27.8 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Selalu Positif Thinking

Sebagai seorang ibu sekaligus istri bagi anak dan suaminya, tak membuat Hj Ira Wirtati SAg MPd terfokus pada pekerjaan rumah tangganya. Wanita yang tinggal di Jalan Gelugur, Kelurahan Sirandorung, Kecamatan Rantau Utara, Rantauprapat ini, juga sukses dalam kariernya dengan menjabat Ketua KPUD Kabupaten Labuhanbatu.

KUMPUL: Hj Ira Wirtati (tiga kanan) kumpul bersama anak, suami  orangtua  sebuah kegiatan. Suasana bersama keluarga selalu disempatkan Ira guna menjaga keharmonisan keluarganya.//joko/gunawansumut pos
KUMPUL: Hj Ira Wirtati (tiga kanan) kumpul bersama anak, suami dan orangtua dalam sebuah kegiatan. Suasana bersama keluarga selalu disempatkan Ira guna menjaga keharmonisan keluarganya.//joko/gunawansumut pos

Lantas, bagaimana ibu satu anak ini membagi waktu antara keluarga dan pekerjaanya? Berikut petikan wawancara wartawan Sumut Pos Joko Gunawan dengan Hj Ira Wirtati, Sabtu (6/7).

Apa kabar Bu, lagi sibuk apa sekarang?
Alhamdulillah sehat. Biasalah sibuk menghadapi Pemilu 2014.

Sejauh mana tahapan Pemilihan Legislatif (Pileg) di Labuhanbatu?
Saat ini Panitia Pendaftar Pemilih (Pantarlih) sedang melakukan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) daftar pemilih untuk ditetapkan sebagai Daftar Pemilih Sementara (DPS) yang akan diumumkan 10 Juli mendatang. Jadi kepada masyarakat kita minta pro-aktif untuk melihat DPS yang akan diumumkan dan melaporkan segera jika memang belum terdaftar atau tahu ada tetangganya yang belum masuk DPS.

Kalau Calon Legislatif (Caleg), ada yang dibatalkan?
Oh itu, kalau yang mendaftarkan diri dari 12 partai politik ada 539 orang, 4 diantaranya kita batalkan karena berkasnya tidak lengkap. Sedangkan 535 Daftar Calon Sementara (DCS) sudah diumumkan, baik melalui papan pengumuman dan di media masa.

Ada masyarakat yang komplein?
Ada sih, saat ini kita lagi menindaklanjuti laporan itu dan akan
menyurati partai politik dimana caleg bersangkutan mendapat usungan.

Sudah berapa lama ibu menjadi penyelenggara pemilu?
Sejak 2003 sampai 2008 saya sudah menjadi anggota KPUD Kabupaten Labuhanbatu. Periode kedua (2008-2013) saya mencalonkan diri, ternyata lulus lagi. Sekitar tahun 2010 saya terpilih jadi Ketua menggantikan Suhari Pane SIP yang kala itu ikut Pilkada.

KPU inikan rentan permasalahan, apa yang mendorong Ibu terjun ke lembaga politik ini?
Kalau bicara rentan permasalahan, saya kira tidak juga, semuakan tergantung kita. Selain itu, saya selalu positif memandang orang, sekalipun dia sudah berbuat kesalahan.

Bagaimana cara Ibu memandang suatu kesalahan menjadi hal positif?
Saya kira tidak sulit, tanamkan saja dibenak kita bahwa kesalahan yang dilakukannya itu sebenarnya dia tidak mengetahui betul dan memang sebatas itulah cara berpikirnya, gampang kan. Atau istilah kerennya, positif thinking. Selain itu, jangan kita mempersulit urusan orang lain. Saya yakin secara otomatis urusan kita juga tidak akan mendapat kesulitan.

Persoalan apa yang pernah ibu hadapi selama menjadi Ketua KPUD?
Nggak banyak sih masalah, paling-paling didemo akibat masih adanya warga yang tidak terdaftar sebagai pemilih. Yang paling serem dikit, ya pernah juga saya diancam. Sepanjang kita bekerja sesuai dengan koridor, saya tidak pernah takut. Jelaskan saja tentang prosedur dan mekanismenya.

Apa tanggapan ibu tentang Caleg yang ada saat ini. Apa sebenarnya tujuan mereka berlomba-lomba mencalonkan diri?
Semua calon baik. Kalau mengenai tujuan, saya kira untuk menampung aspirasi masyarakat serta pengawasan pada pemerintahanlah.

