BATAM, SUMUTPOS.CO – Crossborder tourism Nongsa Mandarin Concert di Batam View, Nongsa, 27-28 Mei 2017, benar-benar istimewa. Seluruh experience yang tidak bisa didapatkan Singapura dibawa ke Batam. Menerbangkan lampion, pesta kembang api, high teste of hospitality, konser 12 artis Mandarin 3 jam full, hingga view Sirkuit F1 Marina Bay Singapura dan Johor Bahru Bridge Malaysia, semua ada di Nongsa, Batam.
Hasilnya, 230 wisman Singapura yang seluruhnya membawa paspor, mengaku happy. Konsep konser crossborder tourism rajutan Batam View Beach Resort dan Kementerian Pariwisata itu memang tak biasa. Konsernya diisi bukan satu atau dua orang yang biasa tampil di Negeri Singa Putih.
Jumlah artis yang diboyong sampai 12. Dan semuanya sangat ngetop di Singapura. Semuanya sering menghias layar kaca Singapura. Durasi shownya? Tiga jam full. Tiga kali lebih panjang dari durasi konser Mandarin di Singapura. Bahkan tak hanya konser.
Comedy show hingga talkshow interactive dengan audience, disuguhkan tak pernah putus hingga tengah malam. Hasilnya? Tak ada satupun wisman yang meninggalkan arena konser. Semuanya betah berlama-lama menyaksikan konser. Apalagi, artis yang diundang bukan artis kacangan. Semua punya basis fans yang sangat besar di chinese market Singapura.
Dari mulai Yang Junting, Ryan Lian, Luo Jiaming, Huang Bihua, Michelle Cho, Katherine, Babes, Sam Loo, Lim Zhi Yi, Chen Xing dan Tny Yin Yin, semua tampil all out. “Ini Mandarin Concert perdana di Batam. Luar biasa. Ada banyak experience baru yang didapat Singaporean di sini,” ujar Chu Mingwei, Events & Marketing Manager Huang & Co, Minggu (28/5) dinihari.
Yang membuat ratusan wisman Singapura makin happy, ada experience baru yang didapatkan di Nongsa. Di Nongsa Batam, audience tak lagi menyaksikan konser di gedung-gedung tinggi. Tak juga diapit beton-beton pencakar langit. Yang terjadi, wisman justru diajak menyaksikan konser di pinggir pantai. Konsernya pun ditemani angin yang bertiup sejuk dan bulan yang tampak menor di langit bersih.
Suara deburan ombak dengan atap langit yang penuh bintang membuat suasana makin terasa sangat oke. Belum lagi, experience menyaksikan gemerlap Singapura, Sirkuit Marina Bay dan Johor Bahru Bridge Malaysia dari Batam.
“Indonesia sangat beruntung punya Batam. Alamnya sangat indah, penduduknya ramah, kuliner dan makanannya pun sangat oke. Di Singapura tidak ada suasana seperti ini. Kebanyakan stress karena tekanan kerja yang tinggi. Tapi setelah datang ke Batam, semua Singaporean happy,” timpal Kevin Bastian, Singaporean yang berprofesi sebagai pilot komersial untuk Bank dan charter flight.
Ucapan Kevin memang tak mengada-ada. Hingga akhir acara, tak ada satupun Singaporean yang bergeser dari tempat duduknya. Malahan, di akhir acara, 230 Singaporean dikejutkan dengan show kembang api yang tak pernah putus selama 30 menit. Nuansa dan kehebohannya tak kalah dengan pesta pergantian tahun.
Bagi yang mengira ini sudah klimaks, maka Anda salah besar. Masih ada sensasi menerbangkan lampion yang dihadirkan di akhir acara. Proses pelepasan lampion ini memiliki makna penting bagi Singaporean, karena di dalam setiap lampion yang dilepaskan, berisi harapan dan doa bagi dirinya sendiri dan orang yang dicintainya.
“Melepas lampion bukanlah sebuah hura-hura, melainkan doa yang diterbangkan ke langit. Tapi itu dilarang di negeri kami. Nah, di Batam, kami bisa menerbangkan lampion dengan bebas. Amazing. Batam luar biasa,” ucap Kheng Long.
Rasa happy itu membuat ratusan wisman Singapura tadi tak segan berderma. Charity yang digalang di tengah acara menghasilkan nominal yang tidak sedikit. Semua ikut menyumbang. Semua ikut berderma meski hasil charity itu akan disumbangkan ke masyarakat Batam yang tak mampu.
“Acaranya dari pagi loh. Tapi tak ada satupun yang balik ke kamar sebelum show berakhir. Pagi hari semuanya kami ajak City Tour dan berwisata belanja. Spent money-nya rata-rata 500-1000 sing dolar. Itu berkah lagi untuk Indonesia. Karenanya di Batam View semua Singaporean kami berikan kesan yang mendalam. Sensasi experience yang tidak bisa didapatkan di Singapura, nuansa alam, hospitality ala Indonesia, itu yang kami angkat. Buat mereka happy. Setelah itu, mereka akan dengan sukarela menjadi endorser pariwisata Indonesia,” ungkap General Manager Batam View Beach Resort Andy Fong.
Batam memang sangat menjanjikan. Karenanya, daerah yang hanya terpaut 30 menit dari Singapura itu terus didorong menjadi lokomotif besar untuk menggerakkan turisme di wilayah perbatasan. “Banyak agenda crossborder yang sudah di create hingga akhir tahun. Kita bikin Batam menjadi second home nya orang Singapura,” timpal Deputi Pengembangan Promosi Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti yang didampingi Kabid Promosi Wisata Alam Hendry Noviardi.
Menpar Arief Yahya ikut memuji pengembangan pariwisata yang dibalut dengan inovasi seperti tadi. Menciptakan sesuatu yang baru, yang belum pernah ada, dan unik, menurutnya sangat dibutuhkan untuk membuat pariwisata Batam dilirik banyak wisman. “Ini sudah tepat. Wisman Singapura diajak mengexplore, sambil merasakan sensasi di destinasi. Inilah yang mendatangkan repeater tourism. Kalau begini terus, saya yakin pamor wisata Batam makin berkibar,” ucap Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI. Â (rel)