30.5 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Astagaa… Otaknya Bidan, Sakit Hati Diputus Paman si Bocah

Foto: Bambang/PM Leoni, bocah yang diculik dua pria  Kamis (11/2) sore lalu. Ternyata penculikan itu didalangi seorang bidan, mantan pacar pamannya.
Foto: Bambang/PM
Leoni, bocah yang diculik dua pria Kamis (11/2) sore lalu. Ternyata penculikan itu didalangi seorang bidan, mantan pacar pamannya.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Masih ingat penculikan Leony Arista (4) di Jalan Teratai, Gang Pendidikan, Lingkungan 5, Kelurahan Nangka, Binjai Utara? Ya, kasus itu terungkap. Motifnya, karena pelaku sakit hati kepada paman korban yang telah memutus hubungan cinta mereka.

Otak pelaku adalah Kiki boru Butar-Butar (26) warga Jalan Bunga Terompet, Desa Selayang, Kecamatan Selesai, Langkat. Ironisnya, Kiki merupakan seorang bidan di salah satu klinik di Kabupaten Langkat.

Ceritanya, Kiki dan Richard Siboro (paman Leony) sudah menjalin kasih. Akhirnya, hubungan itu berujung ranjang. Bahkan, keduanya pernah tinggal bersama di rumah kontrakan Kiki di Simalingkar, Medan.

Namun, karena hubungan keduanya kandas, Kiki sakit hati. Kiki sempat berkali-kali meminta Richard untuk balikan. Tapi usahanya sia-sia. Richard tidak mau balikan dengan Kiki.

Kiki kemudian mengupah 2 orang untuk menculik Leony. Kedua orang itu diupah Kiki Rp800 ribu per orang.

Dua orang yang disuruh Kiki menculik yakni, Ariandi Pinem alias Joko (32) warga Jalan Kopi 18, Perumnas Simalingkar, Binjai dan Ricky (29) (DPO). Agar tak salah target, Kiki membekali keduanya foto Leony. Selain itu, Kiki menunjukkan rumah target.

Susi Irawati (31), istri Joko mengatakan usai menculik Leony, Kiki datang dan menitipkan korban untuk dirawat sementara.

Kiki berdalih ibu Leony adalah kakak kandungnya yang sedang sakit keras dan sedang koma di rumah sakit. “Saya kenal dengan Kiki karena pernah tetangga di kontrakan Pak Daud di Simalingkar,” jelas Susi saat ditemui di Mapolres Binjai, Selasa (16/2).

Kasihan, Susi pun menyetujui untuk merawat Leony. “Aku tidak tahu apa-apa. Kiki menitipkan uang Rp 200 ribu, untuk beli susu Leony,” ujarnya.

Selama 5 hari bersama, Leony selalu menangis untuk pulang dan terus memanggil mamanya. Namun, Leony bisa lupa semuanya. Karena Leony asyik bermain dengan 2 anak Susi.

“Kalau manggil mama, aku bilang mamanya akan datang,” serunya.

Hari kelima bersama Leony, tiba-tiba polisi datang ke rumah mereka. Saat itu Kiki ikut bersama petugas.

Foto: Bambang/PM Leoni, bocah yang diculik dua pria  Kamis (11/2) sore lalu. Ternyata penculikan itu didalangi seorang bidan, mantan pacar pamannya.
Foto: Bambang/PM
Leoni, bocah yang diculik dua pria Kamis (11/2) sore lalu. Ternyata penculikan itu didalangi seorang bidan, mantan pacar pamannya.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Masih ingat penculikan Leony Arista (4) di Jalan Teratai, Gang Pendidikan, Lingkungan 5, Kelurahan Nangka, Binjai Utara? Ya, kasus itu terungkap. Motifnya, karena pelaku sakit hati kepada paman korban yang telah memutus hubungan cinta mereka.

Otak pelaku adalah Kiki boru Butar-Butar (26) warga Jalan Bunga Terompet, Desa Selayang, Kecamatan Selesai, Langkat. Ironisnya, Kiki merupakan seorang bidan di salah satu klinik di Kabupaten Langkat.

Ceritanya, Kiki dan Richard Siboro (paman Leony) sudah menjalin kasih. Akhirnya, hubungan itu berujung ranjang. Bahkan, keduanya pernah tinggal bersama di rumah kontrakan Kiki di Simalingkar, Medan.

Namun, karena hubungan keduanya kandas, Kiki sakit hati. Kiki sempat berkali-kali meminta Richard untuk balikan. Tapi usahanya sia-sia. Richard tidak mau balikan dengan Kiki.

Kiki kemudian mengupah 2 orang untuk menculik Leony. Kedua orang itu diupah Kiki Rp800 ribu per orang.

Dua orang yang disuruh Kiki menculik yakni, Ariandi Pinem alias Joko (32) warga Jalan Kopi 18, Perumnas Simalingkar, Binjai dan Ricky (29) (DPO). Agar tak salah target, Kiki membekali keduanya foto Leony. Selain itu, Kiki menunjukkan rumah target.

Susi Irawati (31), istri Joko mengatakan usai menculik Leony, Kiki datang dan menitipkan korban untuk dirawat sementara.

Kiki berdalih ibu Leony adalah kakak kandungnya yang sedang sakit keras dan sedang koma di rumah sakit. “Saya kenal dengan Kiki karena pernah tetangga di kontrakan Pak Daud di Simalingkar,” jelas Susi saat ditemui di Mapolres Binjai, Selasa (16/2).

Kasihan, Susi pun menyetujui untuk merawat Leony. “Aku tidak tahu apa-apa. Kiki menitipkan uang Rp 200 ribu, untuk beli susu Leony,” ujarnya.

Selama 5 hari bersama, Leony selalu menangis untuk pulang dan terus memanggil mamanya. Namun, Leony bisa lupa semuanya. Karena Leony asyik bermain dengan 2 anak Susi.

“Kalau manggil mama, aku bilang mamanya akan datang,” serunya.

Hari kelima bersama Leony, tiba-tiba polisi datang ke rumah mereka. Saat itu Kiki ikut bersama petugas.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/