30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sambut HUT ke 129, Sawahlunto Gelar Multikultural Festival 2017

Memperingati HUT ke-129, Sawahlunto menghelat festival multi-kultural mulai 25 November sampai 1 Desember 2017.

SAWAHLUNTO, SUMUTPOS.CO – Kota Sawahlunto seperti tidak pernah kehabisan event untuk menggenjot sektor pariwisata. Memperingati HUT ke-129, Sawahlunto menghelat festival multi-kultural mulai 25 November sampai 1 Desember 2017.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Sawahlunto, Efriyanto mengatakan, sebagai kota dengan wisata sejarah dam budaya kental, Kota Tambang di Sumatera Barat ini memiliki potensi besar di sektor pariwisata sehingga tercipta pembangunan ekonomi.

Dampak festival ini dirasakan langsung masyarakat. Seperti di bidang Akomodasi, rumah makan, pedagang jajanan pasar, sektor transportasi, dan toko souvenir

“Serta  berdampak terhadap perkembangan seni budaya Multietnis, masyarakat Kota Sawahlunto sebagai pendukung kebudayaan tersebut,” Efriyanto, Sabtu (25/11).

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya Wawan Gunawan memaparka , melalui event ini,berharap banyak Sawahlunto terkenal dan semakin diminati sebagai destinasi wisata utama di Sumbar. Dia menyebutkan angka kunjungan wisatawan ke kota itu sampai Oktober 2015, tercatat sebanyak 650.000 hingga 700.000 kunjungan.

Menurut Efri, pencapaian tersebut melebihi jumlah kunjungan tahun lalu, yakni 764.000 wisatawan pada periode  sama, dan diperkirakan hingga akhir tahun ini jumlah kunjungan mampu menembus angka satu juta orang.

Berdasarkan data itu, peningkatan jumlah kunjungan dipicu oleh kegiatan-kegiatan besar yang digelar pihak Pemerintah Kota Sawahlunto, seperti Sawahlunto International Songket Carnival (SISCa), Sawahlunto International Music Festival (SIMFest).

“Semoga dengan festival multi-kultural  ini  menguatkan eksistensi Sawahlunto sebagai Kota Warisan Nasional menuju warisan dunia diakui UNESCO,” papar Efriyanto.

Sawahlunto

Kelompok seni budaya multietnis Sawahlunto dan luar daerah memeriahkan panggung multikultural event ini seperti Kesenian tradisional dari 10 Kenagarianada di Kota Sawahlunto, Group Sanggar Seni dan sekolah, kelompok kesenian dari Paguyuban Etnis seperti Paguyuban Batak, Paguyuban Jawa, Paguyuban Sunda, Etnis Tionghoa dan Paguyuban Etnis Minang

Selain itu, sambung Efriyanto, festival ini diramaikan  lomba untuk meramaikan kesenian daerah, seperti Lomba Festival Lagu Minang Tingkat Umum se- Sumatra Barat dengan tajuk “Sawahlunto Punyo Carito” dengan total Hadiah 36 Juta Rupiah.

Penampilan grup band Utopia dari Jakarta menutup seluruh rangkaian festival multi-kultural ini di Lapanban Sepakbola PT BA Ombilin, Kota Sawahlunto.

Selain kegiatan hiburan dan seni budaya, event ini berisi hobi dan olahragapun siap meramaikan event ini antara lain:  Sawahlunto Trail Adventure, Sawahlunto Night Run, Sawahlunto Paradigling Competition, Sawahlunto Mountain Bike, Sepak Bola Wisata, Fun Fly Paradigling, Tabligh Akbar, Sawahlunto Bina Raga dan Body Contes, Festival Burung Berkicau. “Selain itu , kami menggelar Sawahlunto Fun Dog Race, Pacu Jawi dan Sawahlunto Derby,” ucap Eriyanto.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi upaya pemerintah kota Sawahlunto dalam memberdayakan kesenian tradisi lahir dari keberagaman suku dan etnis di kota itu.

“Ini langkah cerdas . Daerah lain harus meniru straehi ini, karena untuk mengembangkan pariwisata harus memperhatikan dua aspek penting, nilai kebudayaan dan nilai perekonomian,” kata dia.

Menurut Menpar, bila dua nilai tersebut dapat diberdayakan, pasti memberi kontribusi positif dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) kota itu untuk masa depan.

Sehingga, dia melanjutkan, tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat dan akan berbanding lurus dengan menurunnya angka kemiskinan sebagai imbas bagus dari potensi kepariwisataan.

