28 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Busyettt…. Siswi SMP Digilir Puluhan Pemuda

Gadis-diperkosa-ramai-ramaiSIBIRUBIRU, SUMUTPOS.CO – Kasus perkosaan secara bergilir kembali terjadi. Dalam sehari, Mawar (14) nama samaran 3 kali digilir secara berturut-turut oleh puluhan pemuda. Sebelum melakukan aksi bejatnya, para pelaku lebih dulu mencekoki siswi kelas dua SMP itu dengan minuman keras.

Peristiwa memilukan ini terjadi Kamis (19/5) lalu, bermula saat remaja yang tinggal di kawasan Kecamatan Sibolangit Deliserdang tersebut diajak teman prianya berinisial MS, jalan-jalan ke pemandian air panas Desa Penen, Kecamatan Biru-biru. Karena tak curiga, Mawar mengamini ajakan MS. Singkat cerita, sekira pukul 19.30 WIB, keduanya pun berangkat berboncengan mengendarai sepeda motor Honda Supra X.

Tak lama mandi-mandi di sana, Mawar dipanggil oleh seorang pemuda kenalannya yang tengah duduk bersama teman-temannya di sebuah gubuk kecildi pinggir pemandian. Karena sudah kenal, Mawar pun ikut bergabung ke gubuk itu. Cerita Mawar dengan para pemuda itu berlanjut hingga pukul 22.30 WIB. Karena sudah larut, dengan dalih usara dingin, salah seorang pelaku membeli minuman keras dan menyuguhkannya.

Semula Mawar menolak ikut minum, tapi karena terus didesak dan dirayu, remaja bertubuh mungil itu akhirnya mau juga meneguk miras yang dikemas botol tersebut. Karena tak pernah minum, tak lama berselang Mawar sontak teler. Saat itulah, seolah sudah direncanakan sebelumnya, tubuh Mawar langsung didekap dan dicumbui para pelaku. Tapi aksi itu tak berlangsung lama karena aksi pelaku sempat ditegur oleh warga setempat.

Karena lokasi pemandian masih ramai, para pelaku sepakat membawa Mawar menggunakan sepeda motor ke lokasi sepi, persisnya di dekat salah satu gereja tak jauh dari pemandian air panas Penen. Di situlah, dalam kondisi mabuk, Mawar diperkosa secara bergantian. Puas melampiaskan nafsu bejatnya, para pelaku kembali membawa Mawar ke salah satu gubuk di areal persawahan tak jauh dari gereja.

Di sana, untuk kedua kalinya Mawar kembali digilir. Penderitaan Mawar tak berhenti sampai di situ saja. Pasalnya tak lama setelah itu, para pelaku malah menghubungi dan menyuruh teman-teman mereka yang lain datang ke lokasi. Setelah tiba di sana, pemuda bejat yang jumlahnya diperkirakan lebih dari 15 orang itu kembali membawa Mawar ke lokasi pemandian air panas Desa Penen.

Karena lokasi sudah sepi, Mawar kembali mereka ‘kerjai’ di gubuk hingga pingsan.

Puas melampiaskan nafsunya, Jumat (20/5) sekira jam 03.00 WIB, Mawar ditinggal pelaku tergeletak begitu saja di dalam gubuk. Korban baru sadar jelang siang. Dalam kondisi lemah, Mawar memilih pulang ke rumah bibinya di kawasan Desa Penungkiren, Kecamatan STM Hilir. Di sana, sang bibi yang curiga sempat menanyai Mawar. Tapi karena takut, Mawar tetap menutupi peristiwa tragis yang menimpanya. Yakin ada yang tak beres, sang bibi lantas menghubungi dan menyuruh orangtua Mawar datang ke rumahnya.

Singkat cerita, setelah dibujuk ayah ibunya, Mawar akhirnya menceritakan kisah pahitnya. Tak terima sang anak diperlakukan tak manusiawi, Rabu (25/5) siang, Mawar pun dibawa orangtuanya membuat pengaduan ke Polsek Biru Biru. Kanit Reskrim Polsek Biru-Biru, Iptu Jason Sagala saat dikonfirmasi mengaku telah mengarahkan korban membuat laporan ke Polres Deliserdang.

