22.8 C
Medan
Sunday, January 19, 2025

Promosi Cross Border Batam-Bintan Goda Malaysia dan Singapura

Kapal ferry rute Singapura-Batam melintasi kawasan Sentosa-Singapura. Dua ajang promosi sekaligus penjualan paket-paket wisata langsung diarahkan ke Singapura dan Malaysia secara bersamaan. Keduanya sama-sama digelar pada 12 – 15 Oktober 2017.

SINGAPURA, SUMUTPOS.CO – Strategi PWI Terpadu Cross Border Batam-Bintan yang diluncurkan Kementerian Pariwisata, 18 Agustus 2017 terbukti ampuh. Sebanyak 248 paket wisata yang didukung 82 industri sudah joint di program ini. Dan semuanya, kompak menjual destinasi Batam-Bintan kepada wisatawan dari Malaysia dan Singapura.

“Jumlahnya terus bertambah. Malahan sekarang industri Singapura dan Malaysia ikutan joint di program ini,” tutur Asdep Pengembangan Pasar Asia Tenggara Rizki Handayani Mustafa, Kamis (12/10).

Popularitas Wonderful Indonesia yang makin tinggi itu tak lantas membuat Kemenpar cepat puas. Kementerian di bawah komando Arief Yahya itu justru makin tancap gas. Dua ajang promosi sekaligus penjualan paket-paket wisata langsung diarahkan ke Singapura dan Malaysia secara bersamaan. Keduanya sama-sama digelar pada 12 – 15 Oktober 2017.

Di Singapura, consumer selling dilakukan di Harbourfront Mall. Ada 20 travel agent lokal dan tour operator yang siap menjual 250 paket wisata dengan harga yang spesial.

Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara, Kementerian Pariwisata, Rizki Handayani mengatakan, pemilihan Harbourfront Mall sebagai lokasi penyelenggaraan karena pusat perbelanjaan ini terhubung langsung dengan Vivocity. Itu merupakan pusat perbelanjaan terbesar di Singapura.

Harbourfront Mall juga terhubungan dengan stasiun MRT Harbourfront, The Circle Line dan Singapore Cruise Center yang ada di dalam gedung. Juga Harbourfront Bus Interchange yang berada tepat di seberang jalan.

“Harbourfront Mall rata-rata per harinya dikunjungi lebih dari 1.500 orang. Ini menjadi lokasi yang tepat untuk melakukan cunsomer selling. Selama empat hari penyelenggaraan, juga akan disajikan suguhan seni dan budaya,” ujar Kiki – sapaan akrab Rizki Handayani.

Peningkatan promosi dan selling program cross border untuk paket di Batam dan Bintan memang menjadi salah satu yang dikejar Kemenpar. Sebab potensinya sangat tinggi. Berdasarkan data, kunjungan wisman ke Kepri pada tahun 2016 sejumlah 2.004.902.

Hal yang sama juga dilakukan dalam cunsomer selling di Malaysia. Di Malaysia, Wonderful Indonesia fokus menebarkan pesona PWI Terpadu di AEON Mall Kulaijaya, Johor Bahru. Sebanyak 20 travel agent lokal akan memasarkan lebih dari 250 paket wisata dengan harga spesial.

“AEON Mall Kulaijaya merupakan salah satu pusat perbelanjan teramai di Johor. Terletak di pusat kota, mall ini sangat dekat dengan pintu perbatasan Johor-Malaysia yang hanya berjark kurang dari satu jam serta kurang dari 30 menit dari Bandara Internasional Senai,” kata wanita berkerudung itu.

Peningkatan promosi dan selling program cross border untuk paket di Batam dan Bintan memang menjadi salah satu yang dikejar Kemenpar. Sebab potensinya sangat tinggi. Berdasarkan data, kunjungan wisman ke Kepri pada tahun 2016 sejumlah 2.004.902.

“Angka tersebut menyumbang angka yang cukup besar yakni 17 persen dari total kunjungan wisman ke Indonesia,” tambahnya.

Lebih lanjut, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara, Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana mengatakan, program cross border sangatlah penting untuk digarap oleh Indonesia. Persentase wisman lintas batas di berbagai negara sangat besar. Wisman perbatasan dapat diperoleh dengan relatif mudah dan cepat, dengan kontribusi yang signifikan terhadap total kunjungan wisman dan manfaat lainnya.

“Indonesia perlu belajar dari contoh tersebut. Mengingat Indonesia berbatasan dengan beberapa negara, maka Indonesia perlu mengembangkan wisata perbatasan,” ujar I Gde Pitana.

Salah satu contoh adalah kunjungan wisman ke Belanda. Berdasarkan data Euromonitor 2014, lebih dari 93 persen kunjungan wisman ke Belanda adalah wisatawan perbatasan dari negara tetangga seperti Jerman, Belgia dan Prancis.

Contoh lainnya juga bisa ditengok dari Malaysia. Berdasarkan data dari Tourism Malaysia 2016, lebih dari 65 persen kunjungan wisman ke Malaysia adalah wisatawan perbatasan dari negara tetangga seperti Singapura, Indonesia dan Thailand.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan, destinasi di Kepri memang sangat potensial untuk wisata cross border. Program PWI Terpadu Cross Border Batam-Bintan dikatakannya sebagai jurus ampuh untuk menjaring wisman sebanyak-banyaknya.

