26 C
Medan
Thursday, March 6, 2025

Istri Keempat Ngambek, Tak Jadi Ikut ke Makkah

Foto: Parlindungan/Sumut Pos Suwito bersama tiga istrinya, bersiap-siap hendak berangkat ke Tanah Suci Makkah untuk melaksanakan ibadah haji.
Foto: Parlindungan/Sumut Pos
Suwito bersama tiga istrinya, bersiap-siap hendak berangkat ke Tanah Suci Makkah untuk melaksanakan ibadah haji.

Dari 215 jamaah calon haji Kloter 13 Embarkasih Medan, Suwito Dalang Kardi (63) adalah jamaah yang paling berbahagia. Betapa tidak, dia memboyong tiga dari empat istrinya ke Tanah Suci untuk menunaikan rukun Islam kelima bersama-sama.

Parlindungan Harahap, Medan

Kehadiran Suwito bersama ketiga istrinya, Royati Mulyo Usodo (58), Sutiani Saman Abdullah (49) dan Indrawati Amid Husein (48), di Asrama Haji Medan memang menarik perhatian wartawan yang meliput pelaksanaan ibadah haji 1437 Hijriyah. Mereka terlihat begitu bahagia saat memasuki Asrama Haji, Rabu (24/8) pagi, dan akan bertolak menuju Mekkah pada Kamis (25/8) dinihari bersama jamaah calon haji kloter 13 embarkasi Medan.

Bahkan, ketiga istri Suwito menginap bersama di kamar 101, sementara Suwito bergabung dengan dua jamaah pria asal Labura di kamar 102 Hotel Madinah Al Munawarah komplek Asrama Haji Medan. “Sebenarnya istri saya ada empat orang, tapi istri keempat bernama Susiati merajuk dan mengundurkan diri, tidak mau ikut ke Tanah Suci dengan alasan belum siap. Padahal saat mendaftar, kami untuk lima orang,” kata Suwito.

Kata Suwito, keinginan untuk menunaikan ibadah haji merupakan komitmen bersama keempat istri walau saat pelunasan BPIH, istri keempat “ngambek” atau mengundurkan diri.

“Kan saya sudah tua dan ada rejeki. Jadi, sebelum menghadap Allah, saya harus bawa istri menunaikan rukun Islam Kelima, menunaikan ibadah haji,” katanya.

Suwito yang memiliki enam orang anak ini, mau berbagi cerita kepada Sumut Pos tentang kisahnya dalam membina rumah tangga. Suwito mengaku hanya tamatan SD, dulu namanya Sekolah Rakyat (SR). Dengan status pendidikannya itu, Suwito mengaku hanya bekerja serabutan.

Kemudian pada 1974, dia menikahi Royati dan saat itu dia masih bekerja serabutan. Sepuluh tahun menikah, Suwito memulai usaha berjualan es lilin dan cendol keliling. Dari sana, Suwito mengumpul hasil usahanya, hingga akhirnya Suwito membuka rumah makan ”Mas Wito”.

Seiring peningkatan ekonominya, pada 1985 Suwito menikahi Sutiani Saman Abdullah. Namun, sebelum menikah lagi, dia meminta izin dan restu kepada istri pertamanya. Setelah menikah lagi, usaha Suwito ternyata semakin berkembang, hingga akhirnya Suwito kembali membuka satu lagi rumah makan, juga bernama ”Mas Wito”.

Setelah berhasil membuka satu rumah makan lagi, Suwito kembali menikah lagi dengan Indrawati Amid Husein. ” Kalau saya masa muda dulu, sudah tahulah isteri-isteri saya bagaimana saya. Saya tidak judi dan narkoba. Nomor satu saya soal wanita. Sampai ke Thailand dan RRC saya main wanita,” ungkapnya.

Meski demikian, Suwito mengaku kalau ‘kenakalan’ yang dilakukannya di masa muda, semakin bebas, karena tiga istrinya hanya diam. Namun makin lama, diakui Suwito jika dirinya malah merasa takut dengan diamnya ketiga isterinya tersebut. Makanya, Suwito mengaku langsung meninggalkan seluruh ‘kenakalannya’. Namun begitu, Suwito kembali menikahi Susiati menjadi istri keempatnya.

