YOGYAKARATA, SUMUTPOS.CO – Indonesia dikenal dengan layanan spa terbaik di dunia. Buktinya, di Jogja City Mall, Yogyakarta. Ethno Spa Indonesia 2017 sukses disambangi penikmat spa pada 12-13 Agustus 2017.
“Wisata spa di Indonesia tidak bisa dianggap remeh. Tengok saja pengakuan dunia pada 2009 dan 2012 silam. Saat itu, International Wellness Awards memberikan gelar The Best Spa Destination in The World kepada Indonesia,” ujar Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementrian Pariwisata (Kemenpar) Esthy Reko Astuti yang didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya Wawan Gunawan, di Jakarta, Minggu (13/8).
Itu sebabnya, Kemenpar coba meng-create Ethno Spa Indonesia 2017. Skala evennya sudah internasional. “Festival ini merupakan sebuah kegiatan yang mempunyai misi mengembangkan, melestarikan dan memperkenalkan Spa Indonesia yang menggunakan rempah-rempah khas dari Indonesia kepada masyarakat luas, dan juga para wisatawan,” kata Esthy.
Kemasan acaranya pun dibuat sangat variatif. Dari mulai Exhibition, Great Sales, Kompetisi Booth Terbaik, Kompetisi Booth Terbanyak, semua ada di sini. Banyak pemilik spa yang akan datang dari seluruh dunia. Industri spa saat ini sedang maju, apalagi trennya orang semakin sadar akan kesehatan. Pesertanya yang ikut pameran antara lain, Martha Tilaar, Jogya Tradisional Treatment, Taman Sari Royal Heritage Spa, Putri Kedaton, Nurkadhatyan Spa, Griya Bugar, DS Salon, Gallery Prawirotaman, Djemari.
“Di Indonesia sendiri banyak Spa yang menggunakan perpaduan rempah-rempah tradisional, yang memberikan kesan etnich atau yang dikenal dengan istilah etno Spa. Hal ini menjadi daya tarik bagi para wisatawan luar negeri yang berkunjung ke Indonesia, serta sebagai bentuk pelestarian spa Etnik yang ada di Indonesia,” ujar Esthy yang diamini Wawan.
Sementara itu, Wawan menambahkan, perawatan tradisional yang telah ada sejak jaman nenek moyang kita dahulu adalah cikal bakal Spa dan khusus di Yogyakarta. Berbagai tempat spa di Yogyakarta menjadi andalan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para wisatawan.
“Salah satunya, terdapat tempat pemandian Taman Sari, yang dibangun tahun 1789 oleh seorang arsitek Portugis atas permintaan Sri Sultan Hamengku Buwono I dari Jogyakarta. Tempat pemandian tersebut diperuntukkan bagi Raja dan kerabatnya yang berfungsi sebagai tempat mensucikan diri, menyehatkan jiwa dan raga, serta tempat rekreasi,” katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakata Aris Riyanta juga angkat bicara mengenai pameran spa ini. Menurutnya Yogyakarta akan terus meningkatkan kualitas industri spa. Spa adalah industri yang sangat dibutuhkan dalam dunia pariwisata “Jogya memiliki produk spa yg sudah sangat terkenal di Indonesia, bahkan tingkat dunia. Bahan dasar rempah-rempah spa di Yogyajarta, memiliki rempah yang sangat lengkap dan sudah digunakan sejak lama oleh putri-putri keraton,” ujar Aris.