30.6 C
Medan
Thursday, May 23, 2024

23-24 Februari, Golkar Sumut Gelar Musda X

Penjaringan Balon Ketua Dibuka Hari Ini

MUSDA: Ketua SC Musda X DPD Partai Golkar Sumut, Sangkot Sirait didampingi Wakil Ketua Golkar Sumut, Samsir Pohan saat temu pers di kantor DPD Golkar Sumut, Kamis (20/2).
MUSDA: Ketua SC Musda X DPD Partai Golkar Sumut, Sangkot Sirait didampingi Wakil Ketua Golkar Sumut, Samsir Pohan saat temu pers di kantor DPD Golkar Sumut, Kamis (20/2).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – DPD Partai Golkar Sumut telah menetapkan jadwal Musyawarah Daerah (Musda) X di Hotel JW Marriott pada 23 dan 24 Februari 2020. Dalam Musda ini, akan dipilih ketua DPD Partai Golkar untuk lima tahun ke depan. Karenanya, Panitia Musda telah menyusun beberapa persyaratan untuk siapa saja yang berminat menjadi Ketua DPD Partai Golkar Sumut periode 2020-2025 mendatang.

Ketua Steering Committee Musda X DPD Partai Golkar Sumut, Sangkot Sirait, menyebut proses dimulai pada penjaringan bakal calon Ketua DPD Golkar Sumut. “Penjaringan dimulai Jumat (21/2) sampai Sabtu (22/2) atau sehari sebelum Musda yang akan digelar 23 Februari 2020,” ujar Sangkot, didampingi Wakil Ketua DPD Partai Golkar Sumut, Samsir Pohan dan Wakil Ketua Bidang Media Apri Budi di Kantor DPD Golkar Sumut, Jalan KH Wahid Hasyim, Medan, Kamis (20/2).

Sangkot menjelaskan, untuk bisa ditetapkan sebagai bakal calon, maka harus memenuhi beberapa syarat yang sudah ditentukan Juklak Musda Golkar Sumut. Di antaranya pernah menjadi pengurus Golkar di tingkat provinsi, kabupaten/kota atau organisasi yang mendirikan dan didirikan Partai Golkar. “Minimal lima tahun sebagai pengurus,” tegasnya.

Kemudian, memiliki pendidikan minimal strata satu yang ditunjukkan dengab ijazah asli. Syarat berikutnya, yakni aktif terus selama lima tahun di kepengurusan Golkar dan tidak pernah menjadi pengurus parpol lain. “Syarat lainnya yakni pernah mengikuti pendidikan kaderisasi Partai Golkar dibuktikan dengan sertifikat kaderisasi,” tuturnya.

Kemudian, disiplin atau tidak tercela. Memiliki kapabilitas dan sanggup bekerja secara kolektif dengan jajaran Golkar. “Tidak pernah terlibat organisasi terlarang atau G30S/PKI,” tandas Sangkot.

Syarat lainnya, tidak memiliki hubungan sedarah atau garis lurus dengan anggota parpol lain dan anggota DPR/DPRD dari partai lain. “Jika ini semua terpenuhi, maka baru bisa diputuskan sebagai bakal calon,” kata Sangkot.

Untuk kemudian ditetapkan sebagai calon, maka syarat tersebut harus ditambah dengan surat dukungan 30 persen dari pemilik suara di Musda Golkar Sumut. “Jika semua syarat itu dipenuhi baru bisa dikatakan sebagai calon,” kata Sangkot.

Pihaknya membuka seluas-luasnya bagi kader Golkar yang ingin mendaftar sebagai bakal calon dan calon Ketua DPD Golkar Sumut. “Intinya kami ditugaskan menggelar Musda secara demokratis sesuai aturan organisasi. Apalagi memang Plt Ketua Golkar Sumut Ahmad Doli Kurnia merupakan orang yang taat aturan,” tukas Sangkot.

Dengan sejumlah persyaratan yang dimumkan panitia, lantas bagaimana peluang atau kans Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah alias Ijeck yang berniat menjadi Ketua DPD Partai Golkar Sumut. Sebab, Ijeck belum pernah menjadi pengurus dan bukan kader dari Partai Golkar.

Ijeck sendiri enggan memberikan pernyataan terkait pencalonan dirinya di Musda X DPD Partai Golkar Sumut. “Inikan acara Nasdem, nanti ya,” ujar Ijeck singkat saat ditemui pada acara peresmian Kantor DPW Nasdem Sumut, Kamis (20/2) siang.

