30 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan pada UMKM Bika Ambon Mojopahit

Oleh : Aja Nur’aini Surbakti dan Vanny Natalie Pasaribu

BIKA Ambon merupakan kuliner khas Medan dengan rasa mendunia. Bika Ambon adalah salah satu kue tradisional asal kota Medan.

Bika Ambon Mojopahit

Bika diambil dari istilah bahasa Portugis yaitu bobenka. Kata itu kemudian dikembangkan dalam berbagai ejaan. Ciri khas utama kue Bika Ambon Medan adalah serat atau lubang-lubang yang menyerupai jeruji halus memenuhi seluruh bagian dari bagian bawah hingga atas kue. Dan, jika kue ini dipotong akan menampakkan jalur vertikal lubang dari bagian bawah kue hingga bagian permukaan kue.

Bika Ambon Mojopahit, yang terletak di Jalan Mojopahit, Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara, merupakan salah satu UMKM yang berada di Medan.

Toko ini sudah berdiri sejak 1990 oleh kedua orang tua, Pak Hardi Khu selaku pemilik dan yang menjalankan usaha ini sekarang.

Bagaimana dengan produknya? Produk Bika Ambon Mojopahit ini sudah terjamin kualitasnya dan juga sudah bersertifikasi halal. Bika Ambon Mojopahit juga salah satu UMKM yang tetap berjalan dan bertahan di masa pandemi dengan memasarkan produknya melalui Go-food dan Grab Food.

Apa yang membuat usaha ini tetap berjalan sejak 1990 mungkin menjadi pertanyaan kebanyakan orang. Dalam wawancara dengan pemilik UMKM, budaya organisasi yang dijalankan oleh pemilik secara turun-temurun yang membantu dalam menciptakan rasa identitas bagi UMKM itu sendiri.

Contoh, karyawan diberi akses tempat tinggal di tempat berjualan dan para karyawan diharapkan tidak meninggalkan tempat lewat dari pukul 22:00 WIB. Mereka memiliki peraturan untuk menjaga protokol kesehatan sejak dahulu karena mereka memproduksi bika ambon secara langsung dari tempat pemasaran itu sendiri.

Dan budaya yang tentunya tidak pernah ditinggalkan adalah karyawan harus ramah kepada setiap konsumen, selalu tersenyum kepada konsumen dan sabar dalam melayani konsumen.

Dengan berbagai cara mereka lakukan agar tetap bisa memproduksi dan memasarkan produk mereka kepada masyarakat. Bika Ambon Mojopahit ini selalu dicari oleh setiap masyarakat karena memang setelah di lihat dengan teliti masyarakat tidak hanya membeli bika ambon sebagai oleh-oleh saja, tapi juga sebagai cemilan keluarga dirumah. Maka dari itu Bika Ambon Mojopahit ini tetap buka walaupun masa pandemi dari Senin-Jumat pada pukul 7:30 WIB sampai dengan 22:30 WIB.

Budaya organisasi mewakili sebuah persepsi yang sama dari para anggota organisasi atau dengan kata lain, budaya yang Bika Ambon Mojopahit terapkan ini telah menjadi sebuah sistem atau makna bersama.

Karena itu, harapan yang dibangun dari sini adalah bahwa individu-individu yang memiliki latar belakang yang berbeda atau berada di tingkatan yang tidak sama dalam organisasi akan memahami budaya organisasi dengan pengertian yang serupa. (*)

*Penulis adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara

Oleh : Aja Nur’aini Surbakti dan Vanny Natalie Pasaribu

BIKA Ambon merupakan kuliner khas Medan dengan rasa mendunia. Bika Ambon adalah salah satu kue tradisional asal kota Medan.

Bika Ambon Mojopahit

Bika diambil dari istilah bahasa Portugis yaitu bobenka. Kata itu kemudian dikembangkan dalam berbagai ejaan. Ciri khas utama kue Bika Ambon Medan adalah serat atau lubang-lubang yang menyerupai jeruji halus memenuhi seluruh bagian dari bagian bawah hingga atas kue. Dan, jika kue ini dipotong akan menampakkan jalur vertikal lubang dari bagian bawah kue hingga bagian permukaan kue.

Bika Ambon Mojopahit, yang terletak di Jalan Mojopahit, Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara, merupakan salah satu UMKM yang berada di Medan.

Toko ini sudah berdiri sejak 1990 oleh kedua orang tua, Pak Hardi Khu selaku pemilik dan yang menjalankan usaha ini sekarang.

Bagaimana dengan produknya? Produk Bika Ambon Mojopahit ini sudah terjamin kualitasnya dan juga sudah bersertifikasi halal. Bika Ambon Mojopahit juga salah satu UMKM yang tetap berjalan dan bertahan di masa pandemi dengan memasarkan produknya melalui Go-food dan Grab Food.

Apa yang membuat usaha ini tetap berjalan sejak 1990 mungkin menjadi pertanyaan kebanyakan orang. Dalam wawancara dengan pemilik UMKM, budaya organisasi yang dijalankan oleh pemilik secara turun-temurun yang membantu dalam menciptakan rasa identitas bagi UMKM itu sendiri.

Contoh, karyawan diberi akses tempat tinggal di tempat berjualan dan para karyawan diharapkan tidak meninggalkan tempat lewat dari pukul 22:00 WIB. Mereka memiliki peraturan untuk menjaga protokol kesehatan sejak dahulu karena mereka memproduksi bika ambon secara langsung dari tempat pemasaran itu sendiri.

Dan budaya yang tentunya tidak pernah ditinggalkan adalah karyawan harus ramah kepada setiap konsumen, selalu tersenyum kepada konsumen dan sabar dalam melayani konsumen.

Dengan berbagai cara mereka lakukan agar tetap bisa memproduksi dan memasarkan produk mereka kepada masyarakat. Bika Ambon Mojopahit ini selalu dicari oleh setiap masyarakat karena memang setelah di lihat dengan teliti masyarakat tidak hanya membeli bika ambon sebagai oleh-oleh saja, tapi juga sebagai cemilan keluarga dirumah. Maka dari itu Bika Ambon Mojopahit ini tetap buka walaupun masa pandemi dari Senin-Jumat pada pukul 7:30 WIB sampai dengan 22:30 WIB.

Budaya organisasi mewakili sebuah persepsi yang sama dari para anggota organisasi atau dengan kata lain, budaya yang Bika Ambon Mojopahit terapkan ini telah menjadi sebuah sistem atau makna bersama.

Karena itu, harapan yang dibangun dari sini adalah bahwa individu-individu yang memiliki latar belakang yang berbeda atau berada di tingkatan yang tidak sama dalam organisasi akan memahami budaya organisasi dengan pengertian yang serupa. (*)

*Penulis adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/