“Unit PPA tidak ada di Polsek Biru-biru, makanya korban diarahkan membuat laporan ke Polres Deliserdang,” kata Jason, Kamis (26/5). (cr11/deo)

Gadis-diperkosa-ramai-ramaiSIBIRUBIRU, SUMUTPOS.CO – Kasus perkosaan secara bergilir kembali terjadi. Dalam sehari, Mawar (14) nama samaran 3 kali digilir secara berturut-turut oleh puluhan pemuda. Sebelum melakukan aksi bejatnya, para pelaku lebih dulu mencekoki siswi kelas dua SMP itu dengan minuman keras.

Peristiwa memilukan ini terjadi Kamis (19/5) lalu, bermula saat remaja yang tinggal di kawasan Kecamatan Sibolangit Deliserdang tersebut diajak teman prianya berinisial MS, jalan-jalan ke pemandian air panas Desa Penen, Kecamatan Biru-biru. Karena tak curiga, Mawar mengamini ajakan MS. Singkat cerita, sekira pukul 19.30 WIB, keduanya pun berangkat berboncengan mengendarai sepeda motor Honda Supra X.

Tak lama mandi-mandi di sana, Mawar dipanggil oleh seorang pemuda kenalannya yang tengah duduk bersama teman-temannya di sebuah gubuk kecildi pinggir pemandian. Karena sudah kenal, Mawar pun ikut bergabung ke gubuk itu. Cerita Mawar dengan para pemuda itu berlanjut hingga pukul 22.30 WIB. Karena sudah larut, dengan dalih usara dingin, salah seorang pelaku membeli minuman keras dan menyuguhkannya.

Semula Mawar menolak ikut minum, tapi karena terus didesak dan dirayu, remaja bertubuh mungil itu akhirnya mau juga meneguk miras yang dikemas botol tersebut. Karena tak pernah minum, tak lama berselang Mawar sontak teler. Saat itulah, seolah sudah direncanakan sebelumnya, tubuh Mawar langsung didekap dan dicumbui para pelaku. Tapi aksi itu tak berlangsung lama karena aksi pelaku sempat ditegur oleh warga setempat.

Karena lokasi pemandian masih ramai, para pelaku sepakat membawa Mawar menggunakan sepeda motor ke lokasi sepi, persisnya di dekat salah satu gereja tak jauh dari pemandian air panas Penen. Di situlah, dalam kondisi mabuk, Mawar diperkosa secara bergantian. Puas melampiaskan nafsu bejatnya, para pelaku kembali membawa Mawar ke salah satu gubuk di areal persawahan tak jauh dari gereja.

Di sana, untuk kedua kalinya Mawar kembali digilir. Penderitaan Mawar tak berhenti sampai di situ saja. Pasalnya tak lama setelah itu, para pelaku malah menghubungi dan menyuruh teman-teman mereka yang lain datang ke lokasi. Setelah tiba di sana, pemuda bejat yang jumlahnya diperkirakan lebih dari 15 orang itu kembali membawa Mawar ke lokasi pemandian air panas Desa Penen.

Karena lokasi sudah sepi, Mawar kembali mereka ‘kerjai’ di gubuk hingga pingsan.

Puas melampiaskan nafsunya, Jumat (20/5) sekira jam 03.00 WIB, Mawar ditinggal pelaku tergeletak begitu saja di dalam gubuk. Korban baru sadar jelang siang. Dalam kondisi lemah, Mawar memilih pulang ke rumah bibinya di kawasan Desa Penungkiren, Kecamatan STM Hilir. Di sana, sang bibi yang curiga sempat menanyai Mawar. Tapi karena takut, Mawar tetap menutupi peristiwa tragis yang menimpanya. Yakin ada yang tak beres, sang bibi lantas menghubungi dan menyuruh orangtua Mawar datang ke rumahnya.

Singkat cerita, setelah dibujuk ayah ibunya, Mawar akhirnya menceritakan kisah pahitnya. Tak terima sang anak diperlakukan tak manusiawi, Rabu (25/5) siang, Mawar pun dibawa orangtuanya membuat pengaduan ke Polsek Biru Biru. Kanit Reskrim Polsek Biru-Biru, Iptu Jason Sagala saat dikonfirmasi mengaku telah mengarahkan korban membuat laporan ke Polres Deliserdang.

“Unit PPA tidak ada di Polsek Biru-biru, makanya korban diarahkan membuat laporan ke Polres Deliserdang,” kata Jason, Kamis (26/5). (cr11/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/