31.7 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Apa Rasanya Tidur di atas Pasir?

foto: net Tradisi masyarakat Sumenep tidur di pasir
foto: net
Tradisi masyarakat Sumenep tidur di pasir

SUMUTPOS.CO-Tidur yang nyenyak itu tidak harus di atas kasur yang empuk. Masyarakat Kabupaten Sumenep, Madura percaya itu. Mereka bahkan memilih pasir sebagai tempat untuk tidur.

Begitulah tradisi masyarakat Sumenep. Tepatnya warga Desa Legung Timur, Legung Barat, dan Dapenda yang ada di Kecamatan Batang-batang, Kabupaten Sumenep, Madura. Di desa itu memang sangat mudah untuk menemukan hamparan pasir.

Menurut mereka, ketika tidur di atas pasir di malam hari, suasananya jauh lebih hangat. Sedangkan ketika cuaca terik di siang hari, pasir yang digunakan untuk tidur menghantarkan suasana sejuk.

Di rumah-rumah warga di daerah tersebut bukannya tidak terdapat kasur. Namun mereka selalu menyisakan satu tuan untuk menampung pasir-pasir lembut untuk keluarga. Kebiasaan ini ternyata sudah berlangsung sejak lama dan merupakan warisan nenek mouang.

Mereka membuat petak ‘kasur pasir’ berukuran 2 x 3 m dengan tinggi sekitar 15 cm yang dibatasi dengan semen. Lalu petak kasur tersebut diisi pasir halus yang nantinya dipakai untuk tidur.Konon katanya, nelayan yang melaut untuk mencari ikan, setelah pulang rasa lelah dan penat bisa langsung sirna setelah mandi pasir. Ya, namanya mandi pasir. Mereka akan bergulung-gulung di atas pasir hingga tubuhnya tertutup pasir.

Kabarnya pasir-pasir di daerah tersebut mengandung unsur mineral tinggi yang tidak membahayakan kulit, namun justru bermanfaat untuk kulit. Tekstur pasirnya sangat halus, berwarna putih kekuningan, bersih, dan mengkilap. Pasir ini tidak lengket di badan dan dipercaya bisa menyembuhkan penyakit rematik dan gatal-gatal. Mereka juga percaya pasir bisa menolak bala dari sihir dan ilmu santet. (bbs/don)

foto: net Tradisi masyarakat Sumenep tidur di pasir
foto: net
Tradisi masyarakat Sumenep tidur di pasir

SUMUTPOS.CO-Tidur yang nyenyak itu tidak harus di atas kasur yang empuk. Masyarakat Kabupaten Sumenep, Madura percaya itu. Mereka bahkan memilih pasir sebagai tempat untuk tidur.

Begitulah tradisi masyarakat Sumenep. Tepatnya warga Desa Legung Timur, Legung Barat, dan Dapenda yang ada di Kecamatan Batang-batang, Kabupaten Sumenep, Madura. Di desa itu memang sangat mudah untuk menemukan hamparan pasir.

Menurut mereka, ketika tidur di atas pasir di malam hari, suasananya jauh lebih hangat. Sedangkan ketika cuaca terik di siang hari, pasir yang digunakan untuk tidur menghantarkan suasana sejuk.

Di rumah-rumah warga di daerah tersebut bukannya tidak terdapat kasur. Namun mereka selalu menyisakan satu tuan untuk menampung pasir-pasir lembut untuk keluarga. Kebiasaan ini ternyata sudah berlangsung sejak lama dan merupakan warisan nenek mouang.

Mereka membuat petak ‘kasur pasir’ berukuran 2 x 3 m dengan tinggi sekitar 15 cm yang dibatasi dengan semen. Lalu petak kasur tersebut diisi pasir halus yang nantinya dipakai untuk tidur.Konon katanya, nelayan yang melaut untuk mencari ikan, setelah pulang rasa lelah dan penat bisa langsung sirna setelah mandi pasir. Ya, namanya mandi pasir. Mereka akan bergulung-gulung di atas pasir hingga tubuhnya tertutup pasir.

Kabarnya pasir-pasir di daerah tersebut mengandung unsur mineral tinggi yang tidak membahayakan kulit, namun justru bermanfaat untuk kulit. Tekstur pasirnya sangat halus, berwarna putih kekuningan, bersih, dan mengkilap. Pasir ini tidak lengket di badan dan dipercaya bisa menyembuhkan penyakit rematik dan gatal-gatal. Mereka juga percaya pasir bisa menolak bala dari sihir dan ilmu santet. (bbs/don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/