25.6 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Promosi Museum Boleh Pakai ‘Mistik’

JAKARTA-

Koleksi museum sering dianggap hanya sebagai peninggalan masa lalu. Meskipun mempunyai nilai sejarah tinggi, namun antusiasme masyarakat dinilai masih rendah. Nah, guna menarik minat pengunjung, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mendorong promosi koleksi museum pakai nuansa mistik.

 

Mendikbud Mohammad Nuh mengatakan, anak-anak sekarang tidak bisa dipaksakan wajib mengunjungi museum. Karena itu untuk mempromosikan museum perlu dilakukan dengan cara atraktif.

 

“Memang penting mengajak anak (berkunjung) ke museum, tetapi bagaimana agar ajakan tersebut menjadi menarik. Supaya menarik, gunakan (cerita) mistik,” katanya dalam keterangan pers yang diterima JPNN, Rabu (18/9).

 

Nuh menilai cerita mistik dibalik koleksi museum ini tidak harus sesuai dengan keadaan sebenarnya. Sekedar untuk menarik perhatian, cerita mistik cukup disampaikan dengan ungkapan ‘katanya’.

 

“Tidak perlu menurut si X atau si Y. (Sumbernya) tidak jelas, tetapi orang percaya,” ujar Menteri asal Jawa Timur itu.

 

Penggunaan cerita mistik ini, lanjut Mendikbud, juga digunakan untuk menarik pengunjung museum di berbagai negara seperti Jepang, Korea, bahkan Perancis.

 

Nah, cara ini boleh saja disadur untuk mewujudkan sasaran pada rencana strategis Kemdikbud untuk meningkatkan jumlah pengunjung pada museum yang direvitalisasi sebanyak 5 juta orang.

 

Karena itu, tugas pengelola museum tidak sekedar menjaga koleksi museum. Lebih dari itu, mereka harus mampu mempromosikan koleksi museum menjadi sesuatu yang bermakna.

 

“Koleksi museum itu tidak ada barang anyar (baru). Kepala museum harus bisa melakukan kontekstualisasi kekinian,” tandanya. (fat/jpnn)

JAKARTA-

Koleksi museum sering dianggap hanya sebagai peninggalan masa lalu. Meskipun mempunyai nilai sejarah tinggi, namun antusiasme masyarakat dinilai masih rendah. Nah, guna menarik minat pengunjung, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mendorong promosi koleksi museum pakai nuansa mistik.

 

Mendikbud Mohammad Nuh mengatakan, anak-anak sekarang tidak bisa dipaksakan wajib mengunjungi museum. Karena itu untuk mempromosikan museum perlu dilakukan dengan cara atraktif.

 

“Memang penting mengajak anak (berkunjung) ke museum, tetapi bagaimana agar ajakan tersebut menjadi menarik. Supaya menarik, gunakan (cerita) mistik,” katanya dalam keterangan pers yang diterima JPNN, Rabu (18/9).

 

Nuh menilai cerita mistik dibalik koleksi museum ini tidak harus sesuai dengan keadaan sebenarnya. Sekedar untuk menarik perhatian, cerita mistik cukup disampaikan dengan ungkapan ‘katanya’.

 

“Tidak perlu menurut si X atau si Y. (Sumbernya) tidak jelas, tetapi orang percaya,” ujar Menteri asal Jawa Timur itu.

 

Penggunaan cerita mistik ini, lanjut Mendikbud, juga digunakan untuk menarik pengunjung museum di berbagai negara seperti Jepang, Korea, bahkan Perancis.

 

Nah, cara ini boleh saja disadur untuk mewujudkan sasaran pada rencana strategis Kemdikbud untuk meningkatkan jumlah pengunjung pada museum yang direvitalisasi sebanyak 5 juta orang.

 

Karena itu, tugas pengelola museum tidak sekedar menjaga koleksi museum. Lebih dari itu, mereka harus mampu mempromosikan koleksi museum menjadi sesuatu yang bermakna.

 

“Koleksi museum itu tidak ada barang anyar (baru). Kepala museum harus bisa melakukan kontekstualisasi kekinian,” tandanya. (fat/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/