28 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Even Digelar Akhir Tahun, Pelaku Pariwisata Kecewa

RAPAT: Suasana pertemuan Rapat Koordinasi Kegiatan FDT & North Sumatera Music Festival 2019 di Hotel Le Polonia Medan yang diinisiasi Disbudpar Sumut, Selasa (26/11).
PRAN HASIBUAN/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pelaku pariwisata di Sumatera Utara menyayangkan Festival Danau Toba (FDT) digelar di pengujung tahun. Bahkan mereka kesal, kenapa baru diajak duduk bersama oleh Pemprovsu kurang dari dua minggu even tersebut akan dimulai.

Hal ini terungkap dalam pertemuan Koordinasi Rapat Kegiatan FDT & North Sumatera Music Festival 2019 di Hotel Le Polonia Medan yang diinisiasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, Selasa (26/11). “Kami menyesalkan kenapa baru di PABPD (even FDT) dikelola dan menyayangkan dua minggu lagi acara mau digelar, kami baru diajak kumpul,” ujar Klemen Gultom, perwakilan ASITA Sumut.

Pihaknya mengaku bingung mesti memberi kontribusi apa kepada Pemprovsu dalam pagelaran yang sudah memasuki tahun ketujuh tersebut. Sebab umumnya wisatawan yang mereka handle sudah jauh-jauh hari ditentukan rute yang akan dilalui sesuai dengan waktu kunjungannya pula.

“Begitupun kami tetap membuka kerja sama dengan pemprov, kira-kira apa yang bisa kami bantu nantinya. Dan mudah-mudahan ini sebuah kejadian bukan kebiasaan di tahun-tahun berikutnya,” katanya.

Rapat yang dimoderatori Kepala Bidang Bina Seni Budaya dan Pengembangan Ekonomi Kreatif pada Disbudpar Sumut, Rismaria Hutabarat itu, perwakilan pelaku wisata lainnya, Erwil dari Wonderful Holiday juga menyatakan hal senada. Menurutnya, di waktu yang sudah mepet ini even FDT sangat sulit mendatangkan wisatawan nusantara maupun mancanegara.

“Sebab dari tahun-tahun sebelumnya yang saya lihat, FDT kebanyakan dihadiri wisatawan lokal atau domestik saja. Apakah ini memang menjadi sasaran kita? Sementara dari tujuan FDT ini digelar seperti yang telah disampaikan tadi, bahwa ingin mempromosikan KSPN Danau Toba kepada wisatawan nusantara juga mancanegara,” katanya.

Menjawab ini, Risma Hutabarat yang didampingi unsur panitia pelaksana lainnya, Martina menegaskan, kesuksesan FDT mesti dibantu semua pihak termasuk para pelaku pariwisata di Sumut. “Tidak bisa hanya kami, tetapi kita semua yang ada di sini harus ikut berpartisipasi. Kami juga berharap semua yang hadir di sini, datang selama FDT berlangsung nanti. Dan segala kekurangan di tahun ini, akan kita perbaiki pada tahun mendatang,” katanya.

Martina menambahkan, pelaksanaan FDT diujung tahun sekaligus ingin melihat antusiasme wisatawan melihat even tersebut, dikarenakan sudah dekat dengan waktu liburan. “Sebenarnya ada dua opsi mau kita lakukan. Yakni pada Juni dan Desember. Tapi kita mau coba di Desember, diakhir tahun, orang bisa pulang kampung sekalian liburan ke KSPN Danau Toba sambil menyaksikan FDT,” katanya.

Pihaknya berharap jikalau nanti sukses digelar pada akhir tahun, maka FDT dapat dijadikan even tetap setiap tahunnya. “Ini yang paling penting bagi kita, even tetap ini dapat kita pertahankan. Jangan lagi tahun depan dibuat bulan enam, tahun berikutnya bulan Desember,” katanya.

