26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Mempesona, Cinta Budaya Asli, Siap Sambut Pelancong Muslim

LANDMARK: Peserta Taiwan Familiarization Tour for Indonesian Media & KOL, diabadikan di salah satu landmark Taiwan di Taipei.
istimewa/SUMUT POS

Keindahan alam Taiwan tak kalah mempesona dibanding negara-negara lain yang berada di kawasan Asia Tenggara. Belum lagi kearifan lokal yang masih terjaga hingga kini, menambah kuat kesan dan citra negara tersebut ketika para wisatawan berkunjung ke sana.

Sumut Pos berkesempatan menjelajah Taiwan dalam program Taiwan Familiarization Tour for Indonesian Media & KOL, pada 2-8 Juli 2019 lalu. Tak hanya sekadar pesona alam eksotis dan kearifan lokal Taiwan yang kuat menjadikan perjalanan berkesan, kini Taiwan sangat siap menyambut pelancong muslim melalui program wisata halaln

Ya, sejak 2016, Pemerintah Taiwan mulai menggalakkan wisata halal. Tak hanya di ibukota negara, Taipei saja, juga di seluruh wilayah pinggiran. Program dimaksud sangat terasa dan bahkan konsisten diterapkan. Terkhusus makanan dan minuman yang disajikan kepada wisatawan muslim, pada hotel ataupun resortnya, gampang untuk dijumpai. Belum lagi restoran-restoran yang ada ditiap daerahnya, pasti dapat ditemui berlabel halal buat dikonsumsi pelancong muslim.

Tak cukup sampai di situ, pengelola hotel atau resort juga menyediakan sajadah, Alquran hingga penunjuk arah kiblat di seluruh kamar, bilamana tamu muslim ingin beribadah. Ini tentu merupakan bukti apresiasi tinggi Taiwan kepada muslim dunia terkhusus Indonesia.

Terkait lisensi halal ini, Pemerintah Taiwan sangat selektif dan ketat mengawasi. Karena itu ditunjuklah satu lembaga khusus yakni Islamic Association of Taiwan. Setiap tahunnya, baik pengelola restoran, hotel dan resort, wajib memperpanjang lisensi halal ke lembaga tersebut.

Cita rasa masakan Taiwan juga sebenarnya masih akrab di lidah orang Indonesia, meski di sana lebih dominan dengan manis. Walau begitu, di beberapa restoran yang sempat kami kunjungi, cita rasa pedas masakannya masih ‘nendang’ hingga ke langit-langit mulut.

Alam Eksostis

Setelah urusan perut tak jadi masalah, Taiwan menawarkan pilihan destinasi wisata menarik bagi para turis. Ada banyak sensasi yang bisa dirasakan dari setiap destinasi yang dikunjungi. Misalnya Sanxiantai dan Xiaoyeliou.

Di kedua lokasi itu, pengunjung dapat menikmati suara desiran ombak, air laut dan angin yang berhembus kencang hingga menusuk tulang. Lalu untuk melihat panorama alam, pelancong dapat menikmati Kabupaten Taitung, Taiwan Timur. Dimana dapat dinikmati melalui balon udara dalam Taiwan International Baloon Fiesta.

Ada juga Kecheng Bridge, dengan landskap hamparan irigasi serta pengunungan nan indah. Pada landskap yang serupa, namun sambil dinikmati melalui sepeda atau becak motor elektrik, pelancong bisa datang ke Mr Brown Aveneu, Chisang.

Sebelum panen, pemandangan sawah akan terlihat seperti lautan emas dan setelah panen di musim dingin, sawah akan penuh ditanami dengan bunga Cosmos Bipinnatus dan bunga Canola. Berkeliling dengan sepeda merupakan cara terbaik menikmati pemandangan di Chisang. Serunya lagi, semua destinasi di sana banyak spot foto yang sayang untuk dilewatkan.

Taiwan yang terletak di bagian subtropikal, memiliki suhu cuaca yang relatif hangat, topografinya beragam dari daratan sampai ke pengunungan sehingga disetiap daerah terdapat berbagai macam bunga yang Indah dan berbeda. Dan jika musim bunga ini telah tiba, setiap tempat akan menyelenggarakan festival bunga, pameran bunga dan kegiatan lainnya. Pameran bunga ini tidak hanya suka dikunjungi oleh orang Taiwan, tetapi juga banyak wisatawan dunia yang ingin menikmati keindahan alam Taiwan.