“Pada muaranya nanti, indeks kebahagiaan masyarakat kota ini pun akan naik seiring meningkatnya kualitas hidup dan perekonomian masyarakat,” tandas pria asli Banyuwangi ini. (rel)

Memperingati HUT ke-129, Sawahlunto menghelat festival multi-kultural mulai 25 November sampai 1 Desember 2017.

SAWAHLUNTO, SUMUTPOS.CO – Kota Sawahlunto seperti tidak pernah kehabisan event untuk menggenjot sektor pariwisata. Memperingati HUT ke-129, Sawahlunto menghelat festival multi-kultural mulai 25 November sampai 1 Desember 2017.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Sawahlunto, Efriyanto mengatakan, sebagai kota dengan wisata sejarah dam budaya kental, Kota Tambang di Sumatera Barat ini memiliki potensi besar di sektor pariwisata sehingga tercipta pembangunan ekonomi.

Dampak festival ini dirasakan langsung masyarakat. Seperti di bidang Akomodasi, rumah makan, pedagang jajanan pasar, sektor transportasi, dan toko souvenir

“Serta  berdampak terhadap perkembangan seni budaya Multietnis, masyarakat Kota Sawahlunto sebagai pendukung kebudayaan tersebut,” Efriyanto, Sabtu (25/11).

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya Wawan Gunawan memaparka , melalui event ini,berharap banyak Sawahlunto terkenal dan semakin diminati sebagai destinasi wisata utama di Sumbar. Dia menyebutkan angka kunjungan wisatawan ke kota itu sampai Oktober 2015, tercatat sebanyak 650.000 hingga 700.000 kunjungan.

Menurut Efri, pencapaian tersebut melebihi jumlah kunjungan tahun lalu, yakni 764.000 wisatawan pada periode  sama, dan diperkirakan hingga akhir tahun ini jumlah kunjungan mampu menembus angka satu juta orang.

Berdasarkan data itu, peningkatan jumlah kunjungan dipicu oleh kegiatan-kegiatan besar yang digelar pihak Pemerintah Kota Sawahlunto, seperti Sawahlunto International Songket Carnival (SISCa), Sawahlunto International Music Festival (SIMFest).

“Semoga dengan festival multi-kultural  ini  menguatkan eksistensi Sawahlunto sebagai Kota Warisan Nasional menuju warisan dunia diakui UNESCO,” papar Efriyanto.

Sawahlunto

Kelompok seni budaya multietnis Sawahlunto dan luar daerah memeriahkan panggung multikultural event ini seperti Kesenian tradisional dari 10 Kenagarianada di Kota Sawahlunto, Group Sanggar Seni dan sekolah, kelompok kesenian dari Paguyuban Etnis seperti Paguyuban Batak, Paguyuban Jawa, Paguyuban Sunda, Etnis Tionghoa dan Paguyuban Etnis Minang

Selain itu, sambung Efriyanto, festival ini diramaikan  lomba untuk meramaikan kesenian daerah, seperti Lomba Festival Lagu Minang Tingkat Umum se- Sumatra Barat dengan tajuk “Sawahlunto Punyo Carito” dengan total Hadiah 36 Juta Rupiah.

Penampilan grup band Utopia dari Jakarta menutup seluruh rangkaian festival multi-kultural ini di Lapanban Sepakbola PT BA Ombilin, Kota Sawahlunto.

Selain kegiatan hiburan dan seni budaya, event ini berisi hobi dan olahragapun siap meramaikan event ini antara lain:  Sawahlunto Trail Adventure, Sawahlunto Night Run, Sawahlunto Paradigling Competition, Sawahlunto Mountain Bike, Sepak Bola Wisata, Fun Fly Paradigling, Tabligh Akbar, Sawahlunto Bina Raga dan Body Contes, Festival Burung Berkicau. “Selain itu , kami menggelar Sawahlunto Fun Dog Race, Pacu Jawi dan Sawahlunto Derby,” ucap Eriyanto.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi upaya pemerintah kota Sawahlunto dalam memberdayakan kesenian tradisi lahir dari keberagaman suku dan etnis di kota itu.

“Ini langkah cerdas . Daerah lain harus meniru straehi ini, karena untuk mengembangkan pariwisata harus memperhatikan dua aspek penting, nilai kebudayaan dan nilai perekonomian,” kata dia.

Menurut Menpar, bila dua nilai tersebut dapat diberdayakan, pasti memberi kontribusi positif dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) kota itu untuk masa depan.

Sehingga, dia melanjutkan, tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat dan akan berbanding lurus dengan menurunnya angka kemiskinan sebagai imbas bagus dari potensi kepariwisataan.

“Pada muaranya nanti, indeks kebahagiaan masyarakat kota ini pun akan naik seiring meningkatnya kualitas hidup dan perekonomian masyarakat,” tandas pria asli Banyuwangi ini. (rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/