26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Festival Pesona Teluk Tomini 2017 Berakhir Manis

Festival Pesona Teluk Tomini (FPPT) 2017.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Puncak Penyelenggaraan Festival Pesona Teluk Tomini (FPPT) 2017 berakhir manis. Perhelatan yang didukung oleh Kementerian Pariwisata ini diakhiri dengan karnaval fashion yang diikuti oleh sekitar 100 peserta karnaval termasuk peserta dari luar negeri dalam perhelatan puncak FPPT di Pantai Kayu Bura Parigi Tengah, Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah, Minggu 9 April 2017.

Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu melepas puluhan perahu layar tradisional yang mengambil start dari Kecamatan Moutong dan finish di lokasi puncak acara Pantai Kayu Bura. “FPTT 2017 ini memang digelar spektakuler agar dapat menarik perhatian wisatawan, baik wisnus maupun wisman untuk berkunjung kesini. Banyak potensi yang bisa lebih dikembangkan seperti lokasi pulau kelelawar, air terjun Liku Nggavali, semua kami perlihatkan lewat festival ini,” katanya

Seperti diketahui, kegiatan ini sudah dimulai rangkaian acaranya dengan perhelatan lomba lari marathon internasional bertajuk `Equator 10 Km`yang sudah dimulai sejak Sabtu, 1 April 2017 dan diikuti pelari dari tiga negara yang dimenangkan Pelari asal Kenya. Dalam acara puncak, ribuan orang berduyun-duyun datang ke puncak acara tersebut.

Selain lomba lari, perhelatan tersebut juga dilakukan lomba pegelaran musik dangdut, pop dan rock serta pemilihan putra dan putri bahari Parigi Moutong. Bukan itu saja, rangkaian FPPT juga ada sejumlah perlombaan yakni lomba lukis, pameran kerajinan rakyat dan festival kuliner. Beragam makanan tradisional juga ditampilkan di acara tersebut, salah satunya adalah Lalampa, hidangan sejenis lemper berisi ikan cakalang yang tahun lalu berhasil mencetak rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) membakar Lalampa dengan peserta terbanyak. “Inti dari acara ini adalah bagaimana Tugu Khatulistiwa yang ada di Kecamatan Sinei dipakai untuk lomba lari marathon equator 10 km internasional. Kami harap peserta pelari dari mancanegara itu pasti akan menceritakan keindahan dan keunikan Tugu Khatulistiwa ke dunia, sehingga pariwisata bisa semakin terangkat ke mata dunia,” ujar Bupati.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengatakan, sejak Sail Tomini digelar pada 2015 dan diikuti berbagai kegiatan kepariwisataan serta pertemuan skala nasional dan internasional, kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke daerah itu mulai menggeliat dan bergairah. “Kami akan terus mendorong berbagai kegiatan yang mendukung pengembangan sektor kepariwisataan untuk menjadikan pariwisata sebagai lokomotif pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat,” ujar Esthy yang juga diamini Kepala Dinas Pariwisata Parigi Moutong Hamka Lagala.

Festival Pesona Teluk Tomini (FPPT) 2017.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Puncak Penyelenggaraan Festival Pesona Teluk Tomini (FPPT) 2017 berakhir manis. Perhelatan yang didukung oleh Kementerian Pariwisata ini diakhiri dengan karnaval fashion yang diikuti oleh sekitar 100 peserta karnaval termasuk peserta dari luar negeri dalam perhelatan puncak FPPT di Pantai Kayu Bura Parigi Tengah, Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah, Minggu 9 April 2017.

Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu melepas puluhan perahu layar tradisional yang mengambil start dari Kecamatan Moutong dan finish di lokasi puncak acara Pantai Kayu Bura. “FPTT 2017 ini memang digelar spektakuler agar dapat menarik perhatian wisatawan, baik wisnus maupun wisman untuk berkunjung kesini. Banyak potensi yang bisa lebih dikembangkan seperti lokasi pulau kelelawar, air terjun Liku Nggavali, semua kami perlihatkan lewat festival ini,” katanya

Seperti diketahui, kegiatan ini sudah dimulai rangkaian acaranya dengan perhelatan lomba lari marathon internasional bertajuk `Equator 10 Km`yang sudah dimulai sejak Sabtu, 1 April 2017 dan diikuti pelari dari tiga negara yang dimenangkan Pelari asal Kenya. Dalam acara puncak, ribuan orang berduyun-duyun datang ke puncak acara tersebut.

Selain lomba lari, perhelatan tersebut juga dilakukan lomba pegelaran musik dangdut, pop dan rock serta pemilihan putra dan putri bahari Parigi Moutong. Bukan itu saja, rangkaian FPPT juga ada sejumlah perlombaan yakni lomba lukis, pameran kerajinan rakyat dan festival kuliner. Beragam makanan tradisional juga ditampilkan di acara tersebut, salah satunya adalah Lalampa, hidangan sejenis lemper berisi ikan cakalang yang tahun lalu berhasil mencetak rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) membakar Lalampa dengan peserta terbanyak. “Inti dari acara ini adalah bagaimana Tugu Khatulistiwa yang ada di Kecamatan Sinei dipakai untuk lomba lari marathon equator 10 km internasional. Kami harap peserta pelari dari mancanegara itu pasti akan menceritakan keindahan dan keunikan Tugu Khatulistiwa ke dunia, sehingga pariwisata bisa semakin terangkat ke mata dunia,” ujar Bupati.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengatakan, sejak Sail Tomini digelar pada 2015 dan diikuti berbagai kegiatan kepariwisataan serta pertemuan skala nasional dan internasional, kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke daerah itu mulai menggeliat dan bergairah. “Kami akan terus mendorong berbagai kegiatan yang mendukung pengembangan sektor kepariwisataan untuk menjadikan pariwisata sebagai lokomotif pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat,” ujar Esthy yang juga diamini Kepala Dinas Pariwisata Parigi Moutong Hamka Lagala.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/