Adakah saran ibu kepada warga khususnya pemilih terkait Caleg terdaftar saat ini?
Pertama kita mengimbau kepada pemilih yang terdaftar datanglah ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya. Selain itu, kita juga berharap kepada pemilih agar saat memilih nanti, pilihlah calon yang benar-benar memiliki visi dan misi untuk kepentingan masyarakat atau yang sudah kita ketahui sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya. Jadi pilihlah yang cerdas dan benar-benar mengayomi rakyat.

Dengan kesibukan sekarang, bagaimana Ibu membagi waktunya?
Kalau boleh jujur, memang waktu sedikit, pertemuan dengan keluarga paling sering malam saja, apalagi ada pemilihan seperti ini. Jadi, waktu itu saya manfaatkan sebaik mungkin, contohnya berkomunikasi dengan anak tentang persiapan dia ke sekolah besok, atau tanya PR-nya. Jika ada (PR,red) saya langsung bantu menyelesaikannya dan jika hari libur dan saya tidak banyak kerjaan di kantor, saya ajak keluarga bertamasya. Itu akan membuat kerinduan hilang.

Tadi Ibu bilang sering di rumah hanya malam hari saja, apa suami tidak marah?
Tidak. Karena suami saya tahu kalau saya memang sedang bekerja dan kami membiasakan berkomunikasi sekaligus menjelaskan. Kebetulan sejak dahulu kami selalu membiasakan bermusyawarah untuk mengkaji maupun memutuskan segala sesuatunya.

Melihat banyaknya kegiatan dan organisasi digeluti, sebenarnya apa cita-cita Ibu?
Dulu saya sempat bercita-cita jadi Hakim di Pengadilan Agama. Tapi karena jarang perempuan menyidangkan perkara, akhirnya saya jadi Dosen.

Setelah massa jabatan Ketua KPUD berakhir, kemana Ibu setelah itu?
Kebetulan saya mau mengambil S3, kemungkinan tidak akan lagi berkecimpung di penyelenggara pemilu dan saya tertarik menjadi seorang konseling anak dan keluarga, kebetulan saya kurang nyambung dengan dunia politik ini.

Apa sih resep Ibu bisa tenang, santai dan tegar menjalani semua aktivitas?
Dulu kami dikeluarga sering dipesanin orangtua untuk segera melakukan hal-hal baik, artinya jangan diulur-ulur waktu ketika hendak berbuat baik. Terus, jangan takut dengan persoalan, sepanjang kita bekerja sesuai aturan. Satu lagi mungkin, orang yang berbuat salah jangan terus kita musuhi.(*)

Sebagai seorang ibu sekaligus istri bagi anak dan suaminya, tak membuat Hj Ira Wirtati SAg MPd terfokus pada pekerjaan rumah tangganya. Wanita yang tinggal di Jalan Gelugur, Kelurahan Sirandorung, Kecamatan Rantau Utara, Rantauprapat ini, juga sukses dalam kariernya dengan menjabat Ketua KPUD Kabupaten Labuhanbatu.

KUMPUL: Hj Ira Wirtati (tiga kanan) kumpul bersama anak, suami  orangtua  sebuah kegiatan. Suasana bersama keluarga selalu disempatkan Ira guna menjaga keharmonisan keluarganya.//joko/gunawansumut pos
KUMPUL: Hj Ira Wirtati (tiga kanan) kumpul bersama anak, suami dan orangtua dalam sebuah kegiatan. Suasana bersama keluarga selalu disempatkan Ira guna menjaga keharmonisan keluarganya.//joko/gunawansumut pos

Lantas, bagaimana ibu satu anak ini membagi waktu antara keluarga dan pekerjaanya? Berikut petikan wawancara wartawan Sumut Pos Joko Gunawan dengan Hj Ira Wirtati, Sabtu (6/7).

Apa kabar Bu, lagi sibuk apa sekarang?
Alhamdulillah sehat. Biasalah sibuk menghadapi Pemilu 2014.

Sejauh mana tahapan Pemilihan Legislatif (Pileg) di Labuhanbatu?
Saat ini Panitia Pendaftar Pemilih (Pantarlih) sedang melakukan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) daftar pemilih untuk ditetapkan sebagai Daftar Pemilih Sementara (DPS) yang akan diumumkan 10 Juli mendatang. Jadi kepada masyarakat kita minta pro-aktif untuk melihat DPS yang akan diumumkan dan melaporkan segera jika memang belum terdaftar atau tahu ada tetangganya yang belum masuk DPS.

Kalau Calon Legislatif (Caleg), ada yang dibatalkan?
Oh itu, kalau yang mendaftarkan diri dari 12 partai politik ada 539 orang, 4 diantaranya kita batalkan karena berkasnya tidak lengkap. Sedangkan 535 Daftar Calon Sementara (DCS) sudah diumumkan, baik melalui papan pengumuman dan di media masa.

