28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Siswi SMK Ditodong Pistol lalu Digilir Dua Pria

Perkosaan-Ilustrasi
Perkosaan-Ilustrasi

PANGKALAN SUSU, SUMUTPOS.CO – Dua pria ngaku aparat sukses menggilir seorang siswi kelas II SMK. Sebelum melampiaskan nafsu, pelaku menganiaya dan menodong korban pakai senjata mirip pistol.

Kita sebut saja nama cewek bernasib apes itu, Camelia. Dia merupakan warga Desa Sei Siur, Kecamatan Pangkalan Susu, Langkat. Sekitar 2 jam sebelum kejadian, korban dijemput salah satu pelaku dari gang dekat rumahnya.

Kanit Reskrim Polsek Pangkalan Susu, Ipda Rinaldi Simamora menjelaskan, pemerkosaan bermula dari perkenalan Camelia dengan seorang pelaku diketahui berinisial IF, lewat jejaringan sosial Facebook.

Rabu (23/11) sekira pukul 20.00 WIB, usai berkomunikasi via ponsel dan janjian bertemu, korban dijemput dari depan gang dekat rumahnya oleh IF.

Dari sana, mereka sempat jalan-jalan. Berikutnya, IF mengarahkan kendaraannya ke areal perkebunan sawit. Camelia sempat bertanya mereka mau kemana. Namun pelaku menjawab kalau dirinya hendak menemui teman di Desa Sei Meran.

Setibanya di areal perkebunan kelapa sawit Dusun IV, Desa Sei Meran, Camelia disuruh turun dari boncengan. Saat bersamaan muncul rekan pelaku. Sembari memastikan situasi aman, mereka sempat mengobrol.

Beberapa menit kemudian atau sekira pukul 22.00 WIB, IF mulai beraksi. Pakaian Camelia coba dibuka paksa. Tak terima, korban berontak dan menjerit minta tolong.

Takut ada yang mendengar, IF dengan sigap membekap mulutnya. Pun begitu Camelia tetap berontak. Kesal, pelaku langsung menganiayanya hingga pipinya lembam dan belakang telinga mengalami luka robek.

Rekan IF bahkan belakangan mengeluarkan senjata mirip pistol lalu menodongkannya kepada korban. Camelia pun diancam bunuh jika terus berontak dan menjerit.

Ancaman tersebut akhirnya membuat korban hanya bisa pasrah ketika rekan IF melucuti pakaiannya. IF sendiri tetap memeganginya agar tidak kabur.

Usai melampiaskan nafsu secara bergantian, cewek berusia 16 tahun itu ditinggalkan begitu saja. Kedua pelaku pergi dengan mengendarai Yamaha Vega, yang sebelumnya dipakai untuk menjemput korban.

Melihat kedua pelaku hilang di kegelapan, dengan sisa tenaganya dan terus menangis, Camelia mulai menyusuri areal perkebunan untuk mencari pertolongan.

“Tak lama bergerak dari lokasi kejadian, korban bertemu warga sekitar. Berikutnya korban dibawa ke rumah Kepala Desa (Kades) Sei Meran bernama Jailani,” sebut Rinaldi.

Mengetahui gadis belia yang ditemukan warganya merupakan korban pemerkosaan, si Kades menghubungi polisi begitu juga orangtua korban. Didampingi orangtuanya, Camelai akhirnya membuat laporan pengaduan ke Polsek Pangkalan Susu.

Oleh pihak Polsek, kasus ini selanjutnya digiring ke PPA Polres Langkat.(cr-10/ras)

Perkosaan-Ilustrasi
Perkosaan-Ilustrasi

PANGKALAN SUSU, SUMUTPOS.CO – Dua pria ngaku aparat sukses menggilir seorang siswi kelas II SMK. Sebelum melampiaskan nafsu, pelaku menganiaya dan menodong korban pakai senjata mirip pistol.

Kita sebut saja nama cewek bernasib apes itu, Camelia. Dia merupakan warga Desa Sei Siur, Kecamatan Pangkalan Susu, Langkat. Sekitar 2 jam sebelum kejadian, korban dijemput salah satu pelaku dari gang dekat rumahnya.

Kanit Reskrim Polsek Pangkalan Susu, Ipda Rinaldi Simamora menjelaskan, pemerkosaan bermula dari perkenalan Camelia dengan seorang pelaku diketahui berinisial IF, lewat jejaringan sosial Facebook.

Rabu (23/11) sekira pukul 20.00 WIB, usai berkomunikasi via ponsel dan janjian bertemu, korban dijemput dari depan gang dekat rumahnya oleh IF.

Dari sana, mereka sempat jalan-jalan. Berikutnya, IF mengarahkan kendaraannya ke areal perkebunan sawit. Camelia sempat bertanya mereka mau kemana. Namun pelaku menjawab kalau dirinya hendak menemui teman di Desa Sei Meran.

Setibanya di areal perkebunan kelapa sawit Dusun IV, Desa Sei Meran, Camelia disuruh turun dari boncengan. Saat bersamaan muncul rekan pelaku. Sembari memastikan situasi aman, mereka sempat mengobrol.

Beberapa menit kemudian atau sekira pukul 22.00 WIB, IF mulai beraksi. Pakaian Camelia coba dibuka paksa. Tak terima, korban berontak dan menjerit minta tolong.

Takut ada yang mendengar, IF dengan sigap membekap mulutnya. Pun begitu Camelia tetap berontak. Kesal, pelaku langsung menganiayanya hingga pipinya lembam dan belakang telinga mengalami luka robek.

Rekan IF bahkan belakangan mengeluarkan senjata mirip pistol lalu menodongkannya kepada korban. Camelia pun diancam bunuh jika terus berontak dan menjerit.

Ancaman tersebut akhirnya membuat korban hanya bisa pasrah ketika rekan IF melucuti pakaiannya. IF sendiri tetap memeganginya agar tidak kabur.

Usai melampiaskan nafsu secara bergantian, cewek berusia 16 tahun itu ditinggalkan begitu saja. Kedua pelaku pergi dengan mengendarai Yamaha Vega, yang sebelumnya dipakai untuk menjemput korban.

Melihat kedua pelaku hilang di kegelapan, dengan sisa tenaganya dan terus menangis, Camelia mulai menyusuri areal perkebunan untuk mencari pertolongan.

“Tak lama bergerak dari lokasi kejadian, korban bertemu warga sekitar. Berikutnya korban dibawa ke rumah Kepala Desa (Kades) Sei Meran bernama Jailani,” sebut Rinaldi.

Mengetahui gadis belia yang ditemukan warganya merupakan korban pemerkosaan, si Kades menghubungi polisi begitu juga orangtua korban. Didampingi orangtuanya, Camelai akhirnya membuat laporan pengaduan ke Polsek Pangkalan Susu.

Oleh pihak Polsek, kasus ini selanjutnya digiring ke PPA Polres Langkat.(cr-10/ras)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/