Sebelumnya, Plt Ketua DPD Golkar Sumut Ahmad Doli Kurnia mengatakan, pihaknya ingin membuat Musda se-demokratis mungkin. “Kita akan membuat Musda ini sedemokratis mungkin. Tapi juga tetap harus memenuhi aturan-aturan organisasi, untuk menjadi pengurus, jadi pemimpin di Partai Golkar dari tingkat pusat sampai kecamatan itu sudah diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. Nanti kita berdasarkan itu aja,” kata Doli, Rabu (19/2).

Dia mengaku belum bisa memastikan, apakah Ijeck sudah memenuhi syarat sebagai calon ketua atau belum. Menurutnya, hal itu baru bisa diketahui setelah berkas masuk. “Nanti kita lihat, kita belum bisa memastikan. Nanti ketahuan dia memenuhi syarat atau tidak kalau data-datanya sudah masuk,” ujar Doli.

Dia mengatakan, Golkar Sumut sudah mengirim surat ke DPP soal Musda. Selain itu, Doli juga bicara soal status Ijeck di Golkar. “Setahu saya, Pak Ijeck belum pernah jadi kader Golkar,” tutur Doli.

Golkar Sumut sebelumnya telah menggelar rapat pleno dan menyepakati bakal menggelar musyawarah daerah. Sejumlah nama pun masuk bursa calon ketua DPD Golkar Sumut. Wakil Ketua DPD Golkar Sumut Samsir Pohan menyebut, setidaknya ada dua nama yang mencuat. Mereka ialah Wagub Ijeck dan Wakil Ketua DPRD Sumut Yasyir Ridho.

Ijeck sendiri sudah menyatakan siap maju sebagai calon ketua Golkar Sumut. “Saya siap untuk maju dalam pencalonan,” kata Ijeck, Senin (17/2).

Namun Ijeck dinilai sulit memenuhi syarat untuk menjadi calon ketua. Syarat itu antara lain pernah menjadi pengurus Golkar, aktif di kegiatan Golkar hingga mendapat dukungan dari 30 persen pemilik suara. “Syaratanya itu kalau mau jadi ketua mesti lah dia pernah jadi pengurus satu periode.

Pernahnya kapan? Bisa entah 10 tahun lalu, yang penting pernah dan menunjukkan dia di Golkar 5 tahun ini aktif di Golkar udah itu aja. Sesudah itu ya biasalah bertakwa pada Tuhan yang Maha Esa. Jadi Bang Musa Rajekshah ini nggak dapatnya itu,” kata Sekretaris DPD Golkar Sumut, Amas Muda Siregar, Rabu (19/2). (mbc/dtc)

Penjaringan Balon Ketua Dibuka Hari Ini

MUSDA: Ketua SC Musda X DPD Partai Golkar Sumut, Sangkot Sirait didampingi Wakil Ketua Golkar Sumut, Samsir Pohan saat temu pers di kantor DPD Golkar Sumut, Kamis (20/2).
MUSDA: Ketua SC Musda X DPD Partai Golkar Sumut, Sangkot Sirait didampingi Wakil Ketua Golkar Sumut, Samsir Pohan saat temu pers di kantor DPD Golkar Sumut, Kamis (20/2).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – DPD Partai Golkar Sumut telah menetapkan jadwal Musyawarah Daerah (Musda) X di Hotel JW Marriott pada 23 dan 24 Februari 2020. Dalam Musda ini, akan dipilih ketua DPD Partai Golkar untuk lima tahun ke depan. Karenanya, Panitia Musda telah menyusun beberapa persyaratan untuk siapa saja yang berminat menjadi Ketua DPD Partai Golkar Sumut periode 2020-2025 mendatang.

Ketua Steering Committee Musda X DPD Partai Golkar Sumut, Sangkot Sirait, menyebut proses dimulai pada penjaringan bakal calon Ketua DPD Golkar Sumut. “Penjaringan dimulai Jumat (21/2) sampai Sabtu (22/2) atau sehari sebelum Musda yang akan digelar 23 Februari 2020,” ujar Sangkot, didampingi Wakil Ketua DPD Partai Golkar Sumut, Samsir Pohan dan Wakil Ketua Bidang Media Apri Budi di Kantor DPD Golkar Sumut, Jalan KH Wahid Hasyim, Medan, Kamis (20/2).

Sangkot menjelaskan, untuk bisa ditetapkan sebagai bakal calon, maka harus memenuhi beberapa syarat yang sudah ditentukan Juklak Musda Golkar Sumut. Di antaranya pernah menjadi pengurus Golkar di tingkat provinsi, kabupaten/kota atau organisasi yang mendirikan dan didirikan Partai Golkar. “Minimal lima tahun sebagai pengurus,” tegasnya.

