SUMUTPOS.CO – BERDALIH membayar gaji tambahan guru honorer, Kepala Sekolah (Kesek) SD Negeri 040470 Lingga Julu, Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo, nekat menyewakan rumah dinas sekolah selama puluhan tahun.
Kasek SD Negeri 040470, Japar Sinulingga ketika dikonfirmasi, Selasa (4/4) membenarkan, jika selama ini dirinya menyewakan rumah sekolah di lingkungan SD tersebut dengan alas an untuk penanbahan biaya buat menutupi gaji ke lima guru honorer di sekolah yang dipimpinnya.
“Memang benar saya menyewakan rumah sekolah tersebut kepada warga, dengan biaya tidak merata per tahunnya. Ada yang hanya Rp 200.000 hingga Rp 500.000 per tahun. Semua itu demi menutupi gaji ke lima guru honorer yang ada di sekolah,” ujarnya.
Dikatakan Japar, dimana anggaran dana BOS dari jumlah murid 112 murid hanya mencapai Rp 90 juta per tahun nya, tidak cukup buat membayar guru honorer. “Jika kita ambil dari uang dana bos hanya Rp 300.000 yang sanggup kita upah mereka. Makanya saya menyewakan rumah dinas sekolah yang dikelolah oleh teman saya, dan uangnya saat ini mencapai Rp 5 jutaan,” katanya.
Gabe Sinulingga salah satu warga dekat SD tersebut menjelaskan, rumah sekolah disewakan semenjak Japar Sinulingga menjabat menjadi Kasek. “Dari dulu sebelum ada guru honorer di sekolah nya itu, dia memang menyewakannya. Tidak benar jika harga rumah sekolah yang disewakannya itu berkisar Rp 500 ribu paling mahal per tahunnya,” ungkapnya.
Jumlah rumah sekolah yang disewakan Japar Sinulingga ada berkisar delapan pintu. Pengakuan teman selaku penyewa dirinya harus membayar Rp 1,3 juta per tahun.(deo/han)
SUMUTPOS.CO – BERDALIH membayar gaji tambahan guru honorer, Kepala Sekolah (Kesek) SD Negeri 040470 Lingga Julu, Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo, nekat menyewakan rumah dinas sekolah selama puluhan tahun.
Kasek SD Negeri 040470, Japar Sinulingga ketika dikonfirmasi, Selasa (4/4) membenarkan, jika selama ini dirinya menyewakan rumah sekolah di lingkungan SD tersebut dengan alas an untuk penanbahan biaya buat menutupi gaji ke lima guru honorer di sekolah yang dipimpinnya.
“Memang benar saya menyewakan rumah sekolah tersebut kepada warga, dengan biaya tidak merata per tahunnya. Ada yang hanya Rp 200.000 hingga Rp 500.000 per tahun. Semua itu demi menutupi gaji ke lima guru honorer yang ada di sekolah,” ujarnya.
Dikatakan Japar, dimana anggaran dana BOS dari jumlah murid 112 murid hanya mencapai Rp 90 juta per tahun nya, tidak cukup buat membayar guru honorer. “Jika kita ambil dari uang dana bos hanya Rp 300.000 yang sanggup kita upah mereka. Makanya saya menyewakan rumah dinas sekolah yang dikelolah oleh teman saya, dan uangnya saat ini mencapai Rp 5 jutaan,” katanya.
Gabe Sinulingga salah satu warga dekat SD tersebut menjelaskan, rumah sekolah disewakan semenjak Japar Sinulingga menjabat menjadi Kasek. “Dari dulu sebelum ada guru honorer di sekolah nya itu, dia memang menyewakannya. Tidak benar jika harga rumah sekolah yang disewakannya itu berkisar Rp 500 ribu paling mahal per tahunnya,” ungkapnya.
Jumlah rumah sekolah yang disewakan Japar Sinulingga ada berkisar delapan pintu. Pengakuan teman selaku penyewa dirinya harus membayar Rp 1,3 juta per tahun.(deo/han)