25.6 C
Medan
Saturday, June 1, 2024

Cewek Ini Pilih Berjenggot Lebat, Katanya Biar Feminin

Kaur merasa jenggot di wajahnya membuatnya lebih feminin daripada sebelumnya.
Kaur merasa jenggot di wajahnya membuatnya lebih feminin daripada sebelumnya.

SUMUTPOS.CO – Memelihara jenggot bukan hanya tren bagi kaum pria. Harnaam Kaur, perempuan 24 tahun, membuktikan bahwa kaum hawa juga bisa nyaman dengan memelihara jenggot panjang.

Awalnya, Kaur memang memiliki jenggot karena terpaksa. Sejak umur 11 tahun, dia mengalami sindrom ovarium polikistik yang mengakibatkan pertumbuhan rambut berlebihan.

Karena kerap di-bully, dia selalu me-waxing-nya dua kali seminggu. Dia juga berusaha mem-bleaching dan mencukurnya. Tapi, masalah semakin buruk. Rambut di wajahnya menjadi lebih tebal dan menyebar.

Namun, Kaur sekarang membuang pisau cukur untuk selamanya setelah dibaptis sebagai sikh yang dilarang memotong rambut tubuhnya. ’’Saya tidak akan pernah mencukur rambut di wajah saya karena ini adalah cara Tuhan menciptakan saya dan saya bahagia dengan diri saya,’’ kata Kaur sebagaimana dikutip Mirror kemarin.

Orang sering salah menduga Kaur sebagai pria. Tapi, Kaur merasa jenggot di wajahnya membuatnya lebih feminin daripada sebelumnya. Dia sering memilih atasan feminin yang lebih longgar dan jumper berleher tinggi. ’’Saya memakai rok, gaun, dan perhiasan. Saya juga ingin kuku saya seperti gadis lain,’’ katanya.

Kaur berharap kisahnya bisa membantu perempuan lain menemukan rasa percaya diri. Dengan berani, dia berbagi kisah di YouTube dan terus meng-upload meski menerima ancaman. ’’Saya ingin perempuan lain menemukan kekuatan yang saya miliki,’’ tegasnya. (dm/c5/kim/jpnn/rbb)

Kaur merasa jenggot di wajahnya membuatnya lebih feminin daripada sebelumnya.
Kaur merasa jenggot di wajahnya membuatnya lebih feminin daripada sebelumnya.

SUMUTPOS.CO – Memelihara jenggot bukan hanya tren bagi kaum pria. Harnaam Kaur, perempuan 24 tahun, membuktikan bahwa kaum hawa juga bisa nyaman dengan memelihara jenggot panjang.

Awalnya, Kaur memang memiliki jenggot karena terpaksa. Sejak umur 11 tahun, dia mengalami sindrom ovarium polikistik yang mengakibatkan pertumbuhan rambut berlebihan.

Karena kerap di-bully, dia selalu me-waxing-nya dua kali seminggu. Dia juga berusaha mem-bleaching dan mencukurnya. Tapi, masalah semakin buruk. Rambut di wajahnya menjadi lebih tebal dan menyebar.

Namun, Kaur sekarang membuang pisau cukur untuk selamanya setelah dibaptis sebagai sikh yang dilarang memotong rambut tubuhnya. ’’Saya tidak akan pernah mencukur rambut di wajah saya karena ini adalah cara Tuhan menciptakan saya dan saya bahagia dengan diri saya,’’ kata Kaur sebagaimana dikutip Mirror kemarin.

Orang sering salah menduga Kaur sebagai pria. Tapi, Kaur merasa jenggot di wajahnya membuatnya lebih feminin daripada sebelumnya. Dia sering memilih atasan feminin yang lebih longgar dan jumper berleher tinggi. ’’Saya memakai rok, gaun, dan perhiasan. Saya juga ingin kuku saya seperti gadis lain,’’ katanya.

Kaur berharap kisahnya bisa membantu perempuan lain menemukan rasa percaya diri. Dengan berani, dia berbagi kisah di YouTube dan terus meng-upload meski menerima ancaman. ’’Saya ingin perempuan lain menemukan kekuatan yang saya miliki,’’ tegasnya. (dm/c5/kim/jpnn/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/