25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Gigolo Bunuh Boru Hombing

Dedi Purbianto saat diamankan petugas.

BATAM, SUMUTPOS.CO – Berdalih sakit hati dimaki dan diusir serta tak diberi bayaran, Dedi Purbianto tega membunuh Deli Cinta br Sihombing usai beri layanan seks.

Dedi mengaku membunuh Deli saat anak korban yang masih berusia dua tahun, Dw, tidur di kamarnya di Perumahan Centra Raya, Batuaji, Batam, Kamis (26/12).

“Korban saya tidurkan dan saya cekik lehernya. Kepalanya saya benturkan ke kasur. Saat saya cekik, korban sempat meronta tapi kalah kuat,” terang Dedi di Mapolsek Batuaji, seperti dilansir Batam Pos (grup SUMUTPOS.CO).

Melihat korbannya sudah tak bergerak, Dedi mengambil tali gorden di kamar korban. Kemudian ia mengikat kedua tangan korban dengan tali tersebut. Ia mengikat korban karena belum yakin saat itu Deli sudah meninggal atau belum.

Pria yang pernah ditahan di Malaysia karena masuk dengan jalur ilegal ini mengatakan, sampai aksinya berakhir, anak korban masih tetap tertidur. Posisinya persis di samping Deli. Sehingga ia membiarkannya tetap berada di dalam kamar bersama ibunya, yang saat itu diduga sudah tak bernyawa.

“Saya sama sekali tak berniat membunuh anaknya. Saya juga tak kepikiran si anak itu bisa mati lemas,” terang Dedi.

Setelah melumpuhkan korbannya Dedi berniat kabur. Namun sebelum kabur, Dedi mengambil ponsel, televisi, serta kunci mobil milik korban. Saat akan keluar, di depan rumah korban banyak orang. Sehingga ia harus menunggu beberapa saat.

Setelah situasi sepi, Dedi mengangkut televisi korban ke dalam mobil. Setelah itu Dedi meninggalkan rumah korban dan kabur menuju tempat kosnya di kawasan Penuin dengan mengendarai mobil milik korbannya.

Kepada penyidik, Dedi akhirnya mengungkap motif pembunuhan itu. Dedi mengaku nekat menghabisi nyawa ibu beranak satu, yang juga teman kencannya itu, karena sakit hati lantaran dirinya dimaki-maki oleh korban dengan kata-kata kotor serta diusir dari rumah korban.

“Saya emosi setelah berhubungan badan, korban mengata-ngatai saya, memaki maki saya dengan sebutan binatang. Saya juga diusirnya, disuruh pergi dari rumahnya,” ujar Dedi.

Dedi menceritakan, ia kenal dengan korban sejak sebulan silam. Dedi dan Deli berkenalan melalui aplikasi untuk kencan. Singkat cerita, keduanya saling tertarik dan sepakat untuk bertemu dan berkencan.

Waktu itu, Dedi dan Deli berkencan di sebuah hotel di bilangan Nagoya, Batam. Dedi mengaku, saat itu dia meminta bayaran Rp1,5 juta. Deli pun sepakat.

Namun usai kencan, Deli hanya membayar Dedi sebesar Rp200 ribu. Dedi keberatan karena pembayaran tidak sesuai kesepakatan. Namun saat itu Deli berjanji akan membayar sisanya, yakni Rp 1,3 juta, setelah Deli memiliki cukup uang.

Usai kencan pertama itu, Dedi dan Deli masih aktif berkomunikasi melalui Badoo. Keduanya kerap melayangkan pujian satu sama lainnya. Namun di tengah obrolan itu, Dedi selalu menyelipkan pertanyaan, kapan sisa bayarannya akan dilunasi.

Dua minggu berselang dari kencan pertama, atau tepatnya pada Rabu (20/12), Dedi kembali menghubungi Deli. Saat itu Deli mengaku akan melunasi sisa pembayaran jasa kencan pertama mereka. Deli pun meminta Dedi datang ke rumahnya di Perumahan Centra Raya, Batuaji, Batam.

