26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Djohar Tegaskan Peleburan ISL-LPI

JAKARTA – Mayoritas klub professional dengan lantang menolak penggabungan kompetisi Indonesia Super League (ISL) dan Liga Primer Indonesia. Alasannya  jelas, klub-klub LPI  Hampir seluruhnya belum menjadi anggota PSSI dan mereka baru “kemarin sore” berdiri.

Tapi itu sepertinya tidak menyurutkan niat pengurus baru PSSI untuk melebur dua kompetisi yang “beda kelas” itu. Kepada wartawan kemarin sore di kantor PSSI, Djohar Arifin Ketum PSSI menegaskan jika ISL dan LPI tetap akan dilebur.

Djohar beralasan, keputusan itu ditempuh untuk membantu klub-klub ISL yang sudah tidak lagi disokong APBD mulai musim depan. “Hal itu sudah dibicarakan dengan konsorsium. LPI dan ISL akan melebur, klub-klub LPI akan merger dengan klub ISL. Jadi, nanti kompetisinya diikuti eks ISL dan eks LPI,” kata Djohar.

Mantan staf ahli Mempora ini yakin rencana itu akan bisa dilaksanakan karena mayoritas klub pasti akan kesulitan dengan dihentikannya APBD. “Masa sih ada yang lagi kelaparan tidak mau menerima bantuan makanan dan minuman yang diberikan,” lanjut Djohar yang mengumpamakan klub-klub ISL seperti pihak yang kelaparan karena tidak akan lagi menerima bantuan APBD.

Sementara itu, kemarin proses asistensi terhadap klub-klub yang berniat mengikuti kompetisi mulai dilakukan. Untuk tahap pertama, yaitu wilayah Jakarta dan sekitarnya dilakukan di kantor PSSI dan diikuti 16 klub peserta. “Dalam asitensi ini kami jelaskan apa-apa saja yang harus dipenuhi klub. Tadi yang paling banyak ditanyakan peserta adalah soal deposit partisipasi dan badan hukum,” kata Sihar Sitorus, anggota Exco yang juga ketua komite kompetisi PSSI.
Setelah Jakarta, asistensi akan dilangsungkan di Medan (12/8), Yogyakarta, (15/6),  Surabaya ( 15/8), dan Makassar ( 15/8).

Saat ini PSSI tengah berburu dengan waktu untuk “memilih” klub-klub yang akan mengikuti kompetisi yang akan dimulai pada 8 Oktober mendatang. Itu sesuai dengan instruksi dari AFC yang memberikan deadline pada PSSI maksimal 14 Oktober.

Bagi klub-klub yang berniat mengikuti kompetisi harus menyerahkan dokumen kelengkapan maksimal pada 22 Agustus. Dokumen-dokumen tersebut bakal diverifikasi pada 23 Agustus. “Dan pada 25 Agustus PSSI akan mengumumkan klub-klub mana saja yang akan ikut serta dalam kompetisi profesional liga Indonesia,” beber Sihar. (ali/jpnn)

JAKARTA – Mayoritas klub professional dengan lantang menolak penggabungan kompetisi Indonesia Super League (ISL) dan Liga Primer Indonesia. Alasannya  jelas, klub-klub LPI  Hampir seluruhnya belum menjadi anggota PSSI dan mereka baru “kemarin sore” berdiri.

Tapi itu sepertinya tidak menyurutkan niat pengurus baru PSSI untuk melebur dua kompetisi yang “beda kelas” itu. Kepada wartawan kemarin sore di kantor PSSI, Djohar Arifin Ketum PSSI menegaskan jika ISL dan LPI tetap akan dilebur.

Djohar beralasan, keputusan itu ditempuh untuk membantu klub-klub ISL yang sudah tidak lagi disokong APBD mulai musim depan. “Hal itu sudah dibicarakan dengan konsorsium. LPI dan ISL akan melebur, klub-klub LPI akan merger dengan klub ISL. Jadi, nanti kompetisinya diikuti eks ISL dan eks LPI,” kata Djohar.

Mantan staf ahli Mempora ini yakin rencana itu akan bisa dilaksanakan karena mayoritas klub pasti akan kesulitan dengan dihentikannya APBD. “Masa sih ada yang lagi kelaparan tidak mau menerima bantuan makanan dan minuman yang diberikan,” lanjut Djohar yang mengumpamakan klub-klub ISL seperti pihak yang kelaparan karena tidak akan lagi menerima bantuan APBD.

Sementara itu, kemarin proses asistensi terhadap klub-klub yang berniat mengikuti kompetisi mulai dilakukan. Untuk tahap pertama, yaitu wilayah Jakarta dan sekitarnya dilakukan di kantor PSSI dan diikuti 16 klub peserta. “Dalam asitensi ini kami jelaskan apa-apa saja yang harus dipenuhi klub. Tadi yang paling banyak ditanyakan peserta adalah soal deposit partisipasi dan badan hukum,” kata Sihar Sitorus, anggota Exco yang juga ketua komite kompetisi PSSI.
Setelah Jakarta, asistensi akan dilangsungkan di Medan (12/8), Yogyakarta, (15/6),  Surabaya ( 15/8), dan Makassar ( 15/8).

Saat ini PSSI tengah berburu dengan waktu untuk “memilih” klub-klub yang akan mengikuti kompetisi yang akan dimulai pada 8 Oktober mendatang. Itu sesuai dengan instruksi dari AFC yang memberikan deadline pada PSSI maksimal 14 Oktober.

Bagi klub-klub yang berniat mengikuti kompetisi harus menyerahkan dokumen kelengkapan maksimal pada 22 Agustus. Dokumen-dokumen tersebut bakal diverifikasi pada 23 Agustus. “Dan pada 25 Agustus PSSI akan mengumumkan klub-klub mana saja yang akan ikut serta dalam kompetisi profesional liga Indonesia,” beber Sihar. (ali/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/