“Dan Kepri punya potensi yang sangat tinggi. Karena itu melalui program ini diharapkan target kunjungan wisman ke Kepri sebesar 3.250.000 pada tahun ini bisa tercapai. Naik 62 persen dari tahun sebelumnya,” ujar Menpar Arief Yahya. (rel)

Kapal ferry rute Singapura-Batam melintasi kawasan Sentosa-Singapura. Dua ajang promosi sekaligus penjualan paket-paket wisata langsung diarahkan ke Singapura dan Malaysia secara bersamaan. Keduanya sama-sama digelar pada 12 – 15 Oktober 2017.

SINGAPURA, SUMUTPOS.CO – Strategi PWI Terpadu Cross Border Batam-Bintan yang diluncurkan Kementerian Pariwisata, 18 Agustus 2017 terbukti ampuh. Sebanyak 248 paket wisata yang didukung 82 industri sudah joint di program ini. Dan semuanya, kompak menjual destinasi Batam-Bintan kepada wisatawan dari Malaysia dan Singapura.

“Jumlahnya terus bertambah. Malahan sekarang industri Singapura dan Malaysia ikutan joint di program ini,” tutur Asdep Pengembangan Pasar Asia Tenggara Rizki Handayani Mustafa, Kamis (12/10).

Popularitas Wonderful Indonesia yang makin tinggi itu tak lantas membuat Kemenpar cepat puas. Kementerian di bawah komando Arief Yahya itu justru makin tancap gas. Dua ajang promosi sekaligus penjualan paket-paket wisata langsung diarahkan ke Singapura dan Malaysia secara bersamaan. Keduanya sama-sama digelar pada 12 – 15 Oktober 2017.

Di Singapura, consumer selling dilakukan di Harbourfront Mall. Ada 20 travel agent lokal dan tour operator yang siap menjual 250 paket wisata dengan harga yang spesial.

Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara, Kementerian Pariwisata, Rizki Handayani mengatakan, pemilihan Harbourfront Mall sebagai lokasi penyelenggaraan karena pusat perbelanjaan ini terhubung langsung dengan Vivocity. Itu merupakan pusat perbelanjaan terbesar di Singapura.

Harbourfront Mall juga terhubungan dengan stasiun MRT Harbourfront, The Circle Line dan Singapore Cruise Center yang ada di dalam gedung. Juga Harbourfront Bus Interchange yang berada tepat di seberang jalan.

“Harbourfront Mall rata-rata per harinya dikunjungi lebih dari 1.500 orang. Ini menjadi lokasi yang tepat untuk melakukan cunsomer selling. Selama empat hari penyelenggaraan, juga akan disajikan suguhan seni dan budaya,” ujar Kiki – sapaan akrab Rizki Handayani.

Peningkatan promosi dan selling program cross border untuk paket di Batam dan Bintan memang menjadi salah satu yang dikejar Kemenpar. Sebab potensinya sangat tinggi. Berdasarkan data, kunjungan wisman ke Kepri pada tahun 2016 sejumlah 2.004.902.

Hal yang sama juga dilakukan dalam cunsomer selling di Malaysia. Di Malaysia, Wonderful Indonesia fokus menebarkan pesona PWI Terpadu di AEON Mall Kulaijaya, Johor Bahru. Sebanyak 20 travel agent lokal akan memasarkan lebih dari 250 paket wisata dengan harga spesial.

“AEON Mall Kulaijaya merupakan salah satu pusat perbelanjan teramai di Johor. Terletak di pusat kota, mall ini sangat dekat dengan pintu perbatasan Johor-Malaysia yang hanya berjark kurang dari satu jam serta kurang dari 30 menit dari Bandara Internasional Senai,” kata wanita berkerudung itu.

Peningkatan promosi dan selling program cross border untuk paket di Batam dan Bintan memang menjadi salah satu yang dikejar Kemenpar. Sebab potensinya sangat tinggi. Berdasarkan data, kunjungan wisman ke Kepri pada tahun 2016 sejumlah 2.004.902.

“Angka tersebut menyumbang angka yang cukup besar yakni 17 persen dari total kunjungan wisman ke Indonesia,” tambahnya.

Lebih lanjut, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara, Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana mengatakan, program cross border sangatlah penting untuk digarap oleh Indonesia. Persentase wisman lintas batas di berbagai negara sangat besar. Wisman perbatasan dapat diperoleh dengan relatif mudah dan cepat, dengan kontribusi yang signifikan terhadap total kunjungan wisman dan manfaat lainnya.

“Indonesia perlu belajar dari contoh tersebut. Mengingat Indonesia berbatasan dengan beberapa negara, maka Indonesia perlu mengembangkan wisata perbatasan,” ujar I Gde Pitana.

Salah satu contoh adalah kunjungan wisman ke Belanda. Berdasarkan data Euromonitor 2014, lebih dari 93 persen kunjungan wisman ke Belanda adalah wisatawan perbatasan dari negara tetangga seperti Jerman, Belgia dan Prancis.

Contoh lainnya juga bisa ditengok dari Malaysia. Berdasarkan data dari Tourism Malaysia 2016, lebih dari 65 persen kunjungan wisman ke Malaysia adalah wisatawan perbatasan dari negara tetangga seperti Singapura, Indonesia dan Thailand.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan, destinasi di Kepri memang sangat potensial untuk wisata cross border. Program PWI Terpadu Cross Border Batam-Bintan dikatakannya sebagai jurus ampuh untuk menjaring wisman sebanyak-banyaknya.

“Dan Kepri punya potensi yang sangat tinggi. Karena itu melalui program ini diharapkan target kunjungan wisman ke Kepri sebesar 3.250.000 pada tahun ini bisa tercapai. Naik 62 persen dari tahun sebelumnya,” ujar Menpar Arief Yahya. (rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/