29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Star Wars Horeeeee

Azrul Ananda

Pemerintahan Jokowi-JK sudah setahun. Semoga segalanya membaik. Semoga tahun depan membaik. Amiiinnn.

Tapi, bagi saya, ada hal superpenting yang sangat ditunggu akhir tahun ini: Munculnya film terbaru Star Wars! Rencananya, Star Wars-Episode VII: The Force Awakens, beredar di layar lebar pertengahan atau akhir Desember.

Saya mengaku sebagai maniak Star Wars. Seperti jutaan orang lain generasi saya (dan generasi lain) di dunia. Walau film Star Wars pertama (Episode IV: The New Hope) keluar pada 1977, tahun saya lahir, sampai sekarang film itu tetap jadi salah satu pembuka mata saya yang pertama.

Episode V: The Empire Strikes Back, merupakan film yang dramatis. Di situlah ada cerita penting terkuak, bahwa Darth Vader alias Anakin Skywalker adalah ayah dari jagoan utama Luke Skywalker (yang ternyata saudara kembar dari Princess Leia, inspirasi fantasi banyak remaja laki-laki era saya).

Episode VI: Return of the Jedi, yang dirilis 1983, semula dikira penutup. Darth Vader sudah kembali ke jalan yang benar (walau mati), Death Star (planet buatan kubu kegelapan atau jahat) sudah dihancurkan.

Ternyata, hampir 20 tahun kemudian, ada prekuelnya. Episode I, II, dan III dirilis 1999-2005. Menceritakan bagaimana masa kecil Anakin hingga menjadi Darth Vader.

Dan ternyata, hampir 40 tahun kemudian, ada sekuelnya. Episode VII tahun ini, lalu Episode VIII dan IX dalam beberapa tahun ke depan. Plus film-film terpisah yang masih dalam ‘galaksi’ Star Wars.

Di dunia ini, kalau uang bisa terus dibuat, ya memang cerita tidak boleh berhenti! Apalagi Disney, pemilik baru Star Wars, benar-benar harus cari uang. Mereka membeli haknya dari sang pencipta Star Wars, George Lucas, dengan nilai lebih dari USD 4 miliar! Rupiahnya tak terhingga!

Entah berapa duit sudah saya habiskan untuk Star Wars. Khususnya beli pernak-perniknya. Dua tokoh favorit saya: Si jahat Darth Maul serta sosok mungil yang bijak dan jagoan, Yoda.

Dan asal tahu saja, putri bungsu saya namanya , Andretti Amidala Ananda. Nama pertamanya, ‘Andretti’ ;, diambil dari nama pembalap legendaris Amerika Mario Andretti. Nah, nama tengahnya didapat dari Queen Amidala, yang diperankan Natalie Portman, yang dalam cerita adalah istri Anakin, ibu si kembar Luke dan Leia.

Waktu itu, kami sempat mengira anak bungsu saya akan laki-laki. Dan waktu itu saya sudah menyiapkan nama ‘Anakin Ananda’ wkwkwkwk.

***
Ketika ke Amerika beberapa pekan lalu, orang seperti tidak bisa terelakkan dari Star Wars. Mengisi bensin? Gantungan kunci dan pernak-pernik Star Wars dijual di kasir.

Belanja di department store? Mulai kelas menengah sampai atas ada merchandise berkaitan dengan Star Wars.

Jangan tanya soal toko mainan. Ke toko sepatu saja, termasuk Crocs, yang berlabel Star Wars dipajang terdepan.

Wediaaannnn

Kabar terbaru, walau filmnya baru diputar Desember, penjualan tiketnya sudah gila-gilaan. Sampai-sampai situs-situs penjual tiket bioskop di Amerika hang. Saya jadi ingat 1999 dulu, sebelum Episode I: The Phantom Menace diputar. Saya ikut antre berjam-jam beli tiket, beberapa minggu sebelum filmnya diputar. Dan waktu itu belum ada situs penjualan tiket online.

Itu pun gagal dapat pemutaran perdana pada lepas tengah malam. Dapatnya tiket nonton pukul 7 pagi! Ya, waktu itu, satu kompleks bioskop sampai memutar 42 show, dalam waktu 24 jam.

Pukul 7 pagi itu saya nonton, dengan gedung penuh, berisi penggemar dari berbagai usia. Karena itu hari kerja, saya bisa membayangkan ada berapa ribu anak bolos sekolah untuk nonton Star Wars.

Desember nanti? Saya bakal jadi salah satu yang pertama nonton. Entah di mana. Pokoknya harus nonton.

Saat ini, saya mencoba ‘meracuni’ anak-anak saya dengan Star Wars. Siapa tahu ikut kecanduan dan terinspirasi.

Trailer film terbaru saya putar di depan mereka berkali-kali. Film-film episode sebelumnya juga saya coba paksakan agar mereka nonton. Tidak selalu berhasil, tapi harus berusaha, bukan? Wkwkwkwk.

Nah, sebelum Anda-Anda ada yang protes, kenapa mengajarkan anak nonton Star Wars, saya mau menyampaikan pembelaannya.

Satu, Star Wars ini merangkum kisah-kisah teladan dunia dalam satu galaksi. Jadi, tidak perlu mendongeng cerita dari berbagai negara. Semua pada dasarnya terangkum di Star Wars, dan George Lucas sepertinya memang mengambil kisah-kisah dunia untuk dikembangkan menjadi kisah luar angkasa.