Di Taiwan Timur, alam yang eksotis memang sangat mudah dijumpai. Salah satunya Taman Nasional Taroko, di Hualien Country. Di taman ini menawarkan pemandangan megah dengan jurang marmer yang hampir berbentuk vertikal. Sepanjang jalur pemandangan yang paling istimewa di sana ialah tebing-tebing, lembah jeram, terowongan gua yang berkelok-kelok, formasi bantuan terbuka, aliran sungai, air terjun dan pemandangan alam yang spektakuler. Tempat ini sangat rekomended bagi backpecker Indonesia dan pelancong di kawasan ASEAN.

Ada juga spot di Gerbang Taroko, gapura kecil dengan gaya ala Tiongkok, tempat wisata yang terkenal untuk berfoto dalam mengabadikan kenangan indah. Eternal Spring Shrine adalah tempat untuk mengenang para pekerja yang meninggal dalam membangun dan membuka jalanan itu. Tempat ini dibangun dengan berdiri tegak di pertengahan lembah yang hijau, dengan percikan air terjun yang terbang san mengalir ke bawah sehingga terlihat seperti lukisan yang begitu menawan.

Cinta Budaya

Taiwan sangat mencintai kebudayaan asli sukunya. Hal ini terlihat dari dibangunnya Pusat Kesenian Tradisional Nasional di Yilan Country. Bangunan-bangunan di Pusat Kesenian Tradisional Nasional itu, menyajikan suasana kehidupan sehari-hari zaman dahulu orang Taiwan. Pengunjung yang datang ke daerah ini dapat merasakan nuansa kehidupan masa lalu Taiwan.

Di sini juga digunakan sabagai tempat penyuntingan drama dan film. Selain itu pengunjung juga dapat menyaksikan pertunjukan di area jalanan dan area teater luar, dimana tersedia pedagang kaki lima yang menawarkan masakan tradisional Yilan.

Selain di Yilan, ragam tema kebudayaan suku asli (aborigin) Taiwan juga dipertunjukkan di resort dan hotel-hotel. Bagi semua tamu hotel, dipastikan akan ada tontonan menarik selain menikmati panorama alam di Taiwan Timur. Suku asli Taroko, misalnya, sangat antusias bila ada pengunjung lokal maupun mancanegara yang menyambangi daerah mereka. Sekitar dua jam, mereka siap memukau dan menunjukkan jati diri sukunya kepada para tamu hotel.

Usai capek mengunjungi wisata di Taiwan Timur, wisatawan dapat menutup perjalanan ke ibukota Taiwan, Taipei. Selain spot wisata, di sana ada banyak lokasi berburu oleh-oleh dan souvenir. Salah satu landmark itu ialah Gedung Taipei 101. Gedung pencakar langit yang masuk sepuluh besar bangunan tertinggi dunia itu, memiliki panjang 508 meter dengan total lantai 101 lantai.

Bangunan lantai bawah merupakan pusat perbelanjaan, beberapa lantai di atasnya adalah restoran, dan lantai lain adalah area perkantoran. Dari lantai 89 menuju ke bawah lantai 88, Anda bisa melihat keunikan Taipei 101 “Passive Tuned Mass Damper”, kedua terbesar sedunia dengan diameter 5,5 meter dan berat 660 ton, yang berfungsi untuk menstabilkan menara ini dari goyangan yang timbul dari angin topan dan gempa bumi.

Landmark lain di Taipei yakni Balai Peringatan Chiang Kai-Shek. Tempat ini dibangun untuk mengenang mantan presiden pertama Taiwan, Chiang Kai-Shek. Di dalam bangunan terdapat patung perunggu Chiang Kai-Shek setinggi hampir 10 meter. Pada area balai tersebut juga kerap dimanfaatkan anak-anak sekolah untuk latihan drumband dan kegiatan seni musik, drama kolosal dan lainnya.

Lalu, sebelum pulang ke negara asal, tak ada salahnya menyempatkan diri berkunjung ke Ximending, kawasan komersil dan rekreasi bagi rakyat Taiwan dan juga pelancong. Di kawasan ini disatukan dengan bermacam ragam pakaian anak muda yang trendi, kuliner, hiburan, seni yang mengandung unsur-unsur budaya. Di sudut jalan juga sering terlihat lukisan grafiti serta hiburan terbaru dengan topik populer. Daerah ini sangat cocok bagi Anda untuk berburu dan belanja oleh-oleh khas Taiwan. So, saatnya berkunjung ke Taiwan! (*)

LANDMARK: Peserta Taiwan Familiarization Tour for Indonesian Media & KOL, diabadikan di salah satu landmark Taiwan di Taipei.
istimewa/SUMUT POS

Keindahan alam Taiwan tak kalah mempesona dibanding negara-negara lain yang berada di kawasan Asia Tenggara. Belum lagi kearifan lokal yang masih terjaga hingga kini, menambah kuat kesan dan citra negara tersebut ketika para wisatawan berkunjung ke sana.

