30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Wisatawan Kepincut Festival Kampung Tani di Kota Batu

Festival Kampung Tani (FKT#4) di Kelurahan Temas, Kota Batu yang dibuka sejak Jumat (12/5) dan berakhir Minggu (14/5).

KOTA BATU, SUMUTPOS.CO – Bisa jadi sejauh mata memandang, di mana tempat kita saat berada di Kota Batu adalah view pariwisata. Segudang julukan dimiliki Kota Batu. Bahkan atraksi desa sekecil apapun akan jadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

Menpar Arief Yahya menyebut, kalau soal atraksi dari 3A pengembangan destinasi wisata, Indonesia selalu juara. Alam dan budaya Indonesia punya indeks daya saing yang kuat. “Tinggal akses dan amenitas yang harus dipikirkan bersama, dikeroyok bersama dengan Indonesia incorporated,” jelas Menteri Arief.

Pun juga yang terjadi di Kota Batu sebagai kota apel memang sudah lama melekat. Kini Kota Batu berusaha memperkuat imagenya sebagai kota berbasis agrowisata. Maka tak heran bila Pemda setempat banyak membuat berbagai even yang terkait dengan agrowisata. Bahkan penyelenggaraan even bukan lagi pemda. Tapi hanya setingkat desa.

Itu saja sudah cukup kuat mendongkrak atraksi Batu dan mengundang wisatawan dari berbagai kota di nusantara maupun wisatawan manca negara.

Seperti Festival Kampung Tani (FKT#4) di Kelurahan Temas, Kota Batu yang dibuka sejak Jumat (12/5) dan berakhir Minggu (14/5) dihadiri ratusan wisatawan yang kebetulan sedang weekend di Kota Batu. Maka sekalian menghadiri festival FKT#4.

Lokasinyapun tidak di gedung atau halaman kantor. Tapi di sekitar persawahan, yakni sawah Putuk dengan view bukit dan gunung. Maka tak heran bila festival ini cukup mengesankan para pengunjung.

Festival inipun dikemas cukup menarik. Pada hari pertama, ada karnaval. Setiap peserta mengenakan busana, kostum, serta membawa apapun yang yang bernuansa pertanian. Mulai dari caping hingga membawa orangorangan sawah berbahan jerami.

Bahkan, ada peserta karnaval yang membawa gunungan hasilhasil bumi. Terdiri atas tomat, cabai merah, kacang panjang, kubis, hingga terong. Aksi para peserta karnaval ini menarik perhatian masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu.

Menariknya  ada sejumlah agenda yang digelar. Mulai dari Pak Tani Day, Bule Sobo Kampung, Jaran Kepang, RW Menari, Tari Kampung Tani, Fashion On The Field, dan Pencak Silat Plus.

Festival Kampung Tani (FKT#4) di Kelurahan Temas, Kota Batu yang dibuka sejak Jumat (12/5) dan berakhir Minggu (14/5).

KOTA BATU, SUMUTPOS.CO – Bisa jadi sejauh mata memandang, di mana tempat kita saat berada di Kota Batu adalah view pariwisata. Segudang julukan dimiliki Kota Batu. Bahkan atraksi desa sekecil apapun akan jadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

Menpar Arief Yahya menyebut, kalau soal atraksi dari 3A pengembangan destinasi wisata, Indonesia selalu juara. Alam dan budaya Indonesia punya indeks daya saing yang kuat. “Tinggal akses dan amenitas yang harus dipikirkan bersama, dikeroyok bersama dengan Indonesia incorporated,” jelas Menteri Arief.

Pun juga yang terjadi di Kota Batu sebagai kota apel memang sudah lama melekat. Kini Kota Batu berusaha memperkuat imagenya sebagai kota berbasis agrowisata. Maka tak heran bila Pemda setempat banyak membuat berbagai even yang terkait dengan agrowisata. Bahkan penyelenggaraan even bukan lagi pemda. Tapi hanya setingkat desa.

Itu saja sudah cukup kuat mendongkrak atraksi Batu dan mengundang wisatawan dari berbagai kota di nusantara maupun wisatawan manca negara.

Seperti Festival Kampung Tani (FKT#4) di Kelurahan Temas, Kota Batu yang dibuka sejak Jumat (12/5) dan berakhir Minggu (14/5) dihadiri ratusan wisatawan yang kebetulan sedang weekend di Kota Batu. Maka sekalian menghadiri festival FKT#4.

Lokasinyapun tidak di gedung atau halaman kantor. Tapi di sekitar persawahan, yakni sawah Putuk dengan view bukit dan gunung. Maka tak heran bila festival ini cukup mengesankan para pengunjung.

Festival inipun dikemas cukup menarik. Pada hari pertama, ada karnaval. Setiap peserta mengenakan busana, kostum, serta membawa apapun yang yang bernuansa pertanian. Mulai dari caping hingga membawa orangorangan sawah berbahan jerami.

Bahkan, ada peserta karnaval yang membawa gunungan hasilhasil bumi. Terdiri atas tomat, cabai merah, kacang panjang, kubis, hingga terong. Aksi para peserta karnaval ini menarik perhatian masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu.

Menariknya  ada sejumlah agenda yang digelar. Mulai dari Pak Tani Day, Bule Sobo Kampung, Jaran Kepang, RW Menari, Tari Kampung Tani, Fashion On The Field, dan Pencak Silat Plus.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/