27.8 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Event Mancing Jadi Andalan CoE Wonderful Morotai Islands Festival 2017

Salah satu peserta kegiatan memancing pada Events Wonderful Morotai Island Festival (CoE WMIF) 2016 lalu.

Natsir menjelaskan, keelokan pulau Morotai mulai dari lautan pantai yang eksotis sampai kisah sejarah PD II menjadikan Morotai layak menjadi destinasi wisata kelas dunia.

“Posisi pulau Morotai sangat strategis karena di utara Morotai diapit negara Jepang, Korea, China, Taiwan, Filipina. Di barat ada Singapura dan negara ASEAN. Di selatan ada Australia dan Selandia Baru. Di timur ada republik kepulauan pelau dan negara-negara kepulauan di Pasifik,” ungkap Natsir.

Kondisi ini, lanjut Natsir, menyebabkan Morotai seperti sebuah mutiara di bibir pasifik yang menawarkan keindahan dalam berwisata. Destinasi wisata ini akan lebih bergejolak jika ada peran investor yang masuk dan membangun amenitas di pulau Morotai.

“Aksesibilitas dan fasilitas publik terus dibangun pemerintah untuk menghidupkan Morotai sebagai destinasi kelas dunia. Morotai Islans Festival 2017 merupakan satu upaya untuk mendorong pembangunan percepatan destinasi pariwisata di kawasan timur Indonesia, khususnya di Malut. Untuk itu, atas nama Pemprov Malut dan Pemkab Morotai berterima kasih dan apresiasi kepada pemerintah pusat atas terselenggaranya kegiatan ini,” tutup Natsir.

WMIF 2017 dimeriahkan enam event unggulan. Pertama, lomba foto bawah laut (underwater) yang berlangsung di Perairan Morotai Selatan pada 15-19 Mei 2017. Event ini dimaksudkan untuk menjaga serta melindungi terumbu karang dan biota laut lainnya. Selain itu sebagai ajang untuk memperkenalkan keindahan alam bawah laut Morotai serta tantangan bagi penyelam dalam mengeksplorasi berbagai jenis sisa-sisa peninggalan peralatan Perang Dunia II yang ada sekitar perairan Morotai. Ditargetkan event ini akan dikunjungi 25 wisman dan 100 wisnus.

Kedua, Festival Pante yang dikemas dalam beberapa kegiatan di antaranya Lomba Timba Laor, Lomba Renang, Lomba Perahu Hias, Lomba Katinting, dan Lomba Renang Tradisional yang akan berlangsung di Morotasi Selatan pada 3-6 Mei 2017. Target kegiatan ini sebanyak 20 wisman dan 80 wisnus.

Ketiga, festival musik dan tari tradisional yang dikemas dalam beberapa kegiatan lomba musik, Yangere, Musik Bambu Tada (Hitadi), Lomba Masamper, Lomba Tarian Tide-Tide, dan Lomba Tarian Cakaleleber. Kegiatan berlangsung di Morotai Selatan pada 8-12 Agustus 2017.

Keempat, Fishing Morotai sebagai lomba mancing berskala internasional yang berlangsung di perairan Morotai pada 25-27 Agustus 2017. Targetnya diikuti 25 wisman dan 100 wisnus.

Kelima, Festival Pesona Kirab Nusantara Morotai dalam rangka memperingati HUT RI berlangsung di Morotai Selatan pada 14-15 Agustus 2017. Targetnya 20 wisman dan 80 wisnus.

Keenam, Morotai Beach Run, kegiatan marathon yang diikuti peserta dari dalam negeri dan mancanegara yang berlangsung di Morotai Utara pada 26-27 Oktober 2017. Target pengunjung 25 wisman dan 100 wisnus.(red)

 

 

Salah satu peserta kegiatan memancing pada Events Wonderful Morotai Island Festival (CoE WMIF) 2016 lalu.

Natsir menjelaskan, keelokan pulau Morotai mulai dari lautan pantai yang eksotis sampai kisah sejarah PD II menjadikan Morotai layak menjadi destinasi wisata kelas dunia.

“Posisi pulau Morotai sangat strategis karena di utara Morotai diapit negara Jepang, Korea, China, Taiwan, Filipina. Di barat ada Singapura dan negara ASEAN. Di selatan ada Australia dan Selandia Baru. Di timur ada republik kepulauan pelau dan negara-negara kepulauan di Pasifik,” ungkap Natsir.

Kondisi ini, lanjut Natsir, menyebabkan Morotai seperti sebuah mutiara di bibir pasifik yang menawarkan keindahan dalam berwisata. Destinasi wisata ini akan lebih bergejolak jika ada peran investor yang masuk dan membangun amenitas di pulau Morotai.

“Aksesibilitas dan fasilitas publik terus dibangun pemerintah untuk menghidupkan Morotai sebagai destinasi kelas dunia. Morotai Islans Festival 2017 merupakan satu upaya untuk mendorong pembangunan percepatan destinasi pariwisata di kawasan timur Indonesia, khususnya di Malut. Untuk itu, atas nama Pemprov Malut dan Pemkab Morotai berterima kasih dan apresiasi kepada pemerintah pusat atas terselenggaranya kegiatan ini,” tutup Natsir.

WMIF 2017 dimeriahkan enam event unggulan. Pertama, lomba foto bawah laut (underwater) yang berlangsung di Perairan Morotai Selatan pada 15-19 Mei 2017. Event ini dimaksudkan untuk menjaga serta melindungi terumbu karang dan biota laut lainnya. Selain itu sebagai ajang untuk memperkenalkan keindahan alam bawah laut Morotai serta tantangan bagi penyelam dalam mengeksplorasi berbagai jenis sisa-sisa peninggalan peralatan Perang Dunia II yang ada sekitar perairan Morotai. Ditargetkan event ini akan dikunjungi 25 wisman dan 100 wisnus.

Kedua, Festival Pante yang dikemas dalam beberapa kegiatan di antaranya Lomba Timba Laor, Lomba Renang, Lomba Perahu Hias, Lomba Katinting, dan Lomba Renang Tradisional yang akan berlangsung di Morotasi Selatan pada 3-6 Mei 2017. Target kegiatan ini sebanyak 20 wisman dan 80 wisnus.

Ketiga, festival musik dan tari tradisional yang dikemas dalam beberapa kegiatan lomba musik, Yangere, Musik Bambu Tada (Hitadi), Lomba Masamper, Lomba Tarian Tide-Tide, dan Lomba Tarian Cakaleleber. Kegiatan berlangsung di Morotai Selatan pada 8-12 Agustus 2017.

Keempat, Fishing Morotai sebagai lomba mancing berskala internasional yang berlangsung di perairan Morotai pada 25-27 Agustus 2017. Targetnya diikuti 25 wisman dan 100 wisnus.

Kelima, Festival Pesona Kirab Nusantara Morotai dalam rangka memperingati HUT RI berlangsung di Morotai Selatan pada 14-15 Agustus 2017. Targetnya 20 wisman dan 80 wisnus.

Keenam, Morotai Beach Run, kegiatan marathon yang diikuti peserta dari dalam negeri dan mancanegara yang berlangsung di Morotai Utara pada 26-27 Oktober 2017. Target pengunjung 25 wisman dan 100 wisnus.(red)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/