26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Seorang Jamaah Haji Medan Terindikasi Virus Mers-Cov

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS Ratusan jemaah haji kloter 9 asal Medan tiba dengan selamat di Asrama Haji Debarkasi Medan, Jalan A.H Nasution Medan, Rabu (29/9/2016).
Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Ratusan jemaah haji kloter 9 asal Medan tiba dengan selamat di Asrama Haji Debarkasi Medan, Jalan A.H Nasution Medan, Rabu (29/9/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang jamaah haji dari Kloter 7 Debarkasi Medan berinisial M diindikasi terjangkit virus mers-cov. Jamaah tersebut masih dirawat intensif di ruang infeksius Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan.

Kesadaran jamaah haji wanita berusia 69 tahun itu terus menurun dengan tekanan darah 170/20 dan suhu badan mencapai 39,7 derajat. Hal itu disampaikan Humas RSUP H Adam Malik Medan, Sairi Saragih MKes, ketika dikonfirmasi Sumut Pos di ruang kerjanya, Kamis (29/9) siang.

Dijelaskan Sairi, setibanya di Tanah Air pada Sabtu (24/9) lalu, jamaah haji asal Kota Binjai itu masuk dan dirawat di Rumah Sakit Dzoelham, Binjai. Namun karena gejala yang dialami jamaah haji itu seperti terjangkit virus mers-cov, diantaranya demam dan sesak nafas, pihak RS Dzoelham merujuknya ke RSUP H Adam Malik Medan, Selasa (27/9) pukul 04.00 WIB.

“Terlebih, jamaah haji itu kabarnya sudah demam sejak di Tanah Suci pada Senin (19/9) lalu, “ jelas Sairi.

Sairi juga menyebutkan, pihak RSUP H Adam Malik Medan terus melakukan observasi terhadap jamaah Haji tersebut. Bahkan dikatakan Sairi, tim dokter sudah mengambil swab (seperti dahak di tenggorokan) jamaah haji itu. Dikatakan Sairi, swep itu sudah dikirimkan ke Litbangkes di Jakarta untuk diperiksa. Untuk itu, sebut Sairi, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan swab itu, satu sampai dua minggu ke depan.

“Prosedurnya seperti itu, jadi sudah kita jalankan semua prosedurnya,“ sambung Sairi.

Meski demikian, lanjut Sairi, dari keterangan dokter ahli paru yang menangani jamaah haji tersebut, berdasarkan diagnosa menyebutkan jika jamaah itu diterkena radang paru (pneumonia), penyakit paru obstruktik kronis (PPOK). Terlebih tim dokter menyebut, jamaah tersebut ada penyakit penyerta yaitu kencing manis (DM). Oleh karena itu, dokter ahli mengaku tidak perlu lagi megambil swab Jemaah Haji itu.

“ Namun tetap saja kita menunggu hasil pemeriksaan Litbangkes di Jakarta, sesuai prosedurnya,“ pungkas Sairi. (ain/adz)

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS Ratusan jemaah haji kloter 9 asal Medan tiba dengan selamat di Asrama Haji Debarkasi Medan, Jalan A.H Nasution Medan, Rabu (29/9/2016).
Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Ratusan jemaah haji kloter 9 asal Medan tiba dengan selamat di Asrama Haji Debarkasi Medan, Jalan A.H Nasution Medan, Rabu (29/9/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang jamaah haji dari Kloter 7 Debarkasi Medan berinisial M diindikasi terjangkit virus mers-cov. Jamaah tersebut masih dirawat intensif di ruang infeksius Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan.

Kesadaran jamaah haji wanita berusia 69 tahun itu terus menurun dengan tekanan darah 170/20 dan suhu badan mencapai 39,7 derajat. Hal itu disampaikan Humas RSUP H Adam Malik Medan, Sairi Saragih MKes, ketika dikonfirmasi Sumut Pos di ruang kerjanya, Kamis (29/9) siang.

Dijelaskan Sairi, setibanya di Tanah Air pada Sabtu (24/9) lalu, jamaah haji asal Kota Binjai itu masuk dan dirawat di Rumah Sakit Dzoelham, Binjai. Namun karena gejala yang dialami jamaah haji itu seperti terjangkit virus mers-cov, diantaranya demam dan sesak nafas, pihak RS Dzoelham merujuknya ke RSUP H Adam Malik Medan, Selasa (27/9) pukul 04.00 WIB.

“Terlebih, jamaah haji itu kabarnya sudah demam sejak di Tanah Suci pada Senin (19/9) lalu, “ jelas Sairi.

Sairi juga menyebutkan, pihak RSUP H Adam Malik Medan terus melakukan observasi terhadap jamaah Haji tersebut. Bahkan dikatakan Sairi, tim dokter sudah mengambil swab (seperti dahak di tenggorokan) jamaah haji itu. Dikatakan Sairi, swep itu sudah dikirimkan ke Litbangkes di Jakarta untuk diperiksa. Untuk itu, sebut Sairi, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan swab itu, satu sampai dua minggu ke depan.

“Prosedurnya seperti itu, jadi sudah kita jalankan semua prosedurnya,“ sambung Sairi.

Meski demikian, lanjut Sairi, dari keterangan dokter ahli paru yang menangani jamaah haji tersebut, berdasarkan diagnosa menyebutkan jika jamaah itu diterkena radang paru (pneumonia), penyakit paru obstruktik kronis (PPOK). Terlebih tim dokter menyebut, jamaah tersebut ada penyakit penyerta yaitu kencing manis (DM). Oleh karena itu, dokter ahli mengaku tidak perlu lagi megambil swab Jemaah Haji itu.

“ Namun tetap saja kita menunggu hasil pemeriksaan Litbangkes di Jakarta, sesuai prosedurnya,“ pungkas Sairi. (ain/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/