Perwakilan dari Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Tito, pada kesempatan itu menyampaikan pihaknya siap berkolaborasi dengan Pemprovsu guna suksesi FDT 2019. Apalagi selama ini, kata dia, pihaknya telah rutin melaksanakan pagelaran seni dan budaya pada tiga lokasi di KSPN Danau Toba. Turut hadir dalam pertemuan itu sejumlah perwakilan Konsulat Jenderal seperti dari Jepang, Belanda, China, Taiwan, dan Malaysia, serta stakeholder terkait lainnya. (prn)

RAPAT: Suasana pertemuan Rapat Koordinasi Kegiatan FDT & North Sumatera Music Festival 2019 di Hotel Le Polonia Medan yang diinisiasi Disbudpar Sumut, Selasa (26/11).
PRAN HASIBUAN/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pelaku pariwisata di Sumatera Utara menyayangkan Festival Danau Toba (FDT) digelar di pengujung tahun. Bahkan mereka kesal, kenapa baru diajak duduk bersama oleh Pemprovsu kurang dari dua minggu even tersebut akan dimulai.

Hal ini terungkap dalam pertemuan Koordinasi Rapat Kegiatan FDT & North Sumatera Music Festival 2019 di Hotel Le Polonia Medan yang diinisiasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, Selasa (26/11). “Kami menyesalkan kenapa baru di PABPD (even FDT) dikelola dan menyayangkan dua minggu lagi acara mau digelar, kami baru diajak kumpul,” ujar Klemen Gultom, perwakilan ASITA Sumut.

Pihaknya mengaku bingung mesti memberi kontribusi apa kepada Pemprovsu dalam pagelaran yang sudah memasuki tahun ketujuh tersebut. Sebab umumnya wisatawan yang mereka handle sudah jauh-jauh hari ditentukan rute yang akan dilalui sesuai dengan waktu kunjungannya pula.

“Begitupun kami tetap membuka kerja sama dengan pemprov, kira-kira apa yang bisa kami bantu nantinya. Dan mudah-mudahan ini sebuah kejadian bukan kebiasaan di tahun-tahun berikutnya,” katanya.

Rapat yang dimoderatori Kepala Bidang Bina Seni Budaya dan Pengembangan Ekonomi Kreatif pada Disbudpar Sumut, Rismaria Hutabarat itu, perwakilan pelaku wisata lainnya, Erwil dari Wonderful Holiday juga menyatakan hal senada. Menurutnya, di waktu yang sudah mepet ini even FDT sangat sulit mendatangkan wisatawan nusantara maupun mancanegara.

“Sebab dari tahun-tahun sebelumnya yang saya lihat, FDT kebanyakan dihadiri wisatawan lokal atau domestik saja. Apakah ini memang menjadi sasaran kita? Sementara dari tujuan FDT ini digelar seperti yang telah disampaikan tadi, bahwa ingin mempromosikan KSPN Danau Toba kepada wisatawan nusantara juga mancanegara,” katanya.

Menjawab ini, Risma Hutabarat yang didampingi unsur panitia pelaksana lainnya, Martina menegaskan, kesuksesan FDT mesti dibantu semua pihak termasuk para pelaku pariwisata di Sumut. “Tidak bisa hanya kami, tetapi kita semua yang ada di sini harus ikut berpartisipasi. Kami juga berharap semua yang hadir di sini, datang selama FDT berlangsung nanti. Dan segala kekurangan di tahun ini, akan kita perbaiki pada tahun mendatang,” katanya.

Martina menambahkan, pelaksanaan FDT diujung tahun sekaligus ingin melihat antusiasme wisatawan melihat even tersebut, dikarenakan sudah dekat dengan waktu liburan. “Sebenarnya ada dua opsi mau kita lakukan. Yakni pada Juni dan Desember. Tapi kita mau coba di Desember, diakhir tahun, orang bisa pulang kampung sekalian liburan ke KSPN Danau Toba sambil menyaksikan FDT,” katanya.

Pihaknya berharap jikalau nanti sukses digelar pada akhir tahun, maka FDT dapat dijadikan even tetap setiap tahunnya. “Ini yang paling penting bagi kita, even tetap ini dapat kita pertahankan. Jangan lagi tahun depan dibuat bulan enam, tahun berikutnya bulan Desember,” katanya.

Perwakilan dari Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Tito, pada kesempatan itu menyampaikan pihaknya siap berkolaborasi dengan Pemprovsu guna suksesi FDT 2019. Apalagi selama ini, kata dia, pihaknya telah rutin melaksanakan pagelaran seni dan budaya pada tiga lokasi di KSPN Danau Toba. Turut hadir dalam pertemuan itu sejumlah perwakilan Konsulat Jenderal seperti dari Jepang, Belanda, China, Taiwan, dan Malaysia, serta stakeholder terkait lainnya. (prn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/