SERGAI, SUMUTPOS.CO -Cek-cok pasangan suami istri (pasutri), Siswanto (39) dan Ina (32) berujung petaka. Tak terima uang hasil panen padi dihasbiskan istrinya, Siswanto memilih untuk gantung diri.
Mengetahui uang simpanan hasil panen padi sudah habis, warga Dusun III Desa Suka Jadi Kecamatan Tanjung Beringin berang. Pertengkaran mulut pun tidak terelakkan.
Mendengar keributan rumah tangga kakaknya, Jaka (abang ipar Siswanto) datang dari Medan. Tujuannya untuk merujuk kembali rumah tangga adik kandungnya dengan suaminya. Agar rumah tangga mereka dapat bersatu kembali.
Setelah mempertemukan keduanya, Jaka menganggap permasalahan rumah tangga adiknya sudah selesai. Namun, Sabtu(04/)sekira pukul 13.00 WIB Siang Jaka mendengar teriakan Ina dari dalam rumah yang bersebelahan dengan rumah orang tuanya.
Mendengar teriakan tersebut, Jaka langsung bergegas kerumah adiknya. Jaka lewat pintu dapur rumah dan langsung menuju ke ruang tengah.
Alangkah terkejutnya Jaka ketika melihat posisi korban sudah berdiri diatas kulkas. Tanpa basa-basi, Siswanto langsung melompat menggunakan seutas tali nilon yang terjerat dilehernya. Siswanto lalu tergantung.
Melihat itu, Jaka langsung memeluk dan mengangkat abang iparnya itu. Oleh Jaka, keluarga diminta memanggil bidan desa yang tak jauh dari tempat tinggal mereka.
Setelah itu, pihak keluarga sepakat membawa korban ke RSUD Sultan Sulaiman. Namun sayang, 4 hari mendapatkan perawatan, akhirnya korban menghembuskan nafas terakhir Kamis (9/2) sore.
Kapolsek Tanjung Beringin, AKP M Pasaribu membenarkan adanya seorang warga melakukan percobaan bunuh diri. “Akan tetapi pihak kepolisian akan tetap melakukan penyelidikan atas kematian korban dan mengumpulkan saksi-saksi yang melihat serta petunjuk lainnya,” ungkapnya.(sur/ala)