Selain operasional dari Pusat Informasi ini, infrastruktur lanjut Jonan, juga menjadi perhatian Pemerintah. “Nanti prasarana kereta api relnya diperbaiki dari Medan ke Siantar yang tadinya 3 jam kalau itu diperbaiki nanti itu bisa 1 jam,” lanjutnya.
“Tantangan paling penting, tidak ada yang bisa mengembangkan kecuali Bapak Ibu yang asli sini. Listrik, infrastruktur, dan penunjangnya akan ditingkatkan, tapi core-nya harus bagus. Kalau dikelola dengan kualitas sama pasti harganya nanti sama (dengan di Eropa),” ujar Jonan.
Sementara itu, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rudy Suhendar menyampaikan, peresmian ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah untuk mempercepat proses pengakuan Kaldera Danau Toba sebagai warisan geologi dunia dan masuk menjadi anggota UNESCO Global Geopark.
Pusat Informasi Geopark Nasional Kaldera Danau Toba menyajikan beragam informasi atas kronologi historis peristiwa super volcano membentuk kaldera gunung api, serta keunikan peristiwa geologi lainnya.
Selain itu, kehadiran tempat yang memiliki luas 17 x 8 meter ini akan memberikan edukasi kepada masyarakat agar dapat menumbuhkan rasa cinta dalam melindungi warisan geologi dan kesadaran akan pentingnya pelestarian bumi.
Pusat Informasi Geopark Nasional Kaldera Toba yang dibangun atas kerja sama Badan Geologi dan Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara dapat menjadi etalase Geopark Nasional Kaldera Toba. Bangunan ini berada di kawasan Pagoda Pantai Bebas, Panggung Pertunjukan Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun, Parapat, Sumatra Utara. “Lahan dan Bangunan disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Simalungun, sementara pengisian materi informasi dilakukan oleh Kementerian lESDM melalui Badan Geologi,” katanya.
Turut hadir pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Simalungun Amran Sinaga, Bupati Toba Samosir, dan mewakili bupati sekawasan Danau Toba, Ketua Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba (BPGKT), Alimin Ginting, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provsu Dr Hidayati, General Manager BPGKT dan para pengurus lainnya. (bal/han)