Foto: Parlindungan/Sumut Pos Suwito bersama tiga istrinya, bersiap-siap hendak berangkat ke Tanah Suci Makkah untuk melaksanakan ibadah haji.
Foto: Parlindungan/Sumut Pos
Suwito bersama tiga istrinya, bersiap-siap hendak berangkat ke Tanah Suci Makkah untuk melaksanakan ibadah haji.

Dari 215 jamaah calon haji Kloter 13 Embarkasih Medan, Suwito Dalang Kardi (63) adalah jamaah yang paling berbahagia. Betapa tidak, dia memboyong tiga dari empat istrinya ke Tanah Suci untuk menunaikan rukun Islam kelima bersama-sama.

Parlindungan Harahap, Medan

Kehadiran Suwito bersama ketiga istrinya, Royati Mulyo Usodo (58), Sutiani Saman Abdullah (49) dan Indrawati Amid Husein (48), di Asrama Haji Medan memang menarik perhatian wartawan yang meliput pelaksanaan ibadah haji 1437 Hijriyah. Mereka terlihat begitu bahagia saat memasuki Asrama Haji, Rabu (24/8) pagi, dan akan bertolak menuju Mekkah pada Kamis (25/8) dinihari bersama jamaah calon haji kloter 13 embarkasi Medan.

Bahkan, ketiga istri Suwito menginap bersama di kamar 101, sementara Suwito bergabung dengan dua jamaah pria asal Labura di kamar 102 Hotel Madinah Al Munawarah komplek Asrama Haji Medan. “Sebenarnya istri saya ada empat orang, tapi istri keempat bernama Susiati merajuk dan mengundurkan diri, tidak mau ikut ke Tanah Suci dengan alasan belum siap. Padahal saat mendaftar, kami untuk lima orang,” kata Suwito.

Kata Suwito, keinginan untuk menunaikan ibadah haji merupakan komitmen bersama keempat istri walau saat pelunasan BPIH, istri keempat “ngambek” atau mengundurkan diri.

“Kan saya sudah tua dan ada rejeki. Jadi, sebelum menghadap Allah, saya harus bawa istri menunaikan rukun Islam Kelima, menunaikan ibadah haji,” katanya.

Suwito yang memiliki enam orang anak ini, mau berbagi cerita kepada Sumut Pos tentang kisahnya dalam membina rumah tangga. Suwito mengaku hanya tamatan SD, dulu namanya Sekolah Rakyat (SR). Dengan status pendidikannya itu, Suwito mengaku hanya bekerja serabutan.

Kemudian pada 1974, dia menikahi Royati dan saat itu dia masih bekerja serabutan. Sepuluh tahun menikah, Suwito memulai usaha berjualan es lilin dan cendol keliling. Dari sana, Suwito mengumpul hasil usahanya, hingga akhirnya Suwito membuka rumah makan ”Mas Wito”.

Seiring peningkatan ekonominya, pada 1985 Suwito menikahi Sutiani Saman Abdullah. Namun, sebelum menikah lagi, dia meminta izin dan restu kepada istri pertamanya. Setelah menikah lagi, usaha Suwito ternyata semakin berkembang, hingga akhirnya Suwito kembali membuka satu lagi rumah makan, juga bernama ”Mas Wito”.

Setelah berhasil membuka satu rumah makan lagi, Suwito kembali menikah lagi dengan Indrawati Amid Husein. ” Kalau saya masa muda dulu, sudah tahulah isteri-isteri saya bagaimana saya. Saya tidak judi dan narkoba. Nomor satu saya soal wanita. Sampai ke Thailand dan RRC saya main wanita,” ungkapnya.

Meski demikian, Suwito mengaku kalau ‘kenakalan’ yang dilakukannya di masa muda, semakin bebas, karena tiga istrinya hanya diam. Namun makin lama, diakui Suwito jika dirinya malah merasa takut dengan diamnya ketiga isterinya tersebut. Makanya, Suwito mengaku langsung meninggalkan seluruh ‘kenakalannya’. Namun begitu, Suwito kembali menikahi Susiati menjadi istri keempatnya.

spot_img

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

spot_imgspot_imgspot_img

Artikel Terbaru