MEDAN, SUMUTPOS.CO – HS (35), istri dari H Ajie Karim, anggota Komisi C DPRD Sumut melaporkan suaminya karena kerap ringan tangan dan telah menelantarkan anak serta melakukan perusakan rumah.
HS, warga Jalan Bunga Asoka, Sunggal itu mendatangi Polresta Medan, Selasa (2/6) siang ditemani anak dan kerabatnya. Saat diwawancarai HS mengaku, persoalan rumah tangganya sudah terjadi sejak 2011 lalu. Ketika itu, Ajie Karim memukulinya hingga mengalami mata lebam.
“Pertengkaran kami sudah lama terjadi, seingat saya tahun 2011 dan bapak (Ajie Karim) ringan tangan. Pernah juga tahun 2014 bulan Desember, bapak sampai mengancam akan menceraikan saya,” ungkap HS, seperti dikutip dari Sumut Pos, Rabu (3/6).
Dikatakannya, sikap suaminya itu semakin berubah sejak memiliki wanita idaman lain yang diketahui bernama Wanda Widiaswari. “Jadi begini, pada Januari 2015 lalu saat itu saya baru pulang dari Eropa. Ketika tiba di sini (Medan), saya mendapati pesan BBM di handphone suami saya. Waktu saya lihat ada pesan dari wanita lain. Dalam pesan tersebut, wanita itu mengaku telah hamil,” sebut HS.
Mengetahui suaminya punya wanita idaman lain, HS pun marah. Ia sempat mempertanyakan pesan itu kepada suaminya. “Dari situ, kami terus bertengkar. Lalu, pada 4 Mei 2015, bapak sampai melempar saya dengan gelas. Selanjutnya, pas saya salat zuhur, saya bahkan diludahinya mas,” kata HS.
Lantaran tidak terima, HS pun melawan. Namun lagi-lagi suaminya tetap membela wanita simpanan tersebut. “Saya sebenarnya dari dulu sudah mau melapor mas, tetapi saya takut. Saya tidak ingin anak-anak menjadi korban. Bahkan, kasus penganiayaan ini saya sembunyikan dari keluarga,” ujar HS dengan mata berkaca-kaca.
Sejak saat itu, sambung HS, dirinya kerap mendapat perlakuan kasar dari suaminya. Namun ia pun berusaha sabar, karena masih memikirkan ketiga anaknya.
Pada Senin (1/6) malam, HS kembali mendapat perlakuan kasar disertai penyerangan. Kali ini, adik kandung Ajie Karim bernama Yasika Nori mendatangi rumah HS dan merusak pintu serta membuka paksa lemari miliknya. “Sekarang adik bapak sudah ikut-ikutan mas. Dia datang bersama supir bapak. Mereka membuka paksa pintu rumah saya. Mereka juga merusak rumah saya,” beber HS.
Diutarakannya, tidak hanya ke Polresta Medan (STTLP/1412/VI/2015/SPKT RESTA MEDAN), ia juga berencana akan menghadap ke petinggi Partai Gerindra Sumut.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Aldi Subartono, yang dikonfirmasi mengatakan telah menerima laporan korban dan saat ini sedang mendalaminya. “Laporannya akan kita selidiki dulu ya,” kata Aldi singkat. (ris/bal)