TIGAPANAH, SUMUTPOS.CO – Dedy Perangin-angin (25) benar-benar sadis. Dia membunuh istrinya, Shinta Beru Sitepu (20) di kamar saat keduanya masih dalam posisi masih bersetubuh. Gila!
Atas dasar saling suka dan jatuh cinta, Shinta dengan senang hati menerima permintaan Dedy untuk mempersuntingnya. Dia berharap, mahligai rumah tangganya langgeng hingga ajal menjemput.
Sepintas, harapan Shinta terwujud. Yakni pisah dengan Dedy karena kematian. Nahasnya, ibu satu anaknya justru tewas di tangan suaminya sendiri. Alhasil, kini mendiang hanya bisa melihat petumbuhan putranya dari alam lain.
Perselisihan maut pasangan yang menetap di Gang Karya, Desa Tigapanah, Kec. Tigapanah, Tanah Karo, ini terjadi pada Senin (3/7) malam lalu.
Sekitar jam 10 malam itu, Dedy mengajak Shinta berhubungan intim saat keduanya berada di kamar. Birahi pria ini bergolak karena melihat sang istri tidur telentang di sampingnya.
Tak sanggup menahan konaknya, dia membuka celana jeans berikut celana dalam Shinta. Berikutnya, dia membangunkan korban dengan cara menggoyang-goyang tubuh korban.
“Yang, ayolah bersetubuh kita. Aku sudah kepingin dan sudah ngak tahan lagi,” kata Dedy (sambil membuka celananya) begitu melihat sang istri bangun.
Mendengar ajakan itu, Shinta langsung duduk sambil memarahi Dedy. “Jangan kurang ajar kau. Enggak tau kau aku capek kali kerja,” bentak Shinta.
Alasan korban saat menolak bersetubuh sempat membuat Dedy marah. Si suami bahkan sempat menyebut korban selingkuh. Tudingan tersebut langsung dibantah korban. Mereka pun cekcok.
Saat cekcok itulah, Dedy memiting leher Shinta dengan tangan kanannya, sembari membalikkan tubuh korban dan menindihnya dari atas bagian belakang.
Dalam kondisi setengah bugil, pelaku merenggangkan kaki dan mulai menyetubuhi korban. Sementara tangan kirinya menjambak rambut korban. Tak terima diperlakukan kasar, Shinta pun meronta-ronta.
Perlawanan korban seolah membuat Dedy semakin bergairah. Pinggulnya semakin kencang bergoyang, sementara tangannya aktif membenturkan kepala Shinta ke lantai hingga berulang kali. Situasi itu berlangsung sampai pelaku klimaks.