26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Istimewa! GenPi Sumsel 9 Jam Trending Topic No 1 di Twitterland

Launching Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Sumsel.

PALEMBANG, SUMUTPOS.CO – Wow. Dua jempol buat GenPI –Generasi Pesona Indonesia– Sumatera Selatan (Sumsel). Lebih dari 9 jam, menduduki posisi paling puncak dalam daftar trending topic nasional di Twitter. Sejak pukul 10.00 hingga malam, hastag #GenPISumsel masih bertengger di tangga paling atas.

“Istimewa! Terima kasih para netizen, bloggers, vloggers, youtubers, selebgram dan semua aktivis media sosial yang turut menyemarakkan peluncuran GenPI Sumsel di media online dan media sosial,” ucap Kadispar Sumsel Irene Camelyn Sinaga di Hotel Arista, Palembang, Sabtu, 6 Mei 2017.

GenPI Sumsel, menurut Irene Camelyn memang diikuti oleh para netizen yang sudah lama berkolaborasi dengan tim Dispar Sumsel. Persisnya sejak Februari 2016, atau lebih dari setahun lalu. Karena itu, ketika diaktivasi dalam wadah GenPI, mereka langsung tune in.

Selain itu, hadir para “pendekar medsos” dari GenPI Aceh, GenPI Sumbar, GenPI Jateng, GenPI Lombok Sumbawa, GenPI Maluku, GenPI Jabar dan GenPI Jatim yang turut menyaksikan peresmian GenPI Sumsel itu. “Terima kasih, GenPI menjadi motor penggerak untuk mempromosikan pariwisata, mengangkat potensi alam, budaya dan buatan di Sumsel,” jelas Irene.

Presiden Joko Widodo memang sempat merasakan, greget Palembang sebagai host Asian Games 2018 bersama Jakarta, sangat kurang. Suasana menjelang pesta olahraga Negara-negara se Asia itu masih jauh dari yang diharapkan. “GenPi Sumsel ini akan menjadi salah satu media untuk menghebohkan kesiapan daerah dengan destinasi wisatanya,” harapnya.

Staf Khusus Menpar Bidang Komunikasi, Don Kardono menjelaskan GenPI adalah komunitas netizen yang memiliki perhatian khusus di bidang pariwisata. Sebagai community, sekaligus berperan sebagai media endorser yang dalam Pentahelix (ABCGM) –Academician, Business, Community, Government, Media– menempati dua folder sekaligus.

Satu lagi, lanjut Don Kardono, sebagai media (M), karena mereka juga semakin efektif menyampaikan message atau pesan, reportase, dan bisa membuat viral. Media adalah penyampai pesan ke publik, dan mereka bisa melakukannya. Channel-nya media sosial. Juga bisa menjadi community (C), karena mereka punya minat yang sama, berada di alam digital yang sama, dan sama-sama concern di pariwisata.

Di mana letak asyiknya bergabung dengan  GenPI? Sementara, itu adalah pekerjaan volenteer, tidak dibayar, tidak menghasilkan uang secara langsung? Don menjelaskan panjang lebar soal benefit dan intengible assets yang bisa divalue.

“Pertama, networking! Dunia medsos itu asyiknya adalah networking, semakin banyak followers, subscribers dan friends di dunia maya, dengan engagement yang kuat, dia akan menjadi trendsetter. Punya pengikut yang fanatik, dan ditandai dengan comments, repost, retweet, nge-tag, nge-like. Ketika punya pertemanan yg kuat, maka mereka laku menjadi endorser yang kuat pula,” ungkap Don Kardono.

Kedua, GenPI adalah aktualisasi seseorang di era digital, sebagai gaya hidup digital. Pariwisata adalah digital lifestyle. “Anak-anak muda sekarang, tidak menabung untuk membeli rumah atau tanah. Mereka mengumpulkan duit untuk bisa selfie dan nge-vlog di Raja Ampat, Labuan Bajo, Wakatobi, Lombok Sumbawa, Bali, Kepri, Borobudur, dan destinasi lainnya!” kata Don.

Kalau di Instagram, Facebook, Path, Twitter, Youtube, WA status –layanan terbaru WhatsApp–, penuh dengan foto-foto destinasi yang eksklusif, alam yang keren, budaya yang khas, tidak semua orang bisa ke sana, semakin bergengsilah pemilik akunnya. Semakin di-follow banyak netizen lain. “Itulah ciri khas digital lifestyle, ketemu apa saja, mengutamakan foto dan selfie, lalu di share di media sosial,” ungkap Don.

