SUMUTPOS.CO – Kepedulian Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara (Cawagubsu) Musa Rajekshah terhadap penyandang disabilitas di Sumatera Utara tak diragukan lagi. Bahkan, jauh sebelum dirinya mencalonkan diri sebagai Cawagubsu yang berpasangan dengan Cagubsu Edy Rahmayadi, Musa Rajekshah sudah banyak membantu, baik secara moril maupun materil.
Melihat sosok Musa Rajekshah yang suka membantu itu, Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Sumut tak ragu lagi untuk menjatuhkan pilihan kepada pasangan calon gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara nomor urut 1, Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah (Eramas). Hal itu sekaligus menegaskan, HWDI tidak mendukung pasangan lain dalam pentas Pilgubsu 27 Juni 2018 mendatang.
“Mungkin tidak semua penyandang disabilitas mendukung paslon tersebut. Namun kami HWDI Sumut dan Pertuni memiliki dukungan yang lain, yaitu Paslon nomor urut 1, Eramas,” kata Ketua Dewan Pertimbangan HWDI Sumut Dra Jenni Heryani didampingi Ketua HWDI Sumut Mustika Sari, Rabu (18/4).
Dia menyebutkan, penegasan ini ini dilakukan agar jangan sampai ada kebingungan atau keraguan bagi anggota HWDI dan pasangan calon yang mereka dukung. “Apalagi selama ini, perhatian Bang Ijeck (sapaan Musa Rajekshah) kepada penyandang disabilitas, terutama HWDI sangat baik. Bahkan kepedulian Bang Ijeck sudah sering membantu penyandang disabilitas sejak sebelum dirinya mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Gubernur Sumut,” ungkapnya.
Dia juga berharap, kelak Eramas terpilih untuk memimpin Sumatera Utara agar lebih dapat meningkatkan perhatian kepada para penyandang disabilitas, terutama dalam mengimplementasikan UU No. 8/2017 tentang Penyandang Disabilitas yang mengamanatkan kehidupan penyandang disabilitas yang bermartabat melalui pemenuhan hak-haknya berdasarkan kesetaraan. “Kita punya harapan, kelak gubernur yang baru nantinya bisa lebih meningkatkan perhatian kepada penyandang disabilitas,” harapnya.
Selain itu, mereka juga berharap, ke depan diberi kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan dan pendidikan yang selama ini masih terkendala. “Apalagi selama ini banyak perusahaan tidak memberikan kesempatan terhadap kemampuan dan keterampilan penyandang disabilitas,” ujarnya.
