecek laporan warga tersebut. Setibanya di lokasi, Raja mengaku juga langsung memperkenalkan diri sebagai anggota Panwascam Medan Baru.

“Saya bilang, izin saya Panwas Medan Baru mau mengonfirmasi saja kegiatan ini, saya bilang,” jelasnya.

Namun saat itu, ada seseorang yang mengatakan bahwa di lokasi tersebut tidak ada acara apa-apa, hanya acara lomba. Raja pun mencoba mengambil dokumentasi di lokasi tersebut. Namun, sejumlah orang melarang dirinya mengambil dokumentasi itu dan menyuruh Raja untuk menghapusnya.

“Saya sambil berdiri sambil dokumentasi, mereka tidak terima. Mereka bilang ngapain dokumentasi-dokumentasi, hapus itu hapus. Pada saat itu saya bilang, ya sudah bang kita hapus. Saya pengawas bang, untuk dokumentasi saja, tidak ada masalah di sini. Mereka enggak terima, HP saya diambil, sampai sekarang masih ditahan mereka,” ujar Raja.

Setelah itu, Raja dipiting dan dipukul oleh sejumlah orang. Tak lama, kata Raja, Badikenita Sitepu keluar dan menanyakan soal kedatangan Raja.

“Tiba-tiba ibu Badikenita datang, saya penanggungjawab di sini, kamu siapa, katanya. Saya panwas Bu, kantor kita di belakang, kalau tidak percaya, kita bisa kesana, saya bilang. Saya nggak tahu, tiba-tiba ibu itu pergi,” ujarnya.

Tak lama, sejumlah orang datang menemui Raja dan langsung memitingnya. Setelah itu, dia dibawa menjauhi lokasi dan langsung dikeroyok. Raja mengatakan ada sekitar tujuh orang yang saat itu menghajarnya.

“Datang timnya beberapa orang piting saya, bawa saya dari kantor itu ke Pasar 1, menjauh dari situ. Terakhir dikeroyok saya oleh beberapa orang. Perlakuannya ekstrim, ditunjang, dipukul, nggak manusiawi, sampai jatuh ke tanah. Bahkan, saya diintimidasi, dipijak-pijak juga. (Pelakunya) kurang lebih ada lebih dari tujuh orang,” pungkasnya.
(map/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/