Launching Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Sumsel.

PALEMBANG, SUMUTPOS.CO – Wow. Dua jempol buat GenPI –Generasi Pesona Indonesia– Sumatera Selatan (Sumsel). Lebih dari 9 jam, menduduki posisi paling puncak dalam daftar trending topic nasional di Twitter. Sejak pukul 10.00 hingga malam, hastag #GenPISumsel masih bertengger di tangga paling atas.

“Istimewa! Terima kasih para netizen, bloggers, vloggers, youtubers, selebgram dan semua aktivis media sosial yang turut menyemarakkan peluncuran GenPI Sumsel di media online dan media sosial,” ucap Kadispar Sumsel Irene Camelyn Sinaga di Hotel Arista, Palembang, Sabtu, 6 Mei 2017.

GenPI Sumsel, menurut Irene Camelyn memang diikuti oleh para netizen yang sudah lama berkolaborasi dengan tim Dispar Sumsel. Persisnya sejak Februari 2016, atau lebih dari setahun lalu. Karena itu, ketika diaktivasi dalam wadah GenPI, mereka langsung tune in.

Selain itu, hadir para “pendekar medsos” dari GenPI Aceh, GenPI Sumbar, GenPI Jateng, GenPI Lombok Sumbawa, GenPI Maluku, GenPI Jabar dan GenPI Jatim yang turut menyaksikan peresmian GenPI Sumsel itu. “Terima kasih, GenPI menjadi motor penggerak untuk mempromosikan pariwisata, mengangkat potensi alam, budaya dan buatan di Sumsel,” jelas Irene.

Presiden Joko Widodo memang sempat merasakan, greget Palembang sebagai host Asian Games 2018 bersama Jakarta, sangat kurang. Suasana menjelang pesta olahraga Negara-negara se Asia itu masih jauh dari yang diharapkan. “GenPi Sumsel ini akan menjadi salah satu media untuk menghebohkan kesiapan daerah dengan destinasi wisatanya,” harapnya.

Staf Khusus Menpar Bidang Komunikasi, Don Kardono menjelaskan GenPI adalah komunitas netizen yang memiliki perhatian khusus di bidang pariwisata. Sebagai community, sekaligus berperan sebagai media endorser yang dalam Pentahelix (ABCGM) –Academician, Business, Community, Government, Media– menempati dua folder sekaligus.

Satu lagi, lanjut Don Kardono, sebagai media (M), karena mereka juga semakin efektif menyampaikan message atau pesan, reportase, dan bisa membuat viral. Media adalah penyampai pesan ke publik, dan mereka bisa melakukannya. Channel-nya media sosial. Juga bisa menjadi community (C), karena mereka punya minat yang sama, berada di alam digital yang sama, dan sama-sama concern di pariwisata.

Di mana letak asyiknya bergabung dengan  GenPI? Sementara, itu adalah pekerjaan volenteer, tidak dibayar, tidak menghasilkan uang secara langsung? Don menjelaskan panjang lebar soal benefit dan intengible assets yang bisa divalue.

“Pertama, networking! Dunia medsos itu asyiknya adalah networking, semakin banyak followers, subscribers dan friends di dunia maya, dengan engagement yang kuat, dia akan menjadi trendsetter. Punya pengikut yang fanatik, dan ditandai dengan comments, repost, retweet, nge-tag, nge-like. Ketika punya pertemanan yg kuat, maka mereka laku menjadi endorser yang kuat pula,” ungkap Don Kardono.

Kedua, GenPI adalah aktualisasi seseorang di era digital, sebagai gaya hidup digital. Pariwisata adalah digital lifestyle. “Anak-anak muda sekarang, tidak menabung untuk membeli rumah atau tanah. Mereka mengumpulkan duit untuk bisa selfie dan nge-vlog di Raja Ampat, Labuan Bajo, Wakatobi, Lombok Sumbawa, Bali, Kepri, Borobudur, dan destinasi lainnya!” kata Don.

Kalau di Instagram, Facebook, Path, Twitter, Youtube, WA status –layanan terbaru WhatsApp–, penuh dengan foto-foto destinasi yang eksklusif, alam yang keren, budaya yang khas, tidak semua orang bisa ke sana, semakin bergengsilah pemilik akunnya. Semakin di-follow banyak netizen lain. “Itulah ciri khas digital lifestyle, ketemu apa saja, mengutamakan foto dan selfie, lalu di share di media sosial,” ungkap Don.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/