Sumut Pos berkesempatan menjelajah Taiwan dalam program Taiwan Familiarization Tour for Indonesian Media & KOL, pada 2-8 Juli 2019 lalu. Tak hanya sekadar pesona alam eksotis dan kearifan lokal Taiwan yang kuat menjadikan perjalanan berkesan, kini Taiwan sangat siap menyambut pelancong muslim melalui program wisata halaln

Ya, sejak 2016, Pemerintah Taiwan mulai menggalakkan wisata halal. Tak hanya di ibukota negara, Taipei saja, juga di seluruh wilayah pinggiran. Program dimaksud sangat terasa dan bahkan konsisten diterapkan. Terkhusus makanan dan minuman yang disajikan kepada wisatawan muslim, pada hotel ataupun resortnya, gampang untuk dijumpai. Belum lagi restoran-restoran yang ada ditiap daerahnya, pasti dapat ditemui berlabel halal buat dikonsumsi pelancong muslim.

Tak cukup sampai di situ, pengelola hotel atau resort juga menyediakan sajadah, Alquran hingga penunjuk arah kiblat di seluruh kamar, bilamana tamu muslim ingin beribadah. Ini tentu merupakan bukti apresiasi tinggi Taiwan kepada muslim dunia terkhusus Indonesia.

Terkait lisensi halal ini, Pemerintah Taiwan sangat selektif dan ketat mengawasi. Karena itu ditunjuklah satu lembaga khusus yakni Islamic Association of Taiwan. Setiap tahunnya, baik pengelola restoran, hotel dan resort, wajib memperpanjang lisensi halal ke lembaga tersebut.

Cita rasa masakan Taiwan juga sebenarnya masih akrab di lidah orang Indonesia, meski di sana lebih dominan dengan manis. Walau begitu, di beberapa restoran yang sempat kami kunjungi, cita rasa pedas masakannya masih ‘nendang’ hingga ke langit-langit mulut.

Alam Eksostis

Setelah urusan perut tak jadi masalah, Taiwan menawarkan pilihan destinasi wisata menarik bagi para turis. Ada banyak sensasi yang bisa dirasakan dari setiap destinasi yang dikunjungi. Misalnya Sanxiantai dan Xiaoyeliou.

Di kedua lokasi itu, pengunjung dapat menikmati suara desiran ombak, air laut dan angin yang berhembus kencang hingga menusuk tulang. Lalu untuk melihat panorama alam, pelancong dapat menikmati Kabupaten Taitung, Taiwan Timur. Dimana dapat dinikmati melalui balon udara dalam Taiwan International Baloon Fiesta.

Ada juga Kecheng Bridge, dengan landskap hamparan irigasi serta pengunungan nan indah. Pada landskap yang serupa, namun sambil dinikmati melalui sepeda atau becak motor elektrik, pelancong bisa datang ke Mr Brown Aveneu, Chisang.

Sebelum panen, pemandangan sawah akan terlihat seperti lautan emas dan setelah panen di musim dingin, sawah akan penuh ditanami dengan bunga Cosmos Bipinnatus dan bunga Canola. Berkeliling dengan sepeda merupakan cara terbaik menikmati pemandangan di Chisang. Serunya lagi, semua destinasi di sana banyak spot foto yang sayang untuk dilewatkan.

Taiwan yang terletak di bagian subtropikal, memiliki suhu cuaca yang relatif hangat, topografinya beragam dari daratan sampai ke pengunungan sehingga disetiap daerah terdapat berbagai macam bunga yang Indah dan berbeda. Dan jika musim bunga ini telah tiba, setiap tempat akan menyelenggarakan festival bunga, pameran bunga dan kegiatan lainnya. Pameran bunga ini tidak hanya suka dikunjungi oleh orang Taiwan, tetapi juga banyak wisatawan dunia yang ingin menikmati keindahan alam Taiwan.

