26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kubur Mimpi ke Piala Dunia, indonesia v australia

doni hermawan/sumut pos
PUPUS: Para pemain Timnas U-19 menyapa pendukungnya usai kalah 2-3 dari Australia di Stadion Bukit Jalil, Kualalumpur, Malaysia, Senin (1/10). David Maulana dan kawan-kawan harus mengubur mimpinya untuk berlaga di Piala Dunia U-17.

SUMUTPOS.CO – Laporan dari Kualalumpur, Sudah di depan mata, mimpi Indonesia ke Piala Dunia U-17 harus pupus. Hanya berjarak 45 menit, saat Indonesia sudah memimpin lewat gol Sutan Zico atas Australia. Namun mimpi David Maulana dkk menjejak Piala Dunia pertama sepanjang sejarah terkubur setelah tumbang 2-3 di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala lumpur.

Australia memang tampil mendominasi sejak awal. Luke Duzel melepaskan tendangan yang membentur tiang gawang. Ancaman berikutnya dari Duzel diselamatkan Ernando Sutaryadi.

Indonesia yang nyaris tak punya peluang hingga menit ke-17 malah mencetak gol lebih dulu. Sutan Zico memanfaatkan kesalahan barisan belakang lawan dan melepaskan tendangan yang tak dapat dihalau kiper Australia, Adam Pavlesic.

Berikutnya Socceroos Muda membombardir gawang Garuda Asia. Kans Winger Australia, Jordan Bos masih bisa di selamatkannya. Bahkan Supriadi nyaris mencetak gol memanfaatkan bola tendangan rekannya yang melenceng. Skor 1-0 bertahan hingga jeda.

Di paruh kedua, apa yang ditakutkan Indonesia terjadi. Australia mencetak gol lewat tandukan Daniel Wash menit ke-51. Gol itu membangkitkan semangat Australia. Mereka berbalik unggul lewat aksi Adam Leombruno.

Bahkan Australia memperbesar keunggulan menit ke-73 lewat aksi Noah Botic setelah memperdaya Komang dan Ernando. Namun Garuda Asia belum menyerah.

Fakhri Husaini memasukkan Rendy Juliansyah menggantikan Supriadi. Hasilnya Rendy beberapa kali merepotkan hingga akhirnya memperkecil skor menit ke-89 lewat sontekan memanfaatkan umpan David Maulana.

Timnas sempag beberapa kali mengancam di injury time tapi gagal berbuah gol. Tangis pun pecah karena tiket Piala Dunia U-17 kembali tertunda.

Rendy Juliansyah menjadi salah satu yang paling terpukul. Begitu juga Sutan Zico yang sempat menghidupkan asa lewat golnya. David Maulana sang kapten anak Medan berusaha tegar menghibur teman-temannya meskipun dia tak bisa membendung air matanya.

“Kekalahan 2-3 bukan hasil yang kami inginkan. Saya sangat bangga terhadap pemain, mereka sudah memberikan segalanya. Ini pencapaian yang luar biasa sepanjang Piala Asia ini,” kata Fakhri.

Menurut Fakhri, timnya sebenarnya bermajn bagus dan terbukti sangat merepotkan Australia. Namun lawan memang punya mentalitas yang bagus.

“Anak-anak belajar untuk beradaptasi dalam pertandingan. Gol pertama lawan memang cukup berat untuk mereka. Mereka hanya anak-anak 16 tahun dan tentu saja sulit untuk bangkit dalam waktu cepat,” ucapnya.

Sementara itu Pelatih Australia, Trevor Morgan mengaku bangga dengan perjuangan anak asuhnya yang berhasil bangkit dari ketertinggalan. Morgan juga mengakui mendapat perlawanan dari Indonesia.