Dedi Purbianto saat diamankan petugas.

BATAM, SUMUTPOS.CO – Berdalih sakit hati dimaki dan diusir serta tak diberi bayaran, Dedi Purbianto tega membunuh Deli Cinta br Sihombing usai beri layanan seks.

Dedi mengaku membunuh Deli saat anak korban yang masih berusia dua tahun, Dw, tidur di kamarnya di Perumahan Centra Raya, Batuaji, Batam, Kamis (26/12).

“Korban saya tidurkan dan saya cekik lehernya. Kepalanya saya benturkan ke kasur. Saat saya cekik, korban sempat meronta tapi kalah kuat,” terang Dedi di Mapolsek Batuaji, seperti dilansir Batam Pos (grup SUMUTPOS.CO).

Melihat korbannya sudah tak bergerak, Dedi mengambil tali gorden di kamar korban. Kemudian ia mengikat kedua tangan korban dengan tali tersebut. Ia mengikat korban karena belum yakin saat itu Deli sudah meninggal atau belum.

Pria yang pernah ditahan di Malaysia karena masuk dengan jalur ilegal ini mengatakan, sampai aksinya berakhir, anak korban masih tetap tertidur. Posisinya persis di samping Deli. Sehingga ia membiarkannya tetap berada di dalam kamar bersama ibunya, yang saat itu diduga sudah tak bernyawa.

“Saya sama sekali tak berniat membunuh anaknya. Saya juga tak kepikiran si anak itu bisa mati lemas,” terang Dedi.

Setelah melumpuhkan korbannya Dedi berniat kabur. Namun sebelum kabur, Dedi mengambil ponsel, televisi, serta kunci mobil milik korban. Saat akan keluar, di depan rumah korban banyak orang. Sehingga ia harus menunggu beberapa saat.

Setelah situasi sepi, Dedi mengangkut televisi korban ke dalam mobil. Setelah itu Dedi meninggalkan rumah korban dan kabur menuju tempat kosnya di kawasan Penuin dengan mengendarai mobil milik korbannya.

Kepada penyidik, Dedi akhirnya mengungkap motif pembunuhan itu. Dedi mengaku nekat menghabisi nyawa ibu beranak satu, yang juga teman kencannya itu, karena sakit hati lantaran dirinya dimaki-maki oleh korban dengan kata-kata kotor serta diusir dari rumah korban.

“Saya emosi setelah berhubungan badan, korban mengata-ngatai saya, memaki maki saya dengan sebutan binatang. Saya juga diusirnya, disuruh pergi dari rumahnya,” ujar Dedi.

Dedi menceritakan, ia kenal dengan korban sejak sebulan silam. Dedi dan Deli berkenalan melalui aplikasi untuk kencan. Singkat cerita, keduanya saling tertarik dan sepakat untuk bertemu dan berkencan.

Waktu itu, Dedi dan Deli berkencan di sebuah hotel di bilangan Nagoya, Batam. Dedi mengaku, saat itu dia meminta bayaran Rp1,5 juta. Deli pun sepakat.

Namun usai kencan, Deli hanya membayar Dedi sebesar Rp200 ribu. Dedi keberatan karena pembayaran tidak sesuai kesepakatan. Namun saat itu Deli berjanji akan membayar sisanya, yakni Rp 1,3 juta, setelah Deli memiliki cukup uang.

Usai kencan pertama itu, Dedi dan Deli masih aktif berkomunikasi melalui Badoo. Keduanya kerap melayangkan pujian satu sama lainnya. Namun di tengah obrolan itu, Dedi selalu menyelipkan pertanyaan, kapan sisa bayarannya akan dilunasi.

Dua minggu berselang dari kencan pertama, atau tepatnya pada Rabu (20/12), Dedi kembali menghubungi Deli. Saat itu Deli mengaku akan melunasi sisa pembayaran jasa kencan pertama mereka. Deli pun meminta Dedi datang ke rumahnya di Perumahan Centra Raya, Batuaji, Batam.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/