PARAPAT, SUMUTPOS.CO -Setiap libur tahun baru, Parapat Danau Toba menjadi spot yang paling padat dikunjungi wisatawan untuk kawasan Sumatera Utara. Selain wisatawan lokal, pengunjung juga datang dari Palembang, Jambi, Bengkulu, Batam dan daerah lainnya termasuk dari Pulau Jawa, Kalimantan.
Padatnya pengunjung menuju Parapat Danau Toba, di jalan Pematangsiantar (persisnya di Simpang Dua) setiap hari mulai pagi hingga malam hari, dipadati kendaraan angkutan umum. Bahkan, mobil pribadi dan sepeda motor antri panjang hingga beberapa kilometer.
Akibatnya, dari Kota Pematangsiantar menuju Parapat Danau Toba bisa memakan waktu empat jam. Padahal sebelumnya paling lama satu jam.
Sejumlah pengunjung mengaku kewalahan melintasi jalan Kota Pematangsiantar – Parapat Danau Toba. Sebab, padatnya arus lalulintas di sepanjang jalan yang pulang dan hendak menuju obyek wisata andalan Sumut itu.
Kepada wartawan, C. Manurung, pengunjung yang datang dari Palembang mengaku, sudah saatnya Pemerintah Sumatera Utara atau Pusat memikirkan jalan-jalan alternatif yang kondusif menuju obyek wisata Parapat Danau Toba.
“Dari masa kecil saya, jalan dari Pematangsiantar menuju Parapat Danau Toba tidak pernah berubah. Bagaimana kita mau bersaing dengan daerah lain kalau seperti ini,” ujar Manurung.
“Obyek wisata Parapat Danau Toba, memang sudah tersohor kemana mana dan selalu dipadati pengunjung disetiap hari hari besar. Namun, kalau kondisinya seperti ini pengunjung itu merasa tidak nyaman dan gilirannya kesal,” sambung Manurung.
Selain sarana infrastruktur jalan menuju Parapat Danau Toba mendesak untuk diperbaiki dan ditambah, pemerintah daerah juga harus sungguh-sungguh membina masyarakat. Khususnya pelaku pariwisata agar berjualan atau menawarkan jasa hotel, penginapan dengan ramah.
“Keramahtamahan itu modal besar menggaet pengunjung,” kata Manurung seraya mengaku sudah mengelilingi sejumlah obyek wisata di Sumatera Utara.
Terhitung sejak Senin (1/1) hingga Kamis (4/1) malam, arus pengunjung menuju berbagai obyek wisata Parapat Danau Toba termasuk Pulau Samosir masih berdatangan. Sehingga sejumlah ruas jalan yang dipadati kendaraan masih padat merayap.
Akibatnya pihak Satlantas Polres Simalungun dan kota Pematangsiantar membuka jalan jalan alternatif. Polsek setempat merekayasa jalan ke lokasi-lokasi hotel dan restoran.
Dengan demikian, kemacetan arus lalu lintas bisa diminimalisir. Membludaknya pengunjung ke Parapat Danau Toba, membuat pelaku pariwisata seperti pedagang, hotel, restoran, perkapalan, parkir meraup untung besar.(bbs/ala)