29 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

PDIP Sebut Golkar Jual Murah

Ketua DPP PDIP, Hendrawan Supratikno.
Ketua DPP PDIP, Hendrawan Supratikno.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Manuver-manuver Partai Golkar menuju Pemilu 2019 kian mengusik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Partai berlogo Pohon Beringin ini dianggap telah menjual harga dirinya demi menaikan nilai tawar dengan kesusu menyatakan dukungan dan mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres. Alhasil, elektoral partai dinakhodai Setya Novanto berhasil mendongkrak elektiralnya sebesar 15 persen.

Ketua DPP PDIP, Hendrawan Supratikno mengatakan, dengan mengusung Jokowi pada Pilpres 2019, Golkar telah menjual murah harga diri demi menaikkan daya tawarnya. Oleh karena itu, sambung Hendrawan, niat Partai Golkar untuk mengusung Jokowi sebagai Capres 2019 perlu dibuktikan. “Mencalonkan Jokowi kembali, menurut saya dalam tanda petik lebih banyak mengecoh media,” tukasnya kepada wartawan saat dihubungi, Senin (25/7).

Menurut dia, pengalaman Partai Golkar sangat panjang dalam perpolitikan nasional karena itu partai beringin akan mencari cara agar keluar dari situasi sulit. Hal itu terkait dengan konflik dualisme kepengurusan Golkar yang terjadi sebelumnya.

Ibaratnya perlombaan motor, lanjutnya, Partai Golkar itu sudah masuk level motor GP. Artinya, Golkar sudah level tertinggi dalam perpolitikan nasional.

Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Burhanudin Muhtadi mengatakan, apabila kurang cerdas, PDIP bisa disalip oleh Partai Golkar. Golkar sudah cerdas dengan mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi. Hal ini tentu saja berdampak pada tingkat elektoral Golkar.

“Sejak di KMP, tingkat elektoral Golkar hanya 10 persen. Kini, setelah menyatakan dukungan kepada Jokowi dan bahkan akan mengusung Jokowi, tingkat elektoral Golkar naik menjadi 15 persen,” paparnya kepada wartawan, kemarin.

Peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) itu menyatakan, kenaikan elektoral Golkar berdasarkan hasil rilis survei Saiful Mujani Reasearh and Consulting (SMRC).

“Golkar secara tidak langsung telah mengusik kenyamanan PDIP,” tandasnya.

Ketua DPP PDIP, Hendrawan Supratikno.
Ketua DPP PDIP, Hendrawan Supratikno.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Manuver-manuver Partai Golkar menuju Pemilu 2019 kian mengusik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Partai berlogo Pohon Beringin ini dianggap telah menjual harga dirinya demi menaikan nilai tawar dengan kesusu menyatakan dukungan dan mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres. Alhasil, elektoral partai dinakhodai Setya Novanto berhasil mendongkrak elektiralnya sebesar 15 persen.

Ketua DPP PDIP, Hendrawan Supratikno mengatakan, dengan mengusung Jokowi pada Pilpres 2019, Golkar telah menjual murah harga diri demi menaikkan daya tawarnya. Oleh karena itu, sambung Hendrawan, niat Partai Golkar untuk mengusung Jokowi sebagai Capres 2019 perlu dibuktikan. “Mencalonkan Jokowi kembali, menurut saya dalam tanda petik lebih banyak mengecoh media,” tukasnya kepada wartawan saat dihubungi, Senin (25/7).

Menurut dia, pengalaman Partai Golkar sangat panjang dalam perpolitikan nasional karena itu partai beringin akan mencari cara agar keluar dari situasi sulit. Hal itu terkait dengan konflik dualisme kepengurusan Golkar yang terjadi sebelumnya.

Ibaratnya perlombaan motor, lanjutnya, Partai Golkar itu sudah masuk level motor GP. Artinya, Golkar sudah level tertinggi dalam perpolitikan nasional.

Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Burhanudin Muhtadi mengatakan, apabila kurang cerdas, PDIP bisa disalip oleh Partai Golkar. Golkar sudah cerdas dengan mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi. Hal ini tentu saja berdampak pada tingkat elektoral Golkar.

“Sejak di KMP, tingkat elektoral Golkar hanya 10 persen. Kini, setelah menyatakan dukungan kepada Jokowi dan bahkan akan mengusung Jokowi, tingkat elektoral Golkar naik menjadi 15 persen,” paparnya kepada wartawan, kemarin.

Peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) itu menyatakan, kenaikan elektoral Golkar berdasarkan hasil rilis survei Saiful Mujani Reasearh and Consulting (SMRC).

“Golkar secara tidak langsung telah mengusik kenyamanan PDIP,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/