29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kemenpar Unjuk Kekayaan Bahari di Marine Diving Fair Tokyo

Kegiatan Marine Diving Fair, yang dilaksanakan di Tokyo, Jepang, pada tanggal 7-9 April 2017.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kehebatan potensi wisata bahari Indonesia terbukti sudah diakui dunia melalui serentetan prestasi globalnya. Tidak ada yang meragukan lagi. Sebagai Negara maritim, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia dengan luas total area terumbu karang sekitar 51.000 kilometer persegi.

Deputi Pemasaran Mancanegara I Gde Pitana didampingi Asdep Pemasaran Asia Pasifik Vinsenius Jemadu memaparkan, untuk lebih memperkenalkan potensi wisata bahari tanah air. Khususnya wisata selam yang segmentasinya masuk ke dalam kategori niche market.

Ini juga untuk menggenjot perolehan target kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2017 sebanyak 15 juta orang, maka Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama 10 operator diving mengikuti kegiatan  Marine Diving Fair, yang dilaksanakan di Tokyo, Jepang, pada tanggal 7-9 April 2017.

“Beberapa kegiatan akan dilakukan di paviliun Indonesia, seperti product knowledge tentang spot-spot diving baru di Indonesia, pertunjukan kesenian yang berasal dari Pulau Dewata-Bali, kopi khas Indonesia yang sudah sangat terkenal di Jepang, serta penyajian makanan khas Indonesia. Dan ikon kapal phinisi menjadi dari paviliun Indonesia suntuk menarik para pengunjung pameran, urusan keindahan Bahari, kita lah juaranya,” kata Pitana yang juga diamini Vinsensius.

Pitana menambahkan, pihaknya mencatat jumlah trumbu karang yang ada di lautan Indonesia menyumbang 18% dari luas total terumbu karang dunia. Indonesia juga memiliki lebih dari 55 destinasi diving dan lebih dari 1.500 dive spots yang tersebar dari Pulau Weh di Aceh hingga Cendrawasih Bay di Papua. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan seluruh negara di dunia.

“Dunia mengakui Indonesia memiliki beberapa diving spot terbaik dunia, antara lain Raja Ampat, Pulau Komodo, Derawan, Togean, Wakatobi, Gili Air, dan Bunaken, yang merupakan surga bagi para penyelam (divers) karena di Indonesia, mereka selalu bisa menyelam di musim apapun sepanjang tahun, jadi kami akan goda terus para pecinta diving di Jepang ini,” tambah Vinsensius.

Ikon kapal phinisi merupakan penciri dari paviliun Indonesia akan tebar pesona di perhelatan tersebut. Menteri Pariwisata Arief Yahya memang selalu menginstruksikan untuk menampilkan booth yang terbaik, mewakili promosinya, dan available untuk selfie dan menyebar di sosial media. “Harus mewakili keindahan alam dan keunikan budaya Indonesia,” kata Menpar Arief.

Untuk urusan kekayaan bahari, Indonesia memang juaranya. Kata Menpar, sudah seharusnya pameran ini mampu menjaring banyak Wisman para penggemar alam bawah laut. “Itu karena potensi Indonesia sangat besar. Dua per tiga coral dan biodiversity dunia ada di Indonesia. Rugi besar kalau kita tidak bisa meyakinkan wisman untuk menyelami wisata bahari di tanah air,” kata Mantan Direktur Utama Telkom itu.

Menpar Arief Yahya juga meminta Kemenpar terus meraih posisi terbaik untuk urusan wisata bahari dan terus menjadi yang terhebat dalam pameran segmen khusus para diver ini. “Kita memang yang terhebat untuk urusan underwater, dalam wisata bahari. Silakan cari bandingannya deh, atraksi kita gak ada yang mengalahkan,” ucap pria asli Banyuwangi itu.

Kegiatan Marine Diving Fair, yang dilaksanakan di Tokyo, Jepang, pada tanggal 7-9 April 2017.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kehebatan potensi wisata bahari Indonesia terbukti sudah diakui dunia melalui serentetan prestasi globalnya. Tidak ada yang meragukan lagi. Sebagai Negara maritim, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia dengan luas total area terumbu karang sekitar 51.000 kilometer persegi.

Deputi Pemasaran Mancanegara I Gde Pitana didampingi Asdep Pemasaran Asia Pasifik Vinsenius Jemadu memaparkan, untuk lebih memperkenalkan potensi wisata bahari tanah air. Khususnya wisata selam yang segmentasinya masuk ke dalam kategori niche market.

Ini juga untuk menggenjot perolehan target kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2017 sebanyak 15 juta orang, maka Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama 10 operator diving mengikuti kegiatan  Marine Diving Fair, yang dilaksanakan di Tokyo, Jepang, pada tanggal 7-9 April 2017.

“Beberapa kegiatan akan dilakukan di paviliun Indonesia, seperti product knowledge tentang spot-spot diving baru di Indonesia, pertunjukan kesenian yang berasal dari Pulau Dewata-Bali, kopi khas Indonesia yang sudah sangat terkenal di Jepang, serta penyajian makanan khas Indonesia. Dan ikon kapal phinisi menjadi dari paviliun Indonesia suntuk menarik para pengunjung pameran, urusan keindahan Bahari, kita lah juaranya,” kata Pitana yang juga diamini Vinsensius.

Pitana menambahkan, pihaknya mencatat jumlah trumbu karang yang ada di lautan Indonesia menyumbang 18% dari luas total terumbu karang dunia. Indonesia juga memiliki lebih dari 55 destinasi diving dan lebih dari 1.500 dive spots yang tersebar dari Pulau Weh di Aceh hingga Cendrawasih Bay di Papua. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan seluruh negara di dunia.

“Dunia mengakui Indonesia memiliki beberapa diving spot terbaik dunia, antara lain Raja Ampat, Pulau Komodo, Derawan, Togean, Wakatobi, Gili Air, dan Bunaken, yang merupakan surga bagi para penyelam (divers) karena di Indonesia, mereka selalu bisa menyelam di musim apapun sepanjang tahun, jadi kami akan goda terus para pecinta diving di Jepang ini,” tambah Vinsensius.

Ikon kapal phinisi merupakan penciri dari paviliun Indonesia akan tebar pesona di perhelatan tersebut. Menteri Pariwisata Arief Yahya memang selalu menginstruksikan untuk menampilkan booth yang terbaik, mewakili promosinya, dan available untuk selfie dan menyebar di sosial media. “Harus mewakili keindahan alam dan keunikan budaya Indonesia,” kata Menpar Arief.

Untuk urusan kekayaan bahari, Indonesia memang juaranya. Kata Menpar, sudah seharusnya pameran ini mampu menjaring banyak Wisman para penggemar alam bawah laut. “Itu karena potensi Indonesia sangat besar. Dua per tiga coral dan biodiversity dunia ada di Indonesia. Rugi besar kalau kita tidak bisa meyakinkan wisman untuk menyelami wisata bahari di tanah air,” kata Mantan Direktur Utama Telkom itu.

Menpar Arief Yahya juga meminta Kemenpar terus meraih posisi terbaik untuk urusan wisata bahari dan terus menjadi yang terhebat dalam pameran segmen khusus para diver ini. “Kita memang yang terhebat untuk urusan underwater, dalam wisata bahari. Silakan cari bandingannya deh, atraksi kita gak ada yang mengalahkan,” ucap pria asli Banyuwangi itu.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/