Menpar Arief Yahya mengutarakan, bahwa langkah cerdas dan cepat untuk meningkatkan nilai dan pride bangsa Indonesia adalah deregulasi. Beberapa bukti nyata diungkap Menpar Arief Yahya, dimana dengan dukungan Bapak Presiden Jokowi yang menetapkan Pariwisata sebagai leading sector. Kebijakan Bebas Visa Kunjungan Singkat (BVKS) bagi wisatawan mancanegara, penyederhanaan perizinan Yacht dan menghapuskan peraturan mengenai Clearance Approval for Indonesia Territory (CAIT) juga efektif.
Sehingga memudahkan perahu layar pesiar (yacht) masuk ke wilayah Indonesia melalui 18 pelabuhan di Indonesia, dan menghapuskan Asas Cabotage kemudahan singgah kapal pesiar (cruise) untuk menaikkan dan menurunkan penumpang di lima pelabuhan di Indonesia, meningkatkan competitiveness Indonesia di peta pariwisata dunia,” papar Menpar Arief Yahya.
Selain deregulasi, lanjut Menpar Arief Yahya, 3 hal lainnya untuk Indonesia dapat semakin berkibar adalah menetapkan diferensiasi, fokus, dan spirit. Pangkas birokrasi yang berbelit-belit, membuat kawasan khusus pariwisata (KEK ataupun Badan Otorita) agar berlaku peraturan-peraturan khusus yang sesuai best practices yang terbukti ampuh berhasil di berbagai negara lainnya (benchmark) serta Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). “Dan berikan insentif kepada investor, lalu Amati, Tiru dan Modifikasi” lanjut Menpar Arief Yahya.
Ninuk Pambudi, Wakil Pimpinan Redaksi KOMPAS mengapresiasi paparan Menpar tadi. Baginya, forum yang dibuat ini sengaja untuk mempertemukan para pemangku kepentingan atau stakeholders ABGCM sesuai spirit Menpar Arief Yahya.
“Semoga dengan adanya forum ini semakin tersosialisasikan bahwa pariwisata dapat menjadi jawaban bagi berbagai ketimpangan di Indonesia, baik pembangunan dan kemakmuran. Nanti kita akan gelar acara diskusi nasional seperti ini di empat kota besar yaitu, Jakarta, Makassar, Surabaya dan Medan,” pungkas Ninuk. (rel)