“Indonesia memiliki beberapa pemain berkualitas secara individu dan pemain berkualitas dan transisi yang bagus. Kami dihukum dengan hal tersebut, tapi kami mengembalikan fokus dan mengatakan gol akan tercipta dan kami akan memenangkan pertandingan dan itu terjadi,” ucap Morgan. (don)

doni hermawan/sumut pos
PUPUS: Para pemain Timnas U-19 menyapa pendukungnya usai kalah 2-3 dari Australia di Stadion Bukit Jalil, Kualalumpur, Malaysia, Senin (1/10). David Maulana dan kawan-kawan harus mengubur mimpinya untuk berlaga di Piala Dunia U-17.

SUMUTPOS.CO – Laporan dari Kualalumpur, Sudah di depan mata, mimpi Indonesia ke Piala Dunia U-17 harus pupus. Hanya berjarak 45 menit, saat Indonesia sudah memimpin lewat gol Sutan Zico atas Australia. Namun mimpi David Maulana dkk menjejak Piala Dunia pertama sepanjang sejarah terkubur setelah tumbang 2-3 di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala lumpur.

Australia memang tampil mendominasi sejak awal. Luke Duzel melepaskan tendangan yang membentur tiang gawang. Ancaman berikutnya dari Duzel diselamatkan Ernando Sutaryadi.

Indonesia yang nyaris tak punya peluang hingga menit ke-17 malah mencetak gol lebih dulu. Sutan Zico memanfaatkan kesalahan barisan belakang lawan dan melepaskan tendangan yang tak dapat dihalau kiper Australia, Adam Pavlesic.

Berikutnya Socceroos Muda membombardir gawang Garuda Asia. Kans Winger Australia, Jordan Bos masih bisa di selamatkannya. Bahkan Supriadi nyaris mencetak gol memanfaatkan bola tendangan rekannya yang melenceng. Skor 1-0 bertahan hingga jeda.

Di paruh kedua, apa yang ditakutkan Indonesia terjadi. Australia mencetak gol lewat tandukan Daniel Wash menit ke-51. Gol itu membangkitkan semangat Australia. Mereka berbalik unggul lewat aksi Adam Leombruno.

Bahkan Australia memperbesar keunggulan menit ke-73 lewat aksi Noah Botic setelah memperdaya Komang dan Ernando. Namun Garuda Asia belum menyerah.

Fakhri Husaini memasukkan Rendy Juliansyah menggantikan Supriadi. Hasilnya Rendy beberapa kali merepotkan hingga akhirnya memperkecil skor menit ke-89 lewat sontekan memanfaatkan umpan David Maulana.

Timnas sempag beberapa kali mengancam di injury time tapi gagal berbuah gol. Tangis pun pecah karena tiket Piala Dunia U-17 kembali tertunda.

Rendy Juliansyah menjadi salah satu yang paling terpukul. Begitu juga Sutan Zico yang sempat menghidupkan asa lewat golnya. David Maulana sang kapten anak Medan berusaha tegar menghibur teman-temannya meskipun dia tak bisa membendung air matanya.

“Kekalahan 2-3 bukan hasil yang kami inginkan. Saya sangat bangga terhadap pemain, mereka sudah memberikan segalanya. Ini pencapaian yang luar biasa sepanjang Piala Asia ini,” kata Fakhri.

Menurut Fakhri, timnya sebenarnya bermajn bagus dan terbukti sangat merepotkan Australia. Namun lawan memang punya mentalitas yang bagus.

“Anak-anak belajar untuk beradaptasi dalam pertandingan. Gol pertama lawan memang cukup berat untuk mereka. Mereka hanya anak-anak 16 tahun dan tentu saja sulit untuk bangkit dalam waktu cepat,” ucapnya.

Sementara itu Pelatih Australia, Trevor Morgan mengaku bangga dengan perjuangan anak asuhnya yang berhasil bangkit dari ketertinggalan. Morgan juga mengakui mendapat perlawanan dari Indonesia.

“Indonesia memiliki beberapa pemain berkualitas secara individu dan pemain berkualitas dan transisi yang bagus. Kami dihukum dengan hal tersebut, tapi kami mengembalikan fokus dan mengatakan gol akan tercipta dan kami akan memenangkan pertandingan dan itu terjadi,” ucap Morgan. (don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/