30.6 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Selamat Datang Hu, Bye Bye Sun

Saat masih menjadi pimpinan di beberapa provinsi, Hu Zhunhua selalu sukses. Bahkan selama memimpin Tibet dianggap luar biasa. Mampu meredam gejolak Tibet. Ini persis prestasi yang pernah dicapai Hu Jintao dulu. Tak pelak Hu Zhunhua, ketika masih muda dan memimpin Tibet, mendapat julukan Hu Muda. Dengan Hu Jintao sebagai Hu Tua.

Julukan itu menambah kuat spekulasi bahwa Hu Zhunhua adalah kader unggulan Hu Jintao. Maka, siap-siaplah menerima nama Hu Zhunhua sebagai presiden Tiongkok lima tahun mendatang. Apalagi di Tiongkok ada tradisi politik ini: presiden yang sekarang harus dan wajib mendengar saran dari presiden sebelumnya. Khususnya tentang siapa yang layak jadi presiden berikutnya. Ini untuk mencegah upaya melanggengkan kekuasaan. Seorang presiden yang sudah diberi kekuasaan selama 10 tahun dianggap cukup. Jangan minta kuasa lagi melalui penggantinya. Jangan juga menyulitkan presiden berikutnya.

Dan lagi, presiden yang sudah pensiun lima tahun lalu dianggap bisa melihat keadaan dari luar. Dari jauh. Dari tempat yang berjarak. Dia dianggap lebih objektif. Selama lima tahun sejak pensiun, dia tidak punya jabatan apa pun. Di pemerintahan maupun di politik. Semua mantan presiden Tiongkok tidak lagi punya jabatan apa pun. Demikian juga mantan perdana menteri. Mereka juga tidak pernah muncul di media. Tidak pernah mau ditemui wartawan. Tidak pernah mau tampil di depan umum. Jiang Zemin, Zhu Rongji, Hu Jintao, Li Peng, Wen Jiabao. Semua masih hidup. Tapi seperti sudah lama mati.

Untuk menentukan siapa presiden berikutnya, Xi Jinping wajib mendengar apa kata Hu Jintao. Demikian juga dulu. Saat Xi Jinping menjadi presiden, bukan Hu Jintao yang menentukan. Tapi Jiang Zemin. Mungkin saja Xi Jinping kurang sreg dengan nama Hu Zhunhua. Tapi, kalau itu pilihan Hu Jintao tetaplah harus diterima. Sebagai bentuk mikul dhuwur dan mendhem jero ala Tiongkok. Pada gilirannya, toh Xi Jinping juga akan sangat menentukan siapa pengganti Hu Zhunhua kelak.

Begitulah. Kota Beijing saat ini dipercantik habis-habisan. Keamanan ditingkatkan. Tentara terlihat di mana-mana. Pemeriksaan sangat ketat. Menghadapi 1 Oktober dan 18 Oktober. 1 Oktober adalah Hari Kemerdekaan Tiongkok. Dan 18 Oktober kongres partai. Dua-duanya harus sukses. Selamat datang Hu Zhunhua.

Lalu, bagaimana nasib Sun Zhengcai?

Jangan khawatir. Dia sudah dicarikan jalan keluar. Apa pun jalan keluar itu. Tiga bulan lalu Sun sudah dicopot dari jabatannya sebagai ketua partai Chongqing. Juga dicopot dari posisi di politbiro pusat. Bahkan mungkin saja dia akan menghadapi masalah hukum. (*)

Saat masih menjadi pimpinan di beberapa provinsi, Hu Zhunhua selalu sukses. Bahkan selama memimpin Tibet dianggap luar biasa. Mampu meredam gejolak Tibet. Ini persis prestasi yang pernah dicapai Hu Jintao dulu. Tak pelak Hu Zhunhua, ketika masih muda dan memimpin Tibet, mendapat julukan Hu Muda. Dengan Hu Jintao sebagai Hu Tua.

Julukan itu menambah kuat spekulasi bahwa Hu Zhunhua adalah kader unggulan Hu Jintao. Maka, siap-siaplah menerima nama Hu Zhunhua sebagai presiden Tiongkok lima tahun mendatang. Apalagi di Tiongkok ada tradisi politik ini: presiden yang sekarang harus dan wajib mendengar saran dari presiden sebelumnya. Khususnya tentang siapa yang layak jadi presiden berikutnya. Ini untuk mencegah upaya melanggengkan kekuasaan. Seorang presiden yang sudah diberi kekuasaan selama 10 tahun dianggap cukup. Jangan minta kuasa lagi melalui penggantinya. Jangan juga menyulitkan presiden berikutnya.

Dan lagi, presiden yang sudah pensiun lima tahun lalu dianggap bisa melihat keadaan dari luar. Dari jauh. Dari tempat yang berjarak. Dia dianggap lebih objektif. Selama lima tahun sejak pensiun, dia tidak punya jabatan apa pun. Di pemerintahan maupun di politik. Semua mantan presiden Tiongkok tidak lagi punya jabatan apa pun. Demikian juga mantan perdana menteri. Mereka juga tidak pernah muncul di media. Tidak pernah mau ditemui wartawan. Tidak pernah mau tampil di depan umum. Jiang Zemin, Zhu Rongji, Hu Jintao, Li Peng, Wen Jiabao. Semua masih hidup. Tapi seperti sudah lama mati.

Untuk menentukan siapa presiden berikutnya, Xi Jinping wajib mendengar apa kata Hu Jintao. Demikian juga dulu. Saat Xi Jinping menjadi presiden, bukan Hu Jintao yang menentukan. Tapi Jiang Zemin. Mungkin saja Xi Jinping kurang sreg dengan nama Hu Zhunhua. Tapi, kalau itu pilihan Hu Jintao tetaplah harus diterima. Sebagai bentuk mikul dhuwur dan mendhem jero ala Tiongkok. Pada gilirannya, toh Xi Jinping juga akan sangat menentukan siapa pengganti Hu Zhunhua kelak.

Begitulah. Kota Beijing saat ini dipercantik habis-habisan. Keamanan ditingkatkan. Tentara terlihat di mana-mana. Pemeriksaan sangat ketat. Menghadapi 1 Oktober dan 18 Oktober. 1 Oktober adalah Hari Kemerdekaan Tiongkok. Dan 18 Oktober kongres partai. Dua-duanya harus sukses. Selamat datang Hu Zhunhua.

Lalu, bagaimana nasib Sun Zhengcai?

Jangan khawatir. Dia sudah dicarikan jalan keluar. Apa pun jalan keluar itu. Tiga bulan lalu Sun sudah dicopot dari jabatannya sebagai ketua partai Chongqing. Juga dicopot dari posisi di politbiro pusat. Bahkan mungkin saja dia akan menghadapi masalah hukum. (*)

Artikel Terkait

Debat

Kisah Ikan Eka

Guo Nian

Sarah’s Bag Itu

Freeport

Terpopuler

Artikel Terbaru

/