Azrul Ananda

Pemerintahan Jokowi-JK sudah setahun. Semoga segalanya membaik. Semoga tahun depan membaik. Amiiinnn.

Tapi, bagi saya, ada hal superpenting yang sangat ditunggu akhir tahun ini: Munculnya film terbaru Star Wars! Rencananya, Star Wars-Episode VII: The Force Awakens, beredar di layar lebar pertengahan atau akhir Desember.

Saya mengaku sebagai maniak Star Wars. Seperti jutaan orang lain generasi saya (dan generasi lain) di dunia. Walau film Star Wars pertama (Episode IV: The New Hope) keluar pada 1977, tahun saya lahir, sampai sekarang film itu tetap jadi salah satu pembuka mata saya yang pertama.

Episode V: The Empire Strikes Back, merupakan film yang dramatis. Di situlah ada cerita penting terkuak, bahwa Darth Vader alias Anakin Skywalker adalah ayah dari jagoan utama Luke Skywalker (yang ternyata saudara kembar dari Princess Leia, inspirasi fantasi banyak remaja laki-laki era saya).

Episode VI: Return of the Jedi, yang dirilis 1983, semula dikira penutup. Darth Vader sudah kembali ke jalan yang benar (walau mati), Death Star (planet buatan kubu kegelapan atau jahat) sudah dihancurkan.

Ternyata, hampir 20 tahun kemudian, ada prekuelnya. Episode I, II, dan III dirilis 1999-2005. Menceritakan bagaimana masa kecil Anakin hingga menjadi Darth Vader.

Dan ternyata, hampir 40 tahun kemudian, ada sekuelnya. Episode VII tahun ini, lalu Episode VIII dan IX dalam beberapa tahun ke depan. Plus film-film terpisah yang masih dalam ‘galaksi’ Star Wars.

Di dunia ini, kalau uang bisa terus dibuat, ya memang cerita tidak boleh berhenti! Apalagi Disney, pemilik baru Star Wars, benar-benar harus cari uang. Mereka membeli haknya dari sang pencipta Star Wars, George Lucas, dengan nilai lebih dari USD 4 miliar! Rupiahnya tak terhingga!

Entah berapa duit sudah saya habiskan untuk Star Wars. Khususnya beli pernak-perniknya. Dua tokoh favorit saya: Si jahat Darth Maul serta sosok mungil yang bijak dan jagoan, Yoda.

Dan asal tahu saja, putri bungsu saya namanya , Andretti Amidala Ananda. Nama pertamanya, ‘Andretti’ ;, diambil dari nama pembalap legendaris Amerika Mario Andretti. Nah, nama tengahnya didapat dari Queen Amidala, yang diperankan Natalie Portman, yang dalam cerita adalah istri Anakin, ibu si kembar Luke dan Leia.

Waktu itu, kami sempat mengira anak bungsu saya akan laki-laki. Dan waktu itu saya sudah menyiapkan nama ‘Anakin Ananda’ wkwkwkwk.

***
Ketika ke Amerika beberapa pekan lalu, orang seperti tidak bisa terelakkan dari Star Wars. Mengisi bensin? Gantungan kunci dan pernak-pernik Star Wars dijual di kasir.

Belanja di department store? Mulai kelas menengah sampai atas ada merchandise berkaitan dengan Star Wars.

Jangan tanya soal toko mainan. Ke toko sepatu saja, termasuk Crocs, yang berlabel Star Wars dipajang terdepan.

Wediaaannnn

Kabar terbaru, walau filmnya baru diputar Desember, penjualan tiketnya sudah gila-gilaan. Sampai-sampai situs-situs penjual tiket bioskop di Amerika hang. Saya jadi ingat 1999 dulu, sebelum Episode I: The Phantom Menace diputar. Saya ikut antre berjam-jam beli tiket, beberapa minggu sebelum filmnya diputar. Dan waktu itu belum ada situs penjualan tiket online.

Itu pun gagal dapat pemutaran perdana pada lepas tengah malam. Dapatnya tiket nonton pukul 7 pagi! Ya, waktu itu, satu kompleks bioskop sampai memutar 42 show, dalam waktu 24 jam.

Pukul 7 pagi itu saya nonton, dengan gedung penuh, berisi penggemar dari berbagai usia. Karena itu hari kerja, saya bisa membayangkan ada berapa ribu anak bolos sekolah untuk nonton Star Wars.

Desember nanti? Saya bakal jadi salah satu yang pertama nonton. Entah di mana. Pokoknya harus nonton.

Saat ini, saya mencoba ‘meracuni’ anak-anak saya dengan Star Wars. Siapa tahu ikut kecanduan dan terinspirasi.

Trailer film terbaru saya putar di depan mereka berkali-kali. Film-film episode sebelumnya juga saya coba paksakan agar mereka nonton. Tidak selalu berhasil, tapi harus berusaha, bukan? Wkwkwkwk.

Nah, sebelum Anda-Anda ada yang protes, kenapa mengajarkan anak nonton Star Wars, saya mau menyampaikan pembelaannya.

Satu, Star Wars ini merangkum kisah-kisah teladan dunia dalam satu galaksi. Jadi, tidak perlu mendongeng cerita dari berbagai negara. Semua pada dasarnya terangkum di Star Wars, dan George Lucas sepertinya memang mengambil kisah-kisah dunia untuk dikembangkan menjadi kisah luar angkasa.

Artikel Terkait

Wayan di New York

Trump Kecele Lagi

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/