RIO DE JANEIRO – Flipe Masetti Leite mungkin bisa disebut sebagai suporter paling militan yang menyaksikan Piala Dunia 2014. Bagaimana tidak. Pria berusia 27 tahun itu rela berkuda selama dua tahun dari Kanada menuju Brasil demi menyaksikan Piala Dunia.
Perjalanan Leite dimulai ketikan meninggalkan Calgary Stampede pada Juli 2012 lalu. Saat itu, dia menempuh perjalanan sepanjang 14 ribu kilometer bersama dua kudanya yang diberi nama Bruiser dan Frenchie.
Di tengah perjalanan, Leite menambah kuda bernama Dude yang diambil dari istal di Meksiko. Dengan tiga kuda itulah dia menyeberangi sepuluh negara di kawasan Amerika Utara, Tengah dan Selatan.
“Saya seperti sedang bermimpi. Ini mungkin merupakan perjalanan tersulit saya. Namun, juga merupakan hal yang paling menyenangkan dalam hidup saya,” terang Leite sebagaimana dilansir laman Beacon News, Minggu (15/6).
Bagi Leite, Brasil bukanlah negara asing. Pasalnya, dia memang lahir di kiblat sepakbola dunia itu. Namun, Leite berimigrasi ke Kanada ketika masih menginjak remaja.
“Saya mencintai sepakbola. Saya meninggalkan Kanada pada 2012 untuk bisa tiba di Brasil demi menyaksikan Piala Dunia. Saya berharap perjalanan saya bisa menginspirasi orang lain untuk mewujudkan mimpinya. Tidak peduli bagaimana mimpi itu terlihat sulit atau gila,” tegas Leite. (jpnn/tom)
RIO DE JANEIRO – Flipe Masetti Leite mungkin bisa disebut sebagai suporter paling militan yang menyaksikan Piala Dunia 2014. Bagaimana tidak. Pria berusia 27 tahun itu rela berkuda selama dua tahun dari Kanada menuju Brasil demi menyaksikan Piala Dunia.
Perjalanan Leite dimulai ketikan meninggalkan Calgary Stampede pada Juli 2012 lalu. Saat itu, dia menempuh perjalanan sepanjang 14 ribu kilometer bersama dua kudanya yang diberi nama Bruiser dan Frenchie.
Di tengah perjalanan, Leite menambah kuda bernama Dude yang diambil dari istal di Meksiko. Dengan tiga kuda itulah dia menyeberangi sepuluh negara di kawasan Amerika Utara, Tengah dan Selatan.
“Saya seperti sedang bermimpi. Ini mungkin merupakan perjalanan tersulit saya. Namun, juga merupakan hal yang paling menyenangkan dalam hidup saya,” terang Leite sebagaimana dilansir laman Beacon News, Minggu (15/6).
Bagi Leite, Brasil bukanlah negara asing. Pasalnya, dia memang lahir di kiblat sepakbola dunia itu. Namun, Leite berimigrasi ke Kanada ketika masih menginjak remaja.
“Saya mencintai sepakbola. Saya meninggalkan Kanada pada 2012 untuk bisa tiba di Brasil demi menyaksikan Piala Dunia. Saya berharap perjalanan saya bisa menginspirasi orang lain untuk mewujudkan mimpinya. Tidak peduli bagaimana mimpi itu terlihat sulit atau gila,” tegas Leite. (jpnn/tom)