MEDAN, SUMUTPOS.CO – Malang nian nasib Sri Widiastuti (37). Warga Jalan Datuk Kabu, Percut Seituan itu ditampar suaminya Zenny Casanova hingga pingsan. Tak senang, Sri mengadu ke Polsek Percut Seituan, Kamis (30/3).
Kejadian yang menimpa Sri terjadi Minggu (26/3) pukul 08.30 Wib. Korban yang saat itu berjualan di Pasar VIII Pajak Gambir, Percut Seituan didatangi suaminya.
Zenny meminta uang kepada korban untuk ongkosnya ke tempat kerjaan. Namun permintaan Zenny ditolak korban, karena sebelumnya uang sudah diberikan.
“Minta ongkoslah aku mau ke tempat kerjaanku,” ujar pelaku seperti ditirukan Sri.
Karena permintaannya tak diladeni, Zenny marah sehingga terjadi pertengkaran.
Zenny yang sudah emosi lalu menampar pipi istrinya sehingga koyak dan berdarah. Sri juga pingsan.
Melihat hal itu, pedagang lainnya membawa korban ke klinik untuk menjalani perawatan. Sedangkan Zenny langsung meninggalkan istrinya.
Setelah sadar dan kondisinya mulai pulih, didampingi keluarganya, korban kemudian membuat pengaduan ke Polsek Percut Seituan dengan nomor LP/683/K/III/2017/SPKT Percut Seituan.
“Padahal sudah kuberikan uang kepadanya, tapi digunakan untuk beli sarapan dan rokok. Lalu ia datang lagi meminta uang tapi tak kuberikan membuat dia emosi,” ujar Sri kepada wartawan. (sor)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Malang nian nasib Sri Widiastuti (37). Warga Jalan Datuk Kabu, Percut Seituan itu ditampar suaminya Zenny Casanova hingga pingsan. Tak senang, Sri mengadu ke Polsek Percut Seituan, Kamis (30/3).
Kejadian yang menimpa Sri terjadi Minggu (26/3) pukul 08.30 Wib. Korban yang saat itu berjualan di Pasar VIII Pajak Gambir, Percut Seituan didatangi suaminya.
Zenny meminta uang kepada korban untuk ongkosnya ke tempat kerjaan. Namun permintaan Zenny ditolak korban, karena sebelumnya uang sudah diberikan.
“Minta ongkoslah aku mau ke tempat kerjaanku,” ujar pelaku seperti ditirukan Sri.
Karena permintaannya tak diladeni, Zenny marah sehingga terjadi pertengkaran.
Zenny yang sudah emosi lalu menampar pipi istrinya sehingga koyak dan berdarah. Sri juga pingsan.
Melihat hal itu, pedagang lainnya membawa korban ke klinik untuk menjalani perawatan. Sedangkan Zenny langsung meninggalkan istrinya.
Setelah sadar dan kondisinya mulai pulih, didampingi keluarganya, korban kemudian membuat pengaduan ke Polsek Percut Seituan dengan nomor LP/683/K/III/2017/SPKT Percut Seituan.
“Padahal sudah kuberikan uang kepadanya, tapi digunakan untuk beli sarapan dan rokok. Lalu ia datang lagi meminta uang tapi tak kuberikan membuat dia emosi,” ujar Sri kepada wartawan. (sor)