Kemudian, memiliki pendidikan minimal strata satu yang ditunjukkan dengab ijazah asli. Syarat berikutnya, yakni aktif terus selama lima tahun di kepengurusan Golkar dan tidak pernah menjadi pengurus parpol lain. “Syarat lainnya yakni pernah mengikuti pendidikan kaderisasi Partai Golkar dibuktikan dengan sertifikat kaderisasi,” tuturnya.

Kemudian, disiplin atau tidak tercela. Memiliki kapabilitas dan sanggup bekerja secara kolektif dengan jajaran Golkar. “Tidak pernah terlibat organisasi terlarang atau G30S/PKI,” tandas Sangkot.

Syarat lainnya, tidak memiliki hubungan sedarah atau garis lurus dengan anggota parpol lain dan anggota DPR/DPRD dari partai lain. “Jika ini semua terpenuhi, maka baru bisa diputuskan sebagai bakal calon,” kata Sangkot.

Untuk kemudian ditetapkan sebagai calon, maka syarat tersebut harus ditambah dengan surat dukungan 30 persen dari pemilik suara di Musda Golkar Sumut. “Jika semua syarat itu dipenuhi baru bisa dikatakan sebagai calon,” kata Sangkot.

Pihaknya membuka seluas-luasnya bagi kader Golkar yang ingin mendaftar sebagai bakal calon dan calon Ketua DPD Golkar Sumut. “Intinya kami ditugaskan menggelar Musda secara demokratis sesuai aturan organisasi. Apalagi memang Plt Ketua Golkar Sumut Ahmad Doli Kurnia merupakan orang yang taat aturan,” tukas Sangkot.

Dengan sejumlah persyaratan yang dimumkan panitia, lantas bagaimana peluang atau kans Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah alias Ijeck yang berniat menjadi Ketua DPD Partai Golkar Sumut. Sebab, Ijeck belum pernah menjadi pengurus dan bukan kader dari Partai Golkar.

Ijeck sendiri enggan memberikan pernyataan terkait pencalonan dirinya di Musda X DPD Partai Golkar Sumut. “Inikan acara Nasdem, nanti ya,” ujar Ijeck singkat saat ditemui pada acara peresmian Kantor DPW Nasdem Sumut, Kamis (20/2) siang.

Sebelumnya, Plt Ketua DPD Golkar Sumut Ahmad Doli Kurnia mengatakan, pihaknya ingin membuat Musda se-demokratis mungkin. “Kita akan membuat Musda ini sedemokratis mungkin. Tapi juga tetap harus memenuhi aturan-aturan organisasi, untuk menjadi pengurus, jadi pemimpin di Partai Golkar dari tingkat pusat sampai kecamatan itu sudah diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. Nanti kita berdasarkan itu aja,” kata Doli, Rabu (19/2).

Dia mengaku belum bisa memastikan, apakah Ijeck sudah memenuhi syarat sebagai calon ketua atau belum. Menurutnya, hal itu baru bisa diketahui setelah berkas masuk. “Nanti kita lihat, kita belum bisa memastikan. Nanti ketahuan dia memenuhi syarat atau tidak kalau data-datanya sudah masuk,” ujar Doli.

Dia mengatakan, Golkar Sumut sudah mengirim surat ke DPP soal Musda. Selain itu, Doli juga bicara soal status Ijeck di Golkar. “Setahu saya, Pak Ijeck belum pernah jadi kader Golkar,” tutur Doli.

Golkar Sumut sebelumnya telah menggelar rapat pleno dan menyepakati bakal menggelar musyawarah daerah. Sejumlah nama pun masuk bursa calon ketua DPD Golkar Sumut. Wakil Ketua DPD Golkar Sumut Samsir Pohan menyebut, setidaknya ada dua nama yang mencuat. Mereka ialah Wagub Ijeck dan Wakil Ketua DPRD Sumut Yasyir Ridho.

Ijeck sendiri sudah menyatakan siap maju sebagai calon ketua Golkar Sumut. “Saya siap untuk maju dalam pencalonan,” kata Ijeck, Senin (17/2).

Namun Ijeck dinilai sulit memenuhi syarat untuk menjadi calon ketua. Syarat itu antara lain pernah menjadi pengurus Golkar, aktif di kegiatan Golkar hingga mendapat dukungan dari 30 persen pemilik suara. “Syaratanya itu kalau mau jadi ketua mesti lah dia pernah jadi pengurus satu periode.

Pernahnya kapan? Bisa entah 10 tahun lalu, yang penting pernah dan menunjukkan dia di Golkar 5 tahun ini aktif di Golkar udah itu aja. Sesudah itu ya biasalah bertakwa pada Tuhan yang Maha Esa. Jadi Bang Musa Rajekshah ini nggak dapatnya itu,” kata Sekretaris DPD Golkar Sumut, Amas Muda Siregar, Rabu (19/2). (mbc/dtc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/