26.7 C
Medan
Sunday, May 12, 2024

Akbar: Penundaan Rapimnas Golkar Akal-akalan

Akbar dan Ical
Akbar dan Ical

JAKARTA- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung mengaku heran dengan penundaan Rapimnas partainya. Menurutnya, alasan yang diberikan oleh panitia tidak masuk akal.
“Rapimnas itu kan sudah merupakan agenda tahunan Partai Golkar. Saya tidak tahu kenapa diundur. Kalau dikatakan soal tempat, rasanya kurang pas, karena ini kan sudah jadi agenda tahunan,” ujar Akbar kepada wartawan di Kampus Universitas Indonesia (UI), Salemba, Jakarta Pusat, Senin (14/10).
Seperti diketahui, Rapimnas Golkar seharusnya digelar bulan ini. Namun, akhirnya ditunda menjadi November mendatang dengan alasan belum ada lokasi yang pas.
Menurut Akbar, sudah menjadi tradisi jika pelaksanaan Rapimnas digelar pada Oktober bertepatan dengan ulang tahun partai berlambang pohon beringin itu. Maka seharusnya panitia sejak jauh-jauh hari sudah menyiapkan lokasi acara.
Akbar justru curiga penundaan tersebut disebabkan masalah yang lebih serius. Yaitu belum selesainya konsolidasi di tubuh partai pimpinan Aburizal Bakrie itu.
“Mungkin ada masalah pengorganisasian yang belum mantap. Karena kami mengharapkan, pada waktu Rapimnas itu kami butuh rencana-rencana strategi, kemudian juga rencana operasi pemenangan pemilu 2014, baik pemilihan anggota legislatif maupun pemilihan presiden. Mungkin saja persiapan itu belum optimal,” paparnya.
Selain itu, Akbar Tanjung juga menyarankan, internal partainya perlu mengevaluasi apa saja yang menjadi pengganjal popolaritas dan elektabilitas Aburizal Bakrie sebagai capres.
“Kita perlu melihat penyebab, kalau sampai memang tidak ada kenaikan signifikan, saya rasa wajar untuk mengetahui secara langsung apa yang menjadi penyebab,” kata Akbar.
Akbar pun menilai perlunya evaluasi terhadap konsolidasi partai. “Perlu dievaluasi terhadap konsolidasi partai, apakah sudah berjalan. Saya menganggap belum berjalan secara optimal,” ujarnya.
Namun, ditegaskan Akbar, evaluasi yang dimaksud tidak bertujuan untuk membatalkan pencapresan Ical. Ia menekankan bahwa keputusan pembatalan hanya bisa diambil melalui rapat pimpinan (rapim).
“Keputusan Ical jadi capres itu sudah  keputusan rapim, satu instansi pengambilan keputusan yang tinggi. Kalau sekarang saya lihat nggak ada keputusan lain,” tandasnya. (dil/jpnn)

Akbar dan Ical
Akbar dan Ical

JAKARTA- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung mengaku heran dengan penundaan Rapimnas partainya. Menurutnya, alasan yang diberikan oleh panitia tidak masuk akal.
“Rapimnas itu kan sudah merupakan agenda tahunan Partai Golkar. Saya tidak tahu kenapa diundur. Kalau dikatakan soal tempat, rasanya kurang pas, karena ini kan sudah jadi agenda tahunan,” ujar Akbar kepada wartawan di Kampus Universitas Indonesia (UI), Salemba, Jakarta Pusat, Senin (14/10).
Seperti diketahui, Rapimnas Golkar seharusnya digelar bulan ini. Namun, akhirnya ditunda menjadi November mendatang dengan alasan belum ada lokasi yang pas.
Menurut Akbar, sudah menjadi tradisi jika pelaksanaan Rapimnas digelar pada Oktober bertepatan dengan ulang tahun partai berlambang pohon beringin itu. Maka seharusnya panitia sejak jauh-jauh hari sudah menyiapkan lokasi acara.
Akbar justru curiga penundaan tersebut disebabkan masalah yang lebih serius. Yaitu belum selesainya konsolidasi di tubuh partai pimpinan Aburizal Bakrie itu.
“Mungkin ada masalah pengorganisasian yang belum mantap. Karena kami mengharapkan, pada waktu Rapimnas itu kami butuh rencana-rencana strategi, kemudian juga rencana operasi pemenangan pemilu 2014, baik pemilihan anggota legislatif maupun pemilihan presiden. Mungkin saja persiapan itu belum optimal,” paparnya.
Selain itu, Akbar Tanjung juga menyarankan, internal partainya perlu mengevaluasi apa saja yang menjadi pengganjal popolaritas dan elektabilitas Aburizal Bakrie sebagai capres.
“Kita perlu melihat penyebab, kalau sampai memang tidak ada kenaikan signifikan, saya rasa wajar untuk mengetahui secara langsung apa yang menjadi penyebab,” kata Akbar.
Akbar pun menilai perlunya evaluasi terhadap konsolidasi partai. “Perlu dievaluasi terhadap konsolidasi partai, apakah sudah berjalan. Saya menganggap belum berjalan secara optimal,” ujarnya.
Namun, ditegaskan Akbar, evaluasi yang dimaksud tidak bertujuan untuk membatalkan pencapresan Ical. Ia menekankan bahwa keputusan pembatalan hanya bisa diambil melalui rapat pimpinan (rapim).
“Keputusan Ical jadi capres itu sudah  keputusan rapim, satu instansi pengambilan keputusan yang tinggi. Kalau sekarang saya lihat nggak ada keputusan lain,” tandasnya. (dil/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/