JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Badan Narkotika Nasional (BNN) telah menyita aset jaringan peredaran narkoba yang melibatkan Togiman alias Toni alias Toge dan Kasat Narkoba Polres Belawan yang sudah dicopot, AKP Ichwan Lubis. Total aset yang sudah disita dalam kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU) jaringan Lubuk Pakam ini sebesar Rp 16,4 miliar.
Jubir BNN Kombes Slamet Pribadi menyampaikan perkembangan pengusutan kasus ini. Disebutkan, terungkapnya jaringan ini berawal dari tertangkapnya kurir berinisial MR als AC saat membawa 46.000 butir ekstasi, 20,5 kg sabu, dan 600.000 happy 5 di sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Gatot Subroto, Medan 1 April 2016.
Dari MR didapat keterangan bahwa narkotika tersebut milik Toni, Napi Lapas Lubuk Pakam. Dalam menjalankan transaksi narkotika itu Toni dibantu oleh kakak kandungnya Janti, inisial JT. Dari tangan JT petugas berhasil menyita uang sebesar Rp 8,2 miliar.
“Kasus ini menyeret nama oknum polisi AKP Ichwan yang diduga menerima suap dari Toni terkait kejahatan narkotika yang dilakukannya. Dari tangan Ichwan, BNN mengamankan uang tunai sebesar 2,3 miliar,” ujar Slamet dalam keterangan persnya, kemarin. Toni berkomunikasi dengan Ichwan melalui Ahin.
“Toni mendapat bagian Rp500 juta dari transaksi ini. Sisa uang yang berhasil disita sebesar Rp 400 juta,” imbuh Slamet. Berikutnya, BNN melakukan pengembangan kasus dan kembali menemukan rekening atas nama Toni yang juga di kuasai oleh Janti dengan total saldo Rp 5.459.000.000. Rekening tersebut sudah diblokir dan masih dalam pengembangan. Sehingga total aset jaringan Lubuk Pakam adalah Rp 16,4 miliar. Atas perbuatannya ketiga tersangka diancam Pasal 137 huruf b UU No.35 tahun 2009 tentang Narkotika dan pasal 5 ayat 1 UU No.8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Badan Narkotika Nasional (BNN) telah menyita aset jaringan peredaran narkoba yang melibatkan Togiman alias Toni alias Toge dan Kasat Narkoba Polres Belawan yang sudah dicopot, AKP Ichwan Lubis. Total aset yang sudah disita dalam kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU) jaringan Lubuk Pakam ini sebesar Rp 16,4 miliar.
Jubir BNN Kombes Slamet Pribadi menyampaikan perkembangan pengusutan kasus ini. Disebutkan, terungkapnya jaringan ini berawal dari tertangkapnya kurir berinisial MR als AC saat membawa 46.000 butir ekstasi, 20,5 kg sabu, dan 600.000 happy 5 di sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Gatot Subroto, Medan 1 April 2016.
Dari MR didapat keterangan bahwa narkotika tersebut milik Toni, Napi Lapas Lubuk Pakam. Dalam menjalankan transaksi narkotika itu Toni dibantu oleh kakak kandungnya Janti, inisial JT. Dari tangan JT petugas berhasil menyita uang sebesar Rp 8,2 miliar.
“Kasus ini menyeret nama oknum polisi AKP Ichwan yang diduga menerima suap dari Toni terkait kejahatan narkotika yang dilakukannya. Dari tangan Ichwan, BNN mengamankan uang tunai sebesar 2,3 miliar,” ujar Slamet dalam keterangan persnya, kemarin. Toni berkomunikasi dengan Ichwan melalui Ahin.
“Toni mendapat bagian Rp500 juta dari transaksi ini. Sisa uang yang berhasil disita sebesar Rp 400 juta,” imbuh Slamet. Berikutnya, BNN melakukan pengembangan kasus dan kembali menemukan rekening atas nama Toni yang juga di kuasai oleh Janti dengan total saldo Rp 5.459.000.000. Rekening tersebut sudah diblokir dan masih dalam pengembangan. Sehingga total aset jaringan Lubuk Pakam adalah Rp 16,4 miliar. Atas perbuatannya ketiga tersangka diancam Pasal 137 huruf b UU No.35 tahun 2009 tentang Narkotika dan pasal 5 ayat 1 UU No.8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.