Di Taiwan Timur, alam yang eksotis memang sangat mudah dijumpai. Salah satunya Taman Nasional Taroko, di Hualien Country. Di taman ini menawarkan pemandangan megah dengan jurang marmer yang hampir berbentuk vertikal. Sepanjang jalur pemandangan yang paling istimewa di sana ialah tebing-tebing, lembah jeram, terowongan gua yang berkelok-kelok, formasi bantuan terbuka, aliran sungai, air terjun dan pemandangan alam yang spektakuler. Tempat ini sangat rekomended bagi backpecker Indonesia dan pelancong di kawasan ASEAN.

Ada juga spot di Gerbang Taroko, gapura kecil dengan gaya ala Tiongkok, tempat wisata yang terkenal untuk berfoto dalam mengabadikan kenangan indah. Eternal Spring Shrine adalah tempat untuk mengenang para pekerja yang meninggal dalam membangun dan membuka jalanan itu. Tempat ini dibangun dengan berdiri tegak di pertengahan lembah yang hijau, dengan percikan air terjun yang terbang san mengalir ke bawah sehingga terlihat seperti lukisan yang begitu menawan.

Cinta Budaya

Taiwan sangat mencintai kebudayaan asli sukunya. Hal ini terlihat dari dibangunnya Pusat Kesenian Tradisional Nasional di Yilan Country. Bangunan-bangunan di Pusat Kesenian Tradisional Nasional itu, menyajikan suasana kehidupan sehari-hari zaman dahulu orang Taiwan. Pengunjung yang datang ke daerah ini dapat merasakan nuansa kehidupan masa lalu Taiwan.

Di sini juga digunakan sabagai tempat penyuntingan drama dan film. Selain itu pengunjung juga dapat menyaksikan pertunjukan di area jalanan dan area teater luar, dimana tersedia pedagang kaki lima yang menawarkan masakan tradisional Yilan.

Selain di Yilan, ragam tema kebudayaan suku asli (aborigin) Taiwan juga dipertunjukkan di resort dan hotel-hotel. Bagi semua tamu hotel, dipastikan akan ada tontonan menarik selain menikmati panorama alam di Taiwan Timur. Suku asli Taroko, misalnya, sangat antusias bila ada pengunjung lokal maupun mancanegara yang menyambangi daerah mereka. Sekitar dua jam, mereka siap memukau dan menunjukkan jati diri sukunya kepada para tamu hotel.

Usai capek mengunjungi wisata di Taiwan Timur, wisatawan dapat menutup perjalanan ke ibukota Taiwan, Taipei. Selain spot wisata, di sana ada banyak lokasi berburu oleh-oleh dan souvenir. Salah satu landmark itu ialah Gedung Taipei 101. Gedung pencakar langit yang masuk sepuluh besar bangunan tertinggi dunia itu, memiliki panjang 508 meter dengan total lantai 101 lantai.

Bangunan lantai bawah merupakan pusat perbelanjaan, beberapa lantai di atasnya adalah restoran, dan lantai lain adalah area perkantoran. Dari lantai 89 menuju ke bawah lantai 88, Anda bisa melihat keunikan Taipei 101 “Passive Tuned Mass Damper”, kedua terbesar sedunia dengan diameter 5,5 meter dan berat 660 ton, yang berfungsi untuk menstabilkan menara ini dari goyangan yang timbul dari angin topan dan gempa bumi.

Landmark lain di Taipei yakni Balai Peringatan Chiang Kai-Shek. Tempat ini dibangun untuk mengenang mantan presiden pertama Taiwan, Chiang Kai-Shek. Di dalam bangunan terdapat patung perunggu Chiang Kai-Shek setinggi hampir 10 meter. Pada area balai tersebut juga kerap dimanfaatkan anak-anak sekolah untuk latihan drumband dan kegiatan seni musik, drama kolosal dan lainnya.

Lalu, sebelum pulang ke negara asal, tak ada salahnya menyempatkan diri berkunjung ke Ximending, kawasan komersil dan rekreasi bagi rakyat Taiwan dan juga pelancong. Di kawasan ini disatukan dengan bermacam ragam pakaian anak muda yang trendi, kuliner, hiburan, seni yang mengandung unsur-unsur budaya. Di sudut jalan juga sering terlihat lukisan grafiti serta hiburan terbaru dengan topik populer. Daerah ini sangat cocok bagi Anda untuk berburu dan belanja oleh-oleh khas Taiwan. So, saatnya berkunjung ke Taiwan! (*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/