Ada masyarakat yang komplein?
Ada sih, saat ini kita lagi menindaklanjuti laporan itu dan akan
menyurati partai politik dimana caleg bersangkutan mendapat usungan.

Sudah berapa lama ibu menjadi penyelenggara pemilu?
Sejak 2003 sampai 2008 saya sudah menjadi anggota KPUD Kabupaten Labuhanbatu. Periode kedua (2008-2013) saya mencalonkan diri, ternyata lulus lagi. Sekitar tahun 2010 saya terpilih jadi Ketua menggantikan Suhari Pane SIP yang kala itu ikut Pilkada.

KPU inikan rentan permasalahan, apa yang mendorong Ibu terjun ke lembaga politik ini?
Kalau bicara rentan permasalahan, saya kira tidak juga, semuakan tergantung kita. Selain itu, saya selalu positif memandang orang, sekalipun dia sudah berbuat kesalahan.

Bagaimana cara Ibu memandang suatu kesalahan menjadi hal positif?
Saya kira tidak sulit, tanamkan saja dibenak kita bahwa kesalahan yang dilakukannya itu sebenarnya dia tidak mengetahui betul dan memang sebatas itulah cara berpikirnya, gampang kan. Atau istilah kerennya, positif thinking. Selain itu, jangan kita mempersulit urusan orang lain. Saya yakin secara otomatis urusan kita juga tidak akan mendapat kesulitan.

Persoalan apa yang pernah ibu hadapi selama menjadi Ketua KPUD?
Nggak banyak sih masalah, paling-paling didemo akibat masih adanya warga yang tidak terdaftar sebagai pemilih. Yang paling serem dikit, ya pernah juga saya diancam. Sepanjang kita bekerja sesuai dengan koridor, saya tidak pernah takut. Jelaskan saja tentang prosedur dan mekanismenya.

Apa tanggapan ibu tentang Caleg yang ada saat ini. Apa sebenarnya tujuan mereka berlomba-lomba mencalonkan diri?
Semua calon baik. Kalau mengenai tujuan, saya kira untuk menampung aspirasi masyarakat serta pengawasan pada pemerintahanlah.

Adakah saran ibu kepada warga khususnya pemilih terkait Caleg terdaftar saat ini?
Pertama kita mengimbau kepada pemilih yang terdaftar datanglah ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya. Selain itu, kita juga berharap kepada pemilih agar saat memilih nanti, pilihlah calon yang benar-benar memiliki visi dan misi untuk kepentingan masyarakat atau yang sudah kita ketahui sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya. Jadi pilihlah yang cerdas dan benar-benar mengayomi rakyat.

Dengan kesibukan sekarang, bagaimana Ibu membagi waktunya?
Kalau boleh jujur, memang waktu sedikit, pertemuan dengan keluarga paling sering malam saja, apalagi ada pemilihan seperti ini. Jadi, waktu itu saya manfaatkan sebaik mungkin, contohnya berkomunikasi dengan anak tentang persiapan dia ke sekolah besok, atau tanya PR-nya. Jika ada (PR,red) saya langsung bantu menyelesaikannya dan jika hari libur dan saya tidak banyak kerjaan di kantor, saya ajak keluarga bertamasya. Itu akan membuat kerinduan hilang.

Tadi Ibu bilang sering di rumah hanya malam hari saja, apa suami tidak marah?
Tidak. Karena suami saya tahu kalau saya memang sedang bekerja dan kami membiasakan berkomunikasi sekaligus menjelaskan. Kebetulan sejak dahulu kami selalu membiasakan bermusyawarah untuk mengkaji maupun memutuskan segala sesuatunya.

Melihat banyaknya kegiatan dan organisasi digeluti, sebenarnya apa cita-cita Ibu?
Dulu saya sempat bercita-cita jadi Hakim di Pengadilan Agama. Tapi karena jarang perempuan menyidangkan perkara, akhirnya saya jadi Dosen.

Setelah massa jabatan Ketua KPUD berakhir, kemana Ibu setelah itu?
Kebetulan saya mau mengambil S3, kemungkinan tidak akan lagi berkecimpung di penyelenggara pemilu dan saya tertarik menjadi seorang konseling anak dan keluarga, kebetulan saya kurang nyambung dengan dunia politik ini.

Apa sih resep Ibu bisa tenang, santai dan tegar menjalani semua aktivitas?
Dulu kami dikeluarga sering dipesanin orangtua untuk segera melakukan hal-hal baik, artinya jangan diulur-ulur waktu ketika hendak berbuat baik. Terus, jangan takut dengan persoalan, sepanjang kita bekerja sesuai aturan. Satu lagi mungkin, orang yang berbuat salah jangan terus kita musuhi.(*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/